Celsi harus menjalankan misi yang mengharuskannya berhadapan dengan pria berhati iblis—gelap seperti malam dan dingin bak es. Namun, semakin jauh langkahnya, ia terseret dalam pusaran dilema antara sang protagonis yang menarik perhatian dan sang antagonis yang selalu bermain cantik dalam kepalsuan. Terjebak dalam permainan yang berbahaya, Celsi mulai kehilangan kendali atas pilihannya, dan kenyataan semakin buram di tengah kebohongan dan hasrat tersembunyi
#rekomendasi viral
#kamu adalah milikku!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwika Suci Tifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
married
Hari ini adalah hari dimana status Celsi berubah. Yang dulunya singel dan detik ini juga status Celsi berubah menjadi seorang istri dari seorang Xaviar.
Tidak ada hal yang mengesankan, hanya berupa foto sekali dan memproses data dan lain sebagainya hingga akhirnya menjadi istri tanpa perayaan dan lainnya.
Sungguh ini jauh dari impian Celsi yang sejak dulu telah menghayal menikah dengan lelaki tanpan dan tajir, pas pernikahan dirayakan dengan meriah dan orang yang datang orang penting dan artis terkenal.
Celsi bermuka masam dari sejak memproses data dan akhirnya sampai berstatus istri.
Celsi duduk dimeja rias, memandangi buku nikah dengan ekspresi masamnya.
Ditambah Xaviar pergi begitu saja, tanpa berkata apa - apa.
" Tuan tidak ada hal lain kah yang ingin di lakukan dari pada meratapi nasib terus "
Celsi menatap System dengan cemberut.
" Mager..." Jawab Celsi sambil menyenderkan badannya di kursi rias.
" Tuan, anda sangat berbeda dari pemain lainnya. Pemain lainnya pada berusaha merubah dengan mencari tau berbagai hal, sedangkan tuan hanya menghindar ataupun merubah kejadian yang telah terjadi di novel black Love. Tidak berguna sekali "
Celsi yang mendapatkan sindiran itu menatap kesal system.
" Salah atasan Lo itu kenapa pilih gue "
" Itu salah tuan sendiri bukan atasan saya, tuan mengomentari isi dari novel Balck love, itu berarti tuan bisa merubah hidup dari para pemain, terutama pemeran utama wanitanya. Jika tuan mengomentari sebuah jalan cerita pikirkan dan banyangkan diposisi itu baru mengomentari. Dan yang saya lihat tuan hanya bisa mengomentari sedangkan tuan lebih payah dan bodoh dari si pemeran utama wanitanya dalam novel Balck love"
Celsi terdiam saat mendapatkan pencerahan dari system, benar kata system bahkan selama ini Celsi hanya bisa berkomentar pedas akan segala hal terutama berhubungan dengan novel, jika novel itu jalan ceritanya tidak bagus dan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan Celsi, maka Celsi langsung saja berkomentar tanpa memposisikan diri di dalam cerita.
' Apakah ini karma ? '
" Tuan sudah cukup meratapi nasib, sekarang tuan berfikir dan mencari cara agar bisa merubah jalan cerita dari novel Balck love ini. Walaupun kita tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan dan merubah takdir, tapi kita masih bisa berusaha merubahnya, karena dengan berusaha maka ada hasilnya "
" Baik " jawab Celsi dengan semangat, lalu mengepalkan tangannya keatas dan berdiri dari duduknya.
" Tapi tuan jangan seperti kemarin, sudah bersemangat setelah diberi pencerahan terus nggak ada hasilnya dan pada akhirnya sama lagi hanya mengikuti arus. "
" Mari kita ingat - ingat kejadian novel lagi " ujar Celsi dengan semangat.
" Bodoh, berapa kali saya bilang jangan berpegang teguh dengan novel jika ingin tetap hidup "
Celsi lagi - lagi kena tanparan yang sungguh sangat memalukan, seolah Celsi orang yang tidak bisa melakukan apapun dan tidak berguna.
Jujur saja, jika berada di posisi ini pasti juga akan bingung dan juga susah untuk merubah segala sesuatu, tidak semudah yang dibayangkan, apa lagi tidak tau apa yang terjadi di masa depan sedangkan kita telah berada di sangkar harimau. Yang pasti pikiran kita saat itu melarikan diri atau hanya diam menerima nasib. Nah sama yang terjadi dengan Celsi sekarang.
" Tuan dari pada diam terus seperti ini lebih baik tuan keluar mansion ini dan bertemu dengan orang-orang mungkin saja suatu hari bisa membantu atau mungkin menenggelamkan lebih dalam atau berusaha membuat Xaviar jatuh cinta pada tuan, kalau sistem tuan menunggu seperti ini malahan lebih dulu di embat orang, asal tuan tau setiap cerita pasti ada antagonis laki - laki dan perempuan "
Celsi menghela nafas setelah mendapatkan ocehan dari system.
Celsi membersihkan diri, setelah itu baru pergi keluar mansion tanpa arah dan tujuan yang penting bertemu orang.
Celsi bukanlah orang pintar ataupun cerdik.
Celsi hanya perempuan biasa tanpa kelebihan apapun, namun satu hal kelebihan Celsi yang dibanggakan bisa membaca 50 novel dalam seminggu.
Celsi terus berjalan tanpa arah dan tujuan melewati pohon - pohon rindang , gedung pencakar langit hingga melihat taman hijau yang berada tepat didepan matanya.
Celsi langsung berlari ke taman dengan senyum mengembang.
Celsi mencari - cari tempat yang indah dan akhirnya pandangan mata Celsi melihat danau yang sepi padahal di taman sekitar Celsi penuh ada yang pacaran ada yang piknik bersama keluarga bahkan ada yang bermain bersama teman - teman di suasana sore yang sejuk ini sungguh cuaca sangat mendukung dengan apa yang Celsi lihat sekarang.
Celsi berjalan menuju danau dekat pohon, tujuan Celsi berteduh dan mengistirahatkan diri sambil menikmati hembusan angin yang sejuk dan menikmati pemandangan danau yang indah.
Dan betapa beruntungnya Celsi mendapatkan pemandangan yang lebih indah dari itu semua yaitu lelaki tanpan dengan rahang kokohnya, bibir seksi, hidung mancung dan iris mata yang bewarna hitam ditambah bentuk tubuh yang sungguh sangat sempurna.
" Sudah puas belum cewek cantik, gue tau kok gue genteng "
Celsi mengejapkan matanya tersadar akan tingkahnya.
" Iya Lo tanpan banget sampai - sampai pemandangan taman kalah jauh dari Lo " ucap Celsi dengan jujur dengan senyum manisnya.
" Ini rada - rada menghina dan memuji"
Celsi terkekeh saat melihat ekspresi cowok didepannya yang sungguh lucu dengan memiringkan kepalanya.
" Memuji gue ini loh, nggak hina soer. "
Celsi memberikan dua jarinya dengan senyum tercetak manis di bibirnya.
" Zikra, you... "
Celsi menerima uluran tangan pria itu dengan membalas senyum manisnya.
" Celsi "
" SALKEN "
Setelah itu Zikra melepaskan uluran tangan, lalu duduk lesehan di rerumputan nan hijau.
Celsi ikut duduk di samping Zikra dengan jarak yang cukup jauh.
" By the way Lo udah nikah yah " tanya Zikra menatap cincin berlian yang dipakai Celsi di jari tengahnya.
Celsi hanya diam saja bingung mo harus berkata jujur atau bohong.
Akhirnya setelah berpikir beberapa saat hanya kata itulah jalan keluar terbaiknya.
" Rahasia "
Zikra mengacak-acak rambut Celsi, lalu tersenyum manis.
" Baiklah terserah tuan putri saja "
Celsi dibuat baper akan tingkah Zikra. Bukan karena Celsi murahan tapi karena ini pertama kali Celsi berinteraksi sepeti ini.
Sudah Celsi jelaskan jika sebelumnya di dunianya kerjaan Celsi hanya rebahan tanpa berinteraksi dengan siapapun.
"Lo ngapain di sini sendirian?" tanya Celsi sambil berusaha menetralkan kegugupannya.
"Ya, cuma pengen lihat keindahan dunia, terus ketemu bidadari," jawab Zikra sambil nyengir.
"Cih, jangan gombal deh," Celsi langsung menggeleng dan nutup wajahnya.
Jujur aja, Zikra itu idaman Celsi. Walaupun wajahnya kalah 1% dari Xaviar, tapi sifatnya yang baik bikin Celsi terpesona.
"Cute ya?" Zikra mencubit hidung Celsi.
"Ih, lepasin! Sakit!"
"HAHAHA..."
Zikra lepasin cubitannya, tertawa lihat hidung Celsi yang udah merah kayak badut, tapi tetap imut.
Celsi mengusap-usap hidungnya dengan cemberut, sebal banget liat Zikra yang ketawa.
"Ihhh... sebal!"
Celsi menggembungkan pipinya, mirip karakter di novel-novel.
Zikra nyolek pipi Celsi, terus cium pipinya sekilas dan agak menjauh.
Celsi terdiam, kaget banget merasakan dingin dan lembut itu di pipinya.
Zikra ngeliatin Celsi dengan senyum manis, memperhatikan wajah Celsi yang kaget.
Setelah beberapa saat, Celsi balik nyerang Zikra dengan tatapan garang.
Celsi mendekat, meletakkan tangan di pinggang, sambil menatap Zikra yang masih senyum-senyum.
"Wah, baru kenal ini bro, udah nyosol aja. Hilang deh imaginasi gue tentang lo."
"Tapi suka kan?"
Zikra angkat alis sambil senyum menggoda.
"Enggak..." Celsi teriak cepat.
"Gue di depan lo, enggak usah teriak-teriak. Gue tau lo malu tapi mau."
"Ge-er banget! Justru lo yang suka sama gue. Kan gue cantik dan menawan," Celsi bangga, sambil mengibaskan rambut hitamnya yang halus.
"Iklan sampo cocok nih modelan lo."
Celsi menatap datar Zikra, terus senyum manis.
"Ya iyalah, gue kan cantik! Pasti banyak yang ngantri mau jadiin gue model!" Celsi bangga banget.
Zikra menatap Celsi dari atas sampai bawah, terus fokus ke wajahnya.
Celsi, yang dilihat begitu intens, makin berpose kayak model terkenal.
"Gue akui, tubuh lo emang bagus dan wajah lo menarik, tapi biasanya orang yang cuma mengandalkan fisik itu murahan. Di dunia ini, orang harus bisa andalkan banyak hal, seperti otak, kecerdasan, dan kelicikan. Fisik itu penting, tapi enggak cuma itu doang."
Celsi melotot denger perkataan Zikra.
"Maksud lo apa?" tanyanya, emosi.
"Kalau lo hanya mengandalkan fisik, itu sih untuk orang murahan. Di dunia ini banyak yang punya masalah, tapi enggak bisa menyelesaikan. Walaupun ada pepatah, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya."
Zikra menatap Celsi, lalu mendekat sampai jidat mereka hampir bersentuhan.
"Jangan dipikirkan," ucap Zikra sambil nempel jidatnya ke Celsi, terus menjauh dan mengacak-acak rambut Celsi.
"Minta nomor WA lo," ucap Zikra lagi, sambil ngeluarin handphone dari saku.
Celsi ngebales senyum Zikra, walau dia agak sebel sama sikapnya yang nyosol.
Celsi ambil handphone itu, ketik nomor WA-nya, terus kasih balik ke Zikra.
Zikra liatin layarnya dengan senyum geli.
Celsi ✌️
Maaf paket internet Anda sudah habis.
"Kalau gitu, sekarang gantian mana handphone lo?"
Zikra ngeluarin tangannya.
Celsi ngeluarin handphone dari saku celana, terus kasih ke Zikra.
first love
Maaf paket internet Anda sudah habis.
first love
Yah tapi perasaan gue enggak pernah habis
Setelah itu, Zikra balikin handphone ke Celsi.
Celsi baca pesannya sambil geleng-geleng kepala.
"Raja gombal."
"Hanya untuk lo," ucap Zikra dengan muka serius.
"Bohong! Pasti udah banyak mantan dan korban gombalan lo," Celsi berani ngatain dengan ekspresi nakalnya yang bikin pengen nonjok.
"Setelah tuan putri aja deh," Zikra pasrah.
"Uhuy... bener, kan gue!"
"Oke, kalau gitu gue harus pergi dulu. Sampai jumpa, Cantik," pamit Zikra.
Zikra berdiri dari duduknya, bersihin bokongnya dari kotoran, diikuti Celsi yang juga berdiri.
"Yah... da...."
Celsi melambaikan tangannya sambil ngeliatin Zikra yang akhirnya hilang di kerumunan.
Setelah itu, Celsi meloncat-loncat kegirangan, meluapkan kebahagiaannya, terus balik ke kediamannya.
"Tuan, ini jepretannya!"
Dia ambil kamera, lihat beberapa hasil jepretan itu sambil senyum-senyum.
"Kerja bagus!"