Sahira Gadis cantik ramah dan murah senyum, namun tak banyak yang tahu di balik senyum manisnya, dia banyak menyimpan luka.
Terlahir dari keluarga kaya raya tidak membuat Sahira hidup bahagia, dia di abaikan oleh ke dua orang tuanya.
Sahira selalu di suruh mengalah dari adik perempuannya.
Kekasih yang sangat dia cintai ternyata sudah berselingkuh dangan adik kandungnya sendiri, dan itu di dukung oleh orang tuanya, tanpa melihat perasaan Sahira yang hancur
Dan lebih sakit lagi, Sahira di paksa menikah dengan laki laki yang tidak di ketahui asal usulnya.
Bagaimana kelanjutan kisah sahira, yuk.... Ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Huu.... Dasar hama." gerutu Sahira melihat mama adik dan mantan kekasihnya meninggalkan halaman perusahaan itu.
Galang hanya terkekeh melihat tingkah kesel sang istri.
"Kenapa mas ketawa." semprot Sahira menatap sengit Galang.
"Istri mas, klau lagi marah nyeremin." kekeh Galang mencolek dagu Sahira.
"Ck." Sahira hanya berdecak lidah melihat suaminya itu.
"Ayo pulang, atau mau nginap di sini! " ketus Sahira.
"Astaga, siap bos, mari kita pulang." sahut Galang buru buru memasang helm untuknya dan setelahnya Galang membantu memasangkan helm sang istri.
Sahira yang masih di landa emosi, hanya mengerucutkan bibirnya hingga lima senti.
Cup....
"Jangan marah marah, nanti makin cantik, mas jadi pusing, makin bertambah saingan mas nanti." kekeh Galang yang tanpa malu mengucup bibir Sahira di tempat umum seperti itu.
Sahira melotot kaget, gara gara dapat serangan dadakan dari sanga suami.
"Mas." pekik Sahira dengan wajah memerah bak kepiting rebus.
"Apa, mau lagi? " sahut Galang tanpa dosa.
"Ihs.... Nakal. Tidak tau tempat." cebik Sahira menahan malu.
Galang hanya cengengesan, mendapat omelan dari sang istri.
"Kita mau kemana mas? " tanya Sahira yang menyadari jalan yang di tuju bukan lah jalan pulang.
"Mau malam mingguan." Sahut Galang sedikit berteriak, agar di dengar oleh sang istri.
"Dengan pakaian ku yang kaya gini? " bingung Sahira.
"Tentu saja tidak." sahut Galang lagi, membawa Sahira ke sebuah butik.
"Kenapa ngak ganti baju di rumah aja? " tanya Sahira, karena di rumah sudah banyak baju yang di beli oleh Galang, dan masih banyak juga yang belum di pakai oleh Sahira.
"Mengehemat waktu." sahut Galang singkat.
"Tapi boros uang." cibir Sahira.
"Ngak pa apa, uang mas bajak." sombong Galang.
"Sombong." cibir Sahira.
"Sudah, jangan banyak protes, ayo masuk." ajak Galang menggandeng tangan sang istri dengan mesra.
"Wiiih.... Selamat datang Lang, bawa siapa nih." ujar seorang wanita cantik, mungkin saja dia pemilik butik itu.
"Tolong layani istri gue." acuh Galang dengan tatapan dinginnya.
"Apa! istri? " pekik wanita itu.
"Ck, berisik." omel Galang.
"Sejak kapan loe nikah, kok ngak undang undang gue, gue pikir loe ngak doyan cewek." celoteh wanita cantik itu.
"Ngak usah banyak tanya, cepetan layani istri gue, ngak pakai lama! " titah Galang tak mau di bantah.
"Dasar bos kulkas, mari mbak." ajak Wanita cantik itu menatap Sahira dengan senyum ramahnya.
"Carikan stelan couple, gue mau ajak bini gue touring." ucap Galang dingin.
"Siap." sahut wanita cantik itu dengan patuh, membawa Sahira ke bagian pakaian santai dan yang sesuai dengan gaya Galang.
"Mbaknya benaran istri si kulkas itu? " tanya wanita itu.
"Sahira tersenyum manis kepada wanita cantik itu, " Iya mbak." angguk Sahira.
"Kok mau sih mbak sama laki laki beruang kutub itu." kepo wanita cantik itu.
"Anita! mau gue pecat loe." ucap dingin Galang dari belakang, siapa laki laki itu mengikuti mereka berdua.
"Astaga, bikin kaget aja." wanita yang bernama Anita itu lansung mengusap usap dadanya.
"Mas." lirih Sahira.
"Iya, sayang." sahut Galang lembut.
Anita melongo tidak percaya dengan suara lembut Galang itu.
"Kenapa bicaranya seperti itu." omel Sahira.
"Abis dia ngeselin, sayang." rengek manja Galang memeluk Sahira tanpa malu di depan Anita.
Anita terjengkit kaget dan melotot tidak percaya menatap kelakuan Galang yang diluar nurul pikirnya.
Karena selama ini, laki laki tampan itu tidak pernah bersikap manja kepada wanita mana pun, dia sangat dingin dengan lawan jenis, cuma baru kali ini Anita melihat tingkah manja Galang itu.
"Mau ih... Ada mbak Anita." gumam Sahira.
"Biarin aja, anggap aja dia manekin." acuh Galang semakin meluluk tubuh mungil istri cantiknya itu.
"Astaga, apa dia salah minum obat, atau dia mempunyai ke pribadian ganda." gumam Anita tidak percaya dengan tingkah Galang itu.
"He... Pria telat puber, lepasin istri loe, gimana caranya istri loe nyari pakaian klau loe kekep terus." omel Anita mulai jengah dengan kelakuan Galang itu.
Galang terus saja menempel kepada sang istri, sehingga membuat Sahira sedikit kesusahan memilih pakaian.
"Sirik aja sih loe." kesal Galang, namun tak urung juga melepaskan pelukannya dari sang istri.
Anita hanya memutar mata malas.
"Ini lucu mas." ucap Sahira membawa sepasang baju couple di tangannya.
"Iya, bagus sayang, cobain dulu gih, klau cocok lansung pakai aja, jangan lupa celana jeans, dan jaketnya sekalian." ucap lembut Galang, menatap Sahira penuh cinta.
Anita hanya terkaget kaget melihat tingkah Galang itu, baru kali ini Galang bersikap lembut dan manja kepada wanita, selain kepada mamanya dulu, setelah kepergian sang mama, sikap Galang berubah drastis, menjadi laki laki dingin dan susah di gapai.
"Istri mas cantik sekali." puji Galang melihat Sahira penampilan baru sang istri.
"Masa sih mas." ucap Sahira yang tidak percaya.
"Benar sayang, masa mas bohong." ucap Galang memeluk Sahira.
"Sudah ih, sekarang gantian mas yang pakai, pakaiannya." ujar Sahira mendorong tubuh suaminya masuk ke dalam kamar ganti itu.
Setalah mengganti pakaian, Galang mengajak Sahira ke bagian kasir, untuk membayar semua belanjaannya.
"Yang ini tolong kamu kirim ke rumah, awas! jangan sampai lecet." ancam Galang.
"Siap bos." sahut Anita.
Setelah itu Galang mengajak sang istri keluar dari butik tersebut dan melanjutkan perjalanan mereka yang belum Sahira ketahui akan di ajak kemana oleh Galang.
Wanita cantik itu hanya mengikuti kemana sang suami membawanya.
Bersambung....
Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya.... 😘😘😘
ya bgitu cm ngrengek minta maaf dah luluh sebegitu mudahnya jd wanita.
aku lbih salut ma wanita yg dah pisah ma mantan trus pantang balikan pa lagi salah si laki bnyak lo.
biar kdpnx gk gampang percaya sm org lain.