area non Bocil !!!!
Demi mendapatkan uang untuk pengobatan ayahku, aku terpaksa terjebak di lingkaran merah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zhar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Micel menatap pelayan wanita yang berusia belasan tahun itu, "Kenapa, ingin ikut bertiga?"
Wajah pelayan wanita langsung memerah dan
menundukkan kepala. Jangankan pelayan wanita, bahkan aku juga merasa canggung dan malu, ini benar-benar terlalu langsung, terlalu tidak menyembunyikan, walaupun aku benar- benar sangat ingin.
Namun saat ini, di pinggir jalan tiba-tiba terdengar
Suara mobil sport dan menarik perhatian orang yang
lewat. Mobil sport berhenti di belakang mobil Micel, lalu
dari mobil turun sebuah pria muda yang tampan,
rambutnya seperti artis ftv, tinggi dan memakai pakaian musim panas kasual, sangat keren.
Kemudian, pria yang tampan ini pun datang ke depan
meja kami, langsung menarik kursi dan duduk di
samping Micel.
"makanan di pinggir jalan ini semuanya adalah daging dari binatang yang sudah mati atau Berpenyakitan, kenapa kamu makan di tempat seperti ini?"
Micel belum berbicara, penjual panggangan sudah
tidak senang, dia dengan serius membantah.
Tapi pria tampan itu hanya menggunakan satu kalimat langsung membuatnya kehilangan emosi, "Aku berikan 10 juta padamu, tutup mulutmu."
Penjual panggangan langsung diam.
Lalu si pria tampan itu lanjut berbicara dengan Micel, tidak berhenti berbicara, bagaikan ibu-ibu yang
Cerewet, sangat menganggu.
Setelah cerewet begitu lama, Micel sama sekali
tidak menyahutnya, langsut mengangkat kepala
Melihatku, "Sayang, aku sudah selesai makan, ayo kita pergi ke hotel."
Kemudian, Micel berinisiatif menarik tanganku, manja bersandar di bahuku, terlihat sangat lembut dan penuh cinta. Hanya saja cinta ini belum sempat dilanjutkan, si
pria tampan sudah menghalangi.
"Siapa kamu, berani-beraninya merebut wanita ku, di
kota ini, siapa yang tidak kenal denganku Bagaskara!
Tatapan Baskara mengarah padaku, tatapannya terlihat merendahkan, bagaikan seorang kaya yang melewati samping pengemis. Lalu aku pun mengangkat tangan, "Aku, aku tidak kenal denganmu."
bagaskara barusan ingin mengatakan sesuatu, Micel yang ada di sampingku langsung berkata,"Gas, ini adalah terakhir kalinya aku memperingati mu, kalau kamu berani menarik hubungan denganku, aku akan mengubah arah pistol dan menyerang keluarga mu, jangan seharian
seperti anak usia 3 tahun, kalau bukan karena aku
dan ayahmu memiliki hubungan kerja sama, aku sangat malas menghiraukan mu, menyingkir lah!"
Bagaskara terdiam, tapi kenyataan membuktikan
ucapan Micel memang benar, dia benar-benar hanya bisa menyingkir ke samping.
Tapi saat menyingkir ke samping, dia menyodorkan
tangan menunjukku, "Kamu adalah pria tidak berguna yang bergantung pada wanita, sama sekali tidak berkemampuan, kalau ada kemampuan ayo bermain sesuatu yang menegangkan denganku, permainan pria!"
Setelah itu, dia pun pergi, mengendarai mobil dan
pergi.
Aku tidak mengerti aturan permainan orang kaya,
memalingkan kepala melihat Micel, "Apa maksudnya, kenapa dia langsung pergi begitu saja?"
Micel menjelaskan berkata: "Ini adalah aturan di
lingkaran ini, meninggalkan ucapan dan pergi, kalau
kamu tidak pergi, maka itu berarti kamu mengaku
lemah.".
Aku tidak mengerti, "Bagaimanapun harus Menjelaskan peraturan permainan padaku kan?"
Micel kelihatannya tidak bermaksud untuk Menjelaskan, aku terus bertanya, hingga naik ke mobil dia baru menjawabku, "Balap mobil."
"Balap mobil? Aku ada sepeda, apakah dia mau
Balap denganku?!"
Sejujurnya, aku tidak bisa mengemudi, di desa kami
Bahkan traktor tidak bisa mengumpulkan 10 mobil,
Aku belajar mengemudi, apakah aku gila?!
Mendengar aku ingin balap sepeda dengannya, Micel pun langsung tertawa, tertawa dengan begitu ceria, menghapus awan gelap di wajahnya.
"Aku merasa suasana hatiku akan lebih baik saat
Bersama denganmu, ternyata memang benar."
Micel menyalakan mobil, lalu membawaku pergi.
Aku menanyakan padanya mau pergi kemana, dia
Mengatakan pergi ke hotel.
"Pergi ke tempat Bagas." Micel tercengang, "Apakah kamu benar-benar ingin balap mobil dengannya? Setahuku, kamu bahkan tidak ada mobil, aku memang bisa meminjamkan obat padamu, tapi permainan ini tidak boleh meminjam mobil."
"Aku pinjam mobil apaan, aku bahkan tidak pernah memegang setir mobil, dan tidak bisa mengemudi."
"Kalau begitu untuk apa kamu ke sana?"
"omong kosong, aku adalah seorang pria, walaupun
sekarang aku adalah seekor bebek, tapi aku juga
adalah seekor bebek yang memiliki harga diri. 1
milar saja aku bahkan sudah tidak menerima, apakah aku akan membiarkannya meremehkanku dengan satu ucapan?"
Aku bersikeras, Micel juga tidak mengatakan apapun lagi, langsung mengantarku ke tempat lingkaran mereka biasanya balap mobil.
Itu dalah jalan pegunungan, adalah jalan yang di
bangunan oleh beberapa anak orang kaya, mereka mengklaim agar orang di pegunungan bisa melewati
kehidupan yang makmur, tapi kenyataannya adalah,
mereka hanya ingin membuka jalan terpencil untuk
balap mobil di malam hari.
Sekitar 1 jam kemudian, Micel membawaku datang
ke tempat mereka balap mobil.
Saat ini, jalan pegunungan sudah ditutup, hanya ada
belasan mobil mereka yang ada disana, selain itu
semuanya adalah jenis mobil sport mewah, aku juga
tidak kenal, pokoknya terlihat sangat mewah, hanya
saja logo mobilnya sedikit aneh, ada yang logonya
kuda, ada yang logonya kambing, bahkan ada yang
menggunakan garpu sebagai logo mobil.
Bagaskara duduk di kepala mobil, melihatku datang,
Wajahnya terlihat tersenyum, "Bagus, setidaknya
tidak begitu lemah sampai tidak berani datang.
Hanya saja aku ingin tahu, bagaimana kamu ingin
balap denganku, apakah kamu ingin menggunakan 2
kakimu balap dengan 4 rodaku?"
Ucapannya membuat segerombolan pria tampan
dan wanita cantik tertawa keras Melihatku Sendirian wanita cantik tertawa keras, melihatku seperti terlihat orang bodoh.
Aku langsung berkata: "Aku tidak bisa mengemudi,
jadi aku tidak bisa memainkan permainanmu."
Bagas dengan heran berkata: "Kalau begitu Kamu datang hanya untuk mengakui kelemahanmu secara langsung sebagai tanda ketulusanmu?"
Ucapannya membuat orang-orang di sekitar tertawa
semakin keras.
"Bagas, kamu....."
Micel barusan ingin mengatakan sesuatu, aku Langsung menarik tangannya, menghalanginya berbicara.
"Peraturan desa kami, urusan pria, wanita tidak boleh
ikut campur."
Ucapanku barusan keluar, orang di sekitar langsung
Bingung, termasuk Bagas. Tentu saja, yang Semakin membuat mereka bingung adalah, Micel pun menganggukkan kepala, lalu mundur dan benar- benar tidak ikut campur lagi.
Aku tidak menghiraukan mereka dan langsung
Menantang Bagas, "Kamu tentukan lokasinya, Aku yang akan menentukan peraturan permainan. Aku bukanlah orang kaya seperti kalian, oleh karena itu aku juga tidak cocok dengan peraturan kalian. Namun kalau kamu ingin memainkan hal yang menegangkan, merasa pria harus memainkan Permainan, aku bisa memuaskanmu."
Setelah berkata, aku melihat ke sekitar, di samping
Ada sebuah panggung tinggi, jaraknya dengan lantai
Sekitar 10 meter, seharusnya adalah panggung yang
Mereka gunakan untuk menonton balap mobil di
malam hari.
Jadi, aku menyodorkan tangan menunjuk panggung
itu, "Aku datang dari pedesaan, permainan pria kami
Sangatlah sederhana, yaitu panggung itu, kita berdua
Sama-sama melompat dari sana, siapa yang kakinya
Patah siapa yang sial."
Aku sama sekali tidak melihat Bagas, langsung berjalan ke panggung itu. micel menarik ku dari belakang, aku pun memberikan sebuah senyuman padanya, lalu memanjat ke panggung itu dan menunjuk Bagas dari pinggiran panggung.
"Apakah kamu pria, cepatlah, kalau tidak sanggup
cepat jongkok dan buang air kecil!".
Bukankah hanya merendahkan orang, rendahkan
saja, lihat bagaimana aku merendahkan mu!
Bagas sudah naik, aku tidak tahu apa persiapan
yang dia lakukan atau apa yang dia pikirkan, pokoknya dia sudah naik.
Setelah naik, nadanya sangat tenang, tapi ketakutan
tatapannya itu aku sudah sering melihatnya di desa, "Bagaimana melompat."
"Sesuai dengan cara lompatku saja, aku duluan lompat, setelah itu gantian kamu, tetap dengan kata itu, kaki siapa yang patah siapa yang sial, kalau kamu tidak berani, maka jongkok dan buang air kecil di sini, biarkan teman-temanmu melihatnya."
Dalam waktu 1 menit Bagas tidak berbicara, tapi
akhirnya tetap menganggukkan kepala. Diatas panggung ada banyak orang yang menjadi saksi, di
bawah juga ada Micel dan lainnya yang Menyaksikan secara langsung, aku juga tidak takut dia curang, oleh karena itu aku langsung membalikkan tubuh berdiri diatas pagar penahan
Setinggi1 meter lebih dari panggung.
Dari ketinggian ini, saat ini jaraknya sekitar 11 meter
lebih dari tanah.
Angin malam bertiup, terasa sejuk, aku menundukkan kepala menatap Micel yang ada di bawah, "Kalau aku menang dari pengecut ini, apakah aku boleh menciummu di hadapan mereka?"
Micel terdiam sejenak, lalu berkata: "Kalau kamu
Menang sekarang, aku akan segera pergi ke hotel
denganmu."
Tidak dipungkiri, ini benar-benar adalah sebuah
syarat menggoda. Sayangnya, aku tidak ingin menyetujuinya!
Begitu melompat, angin di samping bertiup, aku pun
menyodorkan tubuhku ke depan, ini membuat
yang di bawah terkejut dan berteriak.
Aku tahu apa yang sedang mereka teriaki, mereka
pasti mengira jika aku melompat dengan postur ini,
sudah dipastikan akan mati.
Tapi mereka malah tidak tahu kalau aku sedang
melihat penahan yang menahan panggung di
belakangku itu.
Di saat masih berjarak 2 meter, aku menginjak
penahan itu dengan keras, dan pada saat bersamaan
seluruh tubuhku langsung menggulung, sepasang
tanganku melindungi kepala dan telapak tangan
menghadap keluar.
"Bukkk!"
Setelah itu, disaat aku aku akan mendarat, seluruh
tubuhku langsung menghantam tanah dan berguling,
Walaupun hantaman itu membuatku tidak nyaman,
tapi cara hantaman itu berkurang dicatat 90% rasa hantaman itu berkurang disaat berguling, sama sekali tidak ada pengaruh besar,
apalagi sakit.
Sebuah posisi yang indah, dan dengan tenaga dalam, aku langsung berdiri di tanah. Kalau menggunakan ucapan Micel, ini sama seperti sedang menonton stuntmen di dalam film.
Melangkahkan kaki dan datang ke hadapan Micel yang masih tercengang, aku langsung memegang ke dua pipinya dan mencium bibirnya yang seksi itu,
setelah itu aku pun menggunakan cara ciuman lidah
yang aku pelajari dari Yana padanya.
Walaupun sedikit janggal, tapi benar-benar sangat
memuaskan, bibir kecil itu, lidah yang wangi itu
membuatku tenggelam dan tergila-gila.
"Plak!"
Setelah itu, aku pun menerima tamparan Micel, tamparan itu langsung membuat mataku buram,
Rasa sakit ini bahkan lebih besar daripada melompat dari panggung itu.
"Apakah kamu sudah gila, itu adalah panggung
Setinggi 10 meter lebih, bagaimana kalau kamu
Mati!!!"
Micel sangat marah, dia bahkan berteriak, tapi Emosi dan teriakan ini malah membuatku terharu.
oleh karena itu aku pun menggenggam tangannya,
mendekati telinganya dan berkata: "Walaupun aku
Hanyalah seekor bebek, walaupun aku tidak tahu
Aku bertahan berapa lama di sisimu, walaupun hanya 1 menit, aku juga tidak ingin membiarkan orang lain mengataiku, mengatakan pria yang ada di sisimu adalah seorang pengecut!"
Micel termenung, dia jelas tidak menduga aku Melakukan ini demi dirinya, setelah itu, dia pun terlihat canggung dan membuka kedua tangan, sama sekali tidak tahu harus mengungkapkan apa.
Akhirnya, tangannya yang tidak tahu harus ditaruh
Dimana itu memegang kedua pipiku dan menciumku
Dengan begitu gila.
Setelah begitu lama, dia barusan menghentikan
ciuman agresif ini dan langsung masuk ke dalam
pelukanku, "Terima kasih."
Tubuhnya yang mungil sangat hangat, aku sangat
menikmati, tapi aku tidak melupakan Bagas yang masih berada diatas panggung karena hal ini.
Merangkul Micel di dalam pelukanku, aku menunjuk Bagas, "Lompat lah seperti seorang pria, atau jongkok dan buang air kecil lah seperti sorang wanita!!!"