Namaku. Alesha nabila sakhir, aku tinggal bersama ibu tunggal ayah telah pergi meninggal sewaktu usiaku beranjak ke sepuluh tahun. Waktu seakan terhenti, rasa nya semua itu bagaikan mimpi terburuk ku kehilangan sosok ayah terhebat dalam hidup sangat memukul hatiku.
Aku disaat itu masih berusia sepuluh tahun, harus berdiri dengan kuat bersama sang ibu yang tak henti-hentinya ia menangis.Aku mengerti dengan keadaan ibuku, laki-laki yang sangat ia cintai terlebih dahulu meninggalkannya dengan putri kecil mereka.Ibu terus memeluk tubuh ku yang mungil, aku tak mampu berkata-kata untuk menenangkan ibu karna aku juga sama terpukulnya.
Perlahan ibu melepaskan pelukan nya terhadap tubuh mungil ku dan ia juga sudah tak lagi menangis seperti tadi.Menatap diri ku dan tersenyum dengan luka.
"Sayang kamu lapar tidak?"Ujar sang ibu bertanya pada ku, aku menjawab dengan anggukan kepala pertanda ia, memang disaat itu perut ku telah sakit menahan lapar. Tapi aku tak tega mengatakan nya pada ibu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TauFik Akbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17. Makan Malam
Haii girls👋
Sebelum baca follow dulu ya akun Author🤓
Mohon maaf apabila ada kesamaan cerita, tempat, tokoh dengan cerita lain ya🙏
...Gimana nih part kali ini menurut kalian??...
...Seru atau Biasa aja yah??...
...Vote dan Comment terus ya buat Author🔥...
...Rame–in terua setiap cerita yang aku buat ya!!!...
...Hargai karya orang lain itu penting pren!!...
...Thankyouuuuu!!!!...
...Selamat datang dalam cerita ku guys🦋...
......................
Setelah kedatangan linzy waktu lalu. Alesha melihat wajah sang ibu kembali berwarna, setelah kepergian sang ayah ibu–nya sangat jarang sekali tersenyum tanpa beban seperti waktu itu. Linzy sabahat ibu–nya benar–benar datang membawa kebahagian, sangat senang sekali bercerita kepada wanita tersebut. Linzy memang tipikal orang yang sangat mudah ber–gaul bahkan alesha yang masih muda saja merasa cocok pada wanita yang seusia sama seperti ibu–nya.
Maya wanita tersebut sudah kembali lagi ke–cabang toko kue nya. Waktu lalu ia meninggal–kan beberapa berkas yang belum sempat ia teliti, hanya saja karna waktu lalu linzy menghubungi nya wanita tersebut meninggalkan begitu saja berkas–berkas keuangan toko kue nya.
..."Hufff. Akhir–nya selesai juga." ujar maya yang kini sudah menyenderkan kepala–nya tepat pada senderan bangku kebanga–an nya tersebut....
Tok!tok!
Pintu di ketuk dari luar oleh karyawan maya. Membuat ia terpaksa harus membuka kembali mata–nya dan duduk dengan tegas.
..."Buk! Apa saya. Boleh masuk?" ujar karyawan tersebut dengan sopan....
..."Hmm." ujar maya dari dalam, mem–perboleh kan wanita yang ada di luar menghampiri nya....
Ceklek!
Pintu ruangan maya bekerja dibuka oleh karyawan–nya terlihat disana seorang wanita sedikit muda mungkin usia gadis itu sedikit di atas–umur alesha anak–nya.
Wanita muda tersebut menunduk sedikit takut, ia berharap bos nya akan mengerti dan tidak mengamuk dengan apa yang akan ia sampai–kan kedepan nya.
..."Katakan–lah. Ada keperluan! Apa....?" ujar maya dengan suara tegas–nya, ia akan lembut kepada orang terdekat nya saja selebih nya ia akan bersikap tegas kepada siapa pun yang bertanya pada–nya....
..."Saya! Ingin berkata. Se—sesuatu bu...." ujar gadis itu yang sedikit ragu untuk menyampai–kan hal tersebut pada maya bos pemilik toko kue yang sudah terkenal di kalangan masyarakat....
..."Langsung! Ke–intinya saja." ucap maya tidak ingin basa basi pada karyawan nya....
..."Anu,Saya ingin me–minjam uang pada buk maya. Untuk–perobatan nenek saya yang sedang sakit parah bu." ucap gadis itu menunduk ia takut jika maya akan marah dan langsung memecat diri–nya. wanita tersebut sangat membutuh kan sekali pekerjaan ini jika ia di keluar–kan mungkin sangat sulit mencari sebuah perkerjaan lain....
...Maya menatap gadis itu dengan datar, lalh berkata dengan tegas." Angkat wajah–mu...."...
Wati nama gadis tersebut, wanita muda yang harus putus sekolah dari usia sepuluh tahun karna keadaan ekonomi nya tak mencukupi untuk melanjutkan pendidikan. Kini wanita itu mendongak menatap sang–bos yang juga menatap diri–nya.
..."Butuh–berapa!" ujar maya, ia sedikit mengetahui tentang karyawan nya tersebut. Karna data diri wanita itu juga ada pada maya....
...Wati seakan tak percaya, dengan ucapan bos–nya. Wanita itu berpikir maya yang selalu tegas pada bawahan nya tidak akan mau meminjam–kan ia uang. Tapi kenyata–an sangat diluar ekspetasi gadis itu....
..."Sa–saya! Butuh. Lima ratus ribu–bu." wati sedikit terbata....
..."Ini–bayaran. Nanti saya akan–potong, dua bulan kerja kamu." maya mengeluarkan lima lembar uang ratusan ribu. Lalu memberikan–nya pada wati....
Wati terus berterima kasih pada maya. Ia bersyukur sekali dapat dipinjami uang tersebut, setelah pulang berkerja nanti ia akan langsung membaaa sang nenek kerumah sakit untuk di cek kesehatan–nya.
Wati keluar dengan syukur yang berlimpah. Ia mendapat–kan seorang bos yang memiliki hati seperti malaikat.
MAKAN MALAM
Ting!
Satu pesan chat masuk kedalam ponsel maya. Linzy memberikan wanita itu sebuah pesan pada sahabat nya.
..."Maya! Apa, kamu punya waktu malam ini? Aku ingin sekali makan malam bersama–mu dan Alesha. Aku mohon kammu bisa yah! Aku juga ingin mengenal–kan putra ku pada kalian. Aku tunggu kalian berdua di cafe yang nanti aku sherlok. Gak ada penolakan bagi–mu may" Pesan Linzy...
Maya yang membaca pesan panjang dari sahabat–nya mengeleng kepala dengan kecil. Linzy tetap tidak berubah meski sudah tua, ia gadis pemaksa dan maya tak dapat menolak permintaan sahabat–nya itu.
Sore itu juga maya pulang kerumah–nya. Ia akan memberi tahu langsung pada alesha bahwa malam ini mereka akan makan malam bersama linzy. Maya kali ini pulang sebelum hari minggu biasa–nya ia akan pulang ketika hari libur saja tapi kali ini ia rela–relain buat pulang. Untuk makan bersama linzy.
Tok, tok!
Pintu rumah alesha di ketuk. Alesha yang kebetulan tengah menonton Tv tersentak ketika mendengar suara ketukan pintu. Gadis itu bangkit berjalan mendekat pada pintu lalu membuka–nya. Alesha sangat terkejut melihat sang ibu sudah pulang sekarang,Ada apa ini tumben sekali?
..."Haii....Sayangg." ujar maya dengan lembut lalu wanita itu masuk kedalam rumah....
..."Tumben! Mama pulang, hari–ini?" tanya gadis itu....
..."Nanti–malem. Kita akan makan—malam! Bersama tante linzy. Kamu harus ikut ya.."...
..."Tapi–ma. Aku–males banget tau."...
..."In–permintaan. Tante linzy–kamu, gak bisa nolak sayang."...
...Alesha berdecak sebal."Yaudah–deh, alesha ikut." pungkas gadis itu akhirnya....
Malam sudah tiba. Kini alesha dan ibu nya sangat cantik sekali, meski lebih cantikan alesha ya kan dia masih muda. Maya sudah mendapatkan alamat cafe tersebut yang dikirim oleh linzy di waktu sore itu juga.
Kini Mobil toyota berwarna silver. sudah sejak lama meninggalkan perkarangan rumah–nya menuju cafe yang di maksud oleh linzy.
Tidak butuh lama buat maya sampai disana. Hanya memakan waktu setengah jam saja, mereka memasuki cafe tersebut cukup besar bernuansa klasik sangat nyaman.
Linzy yang melihat maya dan alesha ia langsung melambaikan tangan pada kedua wanita itu. Maya juga langsung menghampiri sahabatnya.
..."Haii.Lin, maaf udah nunggu lama ya! Ujar maya yang langsung di peluk oleh linzy. Wanita itu tengah duduk sendiri sumai nya sangat sibuk jadi tidak akan sempat mampir ke cafe terssbut mungkin lain waktu ia akan mrengajak maya datang kerumah–nya agar berkumpul disana saja....
..."Engak kok. Duduk may." ujar linzy mempersilahkan maya. Untuk duduk....
..."Haii. Tante!" sapa alesha lalu gadis itu menyalimi linzy....
...Linzy sangat senang alesha mau ikut. Ia berkesempatan untuk mendekatan kan kevin pada anak sahabat nya....
