NovelToon NovelToon
Azizah, Istri Rasa Simpanan

Azizah, Istri Rasa Simpanan

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Maufy Izha

"No way! Ngga akan pernah. Gue ngga sudi punya keturunan dari wanita rendahan seperti Dia. Kalau Dia sampai hamil nanti, Gue sendiri yang akan nyingkirin bayi sialan itu dengan tangan gue sendiri. Lagipula perempuan itu pernah hamil dengan cara licik! Untungnya nyokap gue dan Alexa berhasil bikin Wanita sialan itu keguguran!"

Kalimat kejam keluar dengan lincah dari bibir Axel, membawa pedang yang menusuk hati Azizah.


Klontang!!!

Suara benda jatuh itu mengejutkan Axel dan kawan-kawannya yang tengah serius berbincang.


Azizah melangkah mundur, bersembunyi dibalik pembatas dinding dengan tubuh bergetar.

Jadi selama ini, pernikahan yang dia agung-agungkan itu hanyalah kepalsuan??

Hari itu, Azizah membuat keputusan besar dalam hidupnya, meninggalkan Suaminya, meninggalkan neraka berbalut pernikahan bersama dengan bayi yang baru tumbuh di dalam rahimnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Dari Azizah

Mas Abi kayaknya sayang banget sama motor ini?"

Tanya Azizah di tengah perjalanannya, Ia cukup penasaran, mengingat motor yang Abimana gunakan sudah jauh ketinggalan Zaman.

Motor Ayahnya dulu lebih bagus daripada motor Abimana.

"Iya begitulah, motor ini bersejarah. Kenapa? jelek ya?"

Jawab Abimana. Memang benar motor ini bersejarah, karena ini pertama kalinya Abimana membonceng wanita yang menurutnya sangat spesial.

"Hehe heran aja, masih ada pria tampan yang suka pake motor seperti ini, Bapakku aja dulu sukanya motor yang bagus mas"

Ujar Azizah gamblang, membuat Abimana sedikit salah tingkah karena di puji tampan.

"Sebenarnya tergantung selera masing-masing sih, Jujur aja Aku lebih suka motor kuno seperti ini, klasik aja gitu"

"Iya juga ya mas.."

.

Sahut Azizah seraya manggut-manggut.

"Ini kan pabriknya?"

Tanya Abimana saat motornya telah terparkir di sebuah pabrik yang bisa di bilang sangat luas.

Di depan mereka sudah berlalu lalang para karyawati yang hendak masuk dan juga hendak pulang. Karena pabrik ini beroperasi selama 24 jam, jadi mereka menerapkan sistem 3 shifts.

"Oh Iya mas Abi, betull..."

Azizah pun segera turun dan mengucapkan terima kasih pada pria dengan helm mirip batok kelapa di depannya.

"Makasih mas Abi, semoga berkah dan dilancarkan rezekinya udah repot-repot nganterin Aku"

"Aamiin.... Sama-sama, ya udah sana masuk. Pulang jam berapa nanti?"

"Jam 6 pagi mas, Sebenernya masuk jam 10 malam, tapi jemputan emang biasanya udah datang dari jm 8, soalnya kan harus ganti seragam sama antri buat absen"

"Oh gitu... Aku salut sama kamu, lagi hamil tapi nggak manja, kerja terus hehehe"

"Alhamdulillah, utun nya nurut"

"Bapaknya yang nggak nurut ya"

Ledek Abimana yang seketika disambut gelak tawa Azizah.

"Mas Abi ada-ada aja..Ya udah Aku masuk ya mas, sekali lagi terima kasih"

"Sama-sama, Kalo gitu Aku juga pulang. Dah... Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati"

Abimana mengangguk, kemudian berlalu dari hadapan Azizah.

Azizah sejujurnya sedikit tidak nyaman dengan kedekatan mereka. Karena bagaimanapun Ia masih bersuami meskipun dalam proses perceraian, lagipula seharusnya Ia dan Abimana tidak sedekat itu, Ia hanya menjadi guru sekaligus teman untuk Tasya.

Tapi untuk menolak semua kebaikan Abimana, Azizah tentu tak enak hati. Takut menyakiti hati.

Dan lagi, entah bagaimana hatinya yang kurangajar ini masih saja menyimpan nama Axel William Djaja, meski bercampur dengan kebencian. Mungkin itulah yang dinamakan kekuatan cinta pertama

"Apa sih yang Aku pikirkan, Mas Abimana baik sama Aku pasti cuma karena simpati. Jangan mikir berlebihan Zizah, Astaghfirullah"

Azizah pun segera memasuki gerbang pabrik itu, menyusul karyawati karyawati lain yang sudah lebih dulu masuk.

****

"Silahkan Mas Axel..."

Bu Willy mempersembahkan Axel untuk duduk setelah masuk ke ruang tamu rumahnya.

Axel pun duduk, Ia tak bicara sepatah katapun. Pikirannya terlanjur berantakan memikirkan bahwa Azizah telah pergi.

Bunga di tangannya kini seakan mendadak layu...

Masih termenung dalam pikirannya sendiri, Axel sampai tidak menyadari kedatangan Bu Willy dengan sebuah kotak kayu yang tertutup rapat.

"Ini mas Axel, Mba Azizah nitipin ini ke Saya. Mba Azizah meminta saya untuk memberikannya sama Mas Axel..."

"Apa ini Bu?"

Tanya Axel seraya mengamati kotak itu dengan bingung, wajahnya sangat muram.

"Wah Saya kurang tahu mas, Saya nggak berani buka. Oh ya... Ini kuncinya mas"

Bu Willy menyodorkan kunci kepada Axel.

Axelpun meraihnya dengan ragu-ragu, kemudian mencoba untuk membuka kotak itu...

Ceklek.

Benar saja, Kotak itu seketika terbuka setelah Axel memasukkan kuncinya.

"Apa ini... ?"

Axel membuka penutup yang melapisi bagian dalam kotak itu.

Setelah terbuka maka nampak lah semua isinya yang membuat Axel sedikit menahan nafas

Handphone?

Handphone pemberiannya 4 tahun yang lalu.

Uang Tunai, ATM dan perhiasan??

Disamping benda-benda itu ada sepucuk surat yang sepertinya sengaja di tulis oleh Azizah.

Dengan berdebar, Axel membukanya perlahan.

'Iya betul, ini tulisan tangan Azizah' Axel membatin.

Axel dengan perlahan dan sungguh-sungguh, mulai membaca surat yang di tulis untuknya itu....

Assalamualaikum Warahmatullahi wa Barakatuh.

Sebelumnya Saya memohon maaf pada Tuan Axel William Djaja atas ketidaksopanan Saya dalam menuliskan pesan ini.

Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tuan Axel dan Keluarga yang telah bersedia mengurus Saya setelah Bapak dan Ibu Saya meninggal.

Mohon dimaafkan segala kesalahan Saya atas pernikahan yang tidak seharusnya terjadi, maka dari itu saya menerima dengan ikhlas dan sudah menandatangani surat cerai yang diajukan oleh Tuan Axel William Djaja.

Berikut ini Saya kembalikan beberapa barang yang di amanahkan kepada Saya selama menjadi Istri Beliau.

√ Handphone,

√ Sisa uang belanja sebesar Rp. 875.500,00.

√ Kartu ATM dan buku tabungan dengan jumlah saldo terakhir Rp. 9.650.550,00.

√ Perhiasan Mas Kawin berupa Kalung, dan cincin berlian beserta suratnya.

Insya Allah Saya tidak membawa apapun yang merugikan Tuan Axel.

Akan tetapi dengan ini Saya juga memohon agar di berikan keringanan untuk membayar hutang Almh. Ibu saya sebesar 25 juta rupiah untuk pengobatan, agar bisa di cicil setiap bulannya min. 500 ribu.

Dan untuk biaya hidup Saya selama menjadi Istri Tuan Axel William Djaja dimohonkan agar tidak terhitung sebagai hutang, Karena Saya mungkin tidak akan mampu membayarnya.

Saya mengharap kemurahan hati Tuan Axel William dan keluarga.

Sekian dan Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Azizah Nur Aida

Axel menggenggam Surat itu dengan tangan bergetar, entah kenapa matanya terasa panas.

Azizah sudah pergi. Dia benar-benar pergi!!!

Bu Willy yang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi hanya menatap Axel dengan prihatin sekaligus bingung.

Pria di hadapannya terlihat sangat kacau dan terluka.

"Jadi... Mas Axel nggak tahu kalo mba Azizah pergi?"

Bu Willy akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

Axel hanya menggeleng lemah. Pikirannya sungguh tidak bisa fokus. Angan-angannya melayang entah kemana.

"Kapan Azizah pergi Bu?"

"Udah dari 3 Minggu yang lalu mas kalo nggak salah, Mba Azizah bilangnya sampean di pindah tugaskan di luar pulau"

Axel memejamkan matanya yuang terasa perih. Azizah bahkan tetap menjaga nama baiknya meskipun Ia telah banyak melukai wanita itu.

seharusnya mudah saja bagi Azizah untuk mengatakan yang sejujurnya, bahwa Suaminya bukanlah suami yang baik.

Ditengah keheningan yang terjadi di ruang tamu Bu Willy, ponsel Axel tiba-tiba berbunyi.

"Xel gang berapa? Gue lupa"

Tanya Radit dari seberang telepon.

"10"

Axel menjawab dengan sangat singkat. Radit pun membalas,

"Oke, on the way!"

Tut... panggilan pun berakhir.

"Bu Willy, boleh saya memeriksa rumah itu?

Saya ingin mencari sesuatu" Kata Axel dengan suaranya yang serak.

"Boleh, tentu boleh. Sebentar Saya ambilkan kuncinya"

Sahut Bu Willy yang kemudian masuk ke dalam kamarnya.

Bersambung

Terimakasih atas kunjungannya teman-teman semoga terhibur dan cerita gaje ini dapat dipahami ya ☺️❤️❤️

Luuv banyak-banyak ❤️🌹🌹

1
Ajwan Syah
Luar biasa
Bocil
orang e wes kabur pak gak ngarah ketemu meneh
Murniyati
anaknya cucu error semuaa
Murniyati
gegana hhhhhh
scala sora
wuich sudah "azizahnya" aja nih bang ?
scala sora
tasya sok tua 😂
Murniyati
istri sah hamidun teraniaya.. awas kualat y
Murniyati
sat set kg pke lama asoiii
scala sora
Ya Allah bojone wong sugih, mocone majalah usang 😭
scala sora
heleehhhh skrg br bilang gitu... 4 th kmrn nikmat² sj xel
scala sora
rasaknoooo
scala sora
dibayar mantap gitu ya maulah mas, sedang butuh buat persiapan anaknya
scala sora
udh tk save ya 😁
scala sora
oouhh saingan bisnisnya axel
scala sora
menyelesaikan = menyelamatkan ?
scala sora
aamiin
Mustika Wajok Mustika
alhamdulillah terhibur banget/Drool//Good/
Mustika Wajok Mustika
tegang sekali
Desi Kristiyanti
tetap semangat menulisnya ya....baru aja baca tapi keliatan nya seru /Heart/
Siti Hadijah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!