Ivana Prima Queensha
Gadis berusia 16 tahun yang harus berjuang mengubah kehidupan yang hidup demi kedua orang dan adiknya serta dirinya sendiri.
Mulai bangkit karena bantuan teman kasab matanya dan menemukan hal tak terduga yang tak pernah ia sangka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu
" karena om baik baik saja, saya pamit dulu om sudah di tunggu ibu ni, dada om sampai jumpa hati hati ya" ucap Ivana yang pergi begitu saja tanpa mendengar ucapan dari Daddy Zul
Sedangkan jantung Daddy Zul sudah berdegup kencang,
"Gadis nakal ini sudah membuat jantung ku berdisko, malah pergi gitu saja dua kali aku di tinggal pergi olehnya" ucap Daddy Zul sembari tersenyum manis.
"Jika ketemu sekali tanpa sengaja, awas saja tidak akan aku lepaskan, dasar gadis nakal" ucap ucap Daddy Zul dan tersenyum kecil lalu kembali lagi ke wajah dingin nya.
"Siapa yang ingin membunuh ku aku yakin itu sengaja, akan ku selidiki ini" ucap Daddy Zul dan berjalan pergi
Sebelumnya
Di posisi intan, setelah kepergian Daddy Zul ia pun masuk lagi dan menuju tempat duduknya.
"Permisi nona ini pesanan anda dan maaf menunggu lama, silahkan menikmati" ucap pria itu
"Terima kasih kak " jawab intan
"Sepertinya sangat enak, aku baru kali ini mau mencoba kue tradisional" ucap intan dan mulai mencicipinya, saat makanan itu sudah masuk mulutnya ia pun berbinar karena rasanya sangat enak.
"Ini enak aku suka, sayang sekali Daddy tidak mencicipi nya" ucap intan sembari memakan kuenya dan juga meminum es nya, uang terasa gurih dan manis.
Saat intan sedang menikmati makanannya terdengar seseorang berbicara, karena disana dia sendirian jadi sangat terdengar jelas apa yang di bicarakan orang lain.
"Deren, apa semua sudah habis?" tanya seseorang sayang suaranya sangat familiar di telinga intan.
"Sudah bu tadi terakhir di pesan mbak itu" ucap Deren
"Alhamdulillah nak, ya sudah kamu duduk saja istirahat ibu mau lanjut masak untuk jualan malam nanti, apa Rian dan Devan belum pulang?" tanya ibu
"Belum bu sepertinya sebentar lagi, akan Deren tanyakan pada mereka kapan mereka pulang" ucap Deren
"Baiklah nak ini juga anak gadis belum pulang biasanya sudah pulang" cemas ibu
"Maaf Bu Deren lupa dia, tadi dia menghubungi Deren katanya dia mampir dulu beli cup untuk jualan nanti malam" ucap Deren
"Oh gitu ya sudah gak papa, kamu duduklah istirahat biar nanti dia yang bereskan semua, kalau kamu yang kerjakan dia pasti marah karena dia gak dapat bagian kerjaan hehehe" ucap ibu sembari tertawa
"Iya bu, dia itu aneh memang" ucap Deren yang ikut tertawa.
Sedangkan intan yang ada disana, sedang terdiam mematung, dia sangat terkejut saat melihat ibu itu dan ta pa sadar intan mendekati ibu,
"Bu, ibu.. ibu nya ivana kan?" tanya intan dengan harap cemas.
"Benar nak, apa kamu kenal dengan putri ibu?" tanya ibu
"Hiks... hiks... hiks... Akhirnya intan menemukan kalian, intan sudah cari Ivana kedesa tapi disana tidak ada katanya sudah pergi dan rumah di sewakan. Intan hampir putus asa tidak bisa menemukan kalian tapi akhirnya ketemu" ucap intan sembari menangis dan memeluk ibu dengan erat
Ibu bingung tapi saat melihat kesedihan intan ibu pun menerima pelukan intan.
Setelah intan tenang ibu pun mengajak intan duduk dan bertanya.
"Nak sebenarnya siapa kamu dan kenapa mencari kami?" tanya ibu.
"Saya intan bu temanya ivana, dulu saat di desa kami sering bertemu tapi sebulan lalu intan kedesa itu tapi tidak menemukan ivana dan ibu, maaf Bu udah bikin ibu bingung" ucap intan
"Oh begitu, jadi kamu teman ivana maaf ya ibu tidak tau, kami memang pindah satu bulan lalu dari desa itu, kamu pasti tau kehidupan disana bukan, jadi ivana nekat buka usaha di sini dari hasil kerja dia, apa kamu teman yang di katakan ivana yang memberi tau soal pekerjaan itu" ucap ibu
"Benar bu, saat itu intan melihat ivana menangis sembari memandangi hasil panen ayah, dia sedih karena tidak bisa membantu ibu dan ayah. Saat itu intan teringat soal pekerjaan itu dan intan juga tau jika ivana sangat pintar di bidang itu, jadi intan menyuruhnya untuk mencoba, tapi intan gak nyaman dia sehebat ini hingga bisa membuka usaha ini dan juga awalnya intan beri saran untuk jual Snack dari hasil kebun ayah" jelas intan
"Terima kasih nak sudah mau menjadi teman putri ibu, ibu sangat bersyukur ivana mendapatkan teman sebaik kamu. Semoga pertemanan kalian selamanya terjalin" ucap ibu tulus
"Iya Bu sama sama, tapi intan lah yang beruntung bertemu ivana si gadis tangguh dan baik" ucap intan sembari tersenyum.
"Ya sudah kamu lanjutkan lagi makannya ya, nanti minumnya gak dingin lagi. Ibu mau lanjutin masak untuk jualan malam" ucap ibu
"Jualan malam bu, jualan apa?" tanya intan bingung
"Kalau malam kami jual nasi angkringan gitu, dari jam 4 sore sampai jam 11 malam saja karena ivana harus sekolah pagi pagi ke kampung sana" ucap ibu
"Apa jadi ivana tetap sekolah disana bu?" kaget intan
"Iya karena katanya tanggung jika pindah kan sudah kelas tiga gak sampai setahun sudah lulus" ucap ibu
"Benar benar tanggung" ucap intan.
"Iya sudah ibu masuk dulu ya, kalau kamu mau makan masuk saja kedalam minta antar Deren jika tidak tau ya, sebentar lagi ivana datang" ucap ibu
"Iya bu terima kasih" jawab intan senang.
"Iya sama sama" jawab ibu sembari mengusap kepala intan dan pergi masuk.
Deren sudah pergi dari, jadi intan melanjutkan makan kuenya dengan hati gembira.
Tidak lama terdengar suara seorang wanita.
"Assalamualaikum Ivana pulang, Deren tolong bantu aku" ucap ivana yang turun dari motor nya memanggil Deren
"Kamu belanja apa si Van kok sampai sebanyak ini, bahaya tau gak badan kecil Bawak motor dengan barang sebanyak ini" ucap Deren kesal dan kawatir.
"Hei saudara ku sayang, kau ini kawatir sih kawatir tapi jangan bilang aku kecil ya, aku ini dalam masa pertumbuhan tau bukan kecil" protes ivana
"Hahaha, mangkanya pas pembagian tinggi badan tu datang bukan malah pergi gini kan jadinya kurang tinggi" goda Deren
"Sombong amat mentang mentang tinggi, aku sumpahin ya jodomu itu akan pendek sepertiku" ucap ivana bercanda
"Gak apa apa, asal baik sepertimu" ucap Deren berlalu pergi sembari membawa barang. Sedangkan intan berdiri mematung melihat ivana yang sedang sibuk membuka tali barangnya.
"Ivana" panggil intan
"Apa hantu lagi yang panggil" ucap ivana pelan
"Ivana aku disini" ucap intan lagi
Mendengar itu ivana pun menoleh secara perlahan dan saat melihat arah pintu dia sangat terkejut dan mendekati intan
"Intan, kamu intan kan" Tanta intan
"Kenapa kamu disini apa kamu belum menemukan tubuhmu, lalu kenapa tidak kembali kerumah ku aku khawatir pada mu tau" ucap ivana sembari memeluk intan, sedangkan intan sudah menangis haru di pelukan ivana
Bersambung
soalmya kalau tamat ceritanya masih ngegantung tapi kalau masih sambunh kok ngak di up lagi
maaf ya thor ...jangan marah ya