Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BABA 11
Hari ini harun masih bersantai-santai di rumah,karena ini hari minggu .jadi dia libur dari rutinitas nya.
ia tengah membaca majalah bisnis di temani secangkir kopi,ia sesekali menegak kan kepala nya ke depan ,mengamati maira yg sedang asyik menyirami bunga2 kesukaan nya
Setelah menikah,maira pindah kepusat kota.kios kecil di pinggiran kota yg dekat rumahnya,ia serahkan pada ibu nya untuk diteruskan.jadi ibunya tidak perlu untuk berjualan keliling lagi,disana juga ada satu pekerja yg membantu2 meringankan kerjaan.
ia kini manjadi ibu rumah tangga,hanya sesekali ikut dinas suaminya keluar kota,maira selesai dg kegiatanya menyirami tanaman.
Ia kemudian ikut duduk disamping suaminya,ia akan sedikit bersantai ketika suaminya libur.
"sayang ..mau di masakin apa hari ini?" hal yg rutin di tanyakan maira ketikan akan memasak,ia akan lebih senang jika suaminya mau memilih menu makanan,walau lebih banyak terserah
"mas mau sambel cumi,sama ayam bakar" jawab harun
"sama toge tahu ya sayang?" tambah harun.itu adalah makanan kesukaanya
"ok..." maira mengacungkan jempol,ia segera bergegas pamit kedapur. segera berkutat dengan wajan dan seper sepupu annya.
Selesai di dapur ia segera membersihkan diri dan memanggil suaminya untuk makan,masakan telah tersaji mereka siap untuk menyantap.
"mas..minggu depan kita ke dokter kandungan ya?" maira menoleh ke harun
"kita mulai untuk chek ,gimana ? Kamu ada waktu?"
""iya sayang,nanti mas minta atur waktu sama heri,agar mengosongkan jadwal hari itu." maira mengangguk,mereka kemudian melanjutkan makan mereka.
*
*
maira dan harun menunggu di koridor ruang obgyn
"Ibu maira silakan masuk," seorang perawat memanggil nya,harun dan maira kemudian masuk.seorang dokter specialis kandungan,sudah cukup berumur rambut beruban dan memakai kaca mata.mempersilahkan mereka untuk duduk terlebih dahulu
"bagaimana bapak ibu? Ada yg bisa kami bantu ?" dokter itu bertanya
maira menggenggam tangan harun di pangkuan nya,ia sedikit gugup
"ja..jadi begini dok,kami ingin konsultasi ,kami sudah 4 tahun menikah.tapi kami belum kunjung punya anak." dokter hanya mangut2 kecil
"jadi..apakah kami,atau khususnya saya ada masalah ?" maira sedikit menelan saliva nya karena tegang
"ya..tentu saja ada masalah .bapak ibu " maira dan harun sontak melongo dan kaget dg jawaban sang dokter
"kalau tidak ,? bagaimana mungkin sudah 4tahun belum positif." tegas dokter itu.maira semakin tegang di buat nya
"jadi kami benar ada masalah dok?" maira sampai mengeluarkan keringat dingin di telapak tangan nya
"tentu itu ada masalah.tapi kita akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu." dokter itu mulai menjelaskan kembali
"biasanya kondisi seperti ini.bisa di akibat kan karena kandungan yg kurang subur" dokter itu menjelaskan lagi ,maira berbisik lirih "mas..?" ia semakin kencang menggenggam tangan suaminya
"silakan ibu tiduran dulu di atas kasur,kita akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu nanti kita akan tau apa penyebabnya," dokter itu mempersilakan,seorang perawat sigap mengoleskan jel berwarna biru terang dg sensasi dingin itu ke perut maira
"kita akan melakukan USG dulu ya bu,untuk mengetahui .barangkali ibu ada miom atau kista,atau penyumbatan pada ovarium"
Dokter itu mengarah kan doppler arah perut maira.dokter menjelaskan bahwa tak ada hal2 yg disebutkan tadi,pemeriksaan selanjut nya dilakukan.dokter ahirnya memberikan sejumlah resep pada maira untuk di konsumsi selama 1bulan kedepan,dokter menyuruh melakukan tindakan pemeriksaan kembali jika bulan depan maira mendapat kan siklus menstruasinya.
Maira dan harun permisi pada dokter ,keluar ruangan obgyn dan menebus resep2 obat mereka.
Satu bulan kemudian ,ternyata maira mendapat kan menstruasinya.ahirnya mereka mendatangi rumah sakit kembali ,untuk melakukan pemeriksaan.
Dokter menyuruh maira melakukan pemeriksaan di saat menstruasi di hari ke3,
"baik ..silakan ibu berbaring terlebih dahulu" perintah sang dokter ,dan seperti pemeriksaan sebelum nya,sang asisten sigap mengoles kan gel dengan ber sensasi dingin itu,doppler mulai di arah kan
"semua dalam keadaan normal,dan memang rahim ibu kurang subur" dokter itu menjelaskan
"silakan ibu dan bapak duduk dulu,saya akan menjelaskan selanjutnya" mereka berduan duduk tenang ,bersiap untuk mendengarkan penjelasan sang dokter
"saya lihat rahim ibu baik2 saja,tapi ada kala faktor lain yg membuat rahim kurang subur,kita istilah kan lebih sederhana ya bu pak." dokter itu bersiap lagi untuk menjelaskan,maira dan harun masih serius untuk menyimak sang dokter
"misal ibu punya sawah,tapi penyiraman kurang maksimal maka akan meng akibatkan sawah tersebut kurang subur.begitu kira2 keadaanya" lanjut dokter tersebut
"jadi intinya saya gak mandul kan dok?" maira bertanya dg nada cemas
"tidak bu.ibu baik2 saja" ,maira menghela nafas lega,maira memegang tangan harun
"mari kita buat janji 1 minggu kedepan" dokter itu mencoret2 sebuah resep kembali
"kita akan melakukan pemeriksaan teradap bapak,apa bapak siap?" dokter itu menghentikan gerakan tanganya,mendongak memandang harun ,harun hanya mengangguk.
"begini ya pak,untuk mendapat kan keturunan kita butuh kerja sama,kadang kala masyarakat kita kebanyakan hanya menuntut dari wanita,padahal laki2 juga membutuh kan pemeriksaan .jadi kita sebagai pasangan tak boleh egois,harus sama2 melakukan pemeriksaan" jelas panjang lebar sang dokter
"iya dok saya mengerti." dokter memberika resep kembali pada maira,menjelaskan bahwa maira harus melanjutkan meminum obat yg sama untuk kesuburan,dan seminggu kedepan harun akan melakukan tes kesuburan
"kita usahakan bersama 2 ya pak bu,insya allah kami akan membantu. Hasilnya kita serahkan pada allah.." jelas sang dokter.mereka ahirnya permisi dan akan melakukan pemeriksaan minggu depan.
Seminggu berlalu,harun dan maira kini berada di ruangan khusus yg disiap kan oleh rumah sakit,seorang suster mengarahkan kan mereka,membawa sebuah tabung bening berukuran kecil dan memberika pada harun.menjelaskan pada maira dan harun apa dan apa saja yg harus dilakukan.
"lakukan dengan rileks saja ya pak bu,kalau tidak nyaman silakan matikan lampunya.tenang saja ruangan ini kedap dari luar" sang perawat siap2 keluar kemudian, berkata kembali
"silakan ibu bisa bantu bapaknya,kalau bapak tidak bisa melakukanya sendiri.silakan kunci pintu dari dalam,saya permisi dulu." kemudian perawat pun keluar dari ruangan tersebut.
Sekitar 45menitan harun dan maira keluar dari ruangan tersebut,harun cukup lama melakukanya karna dia lama untuk bereaksi.alasanya karena canggung,mereka menyerahkan pada bagian petugas yg sudah di arah kan pada perawat yg sebelum nya.petugas tersebut memberitahukan untuk menunggu beberapa jam untuk hasil nya
Setelah kurang lebih 4 jam menunggu di luar ruangan laboratorium,seorang berpakaian khusus keluar dari ruangan ter sebut membawa selembar kertas
"bapak harun sapta kusuma?" maira dan harun segera bangkit
"iya ..itu saya bu"petugas laboratorium itu menjelaskan rincian hasil
"jadi suami saya gak mandul kan bu?" maira bertanya dengan gugup,ia terus mengenggam tangan harun
"tidak bu..tapi untuk penjelasan lebih lanjut,silahkan ibu kembali keruangan dokter hadi." petugas mengarahkan mereka untuk kembali ke ruangan dokter hadi,dokter obgyn .
Maira dan harun kekuar dari ruang obgyn, mereka duduk termenung di koridor ruang ter sebut.
"mah..liat deh itu kan mbak maira dan mas harun..!" diana , adik satu2 harun menunjuk mereka dari ujung lorong koridor.