Tuan, Nyonya Kabur Lagi!

Di Fangzi Breeze, Zhiming sudah membuka matanya sejak setengah jam yang lalu, dia hanya memeluk dan menatap Shuyi yang masih tertidur dalam diam.

Zhiming masih enggan meninggalkan pembaringan yang menjadi saksi bisu percintaannya dengan Shuyi, dia bahkan berencana mengulang lagi dan mengurung sang istri seharian di kamarnya.

Namun, melihat Shuyi yang begitu kelelahan, Zhiming mengurungkan niatnya.

"Kenapa bisa ada wanita secantik ini?" Zhiming bergumam dengan suara pelan, lalu mengecup pelan puncak kepala Shuyi.

Sedikit terganggu, Shuyi membuka matanya sebentar, lalu menutupnya lagi sambil bergerak sedikit untuk menambah kadar kenyamanan dengan merapatkan tubuhnya ke dalam pelukan Zhiming.

Hanya saja, wajah Zhiming yang ditangkap netranya dalam hitungan detik itu seperti membawa paksa kesadarannya kembali.

Melihat tatapan Zhiming yang sedalam samudera tengah tertuju padanya, Shuyi merasa malu dan segera menarik selimut untuk bersembunyi. "Kapan kamu bangun?"

"Emmm ...." Zhiming pura-pura berpikir, lalu berkata, "Dari tadi."

"Tutup matamu!" Suara Shuyi terdengar teredam dari balik selimut.

Melihat tingkah malu-malu Shuyi, suasana hati Zhiming semakin membaik dan berkata dengan sedikit menggoda. "Kenapa aku harus tutup mata? Tidak ada bagian dari tubuhmu yang belum aku lihat, semuanya indah dan luar biasa!"

"Tidak tahu malu!" Wajah Shuyi yang ada di dalam selimut tampak memerah. "Minggir, aku mau ke kamar mandi."

"Mau ngapain? Di sini aja, kita istirahat seharian." Zhiming mengeratkan pelukannya seolah-olah tidak ingin melepaskan Shuyi seumur hidupnya.

Shuyi menyembulkan kepalanya dan mencoba meregangkan sedikit pelukan Zhiming dan berbicara sambil mendelik kesal. "Mau mandilah, terus pergi kerja. Hari ini ada rapat peluncuran desain baru, jadi aku tidak boleh terlambat."

"Kenapa kamu masih khawatir terlambat sementara bosmu adalah suamimu?"

"Masalahnya, tidak ada yang tahu kalau kamu adalah suamiku," balas Shuyi sambil memutar bola matanya, lalu bergumam di dalam hatinya. 'Kalau tahu, memangnya mereka masih berani memarahiku?'

Jangankan marah, menatapnya dengan sinis saja mereka tidak akan berani, bahkan bisa dipastikan kebanyakan dari mereka akan mulai mengatur barisan untuk mendekatinya.

"Maka dari itu, umumkan saja hubungan kita," balas Zhiming tanpa beban.

Shuyi terbungkam dengan berbagai pikiran yang langsung memenuhi kepala kecilnya, dia sudah tidak lagi keberatan menjadi istri Zhiming

Tidak ada ruginya, malah dia sangat diuntungkan.

Hanya saja, mengemban status sebagai Nyonya Lu pastilah tidak mudah, akan ada pro dan kontra juga kesenjangan sosial antara dirinya dan rekan kerjanya.

Pertunangannya dengan Lucas saja belum berakhir, tetapi dia sudah berhubungan dengan pria lain yang tak lain dan tak bukan ialah paman tunangannya.

Bukankah itu akan menjadi bahan gunjingan orang?

Setidaknya, dia harus mengungkap perselingkuhan Lucas dan Alyssa, sebelum kedua pasangan haram itu melemparkan air kotor ke kepalanya.

Melihat Shuyi hanya diam, Zhiming cemberut seperti anak kecil yang merajuk karena keinginannya tidak terpenuhi. "Shuyi, kapan kamu berencana mengumumkan hubungan kita?"

"Tunggu sampai aku menyelesaikan masalah dengan bajingan itu, oke?"

"Biar aku saja yang mengurus sampah itu," sahut Zhiming tak senang, dia ingin segera menyingkirkan sosok yang membuatnya seperti jadi suami simpanan bagi Shuyi.

Dia ingin seluruh dunia tahu bahwa Shuyi adalah miliknya!

"Tidak perlu, aku sudah punya rencana untuk mereka berdua." Shuyi sudah menyiapkan sepaket 'hadiah' untuk Alyssa dan Lucas, tidak bisa disia-siakan.

Lagipula, Shuyi khawatir jika menggunakan cara Zhiming.

Bisa-bisa, sepasang kekasih haram itu tidak pernah terlihat lagi di muka bumi ini.

Zhiming tidak ingin memaksakan kehendaknya karena tahu Shuyi adalah tipe wanita yang keras kepala dan teguh pada pendiriannya.

Jika sudah ingin berpisah, maka Shuyi pasti akan berpisah dari Lucas!

Ini hanya masalah waktu!

Setidaknya, Shuyi sudah memiliki pemikiran untuk meninggalkan Lucas sehingga dia tidak perlu khawatir lagi dan justru mendukungnya penuh.

"Jangan berbelas kasih pada mereka dan jika mereka menyulitkanmu, ingatlah ada aku di belakangmu."

Shuyi tersenyum cerah, dia menatap Zhiming dengan tatapan berbinar. "Ini luar biasa."

Zhiming mengerutkan keningnya. "Luar biasa?"

Shuyi mengangguk antusias, ada perasaan haru yang menyelimutinya. "Hmmm ... ada yang memihak dan membelaku, aku merasa luar biasa."

"Aku punya kabar baik yang akan membuatmu semakin merasa luar biasa memiliki aku." Senyum percaya diri menghiasi wajah tampan Zhiming, membuatnya terlihat angkuh.

"Kabar baik apa?" Shuyi ragu kabar baik yang disebutkan oleh Zhiming benar-benar baik.

Terkadang, baik versi Zhiming sangat berbeda dari orang biasa.

"Aku sudah membalaskan dendammu pada ayahmu beserta anak dan istrinya," kata Zhiming dengan bangga.

Shuyi semakin berbinar, merasa kabar ini benar-benar kabar baik yang pernah dia dengar.

Bersamaan dengan itu, dia juga cukup penasaran dengan cara yang digunakan oleh Zhiming. "Bagaimana kamu membalaskan dendamku pada mereka."

"Aku hanya memberikan sedikit pelajaran pada ayahmu, mencari orang untuk memukulnya sampai pingsan, lalu membuangnya ke Pegunungan Thai," jawab Zhiming seringan kapas, seolah-olah yang dia bicarakan bukanlah menyangkut kehidupan manusia.

Shuyi ternganga.

Dia membenci Xingxu, sangat-sangat benci hingga rasanya ingin sekali memukul pria yang hanya bergelar ayah, tetapi tidak pernah bersikap selayaknya ayah untuknya.

Namun, tidak pernah terpikirkan olehnya akan membuang ayahnya yang bajingan ke Pegunungan Thai.

Meski tidak mati, akan sulit bertahan hidup!

Dan Zhiming masih berani bilang hanya memberikan sedikit pelajaran?

Dengan 'sedikit pelajaran', Shuyi yakin akan meninggalkan trauma mendalam bagi Xingxu.

Membayangkannya saja membuat hati Shuyi seperti berbunga-bunga, dia sangat bahagia atas kesengsaraan Xingxu.

"Bagaimana kamu menghadapi Mengxi dan Zhiyi?" Shuyi bertanya dengan antusias, dia juga harus merayakan penderitaan kedua wanita itu.

"Aku memerintahkan Asisten Han menculik wanita ayahmu dari rumah sakit untuk dijadikan tikus percobaan."

"Kenapa dia di rumah sakit? Apa ayahku sudah kembali?" Shuyi agak kecewa, seharusnya Xingxu tidak kembali secepat itu.

"Dia dipukuli istri Sutradara Xu."

"Ahahaha ...." Tawa Shuyi pecah tak tertahankan, "Harusnya ... harusnya aku melihat bagaimana dia dipukul oleh Nyonya Samantha ...."

Shuyi menghapus air mata bahagianya, juga memegangi perutnya yang sedikit kram karena terlalu keras tertawa.

Rasanya, dia sudah lama tidak sebahagia ini.

Dan kebahagiaan Shuyi seperti memantul ke Zhiming, membuat pria itu merasa bahagia dan bangga pada saat bersamaan.

Tidak sia-sia dia berinisiatif membantu Shuyi membalas dendam, karena inisiatifnya itu membawa kebahagiaan untuk sang istri.

"Kamu bisa melihatnya di internet, seseorang mempostingnya."

Seseorang yang dimaksud Zhiming adalah orang yang dibayar oleh Asisten Han, dia merekam aksi Nyonya Samantha saat menghajar Mengxi dan mempostingnya dengan kualitas tinggi.

"Wahhh ... benarkah?"

"Hmmm, bahkan skandalnya dengan Sutradara Chen juga masih hangat diperbincangkan."

Saat ini, Zhiming seperti pria penggosip dan dia tidak masalah dengan itu selama Shuyi senang.

Shuyi benar-benar senang, perasaan senangnya bahkan tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata.

Tentu saja, dia juga tahu bahwa skandal yang tidak bisa disingkirkan oleh Mengxi dan Xingxu dari dunia maya karena ada campur tangan Zhiming.

"Nanti ... aku akan menontonnya nanti," kata Shuyi penuh semangat, kemudian dia tiba-tiba teringat sesuatu dan langsung bertanya, "Oh, iya, kamu tadi bilang tikus percobaan ... apa maksudnya?"

"Yulee Group sedang mengembangkan Pil Kebangkitan dan membutuhkan tikus percobaan untuk menguji hasilnya, kupikir dia cocok," sahut Zhiming tanpa beban dosa.

Pil Kebangkitan dikembangkan untuk menghidupkan kembali orang koma, jadi Mengxi yang sudah sekarat harus dibuat koma dulu agar pilnya bisa digunakan.

Ekspresi Shuyi berubah sedikit, dia menatap bola mata Zhiming dan berguman di dalam hatinya. 'Pil Kebangkitan ... aku menginginkannya!'

"Lalu bagaimana dengan Zhiyi?"

"Karena dia suka menjebakmu, kupikir dia juga suka dijebak. Jadi aku berikan kesempatan padanya untuk melayani semua bawahan Asisten Han dan memposting videonya yang keluar masuk hotel dengan pria berbeda."

'Kesempatan', kata yang digunakan Zhiming untuk menyiratkan kekejamannya sungguh luar biasa!

Dia membalut hukuman kejamnya dengan kata-kata manis sehingga dirinya terlihat seperti malaikat yang penuh dengan belas kasih, bukan Hakim Neraka yang tak kenal ampun.

Zhiming benar-benar kejam!

Dia layak mendapatkan julukan pria terkejam di Kota Harapan.

Tidak heran dia bisa menjadi penguasa.

Entah berapa banyak bawahan Asisten Han yang harus dilayani Zhiyi, Shuyi tidak peduli, bahkan tidak bersimpati atau merasa bersalah sedikit pun.

Setiap orang jahat memiliki karmanya sendiri, begitu pula dengan Xingxu, Mengxi atau pun Zhiyi.

Setelah hari ini, mereka seharusnya lebih berpikiran jauh ke depan sebelum bertindak jahat lagi.

"Benar-benar luar biasa, kan?" Zhiming bertanya dengan ekspresi bangga, juga terlihat seperti menginginkan pujian dan imbalan.

"Hmmm, kamu sungguh luar biasa!" Shuyi memujinya dengan tulus, tidak menyadari pujiannya itu justru membuat Zhiming semakin melayang.

"Bagaimana kamu akan berterima kasih padaku?" Tatapan Zhiming tampak semakin dalam, seperti samudera yang tak berujung.

Shuyi berbalik bertanya, "Bukankah kamu tidak membutuhkan ucapan terimakasih?"

"Aku ini seorang pengusaha, mana mungkin tidak membutuhkannya dan berterimakasih padaku harus punya ketulusan."

"A—apa yang kamu inginkan?" Shuyi tiba-tiba menjadi gugup, dia seperti tersedot masuk ke kedalaman netra Zhiming.

"Tidak banyak, cukup puaskan saja aku sekarang juga," kata Zhiming sambil memanjat tubuh Shuyi dan melakukan semua yang dia inginkan sesuka hatinya ....