" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Dimana Aldara yang berdiri didepan Elika dan Samuel..
" Aku tidak pernah menganggap dia adikku, apa lagi dia! Aku juga tidak pernah menganggap dirinya sebagai Ibuku".. Ucap Aldara
Namun saat tangan Elika ingin menampar kembali Aldara menahannya dengan sangat cepat membuat mereka terkejut hal itu..
" Kau mau menamparku lagi?? Jangan harap!".. Ucap Aldara sambil menghempaskan tangan Elika".. Dengarkan baik-baik, aku tidak ingin lagi berhubungan dengan kalian jadi sekarang cukup untuk terus mengangguku!".. Teriak Aldara
" Aldara".. Teriak Samuel
" Apa lagi Ayah?? Ayah pernah menganggap aku anak Ayah hahh?? Gak pernah bukan, selama Ibu meninggal Ayah tidak pernah lagi perduli kepadaku! Ayah hanya fokus terhadap Elika dan Vana saja".. Teriak Aldara
" Panggil dia Ibu Aldara, dia adalah Ibumu".. Teriak Samuel
" Dia bukan ibuku! Sudah ku katakan dia bukan Ibuku!!".. Teriak Aldara sambil menangis
Semua orang menatap ke arah Aldara yang sedang bertengkar dengan keluarganya itu, hanya saja dari orang paham keadaan Aldara membuat mereka sakit hati, jika orang yang tidak paham maka mengatakan bahwa Aldara bertindak dengan egois..
Elika dan Samuel hanya menatap ke arah Aldara yang sedang meledak itu..
" Jadi kamu kan buat Vana begini??".. Tanya Elika dengan nada kesalnya
" Tentu aku! Ada apa hm?? Dia pantas mendapatkan itu".. Ucap Aldara dengan santainya
" Apa kau gila?? Dia masih perawan Aldara kau membuat dia kehilangan keperawanannya".. Teriak Elika
" Hah?? Masih perawan? Namun kelakuannya seperti jalang!".. Sahut Aldara dengan ketusnya
Saat Samuel ingin menampar Aldara, namun tiba-tiba mereka semua membela Aldara..
" Berani sentuh Aldara lagi, maka Tuan akan berhadapan dengan saya".. Sahut Delvaro yang sudah ada dibelakang Aldara
" Siapa kau hah??".. Tanya Samuel
" Tidak perlu tau saya siapa Tuan, namun jika sekali lagi Anda menyetuh Aldara maka tangan Anda akan hilang!".. Ancam Delvaro
Samuel mundur sangat mendengar ancamannya Delvaro, mereka pun tidak ada niat untuk pergi, sebenarnya Aldara sudah muak selalu berhadapan dengan mereka..
Kini Aldara mencoba untuk pergi, namun tiba-tiba..
" Kemana kau akan pergi?? Kau harus tanggung jawab atas apa yang kau perbuat".. Ucap Elika
" Mengapa aku harus tanggung jawab??".. Tanya Aldara dengan santai
" Kau sudah membuat Vana kehilangan masa depannya! Seharusnya kamu tidak usah memperdulikan orang gila ituu".. Teriak Elika
Plakkk!!!...
Satu tamparan mendarat di pipi Elika dilakukan oleh Aldara, kini rasa hati Aldara sangat panas dan tidak bisa dikontrol kembali..
" Beraninya kau menamparku".. Teriak Elika
" Mengapa aku tidak berani hah??".. Teriak Aldara membuat Elika terkejut".. Sudah ku katakan jangan mengatakan dia gila! Yang gila itu ada Kau dan Anakmu!!!".. Teriak Aldara dengan menangisnya
Delvaro mendekat kearah Aldara, dia tau bahwa Aldara sudah lepas kendali mungkin karena menahan bertahun-tahun akhirnya dia meledak..
" Kamu tidak tau bukan hah?? Obat yang dikasih Vana adalah dosis yang sangat tinggi sehingga membuat Fatal gangguan mental dan kejiwaan akan kembali jika badannya tidak bisa menerima itu".. Ucap Aldara dengan menangis".. Namun kalian hanya memikirkan Vana saja tidak pernah memikirkan perasaanku bagaimana mengobatinya sehingga dia sembuh".. Teriak Aldara sekuatnya dengan menangis
Membuat semua orang disana menatap Elika dan Samuel, terutama Elmira menangis mendengar perkataan Aldara yang baru saja tiba disana..
Kini Aldara menangis sejadi-jadinya karena dia merasa takut akan terjadi apa-apa dengan Gracio.. Aldara menarik rambutnya dengan sangat kasar bahkan dia sudah sangat frustasi mengapa mereka selalu saja mengganggu Aldara..
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah