Kita semua punya keinginan tapi semesta punya kenyataan.
Bruuaaakk
"Aduh.... ". ringis seorang gadis yang bernama Eliana Hira Adipura atau sering di sapa El.
"Kamu gak papa nak? ". tanya seorang ibu paruh baya dengan sigap menolong El yang terjatuh.
"Maaf ya nak, karena menghindari ibu kamu jadi jatuh dan terluka begini ". ucap ibu itu dengan nada tak enak hati.
"Gak apa-apa bu, hanya luka ringan saja kok, nih lihat masih bisa loncat-loncat kan? ". ucap Eliana dengan melompat-lompat kecil membuktikan bahwa dia baik-baik saja.
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamy charmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
"Kamu membelanya?". Emosi Mama menatap tajam anak lelaki yang selalu di sayangi dan ia manja itu.
"Ma..... ". Sela Dikta melihat sang Mama yang emosinya tak stabil.
Sang Mama tak perduli, dia langsung pergi ke kamarnya.
"Haiiih, aku harus gimana lagi menghadapi mereka? ". Keluh Dikta menatap punggung sang Mama yang berlalu.
Ciiit.....
Suara decitan ban motor beradu dengan aspal jalanan, terdapat 5 pemuda yang di hadang oleh 50'an orang di tengah jalan saat mereka hendak kembali dari markas LEXUS menuju rumah masing-masing.
5 orang pemuda masih berada di atas motornya masing-masing dengan sangat tenang tanpa sedikitpun rasa takut. Malam sudah merayap makin pekat dan sunyi...
"Turun kalian!! pengecut!!! ". Teriak orang-orang berbaju hitam dengan wajah garang, tubuh kekar dan bertubuh tinggi.
"Cih, pengecut teriak pengecut konon". Cibir salah satu lima pemuda mengejek mereka yang berjumlah lebih banyak tanpa gentar.
Sedangkan yang lain hanya menatap datar dan dingin ke arah gerombolan itu.
"Banyak bacot, seraaaaang". Teriak mereka dengan berlari dan mulai menyerang dengan membabi buta.
Brakk
Bug
Duak
Brak
"Sialan!!! ". Umpat orang berbaju hitam dengan tubuh sempoyongan ke belakang.
"Heh!! cuman gitu doang kemampuan seorang pengecut? !!". ejek Sam.
"Kurang ajar kau anjing!! ". Makinya dan mulai menyerang kembali Sam.
Para pemuda yakni Sam, Aiden, Giga, Archie dan Al masing-masing kebagian 10 orang untuk di kalahkan dan tentu saja Al sudah kembali duduk di atas motornya bersantai karena sudah ia lumpuhkan semua bagiannya.
"Bos, bantu kita napa? malah santuy di situ". Ucap Aiden yang masih sibuk dengan pertarungannya.
"Latihan". Jawabnya enteng sambil memperhatikan mereka bermain licik atau tidak.
Dan benar saja beberapa orang membawa senjata tajam yang mulai di keluarkan dari dalam jaketnya. Mereka berhadapan dengan Aiden dan Sam, sontak saja Al tak tinggal diam langsung menyerang mereka, mematahkan tangan dan kakinya dengan beberapa tendangan kuat yang ia layangkan.
Brakk
"Aaah, sialan!! ". Umpatnya dengan badan yang tertelungkup mengerang kesakitan, begitupun dengan yang lainnya sebelum akhirnya pingsan.
Gak sampai 15 menit semua lawan tumbang dengan luka patah tulang akut dan memar yang cukup parah.
"Bereskan sampah di jalan Flamboyan, sekarang". Ucap Al di telepon entah dengan siapa lalu menutupnya.
Jalanan yang barusan bising akibat perkelahian antara Al cs dan orang suruhan untuk mencelakai mereka kini berubah jadi hening, semua orang suruhan itu pingsan.
"Cabut". Ucap Al menaiki motornya di ikuti oleh para sahabatnya dan mereka berpisah di depan mengarah ke rumah masing-masing yang letaknya tidak berjauhan karena masih satu komplek dimana mansion-mansion megah berjejeran.
Brooom broom
"Tuan muda.... ". Ucapnya begitu Al sampai di depan gerbang lalu membukakan pintu untuk anak majikannya itu dengan sedikit membungkukkan badannya.
Tanpa menjawab Al langsung menaiki motornya dengan cepat memasuki pelataran rumahnya yang luasnya udah seperti lapangan bola di hiasi taman yang Indah penuh dengan bunga-bunga cantik milik sang Mommy di tengah-tengahnya terdapat air mancur besar yang megah menegaskan tentang pemiliknya.
Mobil dan motor mewah berjejer di garasi yang luas, terdapat juga pohon rindang di beberapa tempat, terdapat juga pohon buah-buahan di taman belakang dengan berbagai buah.
Setelah memarkir motor di tempatnya, Al memasuki mansionnya dan menuju ke kamar tapi di tengah jalan.....
"Sayang.... kamu baru pulang? ". Ucapa seseorang yang sudah berdiri di belakangnya.
"Iya Mom..., Mommy kok belum tidur?ini udah sangat malam loh, nanti di cari'in Daddy... ". Terangnya, soalnya sang Daddy selalu membuat heboh orang satu mansion kalau tidak melihat sang Mommy di sampingnya, bucin abis pokoknya. hehehehe
Siapa nih yang bucinnya ngalahin Daddy Lio ke Mommy Mentari......?
"Haaah, kamu benar sayang, ya udah segera istirahat, Mommy mau masuk dulu, bisa bahaya kalau bikin gempar tengah malam". Ucap Mommy yang di akhiri gerutuan pada sang suami sembari berjalan meninggalkan Al yang lagi geleng-geleng melihat kelakuan kedua orang tuanya.
Al memasuki kamarnya dan bebersih terlebih dahulu sebelum akhirnya tertidur dengan cepat di ranjang king size nya.
Keesokan paginya seorang gadis beranjak dari tidurnya dengan terburu-buru karena melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 5 pagi, dia segera berlari ke kamar mandi...
Brakk
"Aduuuh, selimut sialan! ". Kesalnya saat dirinya terjungkal karena selimut yang ia pakai melilit kakinya dan membuatnya harus kesakitan karena terjatuh.
Dia berdiri dengan tertatih, melempar asal selimutnya karena masih kesal dengan mulut yang mengomel tidak jelas, akhirnya sampai juga di kamar mandi. Setelahnya ia menunaikan kewajibannya sebagai seorang hamba, meski anak yang bar bar tapi dia masih mengerti tugasnya sebagai manusia.
Tak tak tak
Dia berlari dengan tergesa menuju dapur dan memulai acara memasaknya, gak butuh waktu lama ia sudah menyelesaikan masakannya dan menata di atas meja makan. Lalu ia kembali ke atas untuk berganti baju dengan seragam sekolah ,entah kenapa hari ini ia selalu melakukan segala sesuatu dengan terburu-buru.
Tak tak tak
"ini kontaknya, katanya mau kamu bawa". ucapnya dengan tangannya yang menyodorkan kunci motor dan itu di lihat oleh sang Mama.
"Nanti kakak aku anter dulu saja ya". Ucap Dikta menerima kunci motor mereka.
"Gak usah, gak perlu mikirin aku". jawabnya sambil mengemas makanan ke dalam wadah bekal untuk ia bawa, setelahnya ia beranjak pergi dengan memaksa menyalimi tangan sang mama yang terlihat enggan.
"Kak, kakak gak sarapan dulu? ". Tanya Dikta yang melihat kakak nya akan pergi setelah selesai menaruh bekalnya di dalam tas.
"Gak, nanti saja di sekolah". Jawabnya cepat karena tak tau kenapa melihat wajah sang Mama seolah enggan melihatnya, daripada membuat suasana sarapan tak nyaman mending dia pergi, dia sudah terbiasa dengan itu.
"Assalamualaikum ". Ucapnya dan benar-benar pergi dari sana.
El berjalan keluar perumahan sampai ke jalan besar untuk mencari ojol tapi ia malah di hentikan oleh seseorang yang baru saja datang di samping El menaiki motor sport hitamnya.
"Naik". Ucapnya datar.
"Gak terimaksih ". Jawabnya ketus, pagi-pagi moodnya sudah jelek sejak melihat wajah tak enak sang mama saat melihatnya dan sekarang.....
"Ini perintah sweety bukan permintaan". Ucap tegas pemuda itu yang tak lain tak bukan adalah Al.
"Gue bilang gak, gue mau naik ojol saja". Galaknya.
Tak perlu banyak ngomong, Al memarkir motornya sembarang dan berjalan cepat ke arah El lalu menggendongnya di depan dan menaruhnya di atas jok motor belakang.
"Diem kalau gak mau jatuh". Ucapnya dengan nada menyeramkan, lantas melepaskan jaketnya dan ia gunakan untuk menutupi paha sang kekasih agar tak terekspos dan menalikannya di pinggang ramping El.
Al menaiki motornya setelah selesai dengan jaketnya.
"Pegangan sweety". Peringatnya dan di acuhkan begitu saja oleh El.
"Udah". Jawabnya acuh tak acuh dengan menaruh kedua tangannya di pundak Al.
"Gue bukan tukang ojol ya sweet heart ". Ucapnya yang penuh dengan penekanan di tiap katanya.
"Ck, cerewet sekali sih, berangkat gak nih keburu telat". Dengusnya kesal.
Broom brooom
Di sentaknya motor yang membuat El dengan cepat melingkarkan tangannya diperut Al dengan bibir cemberut yang terlihat sangat lucu dari kaca spion.
Plak
"Woy laah".
Apa yang sebenarnya terjadi....
Yuk lanjuuuuut, jangan lupa likenya bestie..... atau komen.....
"aku, kamu dan toleransi