Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Beberapa menit kemudian Aiden datang dengan berbagai macam makan ditangannya. Sepertinya insting penciuman Dewi sangat tajam sehingga dia tahu semua isi dalam kresek itu
K**rikkk...krikkk dewi membulatkan matanya bagaiman bisa perutnya sekeras itu mengeluarkan suara? "Ah... Kau membuatku malu caca cici" ucapnya dalam hati
Aiden kemudian meletakkan semuan makanan itu didepan dewi, tidak ada keramahan dai wajah itu. 'A**da apa dengan wajah itu? di memberiku makan tapi seperti ingin memakan ku'
pandangan Dewi terus mengikuti gerak gerik Aiden. zain tidak suka benar-benar
'Kheeem' lagi-lagi suara itu membuat dewi merending terlebih ketika dewi melihat sorot mata Zain 'Pasangan yang serasi, asistennya seakan ingin memakanku, dan bosnya ingin membunuhku. Sepertinya dimasa lalu aku melakukan kesalahan besar hingga dipertemukan orang seperti mereka'
Tanpa pikir panjang Dewi memakan semua tanpa tersisa, entah kemana perginya dua mahluk dingin itu pokoknya makan dulu urasan yang lain nanti, setelah perut terisi, tidak butuh waktu lama Dewi menghabiskan semua makanan itu.
"Aku hanya meninggalkan mu 20 menit dan kamu sudah menghabiskan makanan sebanyak itu?" Suara bass Zain membuat dewi membenarkan duduknya.
Zain tidak habis fikir gadis ini banyak makan tapi tubuhnya masih saja sekecil anak kucing
"Bukannya itu untukku? jadi aku memakannya'
" Ini yang kedua kalinya aku menyelamatkanmu dari maut"'
Terserah apa yang kau katakan tuan yang perutku aman.
"Terima kasih banyak atas makanannya Tuan Zain" Ucao Dewi sopan.
*
*
*
Pagi ini dokter primus sendiri yanh memeriksa keadaa Dewi, gadis itu terus menatapnya lekat-lekat waja pria tampan ini. Senyuman membawa ketenangan jiwa, hanya melihatnya wajahnya saja Dewi sudah merasa sembuh.
"Nona aku juga akan malu jika diperhatikan seperti itu"
cepat-cepat dewi membuayarkan lamuan, kepalanya dia gelengkan agar bisa meninggalkan dunia khayalnya.
"Maaf dok."
"Hmmm... dokter benar kan kakiku tidak akan anda potong?" mendengar ucapan Dewi Dokter primus menatapnya lekat mencoba memastikan apa yang dia rasakan sejak semalam dia terepesona pada pandangan pertama ke wanita milik Sepupunya.
B**etapa beruntungnya dirimu Zain, andai gadis ini bukan milikmu mungkin aku akan menculiknya dan mengurungnya rapat-rapat di relung hatiku
"Dokter anda tidak apa-apa kan?" Tanya dewi memecah lamuan primus
"Haha tidak, tadi anda bertanya apa?
" Tidak apa dok, jadi kapan saya bisa keluar? Aku tidak suka dengan rumah sakit"
'Hari ini anda bisa keluar nona dan satu lagi, cukup panggil aku primus kau kan kaka iparku kekasihnya Zain"
"Kekasih, siapa?"
Bukannya kalian sepasanhmh kekasih? Bahkan Zain tadi malam mengumkan kau adalah calon istrinya"
A**hhh bagaimna bisa aku melupakannya?
"Heheh... Sebaiknya jangan percaya dengan berita di tv kak, seluruhnya belum tentu benar."
"Eh..?"
*
*
*
Masih di rumah sakit, Dewi sudah diizinkan pulang langkahnya terhenti ketika pria berbaju serba hitam berhenti didepannya menunduk hormat siapa lagi kalau bukan Aiden
Aku seperti dijemput malaikat maut lihat dari atas sampai bawah semua serba hitam...
"Nona Dewi mari saya antar anda kembali kerumah"
"Tdak perlu tuan, saya bisa pulang sendiri"
"Maafkan saya Nona, anda tidak bisa menolak! Ini perintah saya sudah diberi wewanang jika anda menolak saya akan membawa paksa anda"
"Maksudnya apa ini, yang berhak atas diriku ya aku'" Dewi, mulai marah
"Nona sekarang anda calon istri tuan muda Zain, jadi saya harap tidak ada keributan disini, mari ikut saya dengan tenang"
Ya Tuhan siapa pria ini meski ucapannya sangat sopan dan halus, tapi sepertinya aku tercekik dia seperti Dementor (mahluk hitam menyeramkan di serial herry potter)' batinnya
tanpa menolak dewi menikuti langkah panjang Aiden, beberapa yang melihat kami terkagum pria itu beberapa kali tampil di Tv mewakili Tuanya. kalau dilihat sebenarnya Aiden manis hanya saja mimik wajahnya ingin menelan seseorang
Bersambung...
**JANGAN LUPA VOTE DAN BERI SARAN KARENA ITU SANGAT PENTING....🤗
JANGAN LUPA tekan tombol like dibawah agar Ku lebih semangat lagi
terimakasih sudah membaca ❤🤗**
si bos yang ngga ngerti,,, malah anak buah yang di suruh kursus