" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal pertemuan
Zahra Melangkah masuk ke dalam kampus. '' Zahra " Panggil sahabat dekatnya yang biasa di sapa. Ayuna.
" Yun... kenapa kau berlari sampai ngos-ngosan seperti itu... kau telat lagi bangun nya" Tanya Zahra yang tau jika sahabatnya itu sering telat bangun.
Ayuna hanya menyengir karena dia memang telat lagi bangun nya hari ini.
"Cie.... yang lagi jadi anak solehah menggunakan gamis" Sindir Dion sahabat mereka juga.
" Cie... Yang baru putus dari pacar karena kepergok selingkuh" Balas Zahra menyindir Dion yang di selingkuhi oleh kekasihnya dan mengakhiri hubungannya beberapa hari yang lalu.
" Apaan sih Ra, enggak asik tauk" Cemberut Dion.
" Situ yang mulai"Jawab Zahra tersenyum tanpa dosa
Tiba tiba seseorang memeluk bahu Zahra" Baby, " Kata Ken Kekasih Zahra.
Zahra langsung menolak tubuh Ken untuk menjauhinya. " Apaan sih Ken main sosor aja." Kesal Zahra karena Ken lancang memeluknya. Zahra melangkah laju meninggalkan Ken dengan wajah cemberut.
" Baby.. Aku kan cuma becanda.. Masa peluk dikit aja tidak bisa.
ayolah baby" Ujar Ken mencoba membujuk Zahra.
"Candaan mu tidak lucu Ken" Ketus Zahra melangkah masuk ke dalam kelasnya.
" Sial. Selalu saja seperti itu, ini tidak boleh, itu tidak boleh, sama sekali tidak asik" Gumam Ken kesal dengan Zahra.
Zahra dan Ken sudah pacaran dari masih SMA lagi. Tapi mereka hanya sebatas pegangan tangan. Zahra tidak pernah melewati batasnya selama menjalin hubungan dengan Ken. karena dia takut pada kedua orang tuanya juga kakaknya. walaupun Zahra sering berpenampilan terbuka tapi Zahra tidak pernah melewati batas nya dalam pergaulan bebas.
,,,,,,,,,,
Pulang dari kampus Zahra benar benar langsung ingin pulang ke rumahnya seperti yang di perintahkan oleh Abahnya. Sebelum pulang ke rumah Zahra mampir di sebuah Minimarket untuk membeli beberapa cemilan. Zahra memang tidak pernah ketinggalan cemilan di kamarnya.
Zahra masuk membeli beberapa cemilan. Setelah membayar Zahra melangkah keluar dari mini market, tidak sengaja dia bertabrakan dengan seseorang. Semua cemilannya juga dompet laki laki itu terjatuh bersama barang barang Zahra. Karena Laki laki itu hanya memegang dompetnya di tangannya.
" Maaf
". Kata pria itu berjongkok memungut cemilan Zahra.
Zahra juga ikut membantu Ustad Sulaiman, tapi bola mata Zahra terus menatap wajah tampan Ustadz Sulaiman. Ini pertama kali aku melihatnya sedekat ini... Ternyata dia sangat tampan. Pantas saja santriwati di pasantren Al Fatih sering membicarakannya.Batin Zahra terus menatap wajah tampan Ustadz Sulaiman tanpa sadar mengambil dompet Ustadz Sulaiman dan memasukkan nya ke dalam plastik miliknya.
" Sekali lagi saya minta Maaf" Kata Ustadz Sulaiman seperti biasa sering menundukkan pandangannya pada lawan jenisnya.
Zahra memang mengenal Ustadz Sulaiman. Tapi beda dengan Ustadz Sulaiman dia sama sekali tidak mengenali Zahra walau pun Zahra sering mengunjungi Pasantren Abinya. Ustadz Sulaiman tidak tau jika wanita yang di bicarakan Abinya pagi tadi saat ini sedang berada di hadapannya.
" Tidak mengapa." Kata Zahra Tanpa mengalih kan pandangannya dari bibir merah ustadz Sulaiman yang menggetarkan imannya.
" Permisi" Kata Ustadz Sulaiman kembali melangkah masuk ke dalam. dia tidak ingat lagi jika tadi dia sedang memegang dompetnya yang sudah berada di dalam plastik milik Zahra.
Zahra masih memandangi punggung Ustadz Sulaiman. Perlahan dia mulai menyadari Fikirannya yang traveling kemana mana melihat bibir merah ustadz sulaiman. Dia menepuk jidatnya sendiri.
" Apa yang kau fikir kan Zahra. Kenapa kau jadi sangat mesum."Kata Zahra pada dirinya sendiri karena sempat memikirkan jika dia bisa mencium bibir Ustadz Sulaiman yang sangat seksi itu.
" Coba saja bisa di coba dikit... Aaaa Otak ku berubah mesum melihatnya yang begitu tampan." Kata Zahra melangkah ke Mobilnya sambil menggeleng masih memikir kan bibir merah Ustadz Sulaiman yang menarik perhatian nya. dia bahkan sudah lupa jika memiliki Ken sebagai kekasihnya.
Di dalam Mini Market. Setelah Ustadz Sulaiman Membeli minuman. Dia melangkah ke Kasir ingin membayarnya. Saat akan mengambil Dompetnya. Ternyata tidak ada di dalam saku nya. Sulaiman terdiam sebentar mengingat dompetnya.
Tiba tiba Otaknya kembali teringat tentang tadi yang sempat menabrak seorang Wanita di pintu masuk.
Mungkin Dompet ku ada pada Wanita itu. Batin Sulaiman mengeluarkan Uang yang berada di sakunya beberapa ribu rupiah membayar Minumannya kemudian melangkah keluar dari mini Market.
Di mobil Sulaiman memikir kan di mana dia bisa menemui wanita tadi. Sedangkan dia sama sekali tidak mengenali Zahra.
.........................
Salam kenal dari bunda.🤗 Maaf jika banyak Typonya😅