Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang, mereka sudah mencoba untuk memejamkan mata tapi tidak biasa.Mereka hanya diam mematung tak bergerak sedikitpun. Sebenarnya tubuh Abel sangat kaku ingin sekali menggerakkan tubuhnya tapi takut.
"Sampai kapan akan seperti ini, aku udah nggak kuat" ucap Abel dalam hati itu juga yang di rasakan oleh Tomi.
Mereka mencoba untuk bertahan dan memejamkan mata mereka, Abel yang merasa tidak bisa menahan kantuk nya pun tertidur. Beda dengan Tomi ia tak bisa tidur sama sekali, di tambah saat Abel tertidur tidak sengaja membalikkan tubuhnya kembali sampai mereka saling berhadapan, wajah Abel sangat dekat dengan Tomi terus tangan Abel yang mengalungkan nya ke leher Tomi.
Melihat wajah Abel yang tenang saat tertidur membuat Tomi tak berhenti menatapnya, lama sekali ia memandangi nya sampai mata Tomi berlahan mulai tertutup sendiri.
Saat waktu sudah pagi Abel yang merasakan kehangatan dari tubuh seseorang dan kenyamanan membuat Abel tak ingin membuka matanya bahkan Abel memperkuat pelukan itu, begitu juga yang di rasakan oleh Tomi yang tak ingin melepaskannya pelukan mereka semakin erat.
Tapi lama-lama mereka tersadar dan mulai membuka mata mereka"Huuaaaa" mereka berteriak bersama dan melepas pelukan nya.
Mereka langsung terbangun dan memalingkan tubuh mereka sampai saling membelakangi. Abel kembali memeriksa pakaiannya dan masih terlihat lengkap lalu menghela nafas yang panjang.
Tomi pun mengintip ke dalam celananya dan memeriksa miliknya yang sepertinya baik-baik saja. "Tidak terjadi apa-apa kan semalam? " tanyanya dalam hati.
"Kita nggak ngapa-ngapain kan semalam, cuma pelukan aja kan?" tanya Tomi
"Sepertinya nggak, bajuku masih komplit dan nggak ada bercak darah" jawab Abel karena dirinya masih perawan.
"Bagus lah, punya ku juga aman" ucap tomi
Mereka merasa lega, tiba-tiba Tomi merasa kebelet kencing dan ingin pergi ke kamar mandi, saat akan berdiri Abel pun akan pergi ke tempat yang sama. "Aku duluan" ucap Tomi sambil menyalip Abel.
Tapi Abel menahan tubuh Tomi "Nggak, aku duluan. Tadi aku yang berdiri dulu jadi aku duluan" kata Abel tak mau mengalah
"Nggak bisa, aku udah nggak tahan pengen ke kamar mandi. Apa kamu pengen lihat aku kencing di depan kamu" ucap Tomi
"Ya udah cepat, gantian".
Saat di kamar mandi Tomi pun kembali mengecek miliknya yang masih mulus tak ada luka atau lecet sedikit pun. Tomi kembali lega, lalu menyalakan shower untuk membersihkan dirinya.
Lalu Abel yang masih menunggu di luar pun heran sambil menahan ingin buang air kecil. Abel pun mengetok pintu kamar mandi.
"Tok tok tok, udah belum? katanya sebentar" kata Abel
Tomi yang sedang mandi dan ada suara dari air shower membuat Tomi tak mendengarnya. Karena Tomi tak kunjung keluar dan Abel sudah tidak bisa menahannya pun terpaksa membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak di kunci.
Lalu Abel masuk dan betapa terkejutnya Abel, ia melihat pemandangan yang tak biasa. Tomi yang sedang mandi begitu terlihat jelas di balik kaca tubuh kekarnya, pinggangnya sampai turun ke kaki. Lalu Abel menutup matanya, membalikan badannya dan kembali keluar kamar mandi.
"Ya Tuhan, apa yang baru ku lihat. Berdosa kah aku? kyaaaa... untung aja dia nggak lihat kalau aku masuk " ucapnya
Lalu Abel duduk dengan sabar sambil menunggu Tomi keluar.
Di ruang tamu nenek sedang berbincang dengan seseorang, ia masih menunggu Abel dan Tomi keluar dari kamarnya. Sebenarnya sudah beberapa kali Raina datang ke rumah untuk bertemu dengan Tomi tapi nenek masih menggunakan alasan yang sama kalau Tomi tidak di rumah dan masih di luar kota. Tapi tamu yang sekarang berbeda, ia adalah pemilik toko pakaian langganan nenek, ia sengaja mengundangnya untuk memilih baju yang akan di kenakan oleh Tomi dan Abel saat menghadiri pernikahan teman Abel.
Lalu Tomi pun keluar dari kamar saat turun dari tangga nenek memanggilnya "Sini Tom, ada yang pengen nenek omongin".
" Iya nek"ucap Tomi sambil menghampiri neneknya
"Kenalin, ini ibu Tia. Dia itu pemilik toko langganan nenek".
" Iya nek, terus"ucap Tomi sambil menyapa ibu Tia
"Ibu Tia sudah menyiapkan beberapa sepasang baju untuk kamu dan Abel, kamu pilih ya! " kata nenek
"Baju buat apa? " tanya Tomi
"Nanti kan mau pergi ke pernikahan temen Abel, jangan bilang kalau kamu lupa. " Jawab nenek
Tomi pun hanya mengangguk. Lalu melihat beberapa baju, namun ia terfokus pada baju dress panjang warna merah muda yang indah. Itu akan cocok jika Abel mengenakannya ukurannya pun pas.
"Simpan yang ini" Ucap Tomi kepada ibu Tia
"Baik Pak, anda memiliki selera yang bagus untuk sang istri. " Kata ibu Tia
"Tomi mau pergi ke kantor dulu nek sebentar, sudah lama Tomi nggak ke kantor".Ucap Tomi
" Baiklah, kamu hati-hati di jalan.Ajak Riko bersamamu! "perintah nenek
" Sudah bilang pamit sama istri? tanya nenek.
"Belum, dia masih di kamar mandi" ucap Tomi
"Kamu ini suami apa, pamit dong sama istri. Sekarang kan sudah menikah".Omel nenek
" Nanti aku kirim lewat pesan nek".Ucap Tomi sambil berjalan keluar
"Dasar anak aneh, pamit lewat pesan" gumam nenek
"Karena semuanya sudah beres, jadi saya pamit dulu ya ibu" ucap Ibu Tia.
"Iya,, terimakasih lo udah mau datang ke sini. " Kata nenek
"Iya ibu, Sama-sama, kalau perlu apa lagi tinggal hubungi kami lagi. Kami siap untuk datang langsung. "
Saat Abel selesai mandi ia mendapat pesan dari suaminya, kalau sekarang berada di kantor. Abel pun hanya membacanya saja tanpa membalas. Tapi saat di pikir-pikir lagi,, "Marah nggak ya,, kalau nggak di bales. Nanti kalau nggak d bales di kira nggak menghargainya" ucapnya pada diri sendiri
"Bales aja kali ya,,, tapi bales gimana? " ucap Abel sambil mengetik pesan
"iya suamiku " balas Abel, tapi saat mau menekan kirim Abel mengubah isi pesannya dengan membalas "iya" saja lalau kirim.
Tiba-tiba pintu kamar ada yang mengetuk. "Tok tok tok,,, permisi nyonya"
Lalu Abel membuka pintu kamarnya, "Iya bibi, ada apa? " tanya Abel
"Maaf nyonya saya di suruh Tuan untuk mengantarkan ini ke nyonya" jawab bibi
"Oh iya terimakasih"ucap Abel sambil menerimanya
" Kalau begitu saya permisi dulu"ucap bibi
"Iya sekali lagi terimakasih. " Sambung Abel
Abel penasaran apa yang di berikan Tomi untuknya, lalu Abel membukanya. Abel pun terkejut melihat gaun yang indah, Abel belum pernah melihat gaun sebagus ini. Lalu menempelkan gaun ke tubuhnya sambil melihat ke cermin, ia seperti seorang putri, Abel menari senang dengan gaun yang masih ia pegang.Tak sabar ingin memakainya.