Cinta segitiga yang hampir saja menghancurkan hubungan persaudaraan.
Ketika cinta sudah bicara apapun bisa terjadi.
Bagaimana kisah mereka?
Simak dan temukan jawabannya hanya di novel terbaruku 🙏🌹, jangan lupa like, subscribe, vote,follow dan komen ya ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Merindu
Rangga duduk di sebuah kursi besar dengan memainkan pulpennya.
tok tok tok
"masuk"
ceklek
Arman masuk kemudian duduk di depan Rangga.
" Bos, sepertinya memang benar mereka adalah dalang di balik kematian nyonya besar " Ucap Arman.
Rangga tidak terkejut sama sekali karena memang dia sudah tahu semuanya.
" Arman, kamu lindungi Raka bisa saja target selanjutnya adalah adikku" Rangga beranjak sambil memasukkan kedua tangannya di kedua saku celananya.
Arman ikut beranjak tapi matanya dibuat terpana dengan sebuah kartu undangan pernikahan di atas meja Rangga, dengan perlahan Arman mengambilnya dan membaca tulisan yang ada di sana " Raka Winata dengan Nayra Musthofa, hahh bos ini beneran, bukannya nona Nayra pacar anda ".
Mendengar ucapan Arman, Rangga tersenyum tipis " Awalnya aku memang ingin menikahinya, tapi aku tidak akan menikahi gadis yang tidak mencintaiku, Nayra hanya mencintai Raka tentu saja aku akan memberikannya pada adikku itu ".
"Tapi bos bagaimana dengan anda , anda benar benar rela membiarkannya bersama adik anda ?" Tanya Arman.
Rangga menarik nafas dalam-dalam kemudian melepaskannya dengan perlahan
" Raka tidak akan menyakitinya, dia akan membahagiakan Nayra dan Nayra akan lebih bahagia hidup dengan Raka".
Arman menepuk pundak bosnya " Bos yakin bisa menerimanya ".
Rangga menoleh pada Arman kemudian tersenyum tipis .
🍇🍇🍇
Sudah Dua hari Rangga pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis sekaligus menemui neneknya yang lebih memilih menetap di sana setelah kematian mamanya.
Rangga menjalankan perusahaan dari kejauhan karena tidak ingin mengganggu hubungan Raka dan Nayra.
" Rangga, kapan kamu akan menikah dan memberikan keturunan pada keluarga kita ?" Tanya nenek .
Rangga menarik nafas panjangnya " Nek bukan Rangga yang akan menikah , tapi Raka nek ".
Nenek menabok kepala Rangga " Apa ! Bisa bisanya Raka menikah lebih dulu sebelum kamu !".
Rangga meringis sambil memegangi kepalanya "Ya gak apa apalah nek , Raka juga sudah dewasa dia sudah menemukan calon yang pas dan cantik , nenek pasti menyukainya".
Nenek mengernyitkan keningnya" Anak nakal itu memangnya bisa berubah? Atau cuma ingin main main saja ? Hhhh Raka itu persis papanya tidak puas hanya dengan satu wanita, katakan padanya kalau hanya ingin main main jangan sampai menghancurkan gadis baik baik ".
" Nek , Raka sudah banyak berubah, dia sekarang lebih dewasa dan bertanggungjawab, dia juga sudah meninggalkan kehidupan bebasnya " Ucap Rangga.
Nenek menghembuskan nafas dalam-dalam
" Terserah kamu Ngga , pokoknya nenek minta cucu nenek menghargai wanita tidak seperti papanya ".
Rangga beringsek mendekati neneknya dan memeluknya dengan erat " Tentu saja nek Raka dan Rangga tidak akan mengecewakan nenek ".
🌴🌴🌴
Nayra sedikit stress menghadapi semua pekerjaannya ditambah Raka yang selalu menelpon nya setiap saat.
Selang 30 menit ponselnya kembali berdering terlihat nama Raka di sana membuat Nayra mendengus dan malas untuk menjawabnya.
" Aduh , ngapain sih Raka telp terus dari tadi " Gumamnya sambil menatap ke arah layar komputer dan sengaja membiarkan ponselnya terus berdering.
" Nay, angkat dong berisik tau " Celoteh Meira yang kesal dengan suara ponsel Nayra yang sebentar sebentar berdering.
Nayra tak menyahut tapi meraih ponselnya dan dengan terpaksa dijawabnya.
Setelah beberapa saat Nayra meminta berhenti untuk menelponnya karena saat ini masih jam kerja .
" Plis Ka berhenti meneleponku aku masih kerja aku butuh ketenangan ok " kemudian Nayra melepas baterainya agar tak lagi diganggu oleh suara dering ponselnya.
Nayra mulai lega karena tidak lagi diganggu dengan deringan panggilan dari ponselnya.
Nayra merasa ada yang kurang beberapa hari terakhir ini , tiba tiba dirinya sangat merindukan bos tampannya itu . Sesekali Nayra melihat ke arah ruangannya " Pak Rangga , berapa lama anda di luar negeri , kok aku jadi kangen ya , ih ngomong apaan sih ngaco aja, enggak enggak " Gumamnya bermonolog sendiri.
Tapi memang benar adanya semua terasa sepi dan ada yang kurang tanpa kehadiran Rangga. Sudah dua hari ini Rangga pergi ke Sidney tidak ada lagi yang menggodanya dan membuatnya marah marah serta kesal.
Nayra mendengus perlahan kemudian meraba bibirnya dan membayangkan Rangga mengusap lembut dan menciumnya . Kemudian mengambil cermin kecil dari dalam tasnya dan melihat dari bayangan cermin leher putih yang kemarin pernah dibuat cupang oleh Rangga " Pak Rangga kemarin kamu bilang kalau aku hanya milikmu tapi nyatanya kamu pergi sudah dua hari tapi tidak pernah sama sekali menghubungiku " .
Nayra tersentak dan memasukkan kembali cermin nya ke dalam tasnya" Ah ,lagi lagi aku berpikiran yang tidak tidak , oh Nayra apa yang terjadi dengan dirimu , dulu kamu sangat mencintai Raka dan mengharapkan kamu menjadi pacarnya tapi kenapa semudah itu kamu berpindah ke lain hati , kakaknya pula , oh tidak tidak tidak " Nayra bermonolog lagi sambil mengusap jidatnya.
Tiba tiba temannya memanggilnya " Nay, kamu tidak pulang ? Sudah jam segini tapi pekerjaanmu masih menumpuk?" .
Nayra mulai bingung dan hanya bisa tersenyum " Oh i ini ini a aku a akan lembur kok untuk menyelesaikan semua ini".
Setelah temannya pergi Nayra baru menyadari dari tadi dia cuma sibuk memikirkan Rangga. Dan kali ini Nayra berusaha melupakan semua kenangan bersama bosnya itu untuk mulai fokus mengerjakan semuanya dengan cepat dan benar.
Setelah beberapa jam , semua temannya berdiri karena sudah waktunya pulang . Nayra mulai panik ,tapi melihat pekerjaannya yang tinggal sedikit membuatnya sedikit lega " Ohh untungnya tinggal sedikit " Gumamnya sendiri.
Tiba tiba tanpa Nayra sadari seseorang muncul dari balik pintu dan tersenyum dengan manis .
Nayra menatapnya dengan sangat lekat kemudian menunduk sambil tersenyum tipis dan tersipu malu " Pak , anda sudah kembali , kenapa aku sangat bahagia melihat anda berada di sini " Batinnya.
Namun tanpa dia duga wajah tampan dan dewasa itu berubah menjadi Raka yang memang mirip dengan Rangga cuma berbeda karakter saja , Rangga dewasa , tenang , dan sangat berwibawa sedangkan Raka lebih ke bar bar , kasar dan seenaknya sendiri meskipun keduanya sama sama tampan.
Nayra mendengus kesal dan seketika raut wajahnya berubah menjadi kesal .
Raka berjalan mendekatinya " Hei Nay , kamu belum pulang ? Aku bantu ya biar cepat selesai setelah itu aku antar pulang ".
" Tidak Ka, ini tinggal sedikit kok kamu pulang saja sendiri ngapain juga pake menjemputku, lagi pula aku nanti mau mampir belanja kebutuhan harian dulu " Jawab Nayra beralasan .
Raka mendengus perlahan kemudian mendekati dan duduk di meja Nayra sambil terus menatapnya" Nay , kamu kenapa sih dari tadi menghindariku bahkan kamu sengaja kan mematikan ponselmu agar aku tidak menelponmu lagi ,Nay plis jangan acuhkan diriku aku sayang kamu Nay ".
Anehnya mendengar ucapan itu seharusnya Nayra sangat bahagia karena itu adalah impiannya dari dulu tapi nyatanya ucapan yang Raka lontarkan barusan membuat Nayra semakin kesal padanya .