perjuangan seorang istri yang slalu di anggap sebelah mata oleh suami mertua dan ipar
hanya sebuah ketidak sengajaan berubah menjadi kebencian.
Apalgi hasutan-hasutan dari mertua dan ipar kepada suaminya ina.
lanjut baca aja ya,maaf kalo masih berantakan ini cerita pertamaku.
Semoga suka ya sama ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inot Adhina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Kamu gak akan kemana-mana ,kamu akan selalu ada di samping kaka sekarang dan selamanya" ucap nya tegas dengan tatapan tajam nya.
"Gak usah lihat nya gitu,aku benar beberapa hari kedepan ina kan pulang ke kampung ina,sedangkan kaka diam disini" Sambil menunduk karna takut dengan tatapan tajam nya rasya.
"Aku belum mengijinkan kamu pergi,soal rayan aku sudah pernah bilang akan aku bawa kesini bersama ibu dan adik mu" jawab rasya yang masih belum mengerti arah pembicaraan ina.
"Oh oke berarti kita gak jadi nikah ya kalau aku gak di bolehkan pulang,kamu kan sudah tau aku akan menikah dengan kamu kalau akad di rumah ku" ucap nya kesal dan pengen marah karna calon suami nya tiba-tiba lemot begini.pikir ina.
Rasya pun semakin tajam menatap ina ketika mendengar jawaban nya.
"Coba aja kalau berani batalin,aku akan kurung kamu disini" ucap nya dengan raut wajah kesal campur marah.
"Gak takut,ada mamah papah bahkan sinta yang bisa ngebantu aku " sambil beranjak dari samping rasya "nih habisin jangan sampai gak habis" lanjut ina dan menaruh makanan nya di hadapan rasya.
Ina pun berjalan keluar ingin mencari sesuatu untuk meredam kesal nya.Tadi ina hanya kesal rasya yang tidak mengerti arah pembicaraan,memang benar apa yang di katakan ina dalam beberapa hari nanti ina dan rasya tidak akan ketemu,karna ina harus pulang kampung melihat persiapan pernikahan nya.
Belum sampai pintu suara rasya menghentikan langkah ina.
"Berhenti,berani keluar aku benar-benar akan kasih kamu hukuman"ucap rasya dengan suara datar nya.
Ina pun membuang nafas nya dengan kasar dan membalikan badan nya untuk melihat sang bos.Ina tau banyak deadline yang harus di kerjakan rasya sebelum pergi mengurus perusahaan cabang papa nya.Apalagi rasya juga harus siap untuk pernikahan nya.
Ina tau dan paham betul rasya ingin semua nya selesai sebelum menikah,biar dia bisa cuti walau hanya beberapa hari sebelum berangkat ke jerman bareng anak dan istri nya.Niat rasya bahkan akan membawa ibu dan adik ina.Tapi waktu untuk kursus bahasa nya tidak cukup buat adik ina karna waktu nya mepet.Jadi ibu dan adik ina hanya di kampung halaman tidak ke ibu kota.Ibu ina bilang nanti setelah rasya dan ina kembali baru ibu akan bersama ina di ibu kota.
Berjalan ke arah sofa ina pun duduk disana "Sini ka,duduk di samping ina"ucap nya.
Bukan ina tidak mau menghampiri rasya,tapi memang belum waktu nya untuk membujuk seperti itu.
Rasya mau tau mau menghampiri ina dan duduk sedikit menjauh.Pikiran rasya sedang kalut emosi nya pun tidak bisa di kontrol dengan baik.
Sabar na ujian apalagi tinggal menghitung hari lo nikah,setelah menikah mungkin ada cobaan yang lebih dari ini semangat.Batin ina menyemangati.
Ina mendekat kearah rasya dan memeluk nya.
"Ina minta maaf ,tapi boleh gak kalau sebelum bicara itu cerna apa yang ina omongin.Soal ina yang bilang akan pulang kampung memang benar,kenapa kaka harus marah.Ini kita sudah bicarakan beberapa hari yang lalu kan,ina akan menikah sama kaka di kampung ina.Dan kita akan ldr dulu dalam tiga hari sebelum hari pernikahan,paham kan ka"
"Terus kenapa kamu bilang gak jadi aja kita nikah" ucap rasya sambil melepas pelukan dari ina.
"Kakak sendiri kenapa bilang bahwa ina tidak di ijin kan untuk pulang,apa selama ini ina selalu bilang ingin pulang,enggak kan.Soal anak ina dan ibu,ina paham ko nanti akan ada waktu nya ina bersama mereka,tapi permasalahan kali ini berbeda.Ina bilang seperti itu kan memang sudah ina jelas kan tadi" jelas ina.
"Sekarang sudah gak usah di bahas lagi,mungkin kaka terlalu banyak menguras pikiran kaka.Gimana sekarang kalau kita jajan di depan kantor kan banyak tuh pedagang nya,siapa tau beban kakak yang sedang di pikirkan berkurang sedikit"ajak ina.
Awal nya rasya tidak mau,tapi ina terus membujuk nya.Ya walau bagaimana pun rasya tidak pernah beli apapun yang di pinggir jalan.
Rasya dan ina pun keluar dari ruangan menuju lif yang akan membawa ina dan rasya turun ke bawah.Sebelum pergi rasya bilang terlebih dahulu ke sekertaris lama nya,yang berada di ruangan tepat di depan ruangan rasya.
***
Sesampai nya di sebrang kantor perusahaan rasya terdapat banyak pedagang kaki lima.Sejak pertama kali datang ina sudah melihat nya,tapi dia ragu untuk meminta ijin sama rasya ,karna setiap kali istirahat dia selalu makan di ruangan bersama rasya,kalau engga pasti di luar sambil menunggu klien.
Hidup ina yang sederhana pasti merindukan jajan pinggir jalan,yang menurut ina enak dan murah.
"Ka beli itu yu" sambil menunjuk penjual cimol Bonjol .
"enggak ah makanan apa itu" tanya rasya dengan tatapan aneh nya.
"Itu cimol pokok nya enak,abis itu kita beli batagor terus seblak ,emmm apalagi ya pokok nya ina pengen semuanya"ucap ina dengan antusias.
Sambil menarik tangan rasya menuju stand penjual yang ina ingin kan.
Lama berkeliling membeli makanan yang ina suka akhir nya selesai,ina membungkus semua makanan untuk di makan di ruangan rasya,supaya calon suami nya bisa mencicipi juga.
Rasya sendiri hanya pasrah yang di tarik kesana kemari oleh ina.
**
Sesampainya di ruangan rasya ina dengan semangat membuka satu satu makanan tersebut.
"Ka cobain ini enak loh pasti mood kakak bagus kembali" sambil menyodorkan pisang coklat ke hadapan rasya.
"Gak kamu aja yang makan"menolak nya secara halus,rasya sendiri masih merasa aneh dengan jajanan tersebut.
Kehidupan rasya dulu tidak bebas seperti sinta adik nya.Circle pertemanan rasya pun orang terpandang semua,tapi walaupun seperti itu tidak membuat rasya memandang orang lain rendah,hanya saja sikap datar dan dingin rasya yang membuat orang segan untuk mendekat,kecuali para kaum hawa yang mengejar-ngejar rasya karna ketampanan nya.
"Ayo dong please kali ini aja cobain ,kalau engga ina gak mau ngomong lagi sama kakak" ucap ina dengan nada manja nya dan sedikit memberi ancaman terhadap rasya.
"Oke fine tapi dikit aja" ucap nya pasrah.
"Iya gak papa tapi harus semua kaka cobain" sambil menyuapi rasya "tidak ada penolakan,kan cuma nyicipi dikit doang" lanjut ina.
Ina terus menyuapi rasya,ada beberapa makanan yang memang rasya suka.Tapi ada beberapa juga yang enggak di suka,lebih tepat nya rasya kurang menyukai makanan pedas.Apalagi ketika ina menyuapi makanan yang bernamakan seblak,rasya langsung lari untuk memuntahkan nya,saking pedas nya.
Sampai ina memberikan susu untuk pereda pedas nya.Padahal cuman sesendok itupun gak banyak,tapi reaksi rasya yang berlebihan,mungkin memang gak biasa makan pedas padahal sinta sangat suka.Batin ina.
"Nih minum susu nya" sambil memberikan kepada rasya."Gimana lebih baik" ucap nya lagi yang melihat rasya selesai meminum.
"Makasih,tapi lain kali aku gak mau nyobain makanan aneh itu yang rasa nya kaya kebakar lidah "
"Kakak aja yang belum terbiasa,kalau sudah biasa kakak akan suka ko" ucap nya sambil mengangkat-ngangkat alis nya.
"Jangan bilang kamu bakal suruh kaka nyobain lagi"Ucap rasya yang merasa aneh dengan tatapan ina calon istri nya.
"Kita lihat nanti aja" jawab ina,dan melanjutkan makanan yang belum sempat ina cobain.
Menurut rasya ini pedas nya membakar lidah,tapi bagi ina ini enak,pantas saja banyak yang mengantri untuk beli seblak ini.Pikir ina.
buat novel nya jangan lupa dukung aku di kaya ku judul nya istri kecil tuan mafia dan yang lain nya