NovelToon NovelToon
ZIELL

ZIELL

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Persahabatan / Angst / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Meka Gethrieen

"Ketika cinta dan kesetiaan diuji oleh kebenaran dan darah, hanya hati yang tahu siapa yang benar-benar layak dicintai." - Kenzie William Franklyn.

•••

Vanellye Arch Equeenza, atau Ellyenza. Perempuan nakal dengan masa lalu kelam, hidup dalam keluarga Parvyez yang penuh konflik. Tanpa mengetahui dirinya bukan anak kandung, Ellyenza dijodohkan dengan Kenzie, ketua OSIS yang juga memimpin geng "The Sovereign Four." Saat rahasia masa lalunya terungkap—bahwa ia sebenarnya anak dari Sweetly, sahabat yang dikhianati ibunya, Stella—Ellyenza harus menghadapi kenyataan pahit tentang jati dirinya. Cinta, dendam, dan pengkhianatan beradu, saat Ellyenza berjuang memilih antara masa lalu yang penuh luka dan masa depan yang tidak pasti.

Akan seperti apakah cerita ini berakhir? mari nantikan terus kelanjutan untuk kisah Kenzie dan Ellyenza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meka Gethrieen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ZIELL 8 ; Siapa Aku Sebenarnya?

..."Tidak ada perjuangan yang sia-sia, hanya saja puncak terbaik yang kau harapkan itu menunggu waktu saat tiba yang tepat."...

...- Kenzie William Franklyn - ...

...●●●...

Malam itu di rumah keluarga Parvyez, suasana tegang melingkupi ruang tamu yang biasa sunyi. Ellyenza berdiri di hadapan ibunya, Stella, dengan kemarahan yang membara di dadanya. Sudah terlalu lama ia menahan pertanyaan dan kecurigaan tentang perjodohannya dengan Kenzie, tentang masa lalunya yang selalu ditutup-tutupi. Malam ini, semua itu tidak bisa lagi ditahan.

“Jelaskan, ma! Apa maksud dari perjodohan ini? Kenapa Kenzie? Dan kenapa harus aku?” suara Ellyenza bergetar, campuran antara marah dan terluka.

Stella menatap Ellyenza dengan dingin, wajahnya yang biasanya tanpa emosi kini memerah karena amarah yang lama terpendam. Sudah waktunya, pikir Stella, untuk mengungkapkan kebenaran yang selama ini ia sembunyikan. Stella meletakkan cangkir teh di meja, lalu berdiri, matanya penuh kemarahan yang sudah tak bisa ia sembunyikan lagi.

“Kamu benar-benar ingin tahu, Ell?” Stella memulai, suaranya rendah namun tegas. “Baiklah, saya akan memberitahumu segalanya.” Dia berjalan mendekati Ellyenza, menatap putrinya dengan pandangan penuh kebencian yang telah lama terpendam.

“Kamu bukan siapa-siapa, Ell!” teriak Stella dengan kemarahan yang meledak. “Kamu hanyalah alat balas dendam saya kepada keluargamu!” Wajahnya merah padam, seakan semua perasaan yang ia pendam selama bertahun-tahun tumpah begitu saja.

Ellyenza tertegun. Kata-kata itu menusuk hatinya lebih dalam dari apa pun yang pernah ia dengar. “Apa maksud mama? Keluarga? Apa yang mama bicarakan?” tanyanya, mencoba memahami kekacauan yang tiba-tiba terbuka di depannya.

Stella tertawa sinis, “Keluarga Parvyez? Kamu pikir, kamu bagian dari keluarga ini? Tidak, Ell! Kamu adalah anak dari wanita yang paling saya benci di dunia ini! Ibumu, Sweetly Vivienne Svetlana, menghancurkan hidupku! Dan sekarang saya akan menghancurkan hidupnya, sama seperti dia menghancurkan hidup saya.”

Ellyenza tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia dengar. Ibunya, wanita yang ia kenal selama ini sebagai figur yang dingin namun selalu hadir, kini mengungkapkan bahwa seluruh hidupnya adalah kebohongan. “Sweetly Vivienne Svetlana?” gumam Ellyenza, hampir tidak percaya.

Stella mengangguk, matanya berkilat penuh kemenangan. “Ya, ibumu adalah Sweetly, wanita yang merenggut segalanya dari saya. Dan saya bersumpah untuk menghancurkan anaknya, sama seperti dia menghancurkan hidup saya. Itulah kenapa kamu dijodohkan dengan Kenzie, karena itu bagian dari rencana balas dendam saya kepadanya! Saya akan memastikan hidupmu tidak lebih baik dari mimpi buruk.”

Ellyenza merasa dunianya runtuh. Semua yang ia ketahui, semua yang ia percayai, ternyata hanya kebohongan. “Aku … aku bukan bagian dari keluarga Parvyez?” tanyanya dengan suara bergetar, air matanya mulai menggenang di matanya.

Stella menggeleng dengan sinis. “Kamu tidak pernah menjadi bagian dari keluarga ini, Ell. Kamu hanya anak dari musuh saya. Dan saya hanya merawatmu karena itu bagian dari rencana saya untuk membalaskan dendam.”

Kata-kata itu menghantam Ellyenza seperti badai. Seluruh dunianya terbalik. Air mata mulai mengalir di pipinya, tapi Stella tidak peduli. Ia hanya menatap Ellyenza dengan puas, seakan menyaksikan kehancuran putrinya adalah kemenangan terbesarnya.

Ellyenza berbalik dan keluar dari ruangan dengan langkah berat, meninggalkan Stella yang masih dipenuhi amarah dan kebencian. Di luar, malam terasa begitu dingin, seolah-olah dunia ikut merasakan kehancuran yang terjadi dalam dirinya. Ellyenza kini tahu bahwa hidupnya tidak pernah seperti yang ia bayangkan. Dan ini baru permulaan dari perjalanan mencari kebenaran tentang siapa dia sebenarnya.

...•••...

Di ruang tamu rumah Jeffry, suasana jauh lebih tenang dibandingkan di rumah keluarga Parvyez. Namun, ketenangan itu hanya sementara, karena di dalam kepala Ellyenza, badai berkecamuk. Setelah konfrontasinya dengan Stella, Ellyenza langsung mencari Jeffry, berharap ada seseorang yang bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi jawaban yang dia dapatkan hanya memperburuk kebingungannya.

Jeffry duduk di sofa, tampak canggung dan tidak tahu harus berkata apa. Di tangannya, sebuah dokumen yang ia temukan beberapa hari sebelumnya—bukti tak terbantahkan bahwa Ellyenza adalah adiknya yang hilang.

“Ell …” Jeffry memulai, suaranya rendah dan hati-hati. Dia tahu bahwa ini bukan momen yang mudah bagi siapapun, terutama bagi Ellyenza yang baru saja mengetahui bahwa seluruh hidupnya adalah kebohongan.

Ellyenza menatap Jeffry dengan tatapan kosong. “Katakan padaku, Jeffry. Siapa aku sebenarnya?” tanyanya dengan suara yang hampir tidak terdengar, tapi penuh dengan beban emosi yang dalam.

Jeffry menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. “Kamu adalah adikku, Ell. Anak dari Anzel Rafendra Pratama dan Sweetly Vivienne Svetlana, wanita yang menjadi korban kebencian keluarga Parvyez. Kamu hilang ketika masih bayi, dan selama ini kami tidak tahu di mana kamu berada … sampai sekarang.”

Ellyenza terdiam, tubuhnya terasa kaku. Seluruh dunia di sekitarnya seperti berputar. “Jadi … benar aku bukan bagian dari keluarga Parvyez?” tanyanya, suaranya bergetar saat ia mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar.

Jeffry menggeleng. “Tidak, Ell. Kamu adalah bagian dari keluarga Svetlana. Keluarga yang selama ini menjadi musuh keluarga Parvyez. Itulah kenapa tante Stella begitu membencimu … karena kamu adalah anak dari wanita yang pernah ia benci.”

Air mata mulai mengalir di pipi Ellyenza, tak dapat dibendung lagi. Semua hal yang ia percayai, semuanya runtuh. “Jadi … aku bukan siapa-siapa …” gumamnya, merasa begitu kecil di dunia yang tiba-tiba terasa begitu asing.

Jeffry bergerak mendekat, mencoba menenangkan Ellyenza, tetapi dia tahu bahwa kata-kata tidak akan bisa menghapus rasa sakit ini. “Kamu bukan ‘bukan siapa-siapa’, Ell. Kamu adalah adikku. Kita bisa melalui ini bersama-sama.”

Tapi bagi Ellyenza, kebingungan dan rasa kehilangan begitu kuat hingga sulit baginya untuk berpikir jernih. Identitasnya, keluarganya, bahkan hubungannya dengan Stella dan Kenzie, semuanya tiba-tiba terasa begitu salah. Air mata terus mengalir saat ia menunduk, merasa terjebak di antara masa lalu yang penuh kebohongan dan masa depan yang tidak pasti.

...• Bersambung •...

1
Kyra Queensha
bagus banget
Meka Gethrieen: Halo kak! Terima kasih banyak udah baca dan memberikan komentar ya 😊 terus dukung karya ini ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!