Sinopsis : kisah cinta seseorang yg rapuh seperti kristal kaca yg terlihat elegan , kuat dan cantik namun jika jatuh tak bisa di perbaiki. karna wanita yg ia cintai memilih lelaki lain semenjak ia terkenal dalam dunia musik nya menjadi seorang penyanyi .
ini salah Seorang Eginando sendiri karena dia menyuruh cinta nya untuk mengikuti kontes di salah satu Stasiun TV ternama. maka kini dia merasa hancur dan rapuh seperti kristal yg jatuh tak bisa di perbaiki.
ikuti kisah nyata ini .cerita nya singkat namun jelas.
hanya ada di novel toon atau manga toon.
selamat membaca .jika suka beri dukungan nya .
kalau tidak suka langsung skip saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 17" Kristal Hati Egi 17.
Tubuh Egi menggigil di raihnya selimut tebal itu, lalu membungkus tubuh nya , rasa dingin dan panas menyatu di tubuh kekar nya, mungkin karna kemarin ia melihat Arin bersama Arga. Ia berusaha menghangatkan tubuh nya dengan menggunakan 3 selimut tebal yg ada di dekat nya .
Langkah kaki seseorang pun terdengar dengan jelas , tak lama kemudian Ferry membuka pintu kamar nya,Reaksi Ferry langsung berubah ,ketika melihat Egi yg menggigil.
" Bang kenapa kok selimutnya banyak sih? " Ferry mendekati lalu duduk di samping kiri sambil membuka sedikit selimut itu terlihat lah wajah Egi .
" Abbbang ddemam Ferrr" suara Egi bergetar , Lalu Ferry menempelkan telapak tangan nya di kening Egi ternyata benar sangat hot.
" iyah benar , tunggu ya , aku mau mengambil sesuatu yg bisa bikin panas nya turun" Ferry berlari ke dapur mengambil mangkuk lalu mengambil Es batu .setelah dapat ia meraih handuk mini di pinggir kiri dari bantal.
Setelah nya Ferry melipat handuk itu lalu menaruh nya di kening Egi. Hatinya tiba - tiba sedih melihat wajah abang nya yg pucat, karna selama ini ia tak pernah peduli, pikir nya Egi tidak menyayanginya karna sibuk dengan urusan kantor dan Arin terus . Tetapi setelah Egi memberikan kasih sayang nya ia jadi merasa sedih dan kasihan. So walau begitu ia tetap adik satu - satu nya dari seorang Eginando .
" bang bobok ya , aku mau beli obat penurun panas dulu , stok nya abis" Ferry mengangkat bokong nya sambil membawa bekas kompres itu ke dapur.
" Hemmmmm" jawab Egi dengan bergetar , bibir nya kering , panas dalam membuat nya serak dan tak karuan.
Ferry pun segera mengambil kunci motor nya , ia menuju apotik untuk membeli obat , di sana ada Aura.
Dengan kecepatan tinggi sampai di sana , tanpa banyak bicara ia menyodorkan daftar obat yg abis itu .
" Fer , siapa yg sakit? Aura menyapa sambil mendekati karna ingin tau, sebetulnya ia juga menyimpan rasa pada Egi, karna kegilaan nya bersama Egi membuat nya jadi jatuh cinta beneran.
" abang , kak dia demam tinggi" Ferry memberikan uang nya dan membawa obat itu lalu berjalan menuju keluar, di samping nya Aura mengikuti .
" boleh kakak kerumah? Mau bikin bubur buat abang" Aura membawa obat untuk stok di kala butuh.
" boleh kak, soal nya aku nggak bisa masak, hehehe...." tawa Ferry menyembunyikan kesedihan nya .
" sip yuk "Ferry masuk ke dalam mobil , Aura pun membuka pintu sebelah nya dan masuk , lalu mereka menuju rumah Egi.tanpa lama - lama mereka sampai di rumah dengan kecepatan tinggi.
" Giii gimana keadaan elu?" Aura langsung masuk membuat Egi terkejut dan membuka kedua matanya .
" Ra , pelan napa, pusing tau, berisik aja sih" Egi kesal sambil menggosok kan tangan nya yg terasa dingin . Ia begitu karna memikirkan terus soal Arin , Aura pun tau, tapi dia tak mau membuat lelaki itu semakin terluka dengan terus mengingatkan nya tentang Arin. So kadang semua tak mudah bagi seorang Eginando melupakan tentang masa indah itu bersama gadis yg hampir ia anggap sebagai belahan jiwa nya tapi pada kenyataan nya ia pun terluka, paling sakit nya ia paling terakhir mengetahui semua itu.
" Im sorry Gii, elu mau makan bubur? Biar gua bikinin deh" Aura menempelkan telapak tangan nya pada kening Egi.
" nggak usah , gua mau istirahat" tolak lembut Egi sambil menutupi wajah nya .lalu Ferry membuka selimut itu. wajah Egi terlihat lagi.
" bang makan , aku udah beli obat,aku mau abang sembuh, biar bisa manja lagi" Ferry mengecup kening panas Egi sambil tersenyum dua butiran bening menghangatkan kedua pipi nya lalu jatuh menetes ke pipi Egi.
Tanpa menunggu jawaban dari Egi Aura pun menuju ke dapur untuk membuatkan bubur , tak kuasa melihat keadaan lelaki yg telah membuat hidupnya berwarna.
Ferry pun menunggu sambil memijit kaki berbulu lebat itu dengan lembut , mengingat semua kenangan semasa kecil dulu bersama sang Abang.
Egi hanya diam sambil menahan rasa sakit nya, baru kali ini dia demam,setinggi itu, mungkin karna pikiran soal Arin.
Setelah matang bubur itu Aura pun masuk membawa semangkuk bubur hangat.
" Gi ini bubur nya, di jamin enak deh.......hehehe..."tawa Aura sambil mendekati . Egi pun langsung bangun untuk makan.
" thank ya Ra, gua jadi pengen punya istri deh...." Egi tersenyum tipis memakan bubur dengan tangan bergetar, hidung nya berasa seperti terbakar. Panas sekali .hembusan nafas itu.
" sip, elu orang baik Gi, gua suka kalo elu bahagia. Meski belum sepenuhnya . Yah sedikit lah gua beri elu kebahagiaan kecil. Jangan kayak Arin yg membuat elu tersiksa dan terluka . Gua akan terus menjadi sahabat sekaligus calon elu ya......hehehehe.......Sorry Gi" Tawa Aura sambil mengelus pipi panas itu . Tangan lembut nya mengelus dengan lembut.
" nggak papa kok, elu memang paling best. Elu berhak, atas kebahagiaan elu. Gua berharap persahabatan kita bisa terjalin selamanya ya" Egi memakan bubur itu dengan pelan.tubuh nya seperti di bakar, panas dingin itu membuat nya lemas tak berdaya. Semua karna gadis yg amat ia cintai.
" sip lah" Aura mengambilkan gelas dari meja panjang dekat ranjang nya.
" bang ini obat nya udah aku bukain" Ferry memberikan obat itu ke tangan Egi,lalu meminum nya dengan pelan. Berharap panas nya bisa turun dan rasa dingin nya perlahan hilang.
" makasih ya, Auly nggak ke sini?" Egi minum lagi karna rasa pahit itu belum hilang. Ferry melihat nya dengan senyuman manis , ketika ia bisa memberikan kasih sayang dan perhatian nya untuk sang abang.
" Aku di sini bang hehehe....." tawa Auly masuk membawa makanan dan aneka kue. Gadis gendut itu masuk sambil tersenyum . Wajahnya berseri - seri.membuat Ferry makin terpesona.
" Ol , aku nggak ikut kalian main band ya hari ini, soal nya aku nggak mau ninggalin abang" Ferry mengambil kue dan makanan itu dari tangan Auly.
" iya ,aku udah bilang kok, mereka paham " Auly menarik kursi rotan yg terdiam di pojok lemari.
" sip, kok kamu nggak kuliah sih Ly?" Aura memakan kue itu dengan nikmat.mata nya memandangi wajah Auly .
" libur hehehe......aku putuskan ke sini aja.kangen ama Ferry " tawa Auly memainkan hidung Ferry sambil tersenyum . Ke arah Aura . Mata indah itu mengerling menggoda.
" oh, Ly thank ya untuk makanan dan kue ini" Egi memberikan senyuman nya walau rasa nya tubuh kekar itu sakit semua.
" iya bang, cepet sembuh ya, biar bisa menggoda kak Aura lagi .......Hehehe......" Auly tertawa membuat Egi bahagia .
Auly dan Ferry sepasang kekasih yg cocok . Egi setuju jika sang asik menjalin hubungan serius dengan gadis itu. Karna mampu membuat sang adik bahagia.
smngt kak/Heart/