Novel Ini adalah Seasons Kedua Dari Novel Cerai Yuk.
🌹🌹🌹
SINOPSIS
Ditinggal meninggal oleh istri yang sangat ia cintai, membuat dunia seorang Raditya Gunawan, bapak dengan tiga orang anak tersebut, runtuh seketika.
Dia seperti tak memiliki tujuan hidup lagi. Bahkan dirinya tidak mau menikah lagi. Alasan dia bertahan sampai dengan saat ini hanyalah anak-anaknya.
Namun sepertinya prinsip itu mulai tergoyahkan. Saat tanpa sengaja, dia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki paras yang begitu mirip dengan mendiang istrinya, Kalista Vionita (Lilis)
Tetapi meski wajah mereka sangat identik, karakter keduanya sangat berbeda. Membuat Raditya begitu sulit untuk menaklukkan pribadi perempuan yang bernama Melisa Indah Permata itu.
"Harus berapa kali gue bilang. Jangan panggil gue dengan nama Lis, gue nggak suka. Tapi panggil gue dengan nama Melisa.. atau Mel.." - Melisa
"Tapi aku suka panggil kamu dengan nama Lis... atau Lilis.. "- Raditya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKAD
Pukul 4 sore mobil Radit sudah berhenti di depan toko kue KALISTA. Dia lalu turun dan berdiri seraya menunggu Melisa keluar.
Sesuai kesepakatan kemarin malam, Radit dan Melisa akan melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama setempat. Sebab meski pernikahan mereka hanya berdasarkan kontrak semata, namun Radit tidak mau menikahi Melisa dibawah tangan. Dia tetap mau pernikahannya dengan sang karyawannya sah secara agama maupun negara.
Melisa membuka pintu toko dan langsung melihat kepada Radit. Dia hanya diam saja tanpa berkata apa-apa.
"Kamu udah siap?" tanya Radit. Melisa hanya mengangguk.
Radit lalu membukakan pintu mobil untuk Melisa. Gadis miskin itu pun langsung masuk ke dalam mobil dan di ikuti oleh sang atasan. Mereka pun kemudian mulai meninggalkan toko kue.
Selama perjalanan ke KUA, tak Melisa, tak Radit, Sama-sama diam. Seolah mereka kehabisan bahasan untuk sekedar berbincang. Hingga mobil Radit berhenti di depan sebuah toko pakaian pengantin.
"Ayo.." ajak Radit kepada Melisa. Melisa pun hanya mengikuti saja perintah calon suami kontraknya itu.
Begitu mereka sudah dekat dengan pintu toko itu, pelayan toko pun langsung pintu tersebut.
"Selamat sore Pak, ada yang bisa kami bantu? " tanya pelayan toko.
"Kami mau baju pengantin yang simple tapi elegan." pinta Radit.
"Baik, boleh ikut saya." pelayan langsung membawa Radit dan Melisa ke dalam tempat baju pengantin.
Setelah memilih baju yang seperti Radit minta tadi, Melisa dan Radit pun kemudian di bawa ke ruang ganti yang terpisah.
Radit sudah lebih dulu selesai, sebab dia pria yang tidak butuh waktu lama untuk berdandan. Sedang Melisa butuh waktu sedikit lebih lama dari sang atasan.
Radit menunggu Melisa di sofa depan. Sesaat kemudian Melisa pun keluar. Radit langsung terpana saat melihat calon istri kontraknya itu.
Melisa memakai gaun pengantin terusan dengan lengan panjang jenis French Light Wedding yang memukau. Rambut ikalnya di sanggul bulat ke belakang dengan sedikit hiasan di atasnya. Make up simple tapi tetap cantik pun semakin menyempurnakan penampilan sang wanita bar-bar tersebut.
Melisa lalu berjalan mendekati Radit yang masih belum berkedip melihat dirinya.
"Gimana?" tanya Melisa pada Radit.
"Ha? Apanya?" tanya Radit.
"Bajunya, make up nya, semuanya. Oke nggak?" tanya Melisa lagi.
"Lumayan.Yuk..." ajak Radit. Dia langsung membayar tagihan ke kasir. Dan setelah itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan ke KUA.
...****************...
"Boleh minta berkas-berkasnya pak?" tanya petugas.
Radit lalu mengeluarkan semua berkas-berkas mereka seperti foto copy KTP dan KK. Ternyata hari sebelum dirinya mengajak Melisa makan malam, Radit sudah lebih dulu mendatangi KUA dan mengurus semuanya.
"Maaf, berarti ini istri kedua ya pak?" tanya petugas.
"Iya.." jawab Radit.
"Sebentar, sebentar..." kata Melisa.
"Ada apa Lis?" tanya Radit.
"Is.. istri kedua? Maksudnya gimana ya?" tanya Melisa seraya menoleh kepada Radit.
Radit lalu mendekatkan kepalanya kepada Melisa. Dia pun membisikkan sesuatu kepada calon istri kontraknya itu.
"Nanti aku jelasin ya?" bisik Radit.
"Nggak bisa, jelasin sekarang. Lo mau nipu gue?" kata Melisa juga dengan nada berbisik.
"Aku nggak menipu kamu. Serius." Radit juga berbisik.
"Ya, tapi kok..." kata Melisa.
"Ehem. Apa bisa kita lanjutkan?" kata petugas. Radit dan Melisa pun kembali duduk dengan tegak.
"Maaf Pak, lanjutkan saja."
"Baik, data sudah lengkap. Ayo ikut saya keruangan akad." ucap petugas. Radit dan Melisa pun langsung menuju ke ruangan akad nikah.
Sesampainya di sana, Radit dan Melisa duduk terpisah. Radit duduk di dekat meja akad, sedang Melisa duduk agak sedikit jauh di belakang Radit.
Penghulu dan dua orang saksi dari kantor KUA pun sudah hadir. Ditambah dengan beberapa orang staf KUA lainnya. Untuk menyaksikan kelangsungan akad nikah Radit dan Melisa.
Petugas tadi menyerahkan berkas-berkas Radit dan Melisa kepada penghulu. Kemudian menyerahkan mahar yang sudah Radit sediakan untuk akad nikahnya dan Melisa.
"Apa bisa kita mulai?" tanya penghulu.
"Bisa pak. Di mulai aja." jawab Radit.
"Baik..." penghulu pun mengulurkan tangannya kepada Radit. Radit pun langsung menyambut uluran tangan penghulu itu.
"Raditya Gunawan bin Saiful Gunawan, saya nikahkan dan kawinkan kamu dengan wanita pilihanmu yang bernama Melisa Indah Permata binti Muhammad Rizal Arisandi, saya sebagai wali mempelai wanita, dengan mahar satu buah cincin berlian seharga 150 juta rupiah dibayar tunai." sebut penghulu.
"Saya terima nikah dan kawinnya Melisa Indah Permata binti Muhammad Rizal Arisandi dengan mahar tersebut dibayar tunai." ucap Radit tegas.
"Bagaimana saksi? Apakah sah?" tanya penghulu.
"Sah.." ucap kedua saksi.
"Alhamdulillah.." ucap semua yang ada di sana.
Petugas lalu menyuruh Melisa untuk maju dan duduk di samping Radit. Wanita cantik itu pun langsung bangun dan berjalan mendekatkan Radit. Dia lalu duduk di samping suami kontraknya. Radit pun menyematkan cincin berlian tadi di jari manis Melisa.
Petugas menyuruh Melisa untuk menyalami tangan Radit. Dia pun mengikuti saja apa yang petugas perintahkan. Melisa menggeser duduknya menjadi menghadap kepada Radit. Begitu pun pria dewasa itu, dia menghadap kepada Melisa.
Namun entah apa yang terjadi, degup jantung Radit seolah berhenti berdetak, saat dia melihat Melisa begitu dekat dengannya. Wajah Melisa membuat dirinya teringat pada seseorang yang pernah ada di dalam hidupnya.
"Lis..." panggil Radit.
Melisa langsung meraih tangan Radit. Kemudian menempelkan dahinya kepada tangan atasannya itu. Dan tanpa sadar, Radit justru membalasnya dengan mengecup kepala Melisa. Sehingga membuat mata wanita bar-bar itu membulat karen terkejut.
Melisa dengan cepat bangun dan menegakkan duduknya seperti semula. Petugas lalu meminta mereka untuk menandatangani buku nikah. Lalu penghulu memotret mereka seraya memegang buku nikah sebagai bentuk dokumentasi kantor.
Kemudian setelah semua urusan selesai, Radit dan Melisa pun keluar dari kantor KUA. Mereka langsung masuk ke dalam mobil.
Radit dan Melisa menuju ke rumah Radit. Hari sudah pukul lima sore lewat. Dan mereka baru saja menjadi pasangan suami istri yang sah meski di atas sebuah perjanjian untuk saling mencari keuntungan.
Namun tetap saja, apa pun alasannya, pernikahan tetaplah pernikahan. Tak akan pernah berubah menjadi perceraian selama tidak ada kata talak atau pun kata cerai di dalamnya.
Mobil Radit sudah berhenti di depan pagar rumahnya. Dia lalu turun dan membuka pagar terlebih dahulu. Lalu kembali ke mobil dan mulai memasukkan roda empat itu ke carport rumahnya.
"Ayo.." ajak Radit kepada Melisa. Melisa pun langsung turun. Dia memperhatikan rumah besar itu dan sekelilingnya. Melisa juga melihat sebuah mobil putih yang tampak masih sangat baru, terparkir di garasi rumah.
Radit langsung membuka pintu rumahnya. Namun sebelum dia masuk, dia melihat ke arah Melisa. Melisa masih berdiri seraya terus melihat ke sekeliling rumahnya.
"Lis.." panggil Radit.
"Eh, iya..." Melisa pun mendekati Radit.
Begitu Melisa sudah berada di dekatnya, Radit pun langsung membuka pintu. Dan betapa terkejutnya Melisa saat dia melihat ke dalam rumah. Matanya membesar dan mulutnya sampai terbuka lebar. Melisa menutup mulutnya dengan tangannya dan matanya sampai tak berkedip saat pandangan nya tertuju pada semua foto pernikahan yang cukup besar di ruang tamu itu.
Astaga, kenapa bisa? - Melisa
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Terkadang yang membuat kita jatuh cinta, tidak selalu karena kita menyukainya, namun juga karena dengan melihatnya membuat kita mengingat seseorang yang pernah mencintai kita dengan sangat dalam. - LV Edelweiss
...----------------...
WARNING⚠️
DILARANG KERAS PLAGIAT NOVEL INI DALAM BENTUK APA PUN. JIKA KETAHUAN MAKA SAYA AKAN TUNTUT SESUAI DENGAN UU HAK CIPTA. PENJARA DAN DENDA MILYARAN RUPIAH.
tapi jangan jadi jahat lagi ya... 😊
btw, bapaknya Kalista tau nggak ya kalau anaknya udah meninggal
hidup tanpa ayah/ibu. nggak disukai sodara-sodara...😭
masa cuma gini aja..
penasaran...
masa cuma 3thn lebih lama gk pp mel yo tak dukung sapa tau jodoh 😄🤭
pasti gak menduga si Radit 😄