NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Kania

Cinta Tulus Kania

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Kania Abinaya sangat mencintai tunangannya yang bernama Alam. Meski mereka sudah lebih dari satu tahun menjalin hubungan namun Alam masih saja bersikap dingin kepada Kania.Tapi karena rasa cintanya yang sangat besar kepada Alam, Kania seloah buta dengan semua itu.

Hingga suatu hari Kania mengetahui alasan sikap dinginnya Alam kepadanya yaitu karena Alam tidak mencintainya. Yang lebih menyakitkan lagi ternyata Alam adalah kekasih kakak angkatnya, yaitu Dania. Dania memaksa Alam untuk menerima cinta Kania sebagai rasa terimakasihnya kepada keluarga Kania, karena telah merawat dan membesarkan Dania penuh cinta dan kasih sayang.

Kania lebih memilih pergi mengasingkan diri dari mereka. Kania juga sangat menyayangi Dania, Kania tidak mau kakaknya itu mengorbankan cintanya demi Kania.

Hingga 3 tahun kemudian Alam dan Kania di pertemukan lagi, dimana saat itu Kania melihat Alam masih memakai cincin pertunangan mereka dulu.
Apa yang membuat Alam masih memakai cincin itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Sudah beberapa hari sejak Kania dan Alam menginap di rumah Yesi.

Ada sedikit perubahan dari sikap Kania setelah Alam memberikan wejangannya pada Kania.

Walau Kania masih bicara seperlunya saja pada Alam, tapi Kania sudah tidak bersikap ketus seperti awal-awal pernikahan mereka.

Dan satu hal lagi yang masih membuat Alam kecewa yaitu, Kania tetap kekeh menyembunyikan pernikahan mereka.

Meski berangkat dan pulang kantor mereka selalu bersama, tapi Kania akan meminta Alam untuk menurunkan Kania di jalan agak jauh dari kantornya. Begitupun saat pulang kantor.

Alam hanya bisa mengalah dengan keinginan Kania. Menurutnya perubahan sikap Kania saja sudah kemajuan yang sangat berharga baginya. Jadi Alam tetap akan berusaha dengan pelan tanpa memaksa Kania.

-

-

Siang ini adalah jadwal meeting seluruh manager di kantor mereka. Bukan hanya kantor pusat saja, bahkan dari kantor cabang juga turut menghadirinya.

Dan kali ini Alam yang akan menjadi pemimpin meeting itu sebagai top manager di sana.

Rasa gugup tentu saja menyerang Alam dengan sangat membabi buta. Apalagi meeting ini juga akan di hadiri oleh Pak Jonatan dan Farel jonatan selaku pemilik dari perusaan tempat mereka bernaung itu.

Kania juga ikut serta di dalam rapat itu. Dirinya masih berdiri agak jauh dari Alam yang terlihat tidak fokus dengan obrolannya dengan beberapa petinggi perusahaan.

Kania beberapa kali melihat ke arah Alam yang berulang kali mengusap keningnya yang dengan wajahnya yang sedikit pucat.

Kania berjalan mendekati Alam. Dengan senyumnya yang membuat Kania semakin cantik, Kania menyalami satu persatu petinggi perusahaan tersebut.

Termasuk Alam yang kini berada tepat di samping Kania.

Seulas senyum di bibir Alam tertuju hanya untuk Kania yang tampak acuh dengan keberadaan Alam. Karena Kania malah asik mengobrol dengan yang lainnya.

Alam kembali kembali mendapatkan rasa gugupnya saat pintu ruang meeting sudah di buka. Sebagian besar peserta meeting sudah bergerak masuk. Termasuk beberapa orang di depannya yang tadi sempat berbincang dengannya.

Alam berpegangan pada dinding di belakangnya. Jantungnya berdetak lebih kencang, tubuhnya berkeringat dan sedikit pusing menyerang kepalanya.

Kania menyadari apa yang kini sedang dirasakan Alam.

Kania merogoh kantongnya, membuka bungkusan plastik kecil berwarna kuning. Mengeluarkan isinya lalu menyodorkannya ke depan mulut Alam.

"Ini, Aaa!!"

Alam melirik Kania, ia sedikit ragu untuk membuka mulutnya.

"Rasa lemon, jadi tidak terlalu manis"

Kania mengerti apa yang membuat Alam ragu. Pria itu tidak suka sesuatu yang terlalu manis.

Tanpa pikir panjang lagi Alam menerima suapan permen dari tangan istrinya itu. Lagipula di depan ruangan itu sudah mulai sepi, jadi tidak akan ada yang melihat kemesraan tipis-tipis mereka itu.

"Berapa lama permennya akan bekerja dengan baik?" Tanya Kania.

"15 menit biasanya sudah mendingan" Jawab Alam dengan senyuman.

Ia benar-benar takjub dengan Kania. Istrinya itu tau hal-hal kecil yang ada pada diri Alam. Termasuk yang baru saja Kania lakukan.

Alam menderita Hipoglikemia atau kadar gula dalam darah yang menurun di bawah batas normal. Yang akan mengakibatkan Alam mengalami hal seperti tadi. Dan untuk mengatasinya Alam biasanya akan mengkonsumsi satu sendok madu atau permen.

Dan Kania tau semua hal itu termasuk Alam yang tidak terlalu suka manis sehingga Kania memberinya permen rasa Lemon.

Bahkan setelah bertahun-tahun menjalin hubungan dengan Dania, mantan kekasihnya itu sama sekali tidak tau tentang apa yang harus dia lakukan saat Alam tiba-tiba mengalami gejala ini.

Hal itu semakin membuat Alam merasa semakin bersalah, karena dulu sempat menyia-nyiakan Kania.

Tapi justru Tuhan telah menunjukkan kuasanya dengan mengirimkan kembali wanita yang benar-benar tepat untuk Alam.

"Ya sudah, ayo masuk. Jangan gugup, tenang saja kamu pasti bisa"

Tentu saja kalimat yang bermakna semangat itu membuat Alam berbunga-bunga meski di kemas dengan nada dingin sedikit acuh dari Kania.

"Iya, terimakasih untuk semuanya sayang"

Ucap Alam lalu meninggalkan Kania yang masih terbengong dengan kalimat romantis dari Alam itu.

-

-

-

Meeting benar-benar berjalan dengan lancar dnegan Alam yang sangat percaya diri dan terlihat cerdas menghadapi berbagai pertanyaan dari Pak Jonatan. Tak heran di usia mudanya saat ini Alam sudah mempunyai jabatan yang tinggi.

Tepat saat Kania keluar dari ruangan itu, ponselnya bergetar pertanda pesan masuk.

Kania sedikit tersipu membaca pesan yang baru saja di kirimkan oleh suaminya itu.

"Kenapa dengan diriku? Apa tembok yang aku bangun selama tiga tahun ini sudah runtuh begitu saja? Hanya karena pesan seperti ini kenapa membuat pipiku memanas??"

Kania menggelengkan kepalanya dengan cepat mengusir pertanyaan di dalam hatinya itu.

Kania membaca sekali lagi pesan dari Alam itu.

From : Kak Alam

Terimakasih istriku. Berkat kamu, aku bisa melewati meeting ini dengan lancar. Kakak semakin mencintaimu😘

Kania tersenyum tipis kemudian menyimpan ponselnya kembali. Kania memilih untuk tidak membalas pesan dari suaminya itu.

"Kania!!"

Panggilan dari seseorang membuat Kania mengurungkan niatnya untuk kembali ke ruangannya.

"Farel?"

Kania memang sedari tadi melihat Farel ada di ruangan yang sama dengan dirinya, namun mereka tak sempat untuk saling menyapa karena jarak mereka yang duduk berjauhan.

"Hay, apa kabar?"

Farel menghampiri Kania dengan senyum sumringahnya.

"Baik, kamu lama nggak kelihatan?"

"Iya, Papa kasih tugas mendadak keluar kota, jadi baru balik kemarin"

"Ohhh"

Kania hanya ber oh ria saja menanggapi Farel.

"Nanti pulang kerja keluar yuk?"

Ajak Farel, pria itu seakan tak peduli lagi dengan status Kania yang sudah bersuami sejak Kania mengatakan tidak menginginkan pernikahan itu.

Kania bingung harus menjawab apa pada Farel. Dia tidak enak menolak, tapi dia juga takut jika Alam marah padanya.

Apalagi besok adalah hari kepindahan mereka ke rumah baru. Pasti akan membutuhkan tenaga yang ekstra. Pastinya Kania juga butuh banyak istirahat.

"Tunggu!! Kenapa aku begitu memikirkan perasaan Kak Alam? Bukannya aku sudah tidak mencintainya?" Bisik hati Kania.

"Rel, aku____"

"Ayolah Kania, kita udah lama nggak makan bareng. Aku janji deh nggak bakalan lama-lama, nggak samapi malem banget. Ya?"

Farel terus saja melancarkan bujuk rayunya.

"Emmm" Kania tampak berpikir.

"Mau ya?" Lagi-lagi Farel membuatnya tak enak hati. Apalagi Farel juga yang sudah merekomendasikan Kania ke perusahaan Papanya.

"Ya udah deh, tapi janji ya nggak sampai malam?"

Sebenarnya Kania juga merasakan sedikit cemas di dalam hatinya.

-

-

-

Alam mengeluarkan ponselnya, mencoba mengirim pesan pada Kania jika dirinya sudah menunggu di tempat biasa.

Tempat untuk Kania turun dan naik ke mobil Alam yang di rasa Kania tempat paling aman untuk menyembunyikan hubungannya.

Alam sebenarnya sangat lelah, apalagi tadi siang gula darahnya sempat turun sehingga sampai saat ini badan Alam masih merasa kurang nyaman.

Alam menyandarkan kepalanya ke kursi, mencoba memejamkan matanya untuk mengistirahatkan badannya sebentar sambil menunggu istrinya yang tak kunjung muncul.

Tok.. Tok.. Tok..

-

-

-

-

Happy reading, jangan lupa tinggalkan like dan komentar kalian untuk mendukung karya ini ya..

Jangan lupa juga mampir ke karya ku yang lain...

GADIS MUNAFIK MILIK ELANG

Semoga kalian suka, terimakasih😘

1
Sri Yuni
dr awal baca sdh meng-syedihh thor 😭
Intania Naj_Va
Luar biasa
Amelya Ratulangi
rata rata karya othor nihh kebanyakan perempuan BUCIN AKUT udh tau di sakitan masih aja mauu
Anda Suhanda
Luar biasa
Deasy Permadi Chen
bagus bgt
Ida Farida
Lumayan
Yeny Triwahyuni
Luar biasa
Fe
ahhhhh kania bodohhh
Fe
banyak typo namanya ya ketuker tuker
Kadek Murdiani
kenapa ga sama farel aja sih.
Hera
Luar biasa
Erwi Yanti
terlalu banyak iklan
Arie
Luar biasa
Soritua Silalahi
ga usah terlalu sering interaksi antara Dania dan alam. Krn akan menyebabkan salah paham apalagi Dania belum move on
Soritua Silalahi
biarkan qalqm membayar jesalahannyaa dgn mencintai kania dgn tulus seumur hidupnya
Soritua Silalahi
bukan sia sia Kania..klu dulu alam terpaksa klu skrg dgn penuh cinta
Soritua Silalahi
sedih banget jadi Kanianya
Siti Masitah
dah mati aj..kok egois x
Siti Masitah
bagus di cintai dri pd mencintai sendirian..
Siti Masitah
mokondo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!