"Felicya gadis cantik yang terlihat lemah lembut ternyata kepribadiannya tidak sesuai dengan parasnya.. Sikap nya yang Bar-bar membuat dia harus beberapa kali di keluarkan dari sekolah akibat sering membuat temannya masuk Rumah sakit..
"Apakah di SMA Mandiri adalah sekolah terakhirnya untuk menuntut ilmu??".
Yuk ikutin karya aku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurmala sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rayuan maut
Galaxy membanting kan dirinya di bangku kebesarannya.
“Aku kira setelah putus dariku kau sudah berubah ternyata masih sama.. Lima tahun waktu yang cukup untukku mengenal semua karaktermu, dulu aku selalu memaklumi semua sikapmu karena aku mencintaimu, dan dulu aku selalu mengalah karena aku menyayangimu. Ternyata kau semakin menjadi, aku sengaja menyibukkan diriku agar kau mengucapkan kata putus dari mulutmu sendiri agar aku tidak terlalu menyakitimu”.
Tak terasa waktu sudah menjelang malam.
Di kediaman Dirgantara Raka sedang bersiap-siap untuk pergi keluar rumah menuju arena balap.
Feli yang melihat kakaknya yang sudah rapih pun bertanya.
“Kakak mau kemana?”
“Aku mau keluar bertemu teman-teman ku”.
“Aku ikut”
“Gak.. Anak cewek di larang ikut”.
“Yakin gak mau mengajakku?” ucap Feli.
“Iya.. Lagian aku pulangnya malam dek” ucap Raka.
“Aku akan bilang ke mamah sama papah kalo kakak mau ikut balap baru tau rasa” ancam sang adik.
“Kamu kok tau aku mau kesana” ucap Raka.
“Gak sengaja dengar tadi pas kakak terima telepon” jawab Feli.
Raka memikirkan bagaimana kalau adiknya mengadu pada orang tuanya bisa di gantung dia sama papahnya.
“Jadi gimana? Kakak pilih mengajak adikmu yang cantik jelita ini apa aku bilang ke papah?” ucap Feli memberikan pilihan.
“Kamu itu kenapa keras kepala sekali sih.. Disana itu tidak ada perempuannya” jelas Raka.
“Kata siapa? Aku tau ya disana itu siapapun bebas ikut.. Jadi jangan membodohi ku”.
“Haish.. Ya sudah kamu boleh ikut” ucap Raka dengan keputusan terakhirnya.
“Kakak yang minta izin sama papah ya.. Karena kalo aku yang meminta izin pasti susah”.
“Ya” Jawab Raka dengan malas.
“Kakak tunggu aku di bawah ya.. Aku siap-siap dulu”.
“Kenapa aku bisa punya adik seperti itu.. Keliatannya lemah lembut, feminim.. Tapi aslinya udah bar-bar petakilan lagi” ucap Raka.
Raka pun turun kebawah dan menghampiri orang tuanya yang sedang mengobrol di ruang keluarga.
“Pah.. Aku mau izin keluar ya sama Feli mau ke rumah teman” ucap Raka.
“Tumben adikmu ikut?” tanya Arion.
“Kesal katanya dia di rumah terus, dia kan belum punya teman disini jadi aku mengajaknya”.
“Ya sudah tapi jangan pulang malam”.
“Nah itu yang jadi masalahnya pah kemungkinan aku pulangnya malam karena ada acara juga disana” jelas Raka.
“Ya sudah tapi jaga adikmu baik-baik disana” ucap Arion.
“Iya pah” jawab Raka.
“Apa tidak apa-apa Feli ikut?” ucap Mona.
“Tidak apa-apa mah kan ada Raka yang menjaganya”.
Feli yang sudah siap menghampiri sang kakak..
“Kak aku udah siap.. Ayo kita berangkat sekarang” ucap Viona.
“Pah.. Gak apa-apa kan aku ikut kakak keluar?” ucap Feli.
“Iya.. Tapi hati-hati disana dan jangan jauh dari kakak mu” ucap Arion.
“Siap pah” ucap Feli dengan memberi hormat.
“Pah.. Mah kami berangkat” ucap Raka menyalami orang tuanya.
“Hati-hati di jalan” ucap Mona.
“Iya” ucap Raka.
Raka dan Feli pun keluar dari kediamannya menuju arena balap.
Setelah Raka sampai kedatangan Raka sudah di tunggu oleh keempat sahabatnya dan Gino yang mengatur jalannya pertandingan.
“Raka loe bawa siapa?” ucap Gino yang belum melihat siapa yang di bonceng temannya karena Feli memakai helm.
“Adek gue” jawab Raka.
Kemudian Feli melepaskan helm yang di pakainya dan terlihatlah wajah cantiknya.
“Gila adek loe cantik banget boleh kali gue jadi ipar loe” ucap Gino berbisik.
“Saingan Sono sama keempat sahabat gue” jawab Raka.
“Mereka juga ngejar adek loe?”
“Ya.. Dan belom ada yang berhasil”.
Feli mengirim share lock kepada kedua sahabatnya kemudian dia mengirimnya.
“Hai semuanya” ucap Feli pada keempat sahabat kakaknya.
“Kamu kenapa bisa ikut kesini?” ucap Regan.
“Pengen ikut aja kak.. Bt di rumah terus” jawab Feli.
“Dia ngancem gue mau ngadu ke bokap kalo dia gak di ajak.. Kepaksa gue bawa” ucap Raka menjelaskan.
“Jadi kakak Kepaksa bawa aku?” ucap Feli dengan memasang wajah cemberutnya.
“Sangat menggemaskan” batin Regan.
“Gue pengen cubit pipinya boleh gak sih?” batin Yohan.
“Gimana hati gue gak klepek-klepek kalo liat ekspresinya menggemaskan seperti itu” batin Kei.
“Feli.. Aku padamu pokoknya” Batin Rey.
“Gue baru tau kalo adek nya Raka cantik pake banget.. Gue coba Pepet ah” batin Gino.
“Gak kok kakak gak kepaksa.. Jadi udah gak usah nunjukin wajah yang menggemaskan seperti itu” ucap Raka.
"kakak memang yang terbaik" ucap Feli dengan memeluk Raka".
"Feli gue mau juga dong di peluk" ucap Kei yang mendapatkan kepalan tangan dari Raka.
"Gue cuma bercanda kali gak usah mau nonjok orang begitu" ucap Kei pada Raka.
"Regan loe siap-siap sekarang soalnya Prince udah datang tuh" ucap Gino menunjuk ke arah lawan Regan.
"Ok" jawab Regan.
"Ayo kita kesana" ucap Raka.
"Kak aku tunggu disini ya" ucap Feli.
"Ya sudah.. Tapi jangan kemana-mana ya".
"Iya kak".
Setelah semuanya ke arena balap dan tersisa Gino disana. Feli mendekati Gino dan melakukan aksi meluluhkan pria itu untuk misinya.
"Kak Gino ya" ucap Feli lemah lembut.
"Iya" ucap Gino dengan salah tingkah.
"Feli boleh gak ikut balap" tanya Feli dengan menunjukkan wajah imutnya.
"Gak boleh Feli.. Di arena balap sangat berbahaya. Kak Gino gak mau kamu kenapa-kenapa".
"Aku janji gak akan kenapa-napa" dengan mengedipkan matanya.
Gean mulai luluh dengan rayuan yang di keluarkan Feli padahal itu belum seberapa.
"Tapi kamu gak punya motor buat balapnya jadi gak bisa" ucap Gino.
Tak berselang lama dua orang datang dengan motor sport nya lalu berhenti di samping Feli.
"Nah sekarang motornya udah datang.. Jadi boleh ya"
"Gimana ya" ucap Gino berpikir.
"Nanti aku kasih nomor ponselku jadi boleh ya" bisik Feli di telinga Gino dan meniupnya.
Gino yang terlena pun menganggukkan kepalanya.
"Ya udah kalo gitu kamu siap-siap nanti aku panggil".
"Nanti panggil aku Rose jangan Feli ok kak"
"Ok".
Gino pun meninggalkan Feli dan menuju arena.
Vian membuka helm nya kemudian menggelengkan kepalanya.
"selalu memakai cara seperti itu agar membuat orang luluh" ucap Levin yang sudah membuka helm nya.
"Cara itu yang paling gampang di antara yang lain" ucap Feli.
"Ya sudah loe mau pakai motor siapa? Gue apa Levin?" tanya Vian.
"Punya loe aja" jawab Feli.
"Ya udah kalo gitu gue cek dulu motor nya.. Biar di pake nya enak" ucap Vian.
"Sip" ucap Feli mengacungkan jempolnya.
Sedangkan di arena Regan dan Prince sudah berada di start untuk memulai balapannya. Dan Feli memperhatikan nya dari tempat Gino.
balikan gitu ?
bingung juga jadinya 🤔🤔
spa sruh jd orng iri ky gt,akhrnya mlah kna sndri kn....slmt jd mntan d y klian..mga aja sklah lain jg ga mau nrima klian.....
d kira ga bkl kthuan,pke sok2an psang kmera sgla....yg ada,dia nnti yg d hkum.....
untng kthuan....gt kl pnjhat amatir,blm apa2 udh ktngkap....brrti tnggal nyri tau,trs bls dehhh....
Smngt feli.....