NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Pembantu

Terpaksa Menikah Dengan Pembantu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kisah cinta ini bikin baper! / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Nikah Kontrak
Popularitas:140.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mommy_Ar

Jangan lupa Follow IG mommy ya sayang 😘
@Mommy_Ar29 😘🤗



Rehan Arya Pranata seorang pengusaha muda dan sukses yang memiliki paras tampan dan menawan namun terkesan angkuh dan dingin. Dia harus menanggung malu saat di hari pernikahanya ia mendapati sang kekasih malah tengah bercumbu mesra dengan sahabatnya.

Jenar gadis cantik nan periang, namun harus menjalani hari-hari yang begitu berat setelah kematian sang ayah, Jenar harus bertahan meski ia selalu di siksa dan dijadikan pembantu oleh sang ibu tiri dan kedua saudaranya.

Demi melarikan diri dari pengejarnya, Jenar masuk ke sebuah rumah besar dan menjadi pembantu tuan tampan.

Apa yang menantinya? Akankah kehidupan menyedihkannya berakhir atau cinta majikannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gak mungkin Cemburu

Hari yang di tunggu pun tiba, pagi pagi sekali Bian sudah menjemput Jenar di Apartemen nya, Arya yang saat itu masih tidur merasa sangat kesal lantaran Bian mengganggu waktu libur nya,

"Emang acaranya jam berapa sih," kata Arya kesal, "Jam segini udah nangkring aja disini,"

"Semua kumpul di sekokah jam Delapan bang," jawab Bian santai membuat mata Arya mendelik tajam,

"Lo gila apa sarap sih," pekik Arya sambil melempar bantal sofa ke arah Bian," ini baru jam segini lo udah nangkring disini astaga," ucap Arya sambil memijt pelipisnya pusing, Acara kumpul jam Delapan tapi jam Enam pagi Bian sudah datang menjemput Jenar, apa gak mengganggu itu anak,

"Hehehe, kan sekalian mau numpang sarapan bang, Elah pelit banget sih bang sekarang," keluh Bian membuat Arya berdecak,

Setelah perdebatan antara kakak beradik itu kini mereka bertiga sarapan bersama, Jenar sudah membuat nasi goreng untuk ssrapan mereka, dan Bian memakan masakan Jenar dengan lahap, berbeda dengan Arya yang terus menyaksikan interaksi antara Bian dan Jenar yang sedari tadi asik berdua seolah tidak menganggap keberadaan nya,

Karena merasa Kesal Arya membanting sendoknya lalu segera pergi meninggalkan Jenar dan Bian yang terkejut dan bingung dengan tingkah Arya,

"Kalian lanjutkan, aku akan pergi," ucap Arya lalu pergi,

"Mas Arya mau kemana," tanya Jenar yang menyusul Arya ke kamar,

"Urus urusan mu sendiri, jangan ikut campur urusan ku," ucap Arya dingin,

"Mas," lirih Jenar merasa sedih karena tiba tiba Arya berubah dingin kepadanya,

"Pergilah," kata Arya tanpa menatap ke arah Jenar,

"Kenapa mas Arya jadi dingin ke Jenar, apa Jenar bikin kesalahan mas," tanya Jenar dengan lembut,

"Aku bilang Pergi," kata Arya dingin dan menatap tajam ke arah Jenar, membuat Jenar beringsut memundur kan kakinya.

"Tapi mas," ucap Jenar,

"PERGI," pekik Arya yang sudah emosi sedari tadi,

Tes,

Setetes air mata Jenar lolos membasahi pipi manis nya, membuat hati Arya ikut sakit namun ia enggan menanggapi nya, Arya malah masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu nya dengan kencang,,,

Bian tidak sengaja mendengar percakapan Jenar dan Arya pun merasa sedikit bersalah, Bian tau pasti kenapa Arya bisa seperti itu kepada Jenar, namun Bian tidak terima saat Arya membentak Jenar,

"Jenar," panggil Bian lembut membuat Jenar segera menghapus air matanya,

"Berangkat sekarang mas?" tanya Jenar lalu segera meraih tas nya,

"Kamu duluan gih, tunggu di depan, aku mau ke toilet dulu," kata Bian dan Jenar pun menganggukan kepalanya,

Seperginya Jenar, Bian segera masuk kedalam kamar sang kakak,

"Bang," panggil Bian saat melihat Arya baru keluar dari kamar mandi,

"Apa," jawab Arya tanpa menatap Bian,

"Abang sudah mencintainya bukan," kata Bian to the point,

"Bukan urusan mu," kata Arya dingin,

"Urusan Bian kalau abang sampai membuatnya menangis kaya tadi," ucap Bian menahan geram saat melihat Arya membentak Jenar,

Arya langsung menatap tajam ke arah Bian, "Lebih baik kamu urus urusan kamu sendiri daripada mengurusi rumah tangga abang,"

"Bang, Bian serius," kata Bian tegas, "Pokok nya kalau sampai abang nyakitin atau nyia nyiain Jenar, Bian tidak akan tinggal diam, atau kalau perlu abang cerai sama Jenar saat ini juga, biar Bian yang akan menggantikan posisi abang di hidup Jenar," ucap Bian dengan lantang,

"Jangan macam macam kamu Bi," pekik Arya tak terima dan tidak menyangka bahwa sang adik bisa berkata seperti itu,

"Bian serius bang, sedari awal Bian sudah menyukai Jenar, tapi Bian coba tetap menganggapnya kakak ipar, hingga Bian lihat sendiri abang membuatnya menangis, Bian gak akan biarin itu terjadi lagi bang," kata Bian

Arya menggertakan giginya, tangan nya mengepal kuat dan rahang nya mengeras, "Kamu mau merebut kakak ipar kamu sendiri Bi,"

"Apa salahnya membuat orang yang kita cintai bahagia bang," kata Bian,

"Apakah bila bersamamu dia akan bahagia hem," tanya Arya sambik tersenyum tipis,

"Setidaknya ia tidak akan menangis karena abang," ucap Bian lalu ia segera keluar kamar meninggalkan Arya yang sedang marah,

"Sial." umpat Arya dengan kesal, "Berani berani nya Bian berbicara seperti itu, hahaha,"

"Tapi kenapa gue marah, bukan kah gue gak ada perasaan apa apa sama itu bocah, tapi kenapa gue kesal, gak mungkin gue cemburu kan," tanya Arya pada dirinya sendiri,

**

"Udah lah gak usah kamu fikirin perkataan apapun dari mulut bang Arya, dia emang suka gitu, jarang bicara tapi sekalinya bicara nyakitin," ujar Bian, "Kamu harus biasain diri, kalau bisa kamu jinakin dia," kata Bian terkekeh sendiri, mungkin gak yah bang Arya bisa jinak dan bucin sama Jenar, pikir Bian,

"Dih mas Bian kok malah ketawa kenapa sih ada yang lucu?" tanya Jenar bingung karena melihat Bian tertawa sendiri,

"Enggak, aku cuma lagi bayangin aja bang Arya jinak sama cewek," kata Bian,

"mas Bian pikir mas Arya itu binatang buas apa pake di jinakin segala," ucap Jenar cemberut tidak terima Arya di katain seperti itu,

"Lah kok kamu marah," kata Bian terkekeh, "Jujur Nar, kamu sudah mulai cinta ya sama bang Arya?" tanya Bian dengan nada serius,

Jenar hanya menundukkan wajahnya, tak tau harus menjawab apa,

"Nanti aku bantu buat naklukin Singa jantan itu yah," ujar Bian menyemangati Jenar, meskipun hatinya sedikit terluka, "Sepulang Tamasya ini kita atur rencana,"

Sebuah senyum tipis terbit di bibir Jenar membuat hati Bian sedikit lega, , , ,

Bersambung yaaa, , , ,

1
neng ade
alhamdulillah Jenar udah dapat pekerjaan meskipun cuma sebagai pembantu tapi itu lebih baik dari pada di temukan sm anak buah nya juragan Sadi
Fadillah Ahmad
Nah,d8 sini aku bingung,tapi ayahnya sudah meninggal kan ya? tapi kok jenar bisa pamitan pada sang ayah? gimana sih ini? apa ibu tiri Jenar menikah lagi? Aduh,bingung nih. Mau baca tapi bingung karna Jenar pamit pada ayahnya kandungnya yang sudah meninggal,atau ayah tirinya sih? Duh bingung.
neng ade
semoga Jenar bisa selamat dari kejaran anak buah nya juragan tua itu
neng ade
syukurlah jika miss Rere mau membantu Jenar
Heny
Thor.....oh.....Thor jng bilang jenar meniggal gk lucu
Heny
Lha dimas suka2 chaca dong kok situ yg sewot apa hubungan nya sm lho......cemburu y
Heny
Dimas terlalu bucin
Heny
Baik nya chaca sm fahmi aja thor
Heny
Novel nya bagus bagus banget thor alur nya asyik
Heny
Arlan gk ada takutnya sm si bos ntar keluar taring nya.....heee
Heny
Chaca sdh dpt lampu hijau cptan dimas jng tunggu lama
Heny
Bearti jenar anak angkat y thor
Sondry Kaday
Buruk
Heny
Sdh ketebak thor smg berjodoh
Heny
Klau dimas jadian sm caca jd ngumpul bareng terus nayla sm siap....
Ardana Asyahri
lanjuutt
Heny
Rasain emang enak
Heny
Siapa om2 itu hanya thor yg tau
Heny
Siapa yg anak setan arya... kwkwwk
Heny
Sekretaris nya arya mau menggoda yg ada dicaci maki kwkwkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!