"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3
Kediaman Naura
Merry menunggu Naura di gerbang yang pagi itu joging mengelilingi kompleks, tidak lama putrinya datang dengan keringat bercucuran membasahi tubuh.
"Sudah, sekarang bersihkan diri lalu sarapan mama dan papa tunggu." Kata Merry sambil merangkul anaknya masuk ke dalam.
"Apa? membahas soal cucu lagi?." Timpal Naura yang sudah dapat menebak jika obrolan mereka ujung-ujungnya mengarah ke sana. "Aku akan berusaha ma."
"Tebakan mu tidak sepenuhnya benar mau pun salah Naura, intinya cepat bersihkan diri jangan banyak bicara." Lanjut Merry sambil mendorong tubuh putri bungsunya menuju kamar.
"Iya-iya."
Di ruang makan
Terlihat Arga sudah duduk siap dan para pelayan menghidangkan sarapannya dengan baik, pria paruh baya yang sebentar lagi menginjak kepala lima sudah siap dengan setelan jasnya untuk berangkat ke kantor. "Mana Naura ma?."
Merry duduk di samping sang suami. "Sebentar lagi pah."
"Naura dibawa ke perusahaan jadinya sekarang apa besok pah?." Ucap Merry lagi.
"Besok ma biarkan anak kita istirahat dulu."
"Oke."
Tidak lama Naura turun dari lantai dua menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu dari tadi, Naura menyapa mereka dan mulai sarapan.
"Naura.."
Mendengar namanya yang dipanggil sang papa Naura menoleh. "Ini masih pagi pah jika harus membahas soal cucu."
"Bukan."
"Tentang?." Antusias Naura yang merasa lega jika pembahasan mereka bukan soal pria, nikah ataupun cucu.
"Kamu mulai masuk ke perusahaan besok, sekarang jika ingin have fun lakukanlah karena nanti malam tidak bisa kita ada acara keluarga. Banyak paman dan bibi-bibi mu membawa anak-anaknya kemari kakakmu Novan juga pastinya pulang." Jelas Arga panjang lebar.
Naura tak langsung menjawab ia sudah dapat memastikan jika keluarga para paman dan bibinya membawa anak-anak mereka yang sudah menikah dan punya anak, sama saja mungkin statusnya akan dipertanyakan atau parahnya di olok-olok.
Karena mengingat nanti malam ada acara menemui pria yang dipilihkan Nesy untuknya, Naura sengaja menjadikan itu sebagai alasan. "Aku ada urusan penting ma pa, dan itu tidak bisa ditunda nanti malam."
Merry dan Arga saling tatap. "Cancel dulu Nau, paman dan bibi mu sangat ingin bertemu kau jarang di rumah menghabiskan waktu terus di perusahaan Amerika, ini tidak rugi itung-itung silaturahmi."
"Apa permintaan yang ini jika ku penuhi akan membuat kalian diam tidak menagih cucu lagi?."
"Tidak! itu justru yang utama, tapi kau tetap harus ada karena sudah tahu sendiri acara kumpul keluarga ini hanya 1 tahun sekali dan kau selama 2 tahun terakhir tidak ada Naura." Balas Merry kepada putrinya.
Naura menghela nafas berat ia pasrah saja jika berdebat dengan kedua orangtuanya tentu tidak akan berhasil. "Oke."
Merry dan Arga tersenyum. "Nanti sore kakakmu Novan datang dengan istrinya."
"Suatu saat aku juga datang dengan suamiku." Sengaja Naura pada kalimat suami sengaja ia tekankan untuk menyindir.
"Kita tunggu."
Setelah sarapan Naura mau tak mau menghubungi Nesy untuk mengosongkan jadwalnya nanti malam beralih ke malam berikutnya.
.
Perusahaan Dirgawijaya
Sam berdiri dari duduknya saat pekerjaan hampir selesai, dari ruang sekretaris Andre muncul. "Ini kopi mu."
"Oke."
Sam meminumnya begitupun dengan Andre.
"Email yang semalam aku berikan apa kau sudah melihatnya?." Tanya Andre.
"Wajahnya saja kau tidak memberi tahu."Kekeh Sam dengan tatapan menyindir. "Kau mengajak becanda denganku Ndre?."
"Mana mungkin, aku hanya ingin kau menemui wanita itu sekali saja nanti malam. Sejak kau menikah dengan Giselle hanya sibuk dengan pekerjaan, sekali-kali tidak ada salahnya toh ini juga bukan selingkuh gue tau lo orangnya gimana." Balas Andre kepada sahabat sekaligus atasannya.
Samuel hanya diam tatapannya tertuju ke luar jendela perusahaan, 1 tahun terakhir ini ia dibuat jengkel dan kesal dengan sikap Giselle mungkin tidak ada salahnya menghirup angin segar dari klien wanita yang dimaksud Andre.
"Jadwalkan saja malam berikutnya, karena malam ini aku ada acara keluarga besar." Timpal Sam singkat.
Andre langsung menghubungi seseorang diseberang sana, cukup lama keduanya mengobrol hingga panggilan berakhir.
"Kebetulan malam ini juga dia ada acara jadi pertemuan kalian malam berikutnya saja."
"Hmm."
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
dan Gisel merestuinya biar tidak ada kata talak
buat naura ternyata sangat jelas dampak dari pergaulan bebas di negara atehis
harus nya ngarang cerita boleh
gak harus anak Tampa menikah
ini sungguh bukan adat ketimuran apa yang di katakan oleh para ulama terdahulu terbukti dengan kebenaran nya