Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyambutan Big Bos
Tiga hari sudah Saga berada di London. Dia begitu sibuk dengan pekerjaan yang benar-benar membuat dirinya sibuk dengan setumpuk dokumen. Begitu juga dengan Reen yang sedang sibuk dengan aktivitas rutinnya di toko kue nya bersama Rania.
Terlihat Rania masuk ke dalam ruang kerjanya dan menemukan Reen yang sedang sibuk dengan pembukuan. "Reen,kata pak Dave kita akan di kasih tahu letak buat naro kue-kue kita saat acara dua hari lagi."
Rania duduk di depan meja kerja Reen lalu memberikan sebuah amplop.
Reen yang sedang memeriksa pembukuan akhirnya menghentikan pergerakan dan mengambil amplop yang di berikan Rania padanya.
Reen melihat ada sebuah undangan.Iti adalah untuk Toko kue nya.Tapi disayang dia tak melihat nama yang tertera di undangan itu.
Rania memandang dengan lekat wajah sahabatnya yang terlihat kusut akhirnya -akhir ini.
"Kenapa beberapa hari ini lo gue perhatiin seperti banyak pikiran.kenapa,apa ada masalah?"
Akhirnya Rania pun menanyakan apa yang menjadi pertanyaan yang ada di dalam otaknya selama beberapa hari ini.
Reen menghela nafas panjang dan menatap sekilas sahabatnya itu.
"Ada sesuatu yang belum gue ceritain ke lo Ra,rasanya dada gue sesak banget kalau mikirin ini." Reen menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya.Dia memejamkan matanya sejenak.
"Makanya cerita sama gue. Nggak biasanya juga lo main rahasia-rahasiaan sama gue.Bahkan gue udah cerita sama lo apa yang gue rasain. Tapi, kenapa masih main rahasiaan sama gue.
Rania jelas melihat ada beban besar di mata sahabatnya .Rania beranjak dari tempat duduknya dan mendekat ke arah Reen dan menyentuh bahu sang sahabat.Reen mendongakkan kepalanya dan
Reen pun memeluk pinggang Rania.
"Gue ..gue udah nikah Ran..."
Ucapan yang terdengar pelan namun masih di dengar oleh telinga Rania.
"Hah, gue nggak salah denger kan apa yang lo ucapin tadi?"
Begitu kagetnya Rania mendengar penuturan Reen dan anggukan Reen menandakan pendengarnya masih normal.
"Kenapa lo rahasiakan ini semua dari gue? Apa lo udah nggak anggap gue jadi sahabat lo? Jawab Reen!"
Bentakan keras Rania pun membuat Reen menggeleng pelan.
Rania pun mendengus melihat reaksi sahabat nya itu.
"Gue nggak tahu ini pernikahan atau cuma sekedar status saja."Rania mengernyitkan dahi nya. Tak tahu apa maksud sahabatnya itu.
Reen terlihat beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah jendela.Dia melihat banyak kendaraan hilir mudik di bawah sana.Memang toko kue milik Reen ada tiga lantai.Kantor mereka ada di lantai tiga.
"Kenapa lo bisa ngomong gitu, sebenarnya apa yang terjadi.Sekarang cerita ke gue.Ada apa sebenarnya?"
Rania terus mendesak sahabatnya itu untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.Rania menangkap sosok Reen memang berbeda sedari pulang cuti. Sedang saat cuti pun dia hanya tahu kalau ada keperluan keluarga dan memang Reen mengatakan jika ada saudara nya menikah.
"Gue saat itu sudah di jodohkan sama cucu teman kakek dan perjodohan itu terjadi kesepakatan tanggal hari cuti gue pernikahan terjadi. Tapi, detik-detik dia akan mengucapkan ijab qobul, ada seorang perempuan mengaku jika dirinya sedang mengandung anak calon suami gue." Rania melotot mendengar perkataan sahabat nya itu.Begitu malangnya nasib sahabat itu. Dia pun merasa geram dengan sosok laki-laki yang menjadi mantan calon suami Reen.
Rania bisa membayangkan bagaimana hancurnya hati sahabatnya itu saat peristiwa yang pastinya membuat sahabatnya serasa di permainkan.
"Trus kalian percaya begitu saja?"
Reen menggeleng cepat dan menarik nafas dalam.
"Dia menunjukkan bukti-bukti jika dia benar hamil anak calon suamiku.Saat itu pernikahan itu otomatis di batalkan.Rasanya aku sangat lega tapi, sebuah keputusan besar di ambil oleh dua keluarga. Pernikahan ku akan tetap di lanjutkan dengan mengganti mempelai pria nya.
"Kamu tahu siapa laki-laki itu?" Rania langsung menggeleng cepat. "Dia kakak mantan tunangan aku Ra.." Rania lagi-lagi syok mendengar ucapan sahabat nya.
Suara Reen sudah terdengar bergetar dan susah payah untuk membendung air matanya yang tak bisa lagi dia cegah." Menangis lah jika bisa sedikit mengurangi beban dalam diri lo. Gue yakin sedari kemarin lo nahan emosi kan, jangan bersikap so tegar di depan gue.Lalu bagaimana suami mu sekarang? Apa dia kasar sama kamu?"
Reen menggeleng. " Lebih tepatnya dia nggak menganggap aku Ra, dia masih terjebak dalam masalalunya." Rania mengernyitkan dahinya.
"Maksudnya?" Rania tak pernah membayangkan nasib sahabatnya akan menjadi seperti ini.
Dengan Isak tangis Reen menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam pernikahannya yang belum genap satu bulan itu.Rania pun sebagai sahabat ikut merasakan kesakitan yang ditorehkan dua laki-laki yang merupakan kakak beradik itu.
"Sekarang, lo hapus air mata lo.Jangan pernah menangis buat orang-orang yang sudah buat lo sakit hati dan mempermainkan perasaan lo. Tugas lo sekarang bangkit,tunjukkan pada mereka kalau lo bukan wanita lemah yang mudah untuk di tindas."
Reen pun mengangguk di balik tangisannya.Dia pun bertekad untuk tidak pernah terlalu berharap dengan pernikahan nya itu.
...****************...
Keesokan harinya Reen mengatakan pada mbok Midah jika dirinya tidak akan pulang karena ada pekerjaan yang tak bisa dia tinggalkan karena menyangkut dirinya dan tanggung jawabnya.
Sepuluh orang karyawan dia pekerjaan untuk membuat orderan yang begitu banyak dan juga pastinya dia akan memberikan yang terbaik kualitas premium.
Reen dan Rania pun memutuskan untuk menginap di ruko. Jam satu malam kedua sahabat itu baru saja mengistirahatkan tubuhnya dan jam tiga pagi mereka melanjutkan untuk membuat kembali kue-kue yang terlihat menggugah selera itu. Jam Delapan pagi mereka berdua dengan lima karyawan sudah standby di stand yang di buat untuk mereka meletakkan sajian kue-kue tradisional milik AR Bakery.
Lima karyawan yang sudah di tugaskan untuk menjaga stand produk mereka sementara Reen yang siap mengecek keadaan kue-kue mereka agar tetap fresh.
Jam sepuluh pagi ballroom sebuah hotel milik Bintang Global pun mulai di penuhi oleh para undangan dan juga staf kantor Bintang Global.Reen terlihat sibuk dengan merapihkan etalase miliknya.
"Mba Reen,biar saya bantu mba.Dari kemaren mba sudah kurang tidur. Jangan sampai drop loh,mba Reen sebaiknya makan dulu.Mumpung si bos belum datang." ucap Susan salah satu stafnya.
"Kenapa si bos lama datangnya,apa ada masalah?"
"Katanya dia baru pulang dari LN jadi langsung kesini."
Reen pun mengangguk mengerti dan kembali berbaris dengan para staf nya untuk menyabut petinggi Bintang Global.
Gemuruh tepuk tangan terdengar di telinga Reen.Karena stand milik nya ada di tengah ballroom dengan pintu masuk pun agak jauh pastinya dia tak bisa melihat sosok yang sedang di kagumi oleh para undangan dan juga staf Bintang Global.
Saat posisi Reen ada di depan stand nya dia dapat melihat laki-laki yang terlihat gagah berjalan dengan beberapa orang yang tak kalah ganteng nya mulai duduk di kursi tamu VIP. Jantung Reen berdetak kencang saat melihat sosok yang selama ini sebagai Bintang utama di Bintang Global.
"Sagara Bintang Hutama."
Bersambung
reen pada pakaunya
irwan adik ibuknya ren apa kakanya ibuk nya ren??...
pangil pakde berarti kakaknya ibuknya ren
kalau pangil paklek berarti adik dr ibuk ren
,, banyak salah pangil sebutan sisikah dr keluarga,, dan tipo sebut nama,, dikoreksi lg thor nulisnya