Pewaris Tahta Utara
...Awal bab. ...
"Nenek moyang...!"
"Nenek moyang dimana kau?"
"Nenek moyang..!"
Beberapa orang lelaki dewasa berjalan menelusuri padang rumput sambil memanggil-manggil 'Nenek Moyang'.
Di atas sebuah pohon, seorang anak kecil berusia lima atau enam tahun tampak dengan lincah berpindah dari satu dahan ke dahan yang lainnya sambil cekikikan menyembunyikan diri. Dia sama sekali tidak menghiraukan kekhawatiran pada wajah orang-orang itu.
"Cari saja kalau bisa menemukanku. Siapa suruh kalau aku adalah nenek moyang mu," cibir anak itu. Wajah nya terlihat sangat imut, dengan mata bening sebening kristal. Dia sangat tampan dan raut wajahnya terlihat sangat polos. Tapi siapa sangka kalau tingkah lakunya bertolakbelakang dengan kepolosan wajahnya. Dia lah yang dikenal dengan julukan setan kecil dan karena selalu berkuasa sendiri dan tidak mau mengalah, lama kelamaan orang-orang memanggilnya dengan sebutan Nenek moyang. Karena, hanya Nenek moyang saja yang kata-katanya tidak boleh dibantah. Dan anak kecil itu paling tidak suka dibantah. Atau, dia akan menangis tujuh hari tujuh malam.
Kenakalan anak ini sering merugikan orang-orang disekitarnya. Mulai dari mencuri makanan, melarikan keledai milik orang lain untuk dijadikan tunggangan, menipu orang tua dengan keimutannya, dan banyak lagi tingkahnya yang membuat orang lain mengalami kerugian. Namun meski begitu, tidak ada orang yang benar-benar akan memarahinya. Malahan, orang akan merelakan apa saja yang dia lakukan. Siapa suruh dia adalah protagonis dalam kisah ini.
Perkenalkan. Namanya adalah Ryan Clifford. Seorang anak laki-laki yang tampan, imut, lucu, menggemaskan, yang ketika bayinya selalu dijuluki sebagai boneka porselen dari Utara.
Dia terlahir dari seorang ibu bernama Diana Wilmar, dan Ayahnya yang bernama Rey Clifford.
Identitas anak ini, jika diceritakan akan membuat orang yang mendengarnya merinding ketakutan. Bagaimana tidak takut. Ayahnya adalah seorang Raja yang berkuasa di sebuah kerajaan yang luasnya mencakup dua wilayah yaitu Wilayah Utara dan Wilayah selatan. Ayah angkatnya bernama Kaisar Agung Bernard yang berkuasa di Erosia. Gurunya bernama Grand Warden yang mendirikan Sekte Misterius dan dia adalah murid tinggal dari sang guru. Selain identitas di atas, dia juga adalah Putra suci Sekte Misterius yang kelak akan mewarisi sekte tersebut. Dengan segala latar belakang seperti yang disebutkan di atas, dia hanya cukup menjentikkan jarinya saja jika menginginkan sesuatu, dan orang-orang akan berlomba-lomba untuk memuaskan hatinya.
Meski memiliki latar belakang identitas yang sangat menakutkan, tapi Ryan Clifford ini tidak sombong. Memang dia nakal, dia selalu merugikan orang lain. Namun tetap dengan batasan-batasannya. Dia tau apa yang tidak boleh dia lakukan. Misalnya, mengintip tetangga yang sedang bercocok tanam, dia tau itu tidak boleh. Atau, mengintip orang mandi. Itu juga tidak pernah dia lakukan. lagian ngapain dia ngintip orang mandi. Dia kan masih bocil, mana ngerti. Dan paling-paling, hal terburuk yang pernah dia lakukan hanya menggadaikan keledai milik tetangga seharga sepuluh dolar untuk membeli gula-gula. Itu saja. Walaupun orang yang kehilangan keledai menjadi heboh karena keledai yang akan mereka gunakan untuk mengangkut gandum harus ditebus dulu di pasar gadai.
Ketika mereka sedang sibuk mencari di mana Ryan Clifford berada, seorang lelaki tua tampak sedang melayang di atas pisau terbang dan berhenti tepat di depan mereka.
"Bagaimana, apakah kalian menemukan dimana setan kecil itu berada?"
"Salam kepada Grand Warden. Maaf, kami masih belum menemukan dimana Nenek moyang kita bersembunyi," jawab mereka.
Mendengar mereka menyebut nama nenek moyang, membuat telinga lelaki tua itu berdenging sesaat. "Sudahlah. Kalian kembali saja. Anak itu, aku sudah tau dimana dia berada. Lihat saja, akan ku tarik jabrik nya nanti,"
Mengingat tentang jabrik, ketika lahir, Ryan Clifford ini memiliki empat pusar pada kepalanya. Jika dia berambut pendek, maka di tengah-tengah antara empat pusar di kepalanya itu, akan ada sejumput rambut yang bandel. Walau dibagaimanakan, rambut itu tidak mau tidur. Selalu berdiri. Dan kalau gurunya marah, rambut jabrik nya itulah yang akan ditarik oleh Grand Warden. Dan Ryan sangat takut kalau jabrik nya itu ditarik. Sebaliknya, kalau sudah terlalu sakit, biasanya Ryan akan membalas dengan balik menarik Jenggot Grand Warden.
"Baik, Grand Warden. Kami permisi dulu!"
"Hmmm...!" Jawab Grand Warden sambil melirik ke arah sebatang pohon yang berdiri sekitar dua puluh meter darinya.
"Setan kecil, mau sampai kapan kau di situ bersembunyi?"
"Aku Nenek moyang, bukan setan kecil!"
Terdengar jawaban dengan nada yang tidak senang dari balik dahan pohon. Dia sangat benci dipanggil dengan sebutan setan kecil. Dia kan protagonis. Mana ada setan' menjadi protagonis. Malaikat kecil mungkin nama yang bagus. Tapi siapa yang mau memanggilnya dengan sebutan malaikat kecil? Bukankah sifatnya yang merugikan itu adalah sifat setan. Malaikat, mana ada yang merugikan.
"Kau setan kecil. Apakah kau tidak lagi sayang dengan jabrik mu itu?"
"Selalu jabrik ian yang jadi korban," jawabnya dengan sedikit pelo. Kemudian dia dengan ringan melompat dari dahan dan mendarat dengan mantap di atas rerumputan. Sekali dia bersalto, maka sosoknya sudah sampai di depan Grand Warden.
"Katakan. Apa lagi yang kau curi sampai-sampai mereka mencari mu beramai-ramai?"
"Itu.., itu.., hehehe..!' Ryan Clifford nyengir menunjukkan gigi-giginya yang putih bersih.
"Jawab. Apa lagi yang kau curi?" Tanya Grand Warden sambil membesarkan matanya.
"Ya itu," tunjuk Ryan ke arah semak-semak yang tampak bergoyang. Dan ketika diperhatikan, ternyata ada seekor keledai diikat yang tampak tersembunyi dibalik semak-semak sehingga jika dia tidak menunjukkan, maka Grand Warden sendiri pun tidak akan menduga bahwa di sana ada seekor keledai yang diikat.
"Kau... Punya siapa keledai itu?"
"Hehehe. Itu punya menantu kakek Zega,"
"Oh tuhan ku. Ayah mu dulu tidak seperti dirimu ini. Kembalikan keledai itu! Kalau tidak, terpaksa aku akan mengurung mu di dalam goa untuk melakukan latihan tertutup,"
"Ian akan kembalikan. Tapi apa mungkin mereka berani menerimanya?"
"Mengapa mereka tidak berani menerima? Keledai itu milik mereka. Kembalikan segera!"
"Itu karena Ian adalah nenek moyang," jawabnya dengan polos. Tapi tiba-tiba dia meringis karena saat ini Grand Warden sudah menjambak rambut jabrik nya yang cuma sejumput itu.
"Nenek moyang apanya? Kalau mau disebut nenek moyang, aku lebih pantas disebut nenek moyang daripada kau ini. Masih lima tahun sudah pandai menjawab. Berbuat onar dimana-mana,"
"Iya Guru. Ian kembalikan. Lepaskan jabrik ian. Sakit!"
Anak itu menyingsing kan kaki celananya yang kepanjangan, menata rambutnya yang tampak sedikit berantakan dan memasangkan ikat kepalanya yang terbuat dari sutra bersulam benang emas dengan banyak manik-manik dan batu permata di atasnya. Setelah merasa tampan, barulah dia melompat menuju semak-semak untuk melepaskan ikatan tali pada keledai curiannya.
Grand Warden melihat aksi narsis anak itu hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Ini guru pegang!" Kata Ryan Clifford menyerahkan ujung tali kepada Grand Warden. Kemudian dia segera melompat ke atas punggung keledai dan menyuruh Grand Warden untuk menariknya.
Mau apa lagi? Mau tak mau Grand Warden menarik tali yang terikat pada keledai itu. Siapa suruh dia sangat mencintai anak nakal itu.
"Bisakah lebih pelan sedikit, Guru?"
"Diam saja kau. Jatuh juga tidak akan mati,"
"Iya. Tapi keledai ini tidak ada pelana nya. Sakit,"
"Biarkan kantong menyan mu pecah sekalian. Siapa suruh nakal,"
Ryan hanya bisa menekan kedua telapak tangannya pada punggung keledai untuk meminimalisir hentakan yang membuat perabotannya terasa nyeri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Vemas Ardian
tapi boong, mana mungkin aku bisa melewatkan semua karyamuh thorrr, semua ceritamu itu sangat ideal dimataku, g tergantikan. semangatttttt.
btw aku malah suka liat grand warden jdi kayak gini, kayak penantian mereka beratus-ratus tahun di kampung misterius itu terbalaskan apalagi ada ryan yang mencairkan lagi bencana bagi mereka ahahahah😭😭😭😏😏
2024-09-19
13
Sang Pencipta
jaman kerajaan udh ada dolar emang?
2024-10-23
0
Sang Pencipta
perabotan anying hahahha🤣🤣
2024-10-23
0