Bagaimana ceritanya jika seorang perempuan yang berprofesi sebagai bos mafia paling berbahaya dan ahli racun, dan hidup nya sudah bersahabat dengan darah, harus berpindah jiwa ke dalam tubuh perempuan lemah dan naif?
Dia adalah Erika Alexander, tubuh yang Erika tempati adalah tubuh milik istri Jendral perang, yang memilih kabur dari kastil suami nya setelah orang tua nya meninggal, karena tertekan dengan orang-orang di sekitar nya yang selalu menyebut nya perempuan pembawa sial.
cuplikan
"Sialan!"
"Dasar bodoh!"
Erika yang jiwa nya masuk ke dalam raga istri naif jendral perang, tentu saja Erika sangat geram dengan sifat bodoh dan naif si pemilik tubuh.
"Mulai sekarang tidak ada lagi Felisha Agatha si perempuan bodoh itu, sekarang ini hanya ada Erika Alexander, yang akan menundukkan semua orang di bawah kaki nya," ucap Erika tersenyum miring.
"Berani menginjak harga diri ku, akan ku injak balik kepala nya," ucap Erika menyeringai.
Akan kah Jendral perang juga akan tunduk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAMPAI DI IBU KOTA
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih sembilan jam, akhirnya kereta kuda milik Erika sudah sampai di ibu kota Kerajaan Beatrix.
Hari sudah mulai gelap, tapi keadaan pasar masih ramai, karena mereka memang ada yang berdagang sampai malam hari.
"Berhenti di sana kay," ucap Erika menunjuk salah satu rumah makan.
"Baik Nyonya," jawab Kay sopan.
Kay membawa kereta kuda nya kearah rumah makan, seperti yang Nyonya nya perintah kan.
"Kita makan dulu iya sayang, baru nanti kita temui nenek nya," ucap Erika pada anak-anak nya.
"Iya"
Lea dan Leo sudah bangun setengah jam yang lalu, sembilan jam perjalanan, bocah kecil itu tidur tiga kali, bangun karena haus nanti tidur lagi.
"Silahkan Nyonya," Ucap Kay mengulur kan tangan nya.
Erika menerima uluran tangan Kay, untuk turun dari kereta kuda, setelah nya baru Erika membantu anak-anak nya untuk turun.
"Kay, pergilah untuk mencari makan, sekalian ajak yang lain," ucap Erika memberikan sekantong koin.
"Terimakasih Nyonya," jawab Kay sopan.
Yang lain maksud Erika adalah anak buah nya yang mengawal nya, mereka adalah anggota Black Rose yang menyamar sebagai prajurit yang mengawal perjalanan Erika.
Ada sekitar dua puluh lima orang yang mengawal perjalanan Erika dan anak-anak nya, dalam perjalanan menuju ke Ibu kota.
"Ayo sayang," ucap Erika mengandeng anak-anak nya.
Mereka bertiga berjalan masuk ke dalam rumah makan, yang terlihat cukup terlalu ramai orang-orang yang sedang makan.
"Lihat, siapa mereka?" ucap salah satu pengunjung mulai berbisik-bisik.
"Dua anak kecilnya itu terlihat sangat tampan dan cantik," bisik pengunjung A, berbinar.
"Pakaian yang anak kecil itu kenakan terlihat sangat bagus, kira-kira beli di mana iya?" bisik pengunjung B penasaran.
"Mereka bertiga yang aku maksud tadi," Bisik pengunjung C pada teman nya
"Lihat pakaian nya sangat menarik," bisik nya lagi.
"Benar, siapa sebenarnya mereka?" tanya teman pengunjung C berbisik.
"Aku tidak tahu, tapi setiap satu bulan sekali, aku selalu melihat mereka bertiga berkeliling pasar," jawab Pengunjung C.
Si pengunjung C itu adalah salah satu anak dari pedagang nya berjualan di pasar, dan dia penggemar rahasia Erika dan anak-anak nya, bahkan sampai hafal jadwal Erika pergi ke pasar.
Si pengunjung C, mengidolakan Erika dan anak-anak nya karena gaya pakaian mereka yang sangat menarik menurut nya.
Bahkan si pengunjung C, sudah berkeliling di semua toko pakaian yang ada di seluruh pasar kerajaan Beatrix, tapi tidak menemukan pakaian seperti yang Erika dan anak-anak nya pakai.
Jelas saja, karena pakaian mereka itu tidak ada yang menjual di mana pun.
Mine dan ruang dimensi adalah jawaban nya.😂
"Mau kemana?" tanya pengunjung C.
"Aku ingin berkenalan dengan mereka," jawab teman nya enteng.
"Jangan bercanda Eva," bisik pengunjung C melototkan mata nya.
"Aku tidak bercanda, memang kamu tidak ingin berkenalan dengan mereka Em?" tanya Eva.
Ema! Nama si pengunjung C, penggemar rahasia Erika dan anak-anak nya, karena penampilan anak-anak Erika yang sangat menarik dengan outfit modern.
Erika sendiri mengenakan Dress sopan, seperti para nona-nona bangsawan pada umumnya, hanya saja dengan model yang berbeda dan lebih simpel dan bahan yang lebih ringan.
"Ibu itu kosong," ucap Lea menunjuk salah satu meja.
"Ayo"
Erika dan anak-anak nya duduk di salah satu meja yang masih kosong, tidak lama datang lah seorang wanita paruh baya dengan senyum ramah nya.
"Selamat datang Nyonya, tuan muda dan nona muda," ucap wanita paruh baya sopan.
"Terimakasih kasih Nenek," jawab Lea riang.
Sementara Erika dan Leo hanya mengangguk kan kepala mereka singkat, dengan raut wajah datarnya.
Apa yang kalian harapkan dari dua manusia tembok itu, mereka hanya akan manis pada orang terdekat nya saja.
Erika hanya akan manis pada anak-anak nya saja, selebihnya Erika masih tetap lah Erika Alexander, sang mafia kejam, dingin dan tidak punya perasaan, yang sekarang sudah menjadi pemilik kelompok Balck Rose.
"Saya pesan tiga porsi makanan yang paling enak di sini," ucap Erika datar.
"untuk minuman nya air putih saja," lanjut Erika.
"Baik, silahkan ditunggu sebentar Nyonya," ucap wanita paruh baya itu sopan.
"Hem"
Setelah perempuan paruh baya itu pergi dari meja Erika, tidak lama datang dua remaja perempuan yang tersenyum malu-malu.
"Salam Nyonya, Tuan muda dan Nona muda," ucap Eva dan Ema sopan.
Dua remaja yang tadi berbisik-bisik membicarakan Erika dan anak-anak nya.
"Hem"
Erika menatap datar dua remaja perempuan, yang saat ini berdiri di samping meja nya.
Erika tidak tahu, dan tidak kenal siapa dua remaja yang tiba-tiba datang itu.
"Duduk," ucap Erika datar.
"T-terimakasih Nyonya," ucap Eva lansung duduk.
"Eva ayo kita balik lagi saja ke meja Kita," bisik Ema tidak enak.
"Udah duduk aja," ucap Eva menarik tangan Ema.
Akhirnya dua remaja perempuan itu duduk satu meja dengan Erika.
Sudah lima menit tidak ada yang membuka suara, hingga akhirnya si cantik Lea mengeluarkan suara lucu nya.
"kakak siapa?" tanya Lea penasaran.
Gadis kecil itu tidak merasa pernah bertemu, dengan dua gadis remaja yang sedang duduk satu meja dengan diri nya itu.
"Maaf Nona kecil, bagaimana kalau kita kenalan dulu," ucap Eva cengengesan.
"Perkenalkan nama saya, Eva," ucap Eva mengulurkan tangan nya.
Lea menerima uluran tangan Eva dan memperkenalkan diri nya juga.
"Lea"
Eva tersenyum mendengar nama gadis kecil yang mengenakan pakaian unik itu, akhirnya diri mengetahui siapa nama nya.
"Salam kenal Nona Lea," ucap Eva tersenyum lebar.
"Bukan Nona Lea tapi Lea," ucap Lea menggelengkan kepalanya.
"Baiklah Lea cantik," ucap Eva tersenyum lebar.
"Begitu juga boleh, karena Lea memang cantik," ucap Lea mengibaskan rambut ikal nya.
Eva tertawa kecil melihat kelucuan Lea, gadis kecil yang sangat cantik dan menggemaskan.
"Ini teman saya namanya, Ema," ucap Eva melirik teman nya.
Lea hanya mengangguk kan kepala nya singkat.
"Permisi Nyonya," ucap wanita paruh baya tadi sudah kembali.
Erika hanya diam membiarkan wanita paruh baya itu menata makanan yang Erika pesan.
"Silahkan dinikmati Nyonya, Tuan muda dan Nona muda," ucap si wanita paruh baya.
"Terimakasih," ucap Erika datar.
Wanita paruh baya itu hanya mengangguk kan kepala nya dan tersenyum kecil.
Dalam hati si wanita paruh baya merasa penasaran siapa wanita cantik, yang manjadi pengunjung rumah makan nya ini.
Sangat Cantik, itulah yang ada di pikiran si wanita paruh baya.
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat Thor up nya 🤗🤗