Kasandra mendapatkan bukti dari seseorang kalau calon suaminya selingkuh dengan adik tirinya. Hal itu membuat Kasandra sangat terpukul karena sebentar lagi dirinya akan menikah.
Dewi mengajak Kasandra, Rohma dan Fitri pergi ke pesta ulang tahunnya di hotel bintang 5. Untuk menghilangkan kesedihan Kasandra minum alkohol untuk pertama kalinya.
Tanpa mengetahui kalau Dewi adalah kaki tangan adik tirinya. Di mana Dewi menjebak Kasandra dengan memberikan pria liar.
Kasandra sangat beruntung karena seorang pria tampan menolongnya. Karena terpengaruh obat yang diberikan Dewi melalui anggur yang di minumnya, membuat Kasandra merayu pria tersebut hingga akhirnya mereka melakukan cinta satu malam.
Ayahnya marah dan menyiksa Kasandra hingga akhirnya Kasandra pergi ke luar negri. 6 tahun kemudian Kasandra kembali dan berniat untuk membalas dendam.
Apakah rencananya berhasil? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daddy Angkat
"Karena Paman Richard William adalah Daddy angkatku." Jawab Richardo.
"Sejak kapan Paman Richard William menjadi Daddy angkatmu?" Tanya Kasandra penasaran.
'Seandainya kamu tahu kalau Daddy angkatmu sebenarnya Daddy kandungmu.' Sambung Kasandra dalam hati.
"Karena ini adalah rahasia kami. Betulkan Richardo?" Tanya Richard William yang menjawab pertanyaan Kasandra.
"Betul." Jawab Richardo sambil tersenyum dan mengingat tiga puluh menit sebelum kejadian.
Tiga Puluh Menit Yang Lalu
Richardo yang di minta Kasandra untuk makan kue tart sendirian karena Kasandra ingin berbicara dengan Ayah Sebastian Subroto.
Richardo kemudian berjalan ke arah meja untuk meletakkan kue tart tersebut ke atas meja. Setelah itu Richardo menikmati kue tart tersebut dan tidak berapa lama datang Richard William sambil membawa permen lolipop.
"Anak kecil." Panggil Richard William sambil berjalan ke arah Richardo.
Richardo menatap ke arah Richard William yang sedang berjalan ke arah dirinya.
"Namamu Richardo, kan?" Tanya Richard William memastikan.
"Benar." Jawab Richardo dengan singkat.
"Ini permen untukmu." Ucap Richard William sambil memberikan permen lolipop.
"Kata Mommyku, makan permen lolipop akan menyebabkan kerusakan gigi. Mommyku juga bilang jangan bicara dengan orang asing nanti Richardo akan di culik dan dijual." Ucap Richardo tanpa mau menerima permen lolipop.
Richard William terdiam sambil menatap ke arah tangan kanannya yang memegang permen lolipop lalu Richard William duduk berlutut agar sejajar dengan Richardo.
"Mommymu mengajarimu dengan benar tapi paman bukan orang asing. Kamu bisa memanggilku dengan sebutan Paman Richard William." Ucap Richard William sambil berpikir untuk melanjutkan perkataannya.
"Oh ya, kita mengobrol untuk waktu yang lama. Aku belum tahu siapa nama Ayahmu." Ucap Richard William penasaran.
"Kata Mommy, tubuh Daddy di timpa satu lusin truk secara bergantian. Kematiannya sungguh sangat menyedihkan, bagaimana menurut Paman?" Tanya Richardo.
"Sepertinya Mommy kamu membenciku?" Tanya Richard William.
"Mommyku memang membenci Paman." Jawab Richardo polos.
"Oh ya, jika seseorang yang ingin menjadi Daddyku maka Paman dapat mengantri dari negara ini sampai ke negara S. Tapi karena Paman sangat tampan maka Aku bisa memberikan Paman nomer." Sambung Richardo.
"Baik, kalau begitu Paman akan mengambil nomernya dulu." Ucap Richard William sambil meletakkan permen lolipop ke tangan Richardo.
"Sekarang Paman sudah mengambil nomer antrian jadi mulai sekarang dan seterusnya Richardo panggil Paman dengan sebutan Daddy. Karena Richardo adalah Anak Angkat Daddy." Ucap Richard William sambil berdiri.
"Baik, Daddy." Jawab Richardo sambil tersenyum bahagia.
Richard William membalas senyuman Richardo kemudian Richard William pergi meninggalkan Richardo sendirian. Namun sebelumnya Richard William memerintahkan salah satu anak buahnya untuk menjaga Richardo.
Karena itulah ketika Richardo dan Kasandra bertengkar dengan Nyonya Felix, anak buahnya langsung mengirim pesan ke Richard William.
Richard William yang sedang berbicara dengan rekan bisnisnya sekaligus Ayahnya Dewi langsung menyudahi pembicaraan dan pergi meninggalkan mereka. Dewi yang melihatnya langsung mengejar Richard William lalu memeluk lengannya.
Tiga Puluh Menit Kemudian
'Keduanya kapan bertemu?' Tanya Kasandra dalam hati sambil menatap ke arah Richard William.
"Terima kasih Tuan Muda Richard William atas bantuannya hari ini. Maaf Aku dan Richardo pergi terlebih dahulu." Ucap Kasandra.
Kemudian Kasandra membalikkan badannya sambil tangannya bersiap memegang tangan Richardo namun Richard William langsung menarik tangan Kasandra.
Kasandra otomatis membalikkan badannya karena belum ada persiapan membuat Kasandra nyaris terjatuh jika saja Richard William tidak memeluknya.
Kasandra menatap ke arah Richard William begitu pula sebaliknya di mana ke dua tangan Kasandra memegang ke dua bahu Richard William. Sedangkan Richard William mendekatkan wajahnya ke arah wajah Kasandra.
'Kamu melarikan diri enam tahun yang lalu dan sekarang kamu ingin melarikan diri lagi. Sepertinya dirimu memiliki kebiasaan melarikan diri setelah memanfaatkan seseorang. Tidak begitu baik.' Bisik Richard William dengan suara menggoda tepat di telinga Kasandra.
"Bisa tidak kalau bicara jangan dekat-dekat?" Tanya Kasandra sambil mendorong tubuh Richard William dengan perlahan.
Richard William tersenyum sambil melepaskan pelukannya sambil masih menatap ke arah Kasandra. Tanpa mereka ketahui kalau Dewi menatap Kasandra dengan kilatan mata penuh amarah.
'Dasar wanita mu x ra x han.' Ucap Dewi dalam hati sambil masih menatap ke arah mereka.
Dewi melihat sekeliling ruangan hingga tanpa sengaja Dewi melihat pisau puding tergeletak di atas meja. Dewi mengambil pisau puding tersebut kemudian mengiris pergelangan tangannya.
Dewi meringis menahan rasa sakit bersamaan darah segar keluar dari tangan Dewi. Kemudian Dewi pura-pura menjatuhkan diri ke lantai sambil berteriak kesakitan.
"Akhhhhh ... Kak Richard William." Teriak Dewi.
Richard William yang di panggil namanya langsung memalingkan wajahnya ke arah samping dan melihat Dewi terbaring di lantai. Hal itu membuat Richard William terkejut dan langsung berjalan ke arah Dewi kemudian berlutut.
"Ada apa denganmu? Kenapa tanganmu berdarah?" Tanya Richard William ketika melihat tangan Dewi berdarah.
"Aku merasakan tanganku sakit sekali." Ucap Dewi tanpa menjawab pertanyaan Richard William.
"Ayo berdiri." Ucap Richard William sambil membantu Dewi berdiri.
Dewi kemudian berdiri namun ketika berdiri Dewi pura-pura tidak sadarkan diri membuat Richard William menggendong Dewi.
Tanpa sepengetahuan mereka kalau Kasandra melihat mereka sambil menahan rasa kecewa yang teramat sangat terhadap mereka berdua.
Rasa kecewa yang teramat sangat terhadap Richard William membuat Kasandra membentengi hatinya untuk tidak mencintai Richard William ataupun mempercayai pria manapun.
'Aku sangat kecewa padamu, kamu sama seperti mantanku dan Ayahku yang lebih mencintai wanita ular dari pada wanita yang tulus mencintainya.' Ucap Kasandra dalam hati sambil menatap kepergian Richard William dengan perasaan penuh kecewa.
"Felix, ayo kita pergi ke rumah sakit dan kemudikan mobil dengan cepat!" Perintah Richard William.
"Baik, Tuan." Jawab Felix dengan patuh.
'Sampai kapanpun Richard William hanya bisa menjadi milikku.' Ucap Dewi dalam hati sambil menatap Kasandra dengan tatapan penuh kemenangan.
Richard William berjalan dengan langkah cepat sambil menggendong Dewi. Sedangkan Kasandra masih menatap kepergian mereka sampai tidak terlihat lalu pergi meninggalkan pesta tersebut sambil menggandeng tangan Richardo.
Kasandra dan Richardo pergi naik taksi menuju ke rumah Fitri dengan perasaan kecewa dan marah terhadap Richard William dan Dewi.
xxxxxxx
Kini Dewi berada di ruang perawatan dan berbaring di ranjang dengan ditemani Richard William yang duduk di kursi. Dewi sangat senang karena Richard William masih peduli dengan dirinya dan mengira Richard William mencintai dirinya.
Tanpa mengetahui kalau sebenarnya Richard William melakukan hal itu karena Dewi teman masa kecilnya dan sudah menganggapnya tidak lebih sebagai adik.
Saat ini pikirannya dipenuhi wajah Kasandra dan Richardo karena Richard William mencintai Kasandra dengan tulus dan menganggap Richardo putranya.
"Maaf, ini semua salahku karena tidak berhati-hati. Jika Kak Richard ada keperluan atau ingin kembali dan beristirahat maka tinggalkan Aku sendiri." Ucap Dewi basa basi dengan tubuh pura-pura lemah.
'Kak Richardo tidak mungkin tega meninggalkan Aku sendirian.' Sambung Dewi dalam hati penuh percaya diri.
tq thor. hebat. ttp smangat .