Seorang wanita muda, Luna, menikah kontrak dengan teman masa kecilnya, Kaid, untuk memenuhi permintaan orang tua. Namun, pernikahan kontrak itu berubah menjadi cinta sejati ketika Kaid mulai menunjukkan perasaan yang tidak terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permainan Ganda
Luna duduk di ruang kerjanya dengan tatapan kosong mengarah ke layar komputer. Pikirannya kacau setelah berbagai kejadian yang membuatnya merasa semua ini lebih rumit daripada sekadar pernikahan kontrak. Ancaman di perusahaan Kaid semakin nyata, dan dirinya kini terlibat lebih dalam untuk membantu. Namun, semakin banyak fakta yang ia temukan, semakin jelas bahwa ini bukan hanya soal pengkhianatan sederhana.
Ponsel Luna bergetar. Pesan dari Kaid muncul di layar.
Kaid: Rapat hari ini dibatalkan. Aku ingin kita bicara nanti malam. Ada sesuatu yang penting.
Luna menatap pesan itu dengan alis mengernyit. Kaid bukan tipe orang yang mudah menunjukkan kegelisahan, tetapi dari nada pesannya, Luna tahu sesuatu yang besar sedang terjadi.
Sebelum meninggalkan kantor, Luna memutuskan untuk memeriksa ulang aktivitas Clara. Ia meminta bantuan Reno, salah satu karyawan terpercaya Kaid, yang kini menjadi sekutunya dalam penyelidikan ini.
“Bu Luna, aktivitas Clara memang mencurigakan. Lihat ini,” kata Reno sambil menunjukkan log akses komputer Clara.
Luna mendekat. Di layar, terlihat bahwa Clara telah mengakses sejumlah file penting yang seharusnya di luar tanggung jawabnya. Beberapa di antaranya bahkan terkait dengan kontrak besar yang sedang dinegosiasikan Kaid dengan mitra asing.
“Kalau dia memang berkhianat, dia sangat hati-hati,” kata Reno.
Luna mengangguk. “Kita butuh lebih banyak bukti. Bisa pasang pengawasan tambahan di komputer Clara?”
“Tentu. Saya akan atur semuanya. Tapi ini berisiko kalau dia menyadari kita memantau,” Reno memperingatkan.
“Ambil risiko itu,” kata Luna tegas. “Kaid perlu tahu siapa saja yang bermain di belakang layar.”
Malam itu, Luna duduk berhadapan dengan Kaid di ruang kerja rumah mereka. Kaid tampak lebih lelah dari biasanya. Wajahnya serius, seperti menimbang sesuatu yang berat.
“Kita semakin dekat dengan pelaku,” kata Kaid, suaranya rendah. “Tapi ada sesuatu yang lebih besar dari yang kita kira. Clara bukan satu-satunya.”
Luna menatapnya tajam. “Maksudmu?”
Kaid menggeser laptopnya ke depan Luna, menunjukkan data yang baru saja diterimanya dari Reno. Ternyata, Clara tidak hanya membocorkan data ke satu pihak, tetapi ada beberapa transaksi mencurigakan yang mengarah ke rival bisnis Kaid.
“Aditya,” gumam Kaid sambil mengepalkan tangan.
Luna mengenal nama itu. Aditya adalah rival lama Kaid, seorang pria licik dan manipulatif yang selalu mencari cara untuk menjatuhkan Kaid. Jika dia terlibat, maka ini bukan sekadar masalah pengkhianatan biasa.
“Ini lebih dari sekadar mencuri data perusahaan,” lanjut Kaid. “Dia ingin menghancurkan reputasi kita. Sekali reputasi itu hancur, kita tidak akan punya apa-apa lagi.”
Luna tahu situasi ini semakin berbahaya. Dia bisa merasakan ketegangan di udara.
Beberapa hari kemudian, Clara dipanggil untuk rapat mendadak. Kaid memutuskan untuk mengawasi dari jauh, sementara Reno dan tim keamanannya memantau aktivitas Clara melalui kamera tersembunyi.
Luna berada di ruang rapat bersama Clara. Wanita itu tampak santai, terlalu santai untuk seseorang yang mungkin sedang diinvestigasi. Luna mencoba membaca gerak-geriknya, tetapi Clara sangat sulit ditebak.
Tiba-tiba, Clara berdiri dan menatap Luna. “Aku tahu kalian semua mengawasiku.”
Ruangan menjadi sunyi. Clara mengeluarkan sebuah flash drive dari sakunya dan meletakkannya di atas meja.
“Ini semua data yang kalian cari, bukan?” katanya dengan nada penuh percaya diri. “Tapi aku bukan satu-satunya yang terlibat. Jika kalian ingin menangkap otak sebenarnya, kalian harus lebih dalam lagi.”
Setelah berkata demikian, Clara meninggalkan ruangan, meninggalkan Luna yang masih tertegun. Luna segera menghubungi Reno dan Kaid, meminta mereka memeriksa isi flash drive itu.
Data di dalamnya mengejutkan mereka. Tidak hanya membuktikan keterlibatan Clara, tetapi juga menunjukkan bahwa Aditya telah menyusun rencana jangka panjang untuk menghancurkan Kaid dan perusahaannya.
“Ini lebih dari sekadar persaingan bisnis,” kata Kaid dengan suara pelan tapi tegas. “Dia mengincar semuanya, bahkan kita.”
Luna tahu ini saatnya mereka bergerak cepat. Tidak hanya untuk menyelamatkan perusahaan, tetapi juga untuk melindungi diri mereka sendiri dari ancaman yang semakin nyata.