Menikah dengan orang kaya tidak membuat hati chika bahagia. setahun menikah yang chika dapat hanya hinaan dan juga cacian dari ibu mertuanya.
Suami yang seharusnya melindungi ini malah sebaliknya. Rendra tidak hanya menyakiti pisik namun ia juga melukai hati chika. setiap malam rendra akan tidur bersama kekasihnya, sedangkan chika hanya bisa meringkuk di kamar yang ukurannya 3x3.
.
.
.
Bagaimana nasib chika selanjutnya? apa chika akan bertahan atau chika akan menyerah dengan rumah tangga yang baru seumur jagung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17 KEPERGIAN CHIKA
Pagi-pagi sekali chika bangun dari tidurnya, chika sudah siap untuk pergi dari rumah ini. Chika sudah bertekad akan meninggalkan istana yang sudah menjadi penjara untuk dirinya.
Dengan langkah hati-hati chika melewati ruang tamu agar tidak mengusik penghuni rumah. Mungkin karena ini memang masih pagi jadi mereka masih terlelap dalam tidurnya.
" Huh akhirnya " Gumam chika setelah berhasil keluar dari rumah neraka itu, tidak mudah untuk chika meyakinkan sekuriti rumah.
Chika langsung naik ojeg online yang sebelumnya sudah ia pesan, tujuan chika saat ini adalah kosan riska. Semalam chika sudah memberitahu riska jika chika akan keluar dari rumah rendra.
Untungnya riska mau membantu chika, kalo tidak mungkin saat ini chika sedang pusing harus pergi kemana.
Di rumah rendra. Rendra baru saja bangun dari tidurnya, ia teringat jika hari ini ada acara makan siang bersama rekan bisnis.
" Sayang.. Apa tidak bisa aku saja yang menemani kamu makan siang bersama mereka " rengek vhey.
" Maafkan aku, aku tidak bisa mengajak kamu karena yang mereka tau chika lah istriku " Kata rendra yang merasa tidak enak hati kepada vhey.
Vhey langsung menghentakkan kaki lalu duduk di sofa " sampai kapan kamu akan terus memamerkan dia di hadapan rekan bisnis kamu sayang.. Aku juha butuh pengakuan publik " keluh vhey dengan wajah yang sengaja ia sedih-sedihkan.
Rendra mendekat kearah vhey " Sekali lagi maafkan aku, tunggu sampai chika membuat ulah setelah itu hanya kamu yang pantas menjadi ratu di rumah ini " Kata rendra yang meyakinkan vhey.
Vhey melirik kearah rendra " Kamu janji ya sayang.. Setelah dia melakukan kesalahan kamu akan mengakui aku sebagai istri kamu di depan semua orang "
Rendra menganggukkan kepalanya " iyah sayang " Jawab rendra.
Setelah membujuk vhey akhirnya vhey setuju dengan apa yang di katakan oleh rendra. Rendra mencari keberadaan chika namun nihil rendra tidak mendapatkan keberadaan chika di kamarnya.
" Apa jangan-jangan dia kabur sayang? " Vhey langsung membuka lemari pakaian milik chika " Tuh kan benar dugaan aku, kalo dia pergi "
Rendra langsung membuka lemari dengan kasar, deru nafasnya langsung naik turun melihat lemari chika yang sudah kosong.
" Sialan " Rendra mendesah kesal.
" Bagus dong sayang.. Jadi kita tidak perlu pusing mencari cara mengusir babu itu " Kata vhey yang merasa senang.
" Jangan bodoh deh kamu, kita belum mendapatkan apa-apa dari dia. Jika dia pergi dari rumah pasti pengacara kakek akan mencari tau apa penyebab dia pergi, apa kamu mau jika hubungan kita terbongkar dan kita jatuh miskin " Keluh rendra kesal.
Vhey langsung membulatkan kedua matanya, ia tidak berfikir sejauh itu " Terus gimana dong sayang.. Aku gak mau ya hidup susah apa lagi sebentar lagi kita akan punya anak " Keluh vhey.
" Taulah aku pusing.. " Rendra menarik rambutnya lalu pergi.
" Lagi-lagi gue di tinggalkan " keluh vhey yang langsung pergi menyusul rendra.
" Ren.. Rendra " Panggil ibu yang baru datang
" Ada apa ibu datang? " Tanya rendra yang sedang pusing.
" Pengacara kakek kamu mengundang kita untuk makan malam di rumah nya " Ucap ibu santai " Nih, ibu juga sudah bawakan gaun bekas ines untuk si benalu pake " Ibu menaruh paper bag di atas meja.
" Chika kabur bu, jadi mas rendra gak bisa hadir " Ceplos vhey santai.
" Apa!!! Kabur? Ko bisa sih ren.. Aduh bagaimana ini "
" Sudah deh bu, aku lagi pusing jadi lebih baik ibu pulang dulu " keluh rendra.
" Rendra.. Rendraaaa.. "