NovelToon NovelToon
Dong Fangxuan

Dong Fangxuan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Tumbal
Popularitas:465.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: lienmachan

Walaupun identitasnya adalah seorang Tuan Muda dari keluarga Dong yang terkenal di dunia kultivator, tapi Fangxuan menjalani kehidupan yang begitu sulit karena tidak memiliki jiwa martial seperti murid sekte yang lainnya.

Hidupnya terlunta-lunta seperti pengemis jalanan. Fangxuan juga sering dihina, diremehkan, bahkan dianggap sampah oleh keluarganya sendiri.

Mereka malu memiliki penerus yang tidak mempunyai bakat apapun. Padahal, keluarganya adalah keluarga terhebat nomor satu di kota Donghae.

Karena malu terhadap gunjingan orang, tetua sekte Tombak Api mengutus seorang guru untuk melenyapkan nyawa Fangxuan dengan cara membuangnya ke lembah Kematian Jianmeng.

Namun, nasib baik masih berpihak padanya. Fangxuan diselamatkan oleh seorang Petapa tua. Bukan hanya itu, Petapa tua tersebut juga mengangkatnya sebagai murid satu-satunya dan mewariskan seluruh ilmu kanuragan yang dimilikinya.

"Aku akan membalas mereka semua yang selama ini menindas ku. Tunggulah ajal kalian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lienmachan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

Bab 17~Sungai Iblis

Semua orang masih kebingungan untuk menghadapi monster di hadapannya yang memiliki kekuatan tingkat sembilan. Walaupun mereka gencar melakukan serangan, namun itu tak berguna sebab tak sedikitpun melukai tubuh monster martial itu.

Jika seperti ini terus, maka riwayat mereka pasti tamat sudah di tempat ini.

GROOOOAAARRR

Monster tersebut mengaum begitu keras sembari berlari membuat terowongan diguncang hebat seperti terjadi gempa.Tidak hanya itu saja, dinding-dindingnya pun perlahan retak dan kemudian pecah mengakibatkan banyak celah berlubang.

Namun, itu menjadi kesempatan bagi mereka yang bisa berpikir cepat.

Sebagian peserta yang tidak sanggup untuk melawan, memilih bersembunyi di bagian lubang retakan dinding. Sedangkan yang tidak sempat menyelamatkan diri mati begitu saja dilahap oleh monster martial tingkat sembilan tersebut.

Kedua Chan menggabungkan kekuatan untuk melawan monster tersebut, namun mereka tetap tak bisa melenyapkannya.

Keduanya sampai terjatuh karena terkena serangan balik monster tersebut. Begitupun Fangxuan yang ikut menyerang.

Namun, tak lama kemudian tubuh Fangxuan bereaksi seperti ada sesuatu dari dalam yang hendak berontak. Bagian dadanya mengeluarkan cahaya kebiruan dan lambat laun sinar itu menyelimuti seluruh tubuh sampai ujung jari.

Walaupun dirinya terkejut akan reaksi dari tubuhnya, tapi Fangxuan berpikir cepat untuk menggunakan tebasan tak terlihat sebelum cahaya itu hilang.

Ia bergerak melayang ke atas, lalu menggerakkan tangan seperti sedang menebas menggunakan pedang. Seketika cahaya kebiruan itu terhempas seperti sebuah pedang tajam yang melesat begitu cepat memotong leher monster seiring ayunan tangannya.

SLASH

SRING

GROOOOOAAAAARRRRR

BAAAMMMMM

Lengkingan kesakitan jelas terdengar ketika kepala monster terpenggal lalu jatuh keras dan menggelepar di tanah sebelum hancur menjadi debu.

Sebuah inti monster terjatuh ketika jiwanya hancur dan menghilang bagaikan debu tertiup angin.

Fangxuan berdiri setelah mendarat kembali di tanah dengan napas terengah. Tangannya berlumuran darah monster martial tersebut yang memiliki warna perak.

Semua orang menatap tak percaya ketika melihat kejadian tersebut.

Jika dilihat dari penampilan serta auranya, Fangxuan tidak memiliki kekuatan tubuh ataupun jiwa martial. Pemuda itu terlihat seperti pemuda biasa pada umumnya yang tidak memiliki kultivasi.

Padahal, kekuatan Fangxuan sudah naik menjadi tingkat delapan sebelum mengikuti kompetisi ini. Selain pil penembus level dari kakek Yaoshan dan menyerap jiwa martial tingkat tujuh Hao Yi, kekuatan Fangxuan juga meningkat karena pagoda Long Taishan yang dimiliknya.

Pagoda Long Taishan memiliki keunikan tersendiri. Ia bisa menyerap kekuatan besar yang ada disekitar dan menyalurkannya pada si pemilik saat ini.

Jadi, segala sesuatu yang diserap pagoda Long Taishan secara otomatis akan tersalur kepada Fangxuan.

Namun, kekuatan tubuh Fangxuan belum sempurna sehingga dirinya sering hilang kesadaran setelah mengalahkan monster martial.

Bagaimana kau melakukannya?!" Semua orang menatap tak percaya.

Fangxuan menoleh lalu berkata, "Entahlah!"

"Yang benar saja kau. Lihat, monster tadi lenyap dan berubah menjadi debu. Tangan kau juga dipenuhi darah monster tadi. Apa selama ini kau berpura-pura lemah di hadapan kami hanya untuk memperolok saja?!" tuding Xi Anjzhing.

Chan Lee mendorong tubuh Xi Anzhing cukup keras. "Dengar, Anzhing, kau tidak berhak menuding Fangxuan seperti itu. Siapa tahu kekuatannya memang muncul ketika dirinya dalam bahaya!" Belanya kemudian.

Xi Anzhing dan yang lain menyeringai. "Jika begitu, kau bunuh monster satu lagi. Cepat, watu kita tidak banyak!" perintahnya kemudian.

"Apa maksud kau, Anzhing? Seharusnya kita saling membantu untuk mengalahkan monster itu, bukan menyuruh Fangxuan seorang diri!" Chan Ling menatap sengit pemuda itu.

Namun, Xi Anzhing dan yang lainnya tak menghiraukan perkataan Chan Ling dan bergegas pergi untuk melanjutkan perjalanan menuju sungai iblis.

"Brengsek!" Chan Lee mengeram kesal.

Tapi, mereka juga tak boleh mengabaikan monster martial yang kini mendengus marah menatap ke arah mereka dari belakang. Makhluk itu seolah ingin melahap habis para manusia yang lancang memasuki wilayahnya.

GROOOAAARRRR

Suara jeritannya kembali terdengar bergemuruh menandakan makhluk itu sangat marah saat.

Fangxuan dan si kembar Chan menoleh ke belakang sembari menutup telinga, sedangkan yang lain sudah berlari terbirit menjauh dari posisi mereka.

Fangxuan merasakan dadanya sesak.

Tidak, Qi nya mulai terkuras habis setelah mengalahkan satu monster tadi. Jika dirinya melawan satu monster tingkat sembilan lagi maka Fangxuan akan terkapar dan mungkin nyawanya jadi taruhan.

"Ling-Ling, Lee, sebaiknya kita pergi. Aku sudah tidak sanggup lagi melawan makhluk itu dan kalian pun pasti sama. Perlu waktu untuk memulihkan Qi dalam tubuh kita." ujar Fangxuan mengajak kedua Chan.

Si kembar Chan setuju atas perkataan Fangxuan. Setelah saling memandang dan mengangguk setuju, ketiganya berlari secepat kilat menuju jalan yang dilalui teman-teman yang lain.

Melihat itu, tentu saja monster martial sangat marah karena merasa dipermainkan oleh manusia. Ia menghentakkan kakinya yang besar sembari mengaum keras hingga dinding terowongan semakin retak lalu runtuh seketika.

"Whooooaaaaaaa!" Semua orang memekik karena terowongan tersebut runtuh kemudian tubuh mereka jatuh ke dasar gunung Lun.

BLUG

Tubuh mereka bertumpang-tindih di dasar dengan bertumpuk bebatuan sisa reruntuhan.

"Ukhuk ... ukhuk."

"Sialan, monster itu membuat kita nyaris tewas."

"Monster itu memang menginginkan kita tewas di tempat ini."

Qian'an berteriak. "Semua ini gara-gara para Tetua sialan itu. Memberikan tantangan yang membuat kita celaka. Jika aku mati, aku akan menjadi arwah gentayangan dan membalas dendam pada mereka!" tekadnya.

Semua orang mengangguk setuju.

Setelah itu, mereka mendongak ke atas, menatap tempat mereka terjatuh tadi. Ternyata, jarak dari terowongan tadi ke bawah tempat mereka berdiri sekarang sangat tinggi.

Jika mereka tidak memiliki kekuatan apapun, sudah pasti mereka langsung tewas ketika terjatuh dari ketinggian tersebut.

Puas menatap ketinggian, kini atensi mereka teralihkan ke sekitaran. "Tempat apa lagi ini?!"

Tempat ini mirip sebuah goa dengan bebatuan besar di seluruh dindingnya. Serta terdapat sebuah aliran sungai di depan mereka yang panjangnya tak bisa diperkirakan.

"Bau apa ini? Uweeeekk." Sontak semua orang muntah ketika mencium bau busuk menyeruak Indra penciuman mereka.

"Sepertinya bau itu dari sungai!" Tunjuk salah satunya ke arah depan.

Mereka lekas beranjak sambil menutup hidung masing-masing. Bau itu semakin tercium menyeruak ketika mereka mendekati sungai.

Warnanya sangat jernih dan tidak terlihat kotoran apapun di dalam sungai. Namun, bau busuknya tercium menusuk hidung serta aura kematian terasa pekat di sungai tersebut.

"Sungai?" Sejenak Xia Lan berpikir keras lalu menoleh ke arah Xi Anzhing. "Bukankah Tetua berkata setelah melewati terowongan akan bertemu sungai. Mungkin sungai ini,"

"Baunya membuatku tidak tahan." ucap Xi Tong sembari memuntahkan isi perut.

Xi Anzhing mulai menebak. "Apa ini yang dinamakan sungai iblis?!"

...Bersambung ......

1
Abiyyu Sultan
sepertinya anda kurang ngopi🤭🤭
Atang Priatna
nanti bikin tokoh namanya thor lu eblek .
Atang Priatna
thor xi tong itu 2marga xi yuqi pebulutangkis cinakan, tong phu, tong eng tunama cina contohnya thor ma,af bukan menggurui
Machan: othor mah nggak tau itu nama pebulutangkis🙏 nama tokoh dan tempat serta nama" lain yang aneh dibaca itu hasil dari translet indo-china mulai dari bunga, hewan, daun, dsb. makanya mungkin terkesan aneh untuk dibaca karena itu hasil imajinasi othor sendiri.

makasih lho atas kritik dan sarannya🙏☺️
total 1 replies
Atang Priatna
marga nama cina mungkin ribuan tanya thor dugele
Atang Priatna
sialan sianjing, ntar ada sibagong, sibabi dan lain2 sialan ini autho kesusahan amat tuk mencari nama2 dengan identik cina hahah lihat atuh novel khopingho jiplak ajah nama2nya.
Machan: aduh, othor mah memang sengaja nyari nama yang beda aja bukan kesusahan cari nama soalnya nama China bisa Gugel😳
total 1 replies
Atang Priatna
tdk elok ini cerita dialog ci mc dengan cikembar nyelilip ada nama xi alan kelihatan ini novel saduran x ya
Machan: maksudnya sanduran itu apa ya?
total 1 replies
Atang Priatna
hahah cerita novel ini banyak loncat2 dan bodohnya si mcnya kok kalah oleh cikmbar gimana thor
Machan: bukan loncat" kak, memang sengaja kasih plot twist dan kekuatan MC belum keluar aja☺️
total 1 replies
Jaka tingkir
athor kenapa gax apdet lagi ceritanya ditunggu malah hilang/Right Bah!/
Sarah Arami
seru
Machan: 🥰 makasih bintang 5 nya, kak Sarah🤗
total 1 replies
Anton Setiawan
Hukuman yg di inginkan Chu Qian dong kalo begitu...
Machan: begitulah😅😅
total 1 replies
Anton Setiawan
Walaupun di awal sulit di cerna jalan ceritanya, tp belakangan assik jg ceritanya..
Machan: makasih bintang 5 nya, kak Anton🥰
makasih juga saweran giftnya🤗 sehat dan bahagia selalu untukmu🙏
total 1 replies
Yanka Raga
Bantaaaii 😡
Himawan Wawan
Luar biasa
Machan: terima kasih bintang 5 nya, Om Wawan🥰🤗
total 1 replies
Umar Muhdhar
3
Machan: 😜😜😜😜😜
total 1 replies
Umar Muhdhar
q
Umar Muhdhar
b
Umar Muhdhar
4
Umar Muhdhar
h
Umar Muhdhar
e
Umar Muhdhar
t
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!