NovelToon NovelToon
SISA RASA “Kala Mantan Menggoda”

SISA RASA “Kala Mantan Menggoda”

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Balas Dendam / Wanita Karir / Teman lama bertemu kembali / Pihak Ketiga
Popularitas:460.3k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Marsha Aulia mengira, ia tidak akan pernah bertemu kembali dengan sang mantan kekasih. Namun, takdir berkata lain. Pria yang mengkhianatinya itu, justru kini menjadi atasan di tempatnya bekerja. Gadis berusia 27 tahun itu ingin kembali lari, menjauh seperti yang ia lakukan lima tahun lalu. Namun apa daya, ia terikat dengan kontrak kerja yang tak boleh di langgarnya. Apa yang harus Marsha lakukan? Berpura-pura tidak mengenal pria itu? Atau justru kembali menjalin hubungan saat pria yang telah beristri itu mengatakan jika masih sangat mencintainya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Hari Kelulusan SMA.

FLASHBACK ON.

Marsha sedang bersama teman-teman sekelasnya, merayakan kelulusan masa putih abu-abu dengan mencoret dan mewarnai seragam yang mereka gunakan.

Ada yang membubuhkan tanda tangan, ada pula yang menuliskan nomor ponsel dan sosial media. Ini adalah hari terakhir kebersamaan mereka. Pihak sekolah mengijinkan para siswa beruporia, asalkan masih di halaman sekolah dan tidak membuat onar di jalanan.

“Sha. Pacarmu tuh.” Salah seorang teman yang sedang menulis di punggung Marsha memberitahu. Gadis itu pun menoleh. Rafael datang dengan tampilan yang sama. Seragam berwarna putih bersih itu, kini berubah menjadi abstrak.

“Selamat, sayang.” Ucap Rafael sembari menyerahkan buket bunga pada sang kekasih. Hal itu mengundang sorak dari teman-teman sekelas Marsha.

Bagaimana tidak, selama empat semester mereka menjadi saksi dua insan yang di mabuk asmara itu. Rafael dan Marsha berbeda kelas, namun setelah menjalin hubungan, pemuda itu selalu datang ke kelas Marsha di saat ada kesempatan.

“Bisalah traktir kita untuk terakhir kali, bos.” Celetuk salah satu teman laki-laki Marsha.

“Setuju.” Yang lain menimpali.

Rafael menggangguk. “Kita ke kantin.” Ucapnya sembari menarik lengan sang kekasih.

“El, mereka ada tiga puluh tiga orang.” Bisik Marsha agar tidak di dengar oleh teman-temannya.

Hanya Marsha yang memanggil Rafael dengan nama ‘El.’ Atas permintaan pemuda itu karena ingin panggilan lain daripada yang lain. Karena Keluarga dan teman-temannya memanggilnya Rafa.

Meski sudah dua tahun berpacaran dengan Rafael, ada rasa sungkan di hati Marsha karena selama ini pemuda itu selalu memanjakannya.

“Tidak masalah, Cha. Ini hari terakhir kali kita di sekolah ‘kan? Anggap saja salam perpisahan untuk mereka.” Ucap Rafael dengan lembut.

Ya, setelah hari ini, para siswa kelas dua belas tidak akan datang lagi ke sekolah karena telah di nyatakan lulus seratus persen. Mereka hanya akan kembali nanti saat acara pelepasan siswa tingkat akhir atau wisuda.

“Terimakasih, El.” Ucap Marsha. Ia mengeratkan genggaman tangan pada sang kekasih.

Tiba di kantin sekolah, teman-teman Marsha pun memesan satu porsi makanan dan satu gelas minuman. Mereka sudah sepakat, hanya meminta Rafael membayar itu saja. Tidak enak hati jika meminta lebih.

Sepasang sejoli yang sedang di mabuk kasih itu pun ikut bergabung. Seperti biasa, mereka akan makan satu piring dan minum satu gelas berdua. Sangat berlebihan memang. Namun, yang namanya jatuh cinta hal konyol seperti apapun akan terasa menyenangkan.

“Kita pulang duluan.” Bisik Rafael pada Marsha saat suapan terakhir gadis itu.

“Mau kemana?” Tanya gadis itu sembari meraih gelas es jeruk di tangan Rafael.

“Aku ada kejutan untuk kamu.” Bisik pemuda itu lagi.

Senyumnya tak pernah luntur saat bersama Marsha. Gadis itu telah mencuri hatinya sejak hari pertama mereka melakukan masa orientasi siswa, tiga tahun lalu.

Marsha tersenyum, gadis itu pun mengangguk pelan. “Tetapi kita ganti baju dulu.”

“Tentu.” Rafael pun berdiri kemudian membayar makanan teman-teman Marsha.

“Guys. Kita duluan, ya. Sekali lagi terimakasih untuk dua tahun yang indah ini.” Ucap Rafael sembari melambaikan tangan.

Teman-teman Marsha kembali bersorak. “Sama-sama, bro. Kita titip Marsha. Jangan lupa, kita tunggu undangan dari kalian.”

“Pasti.” Ucap Rafael sembari menggandeng sang pujaan hati keluar dari kantin.

\~\~\~

“Bawa baju ganti. Kita pulang besok sore.” Ucap Rafael sembari merebahkan diri diatas tempat tidur Marsha di kamar kost gadis itu.

Dahi Marsha sedikit berkerut halus. Namun sedetik kemudian ia mengangguk. Rafael pasti akan membawanya ke luar kota. Apa mungkin bertemu dengan keluarga pria itu?

Memikirkan hal itu membuat Marsha bergidik ngeri. Ia belum siap bertemu dengan keluarga Rafael. Mereka masih remaja belasan tahun. Bahkan hari ini baru lulus sekolah menengah atas.

Ah, Marsha tidak mau menduga-duga.

Setelah selesai membersihkan diri dan berganti baju. Marsha keluar dari kamar mandi, kemudian memasukkan dua pasang pakaian ke dalam ransel.

“Sudah?” Tanya Rafael bangkit dari tidurnya. Dan Marsha menganggukkan kepalanya.

Mereka kemudian meluncur menuju rumah indekos yang di tempati oleh Rafael. Pemuda itu melakukan hal yang sama dengan sang kekasih. Membersihkan diri, berganti baju kemudian mengambil dua pasang pakaian dan di titipkan pada ransel sang kekasih.

“Kita pergi ke puncak, El?” Tanya Marsha dari balik badan Rafael. Mereka pergi menggunakan motor sport milik pemuda itu.

Meski sekali, namun Marsha pernah melewati jalan ini. Rafael membawanya setahun yang lalu, saat liburan kenaikan kelas.

“Ya, Cha.” Rafael menganggukkan kepalanya. Tangan kiri pria itu mengusap lingkaran tangan Marsha di perutnya.

Perjalanan itu memakan waktu dua jam. Dan tepat pukul empat sore, mereka pun tiba di villa pribadi milik keluarga Rafael.

Pemuda itu memarkirkan motornya di garasi villa. Kemudian menggandeng sang kekasih menuju pintu masuk.

“Selamat sore, den.” Sapa pekerja yang menjaga villa itu.

“Selamat sore, mang. Apa semuanya sudah siap?” Tanya Rafael.

“Sudah, den. Bahan makanan juga sudah Mamang siapkan.” Jelas pria berusia empat puluh tahun itu.

Rafael mengangguk sembari merogoh saku. Ia mengeluarkan lima lembar uang seratus ribu, kemudian memberikan pada pria yang ia panggil Mamang itu.

“Ini terlalu banyak, den.” Si Mamang menghitung uang itu.

“Sisanya untuk Mamang. Sekarang, Mamang pulang. Kembali lagi besok, saat kami akan kembali ke Jakarta.”

Si Mamang mengangguk paham. Ia kemudian meninggalkan dua sejoli itu.

“Jadi, apa yang akan kita lakukan, nyonya?” Tanya Rafael sembari memeluk tubuh Marsha dari belakang. Gadis yang tengah meminum air itu, seketika terbatuk.

“Maafkan aku, Cha.” Rafael mengusap punggung sang kekasih dengan lembut.

Marsha menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu apa yang akan kita lakukan disini. Kamu tidak memberitahu terlebih dulu, jika kita akan kesini.”

Rafael terkekeh melihat wajah imut sang kekasih. Pemuda itu seketika mengecup singkat bibir yang sedang mengerucut itu.

“Ikut aku.” Rafael menuntun sang kekasih ke arah halaman belakang villa.

Marsha terkesima. Sebuah tenda, dilengkapi dengan peralatan dan bahan barbeque mini.

“Kita rayakan kelulusan ini dengan pesta barbeque.” Ujar Rafael sembari mendorong pelan tubuh Marsha mendekat ke arah tenda.

“Silahkan duduk, nyonya.” Rafael menuntun Marsha duduk di atas tikar yang telah di gelar. Ada makanan dan minuman ringan sudah tersedia.

Marsha menurut. Ia membuka satu botol minuman ringan rasa jeruk, kemudian meminumnya. Gadis itu memperhatikan sang kekasih. Rafael sedang menata daging di atas piring, kemudian menyerahkan pada Marsha.

Pemuda itu lantas menyalakan kompor kecil yang sudah di lengkapi dengan alat panggang mini.

Mereka pun mulai memanggang irisan daging di atas alat panggang itu.

“Kamu suka?” Tanya Rafael sembari menyuapkan irisan daging yang telah matang ke dalam mulut sang kekasih.

Marsha yang tengah mengunyah, hanya bisa menjawab dengan anggukkan kepala.

“Terimakasih, El. Sudah lama aku ingin piknik seperti ini.” Ia pun bergiliran menyuapi sang kekasih.

“Apapun yang kamu inginkan, katakan saja, Cha. Sebisanya, aku akan memenuhinya.” Rafael meraih kepala Marsha, kemudian mengecup kening gadis itu.

Pesta barbeque mini, ala sepasang muda-mudi yang sedang di mabuk cinta itu, berlangsung hingga larut malam. Irisan daging telah habis satu jam yang lalu. Namun, masih ada camilan dan minuman ringan yang menemani obrolan mereka.

“I love you, Cha.” Ucap Rafael sembari mendekap sang kekasih dari samping.

Mendapat perlakuan penuh kasih sayang, Marsha pun membalas dekapan pemuda itu. Wajah kedua sangat dekat, hingga tanpa di sadari, mereka telah larutan dalam pertautan bibir yang mendebarkan hati.

“Kita pindah ke dalam tenda.” Ucap Rafael setelah pagutan mereka terlepas.

Marsha yang tersengal hampir kehabisan pasokan udara, hanya bisa mengangguk patuh. Mereka kemudian masuk kedalam tenda.

Rafael perlahan merebahkan tubuh Marsha di atas matras yang tersedia di dalam tenda. Dan mereka kembali larut dalam buaian asmara.

“El, Mmhh.” Dalam keadaan setengah sadar, Marsha menghentikan tangan Rafael yang hendak melepaskan jaket yanh gadis itu gunakan.

“Tidak apa-apa, Cha.” Pemuda itu melanjutkan aksinya. Membuat Marsha kembali terbuai. Hingga dua sejoli yang baru saja lulus sekolah menengah atas itu tenggelam dalam kubangan dosa.

“Aku berjanji akan menikahimu. Terimakasih sudah menjadi yang pertama dalam hidupku.” Rafael mengecup kening Marsha yang kini telah terlelap dalam dekapannya.

FLASHBACK OFF.

1
Kania Rahman
Ahir yg bahagia, trimakasih banyak ceritanya thor sukses dan tetap jaga kesehatan 👍👍💪💪
Rose
ku tunggu karya selanjutnya kak..😍
@Al🌈🌈
Bagus
Muhammad Dimas Prasetyo
terima kasih Thor atas cerita nya
Muhammad Dimas Prasetyo
jangan menggerutu sha nanti anakmu meniru ibu mertua mu
Rose
eh..omongannya awas kedengeran lho cha sama bumernya, bisa berabe itu..😁😁
Ita Putri
kenapa ya selalu seperti ini main caracter selalu menolak saat di bawa ke RS saat ada dugaan hamil
Rose
congratulation to rafael and marsha..👍👍
neni onet
finally keponakan onlen aku bakalan nambah neeh 😁
Muhammad Dimas Prasetyo
tokcer juga Rafael...untung dulu ga membuahkan hasil,berarti tuhan Masih sayang kalian harus disyukuri itu.
Yeni Astriani
selamat untuk rafael dn marsha bentar lagi jadi ayah dan ibu, dn bahagia selalu utk keluargamu
Rose
rafael sachet coming soon..😀
Kania Rahman
sehat selalu 💪💪 sukses tuk karya karyanya,👍👍
Kania Rahman
kayanya beneran hamil deh,sehat selalu 💪💪👍👍
Muhammad Dimas Prasetyo
marsha bener hamil ini sih..
Muhammad Dimas Prasetyo
apalagi kalo Marsha nanti hamil akan banyak drama jika Rafael terlalu sering bertemu sandra
lovina
cerita paling konyol..wanita paling bego...kacau cerita ini, jika ada yg blng crita ini bagus sy rasa di dunia nyata bahkan hayalan pun tdk akan ada wnaita bego kek gini..dan alur yg sgt konyol..
lovina
crita kek gini selalu sama...mas aiya g move on..selalu balik sm mantan sklipun si mantan dah nikah, mau mereka bahagia atau tdk ttp sj namanya di khianati..jd tdk ada kata sm2 menderita..
efvi ulyaniek
parfum sama orangnya sama2bikin mual ya sha😀😀
Rose
kayaknya ada yg semakin dkat nih.. cobalah membuka hatimu san, trima aldo pelan² sbgai teman aja dulu kl cocok bs jd pasangan..😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!