NovelToon NovelToon
Sahabatku Ambang Pernikahanku

Sahabatku Ambang Pernikahanku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Model / Penyesalan Suami
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: skyl

Pernikahan Arika dan Arian adalah pernikahan yang di idam-idamkan sebagian pasangan.

Arika begitu diratukan oleh suaminya, begitupun dengan Arian mendapatkan seorang istri seperti Arika yang mengurusnya begitu baik.

Namun, apakah pernikahan mereka akan bertahan saat sahabat Arika masuk ke tengah-tengah pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~Part 24 ~Ibu Harum~

Sembilan bulan berlalu. Dan Arika menjalani hidupnya di jepang dengan membuka sebuah toko cake.

Walaupun sering stres dan merasa capek, ia tetap berusaha. Hingga ia bisa bertahan sampai selama ini.

Dia bertahan seorang diri bersama dengan anak di kandungannya.

Saat sedang asik menjual, tiba-tiba saja perutnya mulai kram. Ia terduduk dan memegang bagian belakang perutnya.

"Tolong," ucap Arika.

*Bayangkan saja Arika dan orang sekitarnya, memakai bahasa jepang ya!*

Orang yang sedang menunggu pesanan berlarian mendekati Arika. Seorang wanita paruh baya langsung menenangkan Arika.

"Tolong siapkan kendaraan, wanita ini ingin melahirkan."

Salah satu orang di sana langsung menyiapkan kendaraan lalu segera membawa Arika ke rumah sakit terdekat.

"Yang kuat, ya nak," ucap wanita paruh baya tersebut.

"Saya enggak kuat, bu," uap Arika lirih dan terus meringis kesakitan.

Saat sampai di rumah sakit, Arika di larikan ke dalam ruang persalinan.

Sebelum di bawa masuk, Arika memegang tangan wanita itu.

"Tolong temani saya sampai saya selesai melahirkan, saya hanya seorang diri."

"Iya saya akan menunggumu, kamu yang kuat ya. Lahirkan buah hatimu."

Suster mendorong brankar masuk ke dalam ruang persalinan dan mulai intruksi.

"Ayo bu tarik napas dan buang, ya."

Arika memegang tangan kedua dokter yang memegang tangannya kiri dan kanan seraya berteriak sekuat tenaga.

"Mas Ari," teriak Arika memanggil nama suaminya dengan sangat kencang sehingga suara tangisan bayi terdengar.

Arika merasa sesak napas, ia menghela napas berulang kali. Dan tak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya.

"Anak pertamanya boy junior."

Arika tersenyum, merasa haru akan perjuangan yang dia tunggu-tunggu.

"Udah siap belum bu buat melahirkan anak kedua?"

Arika mengangguk, dokter pun kembali melakukan kewajibannya untuk membantu wanita itu melahirkan bayi kedua.

"Bayinya cowok lagi, selamat ya telah mendapatkan dua malaikat kecil yang tampan."

Arika menangis, dia benar-benar menangis. Ada rasa lelah, bahagia dan sedih bersamaan yang dirasakan.

"Anak-anak mommy." Arika menatap ke box bayi. "Terima kasih sudah lahir, sayang."

Wanita paruh baya yang tadi menolongnya masuk ke dalam dan memberi selamat kepada Arika.

"Apa aku boleh memelukmu?" tanya Arika membuat wanita itu mengangguk.

Mereka berpelukan. Arika merasa pelukan seorang ibu.

"Sekali lagi selamat atas perjuanganmu melahirkan anak-anak yang sangat tampan."

"Makasih, bu. Ibu sudah menolong saya."

"Bukan saya menolongmu, tapi Tuhan yang telah menolongmu, memberimu kekuatan, nak."

Arika mengangguk, ia menghapus air matanya.

"Di mana keluargamu? Apakah kamu sudah menelponnya untuk datang kemari, nak?"

Arika terdiam mendengarnya, keluarga? Arika sudah tak memiliki keluarga, ia hidup sebatang kara.

"Kenapa, nak?"

"Ak-u sebatang kara, bu." Arika menunduk membuat wanita itu merasa iba dan bersalah.

"Maafin saya, saya tidak bermaksud."

Arika menggeleng dan mengerti. Tidak semua orang tau tentangnya.

"Bukan ibu gimana-gimana ya, nak. Tapi ibu ingin membantumu, jangan berpikir ibu ingin cari muka. Tetapi jika kamu mengurus kedua anakmu sendiri kamu akan sangat lelah dan mungkin kamu masih pertama kali jadi seorang ibu, belum ada pengalaman, ibu takut kamu mengalami baby blues sebab mengurus anak seorang sendiri."

"Benaran ibu mau membantuku?" tanya Arika membuat wanita itu mengangguk.

"Makasih, bu, makasih. Kamu begitu baik."

Wanita itu tersenyum saja. Ia serasa melihat dirinya sendiri saat melihat Arika, dulu dia juga merasakan apa yang terjadi pada Arika sekarang

"Nama kamu?"

"Arika aku dari indonesia."

"Indonesia?" tanyanya membuat Arika mengangguk. "Saya juga dari indonesia, nak. Saya kira kamu asli orang jepang, wajahmu ciri kas banget sama orang jepang."

Arika terkekeh mendengarnya. "Saya memang ada keturunan jepangnya, bu. Kakek saya orang jepang."

"Pantas, cantik banget. Nama saya, Harum."

...----------------...

Setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit. Akhirnya Arika pulang ke apartemennya.

Selama di rumah sakit ibu Harum yang menjaganya. Bahkan, Arika sudah menganggap wanita itu sebagai ibunya.

"Ibu kalau capek istirahat aja, Shaka dan Arvi juga enggak rewel kok."

"Enggak apa-apa, nak. Ibu ingin bermain dengan anakmu."

"Baiklah, bu."

Arika keluar dari kamar berniat untuk membuat kue untuk ibu Harum, tanda terima kasih telah menemaninya semasa melahirkan.

Suara bel membuat Arika menghentikan aktivitasnya, ia mendekati pintu dan membukanya.

"Siapa?"

Arika menatap ke atas, mengerutkan keningnya melihat seorang lelaki tinggi, bermata lentik, kulit seputih susu dan yang tentunya sangat tampan seperti lelaki jepang pada umumnya.

"Apa ini benar apartemen milik Arika?" tanya lelaki itu dengan mata mengejap lucu.

"Iya benar, ada apa?"

"Saya ingin bertemu dengan mama saya, katanya berada di sini."

"Mama? Apa kamu anaknya ibu Harum?" Lelaki itu mengangguk.

Arika membiarkan lelaki itu masuk dan dia memanggil ibu Harum.

"Maaf ya Arika, ibu lupa memberitahumu bahwa anakku akan datang."

"Enggak apa-apa bu. Silahkan duduk, sebentar ya aku ke dapur."

Ibu Harum dan anaknya mengangguk, mereka duduk di sofa dan bercakap menggunakan bahasa jepang. Sebab anaknya itu memang lahir di jepang dan tinggal di sana sedari kecil dan lebih terbiasa memakai bahasa khas jepang

"Mama, mama kapan pulang ke rumah?"

"Mama akan pulang, Raiden. Tapi lihat wanita itu, dia hanya tinggal seorang diri dan dia mempunyai dua anak, ibu tidak tega meninggalkannya."

"Tapi, Mah..."

"Mama juga seorang ibu, nak. Mama tahu rasanya gimana mengurus bayi apalagi bayi kembar. Kamu dan Keanu juga kembar dan mama tau gimana sulitnya merawat kalian di waktu kecil."

Raiden menghembuskan napas panjang. Arika datang sembari membawa nampan berisi kue dan minuman.

"Mari dimakan dulu."

Ibu Harum tersenyum dan menyuruh Arika ikut duduk.

"Arika, ini anak ibu. Namanya Raiden, dan Raiden ini Arika."

Mereka sama-sama tersenyum dan salaman sebentar.

"Hajimemashite," ucap mereka berdua. Hal itu membuat ibu Harum tersenyum.

"Ibu akan pulang hari ini?" tanya Arika merasa sedih.

Ibu Harum mengusap kepala Arika.

"Ibu akan ke sini lagi besok, ibu ada urusan sebentar di rumah, nak."

Ada rasa tak rela jika wanita itu pergi, tapi Arika tidak bisa memaksakan diri.

"Baiklah, tapi ibu akan ke sini lagikan?" tanya Arika dengan wajah cemberut.

"Iya putriku, sayang." Mereka berpelukan sesaat dan setelahnya wanita itu pergi bersama dengan anaknya.

Rumahnya kembali sepi, ia masuk ke dalam kamar, melihat anak-anaknya.

"Mama, Raiden cemburu mama perhatian pada orang lain selain ke Raiden dan kakak Keanu."

"Astaga Raiden. Kamu cemburu kepada Arika?" tanya ibu Harum membuat Raiden mengangguk membuat ibunya terkekeh dan menoyor kepalanya.

"Dasar bocah tengil. Ibu enggak mau jelasin lagi ya kenapa ibu perhatian kepada Arika. Selain itu ibu sayang pada Arika, karena ibu ingin seorang putri. Kamu dan Keanu belum memberi ibu menantu."

"Kenapa malah ke sana sih." Raiden mengerutuk, ujung-ujungnya jika ia bertengkar dengan sang ibu pasti akan berakhir ke menantu.

1
Nani Nuraeni
ko udh gede ja anaknya
Nani Nuraeni
kpn lg upnya thorr
skyl: nanti kak lagi fokus ke novelnya Shaka dlu
total 1 replies
Nani Nuraeni
nh gmna kabar lg thor
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
LANY SUSANA
na lo, km dl rebut Ati dari sahabatmu dgn licik sekarang nikmati sj /Grin//Grin/
LANY SUSANA
lanjut... up banyakin donk
jangan sampe ya ansk2 Arka jatuh cinta ke ank Ema, kr mereka satunya cuma beda ibu/Cry//Cry/
Sunaryati
Berharap dapat surga dunia, tapi dapatnya neraka, ya Ema. Itulah akibat menuruti sifat iri dan dengki, padahal sama sahabat sendiri. Dan Rian lelaki tak setia serta kurang bersabar dan bersyukur, itulah jadinya.
Ika
lanjut kakak
Nani Nuraeni
lanjut thorr
Sunaryati
Terima kasih up lagi, semoga adai Arvi dan Shaka segera tumbuh
Sunaryati
Akhirnya yang kutunggu nongol juga, yo lanjuut beberapa bab lagi
Nani Nuraeni
dan akhirnya sekian purnama up lg thorr, lanjuttt
Nani Nuraeni
nh kpn up lg ya thor ceritanya udh lma nungguin
skyl: lagi sibukka bntr ya
total 1 replies
Nani Nuraeni
thor tpi jangan sampai anak nya arika suka ma anaknya si ema, nowwwwww😠😠😠,,terus kasih kesedihan buat si arian thor
Sunaryati
Lanjuut
Sunaryati
Syukurlah perceraian lancar, beri sanksi sosial untuk Arian dan Ema karena mereka menikah saat statusnya beristri
Ira Sulastri
Cakep Arika, kenapa ga dr dulu2 saja kamu begitu tegas
Nani Nuraeni
kita liat siapa yg bakalan bahagia nh
Sunaryati
Terimakasih dobel up Thoor/Pray//Pray//Heart/
hari ini juga dobel up, ya.
Arian memang oon dan tak punya hati
rasain, siapa anak yang dilahirkan Ema bukan anakmu. Ema dan Arian makin bagai neraka rumah tanggamu, ternyata Arika memiliki anak, tuduhan ibumu dan a jika dia mandul tak terbukti bahkan menganding anakmu Arian, selamat menikmati penderitaan yang kai ciptakan sendiri bersams Ema Arian.
LANY SUSANA: up donkkk
LANY SUSANA: up donkkk... lama sekali ga up2
total 3 replies
Nani Nuraeni
si bodoh ariannnn🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!