NovelToon NovelToon
KEBANGKITAN SANG PENDEKAR ABADI

KEBANGKITAN SANG PENDEKAR ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Axellio

Judul: KEBANGKITAN PENDEKAR ABADI

Deskripsi:
Ling Chen, seorang pemuda tangguh yang penuh dengan pengalaman pertempuran, terjebak dalam perjalanan menuju takdir yang lebih besar. Setelah terluka parah oleh makhluk tingkat Emperor Bintang 9 di Hutan Terlarang, ia menemukan dirinya berada di ambang kematian. Namun, sebuah kekuatan misterius, Sistem Dewa Alam, terhubung dengannya, membuka jalan baru yang penuh dengan peluang dan tantangan.

Dengan bimbingan sistem dan hadiah luar biasa yang diterimanya, Ling Chen bertekad untuk menguasai kekuatan baru, memperbaiki kesalahan masa lalunya, dan menaklukkan dunia yang dipenuhi makhluk-makhluk legendaris. Dalam perjalanan ini, ia tidak hanya harus melawan kekuatan besar dari luar, tetapi juga menghadapi ambisi dan kesombongannya sendiri yang perlahan ia ubah menjadi kebijaksanaan.

Akankah Ling Chen berhasil mencapai puncak kekuasaan dan membalas dendam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 KOTA SILVERMIST

Bab 5: Awal Baru dan Konflik Pertama

Ling Chen akhirnya melangkah keluar dari Lembah Kematian, tubuhnya terasa lelah setelah menghadapi berbagai tantangan. Namun, dia merasa lebih kuat dari sebelumnya. Udara segar di luar lembah menyambutnya, dan di kejauhan, tampak Kota Silvermist yang megah. Kabut tipis yang mengelilingi lembah kini berganti dengan pemandangan kota yang hidup, dengan bangunan tinggi dan jalan-jalan penuh orang.

Sistem Dewa Alam: "Tuan Ling Chen, Kota Silvermist berada tepat di depan. Meskipun Anda telah berhasil melewati Lembah Kematian, di kota ini akan ada tantangan baru yang harus dihadapi."

Ling Chen mengangguk pelan, tak terlalu memperdulikan kata-kata sistem. "Aku tahu. Aku akan pergi langsung ke sana dan mencari apa yang bisa memperkuat diriku."

Saat ia mendekati pintu gerbang kota, dua penjaga berdiri tegap di sisi kiri dan kanan. Mereka mengenakan pakaian pelindung berlapis besi, siap menghadapi siapa saja yang mencoba memasuki kota tanpa izin.

Penjaga 1: "Tunjukkan identitas Anda. Kota Silvermist hanya dapat dimasuki oleh mereka yang memiliki izin atau cukup kuat untuk melindungi diri."

Ling Chen tidak terburu-buru. Dengan tenang, dia melangkah maju, menatap penjaga tersebut.

Ling Chen: "Aku baru saja keluar dari Lembah Kematian. Aku datang untuk mencari kesempatan, bukan masalah."

Penjaga 2: (melirik sesama penjaga) "Lembah Kematian? Hm, sepertinya bukan orang sembarangan. Masuklah, tapi berhati-hatilah. Kota ini penuh dengan orang-orang kuat."

Ling Chen hanya mengangguk dan melanjutkan perjalanannya masuk ke kota. Suasana di dalam Kota Silvermist sangat berbeda dengan lembah yang baru saja dia tinggalkan. Jalan-jalan penuh dengan pedagang yang menjual barang-barang langka, kultivator yang berlatih di pinggir jalan, dan atmosfer yang sibuk namun damai. Meskipun begitu, Ling Chen tahu bahwa kota ini penuh dengan persaingan dan tantangan.

Ling Chen (berbicara pada dirinya sendiri): "Tempat ini penuh peluang, tetapi aku tidak akan mengandalkan sistem sepenuhnya. Aku harus mencari cara untuk berkembang lebih kuat dengan usahaku sendiri."

Sambil berjalan, dia mencari tempat untuk makan dan beristirahat sejenak. Tak lama, ia menemukan restoran sederhana di pinggir jalan, dengan aroma masakan yang menggugah selera. Ia masuk dan duduk di meja dekat jendela, memandang hiruk pikuk kota dari sana.

Pelayan: "Selamat datang! Apa yang bisa kami bantu?"

Ling Chen: "Makanan yang mengenyangkan. Aku butuh istirahat."

Pelayan mengangguk dan segera membawa makanan untuknya. Ling Chen mulai menikmati makanannya dengan tenang, namun suasana di restoran itu tiba-tiba berubah. Suara gaduh terdengar dari meja sebelah, di mana sekelompok orang terlihat sedang bertengkar.

Seorang pria bertubuh besar, dengan tatapan kasar, memaki seorang wanita muda yang duduk di meja itu.

Pria Besar: "Apa kau kira kau bisa datang ke sini dan tidak membayar utangmu? Aku akan ajarkan kau pelajaran!"

Wanita Muda: "Aku tidak punya uang! Tolong, jangan lakukan ini!"

Ling Chen mengamati dengan tenang. Tanpa menarik perhatian siapa pun, dia diam-diam mengambil sebuah batu kecil dari meja dan melemparkannya tepat ke arah pria besar itu, mengenai punggungnya. Pria itu terkejut, lalu berbalik dengan wajah merah padam.

Pria Besar: "Siapa yang berani..."

Ling Chen tetap diam, tetapi tatapannya tajam. Beberapa orang di restoran mulai memperhatikan, dan situasi semakin panas. Pria besar itu mendekati meja Ling Chen, wajahnya dipenuhi amarah.

Pria Besar: "Kau yang melemparkan batu itu, ya? Kau ingin tahu rasanya menjadi orang yang dipermalukan di sini?"

Sebelum pria itu sempat menyerang, seorang kultivator kuat yang duduk di meja belakang melangkah maju. Tanpa banyak kata, dia menendang pria besar itu dengan kekuatan yang luar biasa, membuatnya terlempar jauh ke dinding restoran.

Kultivator Kuat: "Hati-hati dengan siapa kau berbicara. Ada banyak orang yang tidak suka pertengkaran di sini."

Ling Chen menatap kultivator itu dengan rasa hormat. "Kau cepat."

Kultivator Kuat (tersenyum sedikit): "Terkadang, masalah kecil bisa menjadi hal besar di sini. Kau baik-baik saja?"

Ling Chen hanya mengangguk. "Aku baik. Terima kasih."

Pada saat itu, seorang pria tua dengan aura kharismatik muncul dari pintu belakang restoran. Matanya yang tajam memperhatikan Ling Chen dengan seksama.

Pria Tua: "Hm, tidak banyak yang berani menanggapi provokasi seperti itu. Kau punya sesuatu dalam dirimu, anak muda."

Ling Chen (dengan tenang): "Aku hanya tidak suka melihat orang yang tidak bersalah diperlakukan tidak adil."

Pria Tua tersenyum. "Aku adalah Elder dari Sekte Tianwu, salah satu sekte terbesar di Kerajaan Benua Timur. Kau menunjukkan keberanian dan pengendalian diri yang jarang terlihat. Bagaimana kalau kau bergabung dengan sekte kami? Kami bisa melatihmu lebih jauh."

Ling Chen terdiam sejenak, lalu menjawab dengan tegas. "Terima kasih atas tawarannya, tapi aku ingin bergabung dengan sekte dengan kemampuanku sendiri. Aku akan mengikuti ujian masuk kalian."

Pria Tua mengangguk, meski tampak sedikit terkejut dengan penolakan tersebut. "Hm, kau punya tekad yang kuat. Itu bagus. Sekte kami akan menunggu."

Ling Chen mengucapkan terima kasih, lalu melanjutkan makannya dengan tenang. Setelah makan, ia keluar dari restoran dan melanjutkan perjalanannya menyusuri kota.

Ling Chen (berbicara pada dirinya sendiri): "Aku harus memperkuat diriku sendiri terlebih dahulu, baru aku bisa memilih jalan yang tepat."

Saat ia berjalan, suasana kota yang asri dan tenang mulai mempengaruhi pikirannya. Ia berhenti di sebuah alun-alun, di mana seorang pengamen sedang menyanyikan lagu dengan tema pengkhianatan dan penderitaan.

Pengamen (menyanyikan dengan penuh perasaan): "Kau yang kupercayai, berkhianat di belakangku... Hati ini hancur, tak ada yang tersisa..."

Ling Chen mendengar lagu itu dengan penuh perhatian. Tiba-tiba, kenangan masa lalunya kembali muncul—kenangan akan pengkhianatan yang ia alami, saat orang yang ia percayai malah menjatuhkannya.

Ling Chen (dalam hati): "Aku tidak akan pernah lagi menjadi korban pengkhianatan. Aku akan menjadi cukup kuat untuk melindungi diriku sendiri dan orang yang aku cintai."

Dengan tekad yang lebih kuat, Ling Chen melangkah maju, siap untuk menghadapi tantangan di Kota Silvermist. Dunia ini akan segera melihat apa yang bisa ia lakukan tanpa bergantung pada siapa pun selain dirinya sendiri.

Karena Tidak ingin berlama-lama terhanyut dalam masa lalunya ,Ling chen pun sekarang memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan segera menuju ketempat tujuannya yang lain.

Ling Chen telah memutuskan untuk pergi ke paviliun dagang paling terkenal di kota itu, tempat para pedagang kaya dan para ahli berkumpul. Setelah menjelajahi Hutan Terlarang dan berhasil mendapatkan kulit sisik singa yang langka, ia yakin bahwa hasil jerih payahnya akan dihargai di tempat ini.

Di depan pintu masuk paviliun, Ling Chen memperhatikan arsitektur megah bangunan tersebut. Pilar-pilar tinggi berukir naga emas berdiri kokoh, dan aroma herbal yang kuat tercium dari dalam. Namun, suasana ini dengan cepat terganggu oleh seorang penjaga berpakaian baju zirah yang berdiri menghalangi jalannya.

Penjaga: "Berhenti. Tempat ini bukan untuk orang sepertimu."

Ling Chen: (menatap tajam) "Aku ke sini bukan untuk mengemis. Aku punya sesuatu untuk dijual."

Penjaga: (melirik pakaian Ling Chen yang lusuh) "Dengan pakaian seperti itu? Kau pikir kau siapa? Kembali saja ke tempatmu."

Ling Chen tetap tenang, tapi matanya mulai menunjukkan dinginnya ketegasan. Ia melangkah maju, tidak peduli pada ancaman di wajah penjaga.

Ling Chen: (dingin) "Aku tidak punya waktu untuk meladeni penghinaan. Jika kau terus menghalangiku, kau akan menyesal."

Penjaga yang tersinggung langsung mengayunkan tangannya, mencoba mengintimidasi Ling Chen. Namun, sebelum pukulan itu sampai, Ling Chen bergerak dengan cepat. Dalam satu gerakan halus, ia menangkap tangan penjaga, memelintirnya ke belakang dengan kekuatan yang cukup untuk membuat penjaga itu meringis kesakitan.

Penjaga: (ketakutan) "Agh! A-aku minta maaf! Kau... silakan masuk."

Dengan wajah tanpa ekspresi, Ling Chen melepaskan penjaga itu dan masuk ke dalam paviliun tanpa berkata apa-apa.

Saat memasuki paviliun, Ling Chen disambut oleh ruangan megah dengan lantai marmer yang berkilau. Di tengah ruangan, sebuah meja panjang tempat resepsionis menerima tamu berdiri dikelilingi oleh etalase barang-barang mahal. Beberapa orang dengan pakaian mahal sibuk memilih barang atau berdiskusi dengan suara pelan.

Ling Chen langsung menuju meja resepsionis. Seorang wanita muda dengan pakaian elegan dan senyuman profesional menatapnya.

Resepsionis: "Selamat datang di Paviliun Azure. Ada yang bisa kami bantu?"

Ling Chen: (meletakkan kulit sisik singa di meja) "Aku ingin menjual ini."

Resepsionis itu memandang kulit sisik singa di hadapannya. Mata profesionalnya segera mengenali nilai barang tersebut.

Resepsionis: (terkejut) "Ini... kulit sisik singa dari Hutan Terlarang? Jarang sekali ada yang mampu mendapatkan ini!"

Ling Chen: (tenang) "Nilainya?"

Resepsionis: "Tunggu sebentar. Aku akan memanggil ahli penilai."

Seorang pria tua berpakaian rapi segera datang. Dengan teliti, ia memeriksa kulit itu, meraba teksturnya, dan memperhatikan kilaunya di bawah cahaya.

Ahli: "Ini kulit sisik singa berkualitas tinggi. Kau mendapatkan ini sendiri?"

Ling Chen: (mengangguk singkat) "Aku melakukannya."

Ahli: "Luar biasa... Nilainya tinggi. Kami akan membayar 3.000 koin emas. Apakah itu sesuai?"

Ling Chen: (tersenyum kecil) "Itu lebih dari cukup."

Setelah transaksi selesai, Ling Chen berjalan menuju bagian barang untuk membeli persediaan yang ia butuhkan. Ia memilih beberapa herbal langka untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dan meneliti rak teknik bela diri. Pandangannya tertuju pada sebuah gulungan tua di sudut yang diabaikan banyak orang.

Ling Chen: (dalam hati) Teknik ini terlihat usang, tapi ada sesuatu yang istimewa.

Penjaga Rak: "Teknik itu sudah lama tidak diminati. Kau yakin ingin membeli?"

Ling Chen: (dengan keyakinan) "Aku tahu nilainya."

Setelah membeli herbal dan teknik tersebut, Ling Chen masih menyimpan sebagian besar uangnya. Dengan semua persiapan di tangan, ia keluar dari paviliun.

Di luar, langit mulai gelap, dan hawa dingin malam mulai terasa. Namun, Ling Chen tidak terganggu.

Ling Chen: (dalam hati) Ini hanya awal. Aku akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Dengan barang-barangnya, Ling Chen berjalan ke penginapan, siap untuk memulai latihan barunya esok hari.

---

[Status Ling Chen]

Nama: Ling Chen

Ranah Kultivasi: Kondensasi Energi, Bintang 8 (Menengah)

Teknik Utama:

-Lingkaran Cahaya Roh: Teknik yang menciptakan gelombang energi melingkar untuk melindungi diri dari serangan musuh. (Tingkat Kuning)

-Serangan Gelombang Angin: Teknik yang menciptakan gelombang energi angin yang kuat untuk menembus pertahanan musuh dan meningkatkan daya hancurnya. (Tingkat Hitam)

-Gerakan Bayangan Angin: Dapat melangkah seperti hantu karena cepat. (Tingkat Hitam)

Atribut Khusus: -

Kekuatan Fisik: Menengah

Tekad dan Pengalaman: Tinggi

Keterampilan Tambahan: [Tidak Ada]

Poin Sistem: 700

______________________________________________

Halo semuanya terimakasih ya yang sudah membaca semoga kalian Suka, Terimakasih

Jika ada masukan bisa tulis dikolom komentar!!

Seee youu :)

1
Naim
up thot
إندر فرتما
kalau alur cerita ada sistem,alur cerita gak menarik untuk di baca,
hasbullah 123
cerita nya bagus cuma SANGAT JANGGAL MASA NOVEL INDONESI BERCAMPUR dengan bahasa ASING
Devan Wijaya
Membuat rasa penasaran
Rama Tayoo
semoga bisa sampai tamat thorr, dan harapan saya semoga MC nya jika harus memiliki wanita cukup 1 aja
Rama Tayoo: woke thoorrr
AHMAD FAJRIANSYAH: Siapp nanti akan ada alur Dimnaa sang MC ada wanita kokk dinantikan aja
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!