NovelToon NovelToon
Oh, My Teacher

Oh, My Teacher

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Dosen / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: @Alyazahras

Tristan dan Amira yang berstatus sebagai Guru dan Murid ibarat simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Tristan butuh kenikmatan, Amira butuh uang.
Skandal panas keduanya telah berlangsung lama.
Di Sekolah dia menjadi muridnya, malam harinya menjadi teman dikala nafsu sedang meninggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Alyazahras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Foto Mesra Amira Dengan...

Tristan dan Reyhan langsung menoleh pada murid yang mengatakan berita tersebut.

"Hah, pacaran?! Gak mungkin!"

"Liat aja di Grup Komunitas. Ada seseorang yang posting foto mereka lagi tidur di mobil berduaan."

"Serius?"

"Aku belum liat Grup pagi ini."

"Astaga, yang bener aja Julian sama Amira? Huhu ... cewek jelek kayak gitu kok bisa-bisanya dapetin Julian?"

"Foto kapan ini?"

"Katanya sih foto malem tadi."

"Huwaa ... gak rela sumpah, gak rela!"

"Bohong kali. Gak mungkin Julian suka sama Amira. Standar Julian itu tinggi. Amira mah cewek apaan. Cuma orang miskin."

"Iya, denger-denger rumahnya juga gak banget iyuh. Kecil, kumuh katanya. Gak layak huni gitu."

"Masa, sih?"

"Iya. Makanya gak ada yang mau temenan sama dia selain si Sofi sama si Uci."

"Udah miskin, jelek, gak tau diri pula. Harusnya ngaca dia gak pantes sama Julian. Gatel banget jadi cewe, cih!"

"EHEM!" Tristan berdehem keras sampai membuat para murid wanita yang sedang membicarakan Amira terlonjak kaget.

"Kalian dari kelas mana?" tanya Tristan dengan mimik marah sambil berkacak pinggang.

"Da-dari kelas 12 MIPA-1, Pak." Mereka menjawab sambil menunduk takut karena tatapan Tristan cukup mengintimidasi.

"MIPA-1, ya. Lalat hijau kerap menjadi biang sumber penyakit. Sebab, mereka bisa menularkan patogen di dalam tubuhnya melalui air liur saat hinggap ke makanan. Saya ingin kalian meneliti habitat dan siklus mereka dan jadikan satu artikel. 1 kelompok 5 orang. Di pertemuan kedua, saya ingin lihat hasilnya, permisi." Tristan langsung pergi begitu saja setelah meluapkan sedikit kekesalannya.

"A-apa? Meneliti lalat hijau?"

"Maksudnya ... maksudnya kita harus bongkar sampah atau bangke buat meneliti itu semua?"

"Saya juga tidak akan masuk kelas kalian. Kalian cukup lari keliling lapangan 30 putaran. Dari 32 orang siswa yang tidak bisa bertahan sampai putaran akhir, rangkum bab senam aerobik dan buat video aerobik. Satu kelompok 6 orang. Saya tunggu hasilnya sore ini," ucap Reyhan tiba-tiba.

Jger!

Reyhan langsung pergi dari hadapan mereka setelah membuat mereka nyaris pingsan mendengar tugas-tugas berat yang diberikan Guru-guru tampan itu.

...

"Amiraaaaa...!" teriak Uci dan Sofi dari pintu masuk. Mereka baru sampai.

Uci dan Sofi berlari dan memeluk Amira yang tengah duduk di bangkunya.

"Apaan, sih?" kata Amira sambil mengguncang tubuhnya agar pelukan lebay teman-temannya terlepas.

"Ih, kamu masih marah sama aku, Ra?" tanya Uci sambil mengerucutkan bibirnya.

"Enggaklah, ngapain marah lama-lama."

"Hum, bener ya, udah gak marah? Jangan jutek gitu dong nanggepinnya," rengek Uci melas. "Ih, ini tangan kamu kenapa, Ra?"

"Ya ampun, iya, kenapa kamu, Ra? Nyampe diperban gitu?" tanya Sofi.

"Gak apa-apa, cuma gaya-gayaan doang biar dapet banyak perhatian, hehe," bual Amira sambil cengengesan.

"Idih, aku kira beneran luka. Oh iya, kamu serius pacaran sama anak IPS-1? Si Julian?" tanya Sofi dengan mimik serius sambil duduk di bangkunya dan menghadap Amira.

"Pacaran apaan? Ngaco, nggak lah," bantah Amira sambil mengeluarkan buku tulis dari tasnya.

"Enggak gimana? Semua murid sekarang tau kedeketan kamu sama Julian."

"Hah? Kedekatan aku sama Julian?" Amira mengernyitkan keningnya tajam.

"Ya ampun, kamu kayaknya belum liat postingan terbaru di Grup Komunitas Sekolah, ya?" kata Sofi.

"Emang apaan?"

"Kasih liat, Ci. Pantes mukanya lempeng-lempeng mulu," ucap Sofi sambil menggerakkan matanya pada Uci.

Uci segera mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan postingan baru di Grup Komunitas Sekolah.

"Nih!" kata Uci menyodorkan ponselnya.

Amira mengambilnya dan betapa terkejutnya dia saat melihat foto siapa yang terpampang dengan jelas di Grup Komunitas Sekolah.

Dia bersama Julian tengah tertidur dalam satu mobil yang sama. Amira bersandar di bahu Julian dan kepala Julian bertumpu padanya. Tangan mereka pun terlihat seperti sedang bergandengan.

Amira menutup mulutnya yang mengangga tak percaya. Siapa yang dengan sembarangan memotretnya dan memposting foto tersebut ke Grup Komunitas Sekolah?

"Anonim?" ucap Amira setelah melihat yang meng-upload fotonya. Dia tak menemukan siapa pelakunya.

Tapi, dari sudut foto yang diambil, gak mungkin difoto orang lain. Ini ... ini pasti orang tua Julian. Ayahnya atau ibunya? (Batin Amira)

"Ck, pantes aja dari aku masuk gerbang nyampe kelas banyak banget yang sinis gitu tatapannya. Astagaaaa ... ternyata ini sumber masalahnya. Tega banget orang yang fitnah aku, huhu ... padahal aku gak ada hubungan apa-apa sama Julian," ucap Amira berkata jujur dengan suara kencang agar teman kelasnya yang lain mendengar.

"Bohong ah, mana mungkin gak ada hubungan apa-apa," kata salah satu teman kelasnya.

"Serius, aku gak pacaran sama Julian!" seru Amira membela diri.

"Terus itu foto apa? Bisa jelasin?"

"Kemarin itu aku gak sengaja ketemu sama Julian di sekitar rumah aku yang di kampung. Katanya dia lagi jengukin kakek-neneknya di sana. Terus pulangnya aku diajak bareng. Sama orang tuanya juga kok, kita gak pergi berdua doang," jelas Amira ngotot.

"Sama Pak Kepala Sekolah maksudnya?"

Amira mengangguk cepat sampai kepalanya hampir copot karena tak ingin disalahpahami terus.

"Lah, berarti yang ngambil foto kamu salah satu dari orang tua Julian, dong? Artinya kamu sama Julian udah disetujui orang tuanya?"

"Astaga, gak gitu!" kata Amira jengkel sampai dia beranjak dari bangkunya.

"Udalah, Amira, mana ada maling ngaku," kata murid-murid perempuan yang sinis terhadapnya.

"Ya Tuhan!" umpat Amira sambil menepis keningnya.

Uci dan Sofi menarik lengan Amira, menyuruhnya duduk kembali.

"Udah, gak usah ditanggapin lagi. Pandangan mereka udah jelek sama kamu, mau cari pembenaran kayak gimana juga susah, gak bakal dipercaya. Biarin aja. Tapi, aku percaya kok sama kamu Ra, kamu gak mungkin suka sama Julian," bisik Sofi lirih.

"Iya, aku juga gak percaya kamu pacaran sama Julian. Orang seganteng dan sehot Pak Tristan sama Pak Reyhan aja gak bisa narik perhatian kamu, apalagi muka yang standar kayak si Julian. Modal muka sama gaya kayak orang Korea doang dia mah. Aslinya mah nakal, nyebelin, playboy pula," gerutu Uci sambil memonyongkan bibirnya saat menjelek-jelekkan Julian.

"Ciie~ yang pernah di ghosting sama Julian, buahahahaha," goda Sofi sambil tertawa terbahak-bahak. Deretan kawat giginya terlihat sepenuhnya.

"Oh iya, Uci kan pernah deket sama Julian, ya? Hahaha." Amira pun ikut-ikutan mengejeknya.

"Idih, amit-amit. Siapa tuh Julian, sorry gak kenal! Namanya udah masuk black list kayaknya," kata Uci sambil berdesis sebal.

Tiba-tiba saja suara ketukan pintu membuat seisi kelas terkejut, termasuk Amira.

Tok, tok, tok!

...

Sebelum lanjut boleh dong di like...

1
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
kok jdi kya berita yg lgi viral ya, guru vs murid yg di gorontalo 😁
Aura Al
makin seru lsnjut
Aura Al
jadi keluarga sudah tau pernikahannya
Aura Al
amira oh amira ada" aja tp lama" pasti ketahuan
Aura Al
cinta segitiga jadi pusing mau dukung yg mana/Grin/
Miss_D
makin penasaran kakak
anyarai
oh, berarti amira pamit keluar kota untk krj,,
tp amira tnpa sepengetahuan ibunya dia lnjutin sekolh,,
iya kah thor
anyarai
ih suami kontrak ternyata,,, lanjut thot
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!