"Kau tidak bisa pergi dariku, mana mungkin aku melepasmu setelah aku bisa merasakan hasratku bangkit, kau tidak bisa hanya datang karena ingin merasakan kepuasan! Selena Agatha." Lirih Bentley Leister.
Selena Bianca Agatha seorang mahasiswi cantik berumur (22 tahun) ia terkejut tat kala orang yang begitu ia kenal dan sudah beristri menanyakan hal dewasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya baik dia maupun pria tersebut.
Di samping itu keanehan terjadi pada pria tampan berkuasa yaitu Bentley Max Leister (32 tahun) dimana hasrat bercintanya malah membara ketika bertemu dengan adik dari sahabatnya sendiri yang seharusnya ia rasakan bersama sang istri.
.
.
Lantas bagaimana hubungan Bentley dan Selena ke depannya? dan apakah Ben mampu menahan gejolak pada dirinya yang ia anggap bermasalah?
SIMAK KISAH LENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
Malam hari
Selena sampai di rumahnya, seperti biasa ia tak lupa menyapa kedua orang tuanya setelah itu ia pun masuk ke dalam kamar.
Martin dan Bella saling tatap.
"Kenapa wajahnya tampak murung lesu begitu?." Tanya Martin.
"Banyak juga kerjaan Selen pah, apalagi dia juga lagi nyusun skripsi kan jadi wajar."
"Apa papa terlalu memaksakan diri agar Selena tinggal di sini lagi?." Ujar Martin, setegas apapun dia Martin juga memikirkan kenyamanan anak-anaknya.
"Selena kalau ada apa-apa pasti bilang papa tahu sendiri dan sekarang tidak, ntar mama tanya dia langsung." Lirih Bella.
"Baiklah."
Sementara itu..
Di kamar mandi
Selena melepas seluruh pakaiannya setelah itu langsung masuk ke dalam bathtub merendam tubuh dengan aroma terapi.
"Ah ini sedikit menenangkan." Lirihnya dengan mata terpejam.
Tak lama seketika Selena teringat kembali Bentley dan impotennya, sesuatu yang keras dan menonjol itu masih terasa dan begitu menakutkan. "Gak beres ini otakku! ayo lupakan."
Namun tetap saja tak bisa, sekuat apapun Selena untuk melupakan tetap saja semakin teringat.
Wanita cantik itu memijit pusing kening, ia frustasi. "Kelihatannya pria gila itu tidak akan semudah itu melepaskanku, aku harus cari cara biar tidak terlibat."
Masalahnya dengan Galang saja masih butuh adaptasi bagi Selena untuk bisa menerima, dan sekarang ditambah Bentley yang datang dengan kelainannya yang diluar dugaan.
"Kok bisa? aku harus tahu istrinya." Ujar Selena.
Setelah selesai mandi Selena mengenakan baju tidur, ia duduk di meja kerjanya mengotak-ngatik laptop melanjutkan bimbingan perusahaan mengenai pekerjaan yang akan ia pegang.
Tok tok tok!
"Sel, sayang??."Panggil dari luar.
Selena menoleh saat pintu kamar diketuk. "Masuk mam."
Tak lama pintu kamar terbuka masuklah Bella ke dalam, Selena tersenyum dan langsung melanjutkan kembali pekerjaannya.
"Belum tidur?."
"Belum."
Bella duduk di samping putrinya, mendapati itu Selena berhenti dan balik badan menghadap sang mama. "Kenapa ma?."
"Kamu keberatan tinggal di sini lagi?."
Selena mengerutkan keningnya. "Tidak sama sekali."
"Lantas tadi kenapa kamu tampak tak baik-baik saja?." Selidik Bella.
"Ah aku hanya kecapean saja ma tidak ada yang lain."
"Okey." Bella lega mendengarnya. "Katanya tadi Bentley datang ke perusahaan kita? apa dia melakukan bimbingan terhadapmu sayang?."
Glekk! Selena menelan salivanya, setiap nama Bentley disebut pasti dalam benak Selena yang muncul milik Ben yang keras dan menonjol itu.
Melihat putrinya tak langsung menjawab malah terdiam dengan wajah merah, tentunya Bella keheranan. "Sel??."
"I-iya ma om Ben tadi ada kok ke kantor." Jawabnya terbata.
"Lancar? seru dibimbing sama dia?." Timpal Bella lagi.
"Dibimbing apanya ma tadi anakmu diajak silaturahmi sama burung om Ben yang mengerikan!." Batin Selena koar.
"Belum, kita hanya mengobrol sebentar katanya dia ada urusan lain jadi mungkin lain kali ma." Balas Selena.
Bella yang mendengar itu hanya manggut-manggut saja. "Okey ya sudah good luck ya sukses dalam hal apapun, jika ada apa-apa bilang sama mama."
"Iya."
Setelah mengecup kening putrinya Bella beranjak untuk keluar.
"Eh tunggu ma sebentar."
"Kenapa?."
"Aku boleh tanya sesuatu?."
"Katakan."
Selena menggaruk kepala tak gatal agak ragu juga sebenarnya bagi dia menanyakan hal itu. "Em mengenai istri om Ben, kalau boleh tahu siapa ya dia?."
Bella mengerutkan keningnya. "Kau penasaran?."
"Ya mau tahu aja si ma." Timpal Selena dengan wajah sok acuhnya.
"Kamu gak nyesel kan sayang menolak dinikahkan dengan dia dulu?." Selidiki Bella dengan tatapan mengintimidasi.
"Gak!!!." Potong Selena tanpa basa-basi. "Sudahlah ma jawab saja."
"Iya dia akhirnya menikah dengan Tyla Amanda, putrinya pak walikota, dia model yang sempat naik daun di Jepang." Jelas Bella.
"Oh begitu." Selena manggut-manggut. "Sudah hamil?."
"Belum, mama sampai sekarang belum mendengar kabarnya."
"Apa mereka sering bersama? contohnya Tyla menemani om Ben ke sini mungkin untuk sekedar membahas pekerjaan?." Tanya Selena lagi.
Bella tampak mengingat-ingat. "Pernah sekali, tapi itu sudah lama sekitar 8 bulan yang lalu."
"Emm."
"Kenapa kau ingin tahu? jangan sampai putri mama berniat jadi pelakor!!." Ujar Bella.
"Ya ampun ma buat apa? aku hanya ingin tahu saja." Jujur Selena.
"Syukurlah, mama cuma takut. Ya sudah sekarang kamu istirahat ya."
"Iya mama juga."
Bella pun keluar dari kamar putrinya, sementara itu Selena melemparkan tubuhnya di atas kasur pikirannya menerawang kemana-mana.
Tak berselang lama handphone Selena berdering, wanita cantik itu mengambilnya melihat siapa yang menghubungi.
"Halo Mel?."
Ternyata itu Melinda sahabatnya.
"Ada kabar baik buat lo Sel, gue sudah dapat pria yang cocok buat lo ajak curhat mengenai hal dewasa." Jawab dari seberang.
"Are you serious?."
"Ya besok malam, persiapkan dirimu untuk bertemu."
"Oke."
.
TBC
Sebelum lanjut ingat! tinggalkan jejaknya ya😉🤗