Selena mengalami penindasan baik di rumah maupun di sekolah. Semua orang menganggapnya sebagai beban yang tidak berguna. Namun, sebenarnya Selena adalah serigala berbulu domba yang telah menipu semua orang. Dia selalu membalas dendam berkali-kali lipat dan tak ada satupun yang menyadarinya.
Ares Kairos, seorang jenderal yang bertempur gagah berani di garis depan. Namun, dia hampir berubah menjadi monster gila yang kehilangan akal karena tidak bisa menemukan partner yang cocok. Suatu hari ada gadis aneh yang jatuh ke pelukannya dan dengan kurang ajar meraba tubuhnya.
Selena : Hei tampan, tubuhmu terlihat bagus. *hampir meneteskan air liur*
Ares : Siapa kau?
Selena : Belahan jiwamu. *mengulurkan cakar serigala*
Pangkalan militer.
Tentara : Lapor jenderal! Istrimu kabur lagi!!!
Ares : Kemana dia?
Tentara : Lapangan latihan, dia memerintahkan kami untuk melepaskan pakaian atas.
Ares : *menggebrak meja hingga hancur* SELENA!!!
Selena : Otot yang bagus~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiyana Cindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 - Tetangga Baru
Seluruh pangkalan militer tahu bahwa Jenderal Ares tidak memiliki Guide meskipun usianya sudah 50 tahun. Bahkan Guide dengan kecocokan tertinggi hanya mencapai 49% sehingga membuat petinggi militer khawatir.
Dia adalah Sentinel kelas SSS dengan kekuatan penghancur dan jika kekuatannya mengamuk maka tidak ada yang bisa menenangkannya. Mereka juga tidak bisa membunuh talenta berbakat sepertinya apalagi dia berkontribusi besar dalam melawan zerg.
Petinggi militer sangat mengaharapkan kehadiran Guide.
“Selamat Jenderal akhirnya anda mendapatkan Guide yang cocok,” ucap Amanda memberi selamat.
Ares menganggukan kepalanya dan tersenyum kecil.
“Tapi bukankah dia terlihat muda.” Amanda memandang Selena dengan seksama dan merasa ragu bahwa dia sudah cukup umur.
“Dia baru saja mengikuti upacara kecocokan sehingga aku harus menjemputnya,” jelas Ares.
“Syukurlah dia sudah dewasa.” Amanda merasa lega karena dia pernah mendengar dari suaminya bahwa militer sedang mempertimbangkan Guide di bawah umur untuk berpartner dengan Sentinel garis depan.
Jumlah Guide di pangkalan militer ini semakin berkurang dan tidak banyak Guide baru yang cocok dengan Sentinel. Kebanyakan tidak mau memperpanjang masa tinggal sehingga setelah wajib militernya selesai mereka akan kembali ke planet utama.
“Hallo nyonya Amanda,” sapa Selena ramah. “Nama saya Selena lulusan dari Akademi Themis, mohon bantuan untuk ke depannya.”
“Namaku Amanda Quick istri dari Mayor Jenderal Herry dan bertanggung jawab atas tempat tinggal Guide,” balas Amanda memperkenalkan diri.
“Berikan aplikasi pengajuan Selena dan aku akan mengantarkan ke tempat tinggalnya,” kata Amanda kepada Ares.
Ares mengaktifkan smartwatchnya kemudian mengirimkan kepada Amanda. “Maaf telah merepotkan.”
Amanda melambaikan tangannya santai. “Ini sudah tugasku.”
Selain mendapatkan informasi umum tentang Selena dia juga mendapatkan kode robot yang membawa barang-barang miliknya.
“Kau melakukan persiapan yang bagus,” puji Amanda karena semua barangnya telah disetujui oleh militer.
“Nyonya Irene sangat membantuku,” jawab Selena rendah hati.
“Irene Makari?” Amanda sudah lama tidak mendengar kabar temannya sejak dia bercerai dengan mantan suaminya. “Bagaimana dengan kabarnya?”
“Nenek baik-baik saja dan sekarang dia bekerja sebagai designer pakaian,” jawab Ares.
“Syukurlah Irene baik-baik saja setelah kejadian itu,” guman Amanda dengan suara lirih.
Kematian putranya dan menantunya membuat Irene sangat terpukul sehingga dia menceraikan suaminya dan membawa cucu perempuannya pergi.
“Ayo kita pergi!” ajak Amanda pada Selena.
Ares terlihat enggan berpisah dengan Selena tapi dia harus memberinya waktu supaya bisa beradaptasi dengan planet ini. "Temui aku di kantin ketika jam istirahat," katanya mengingatkan.
Selena menganggukan kepalanya kemudian pergi bersama Amanda.
oOo
“Hei apakah kau sudah mendengar beritanya.”
“Berita apa?”
“Ada Guide baru di pangkalan militer dan partnernya adalah Jenderal Ares.”
“Apa? Apakah berita itu asli?”
“Aku baru saja mendapatkan informasinya dari temanku. Dia melihatnya datang bersama Jenderal Ares dan disambut oleh Nyonya Amanda.”
“Ini berita bagus karena akhirnya Jenderal Ares memiliki Guide.”
“Shhhttt …. Jangan pernah mengatakannya di depan Dokter Althea.”
“Kenapa?”
“Karena dia suka-“
“Kenapa kalian malah bergosip saat sedang bekerja,” tegur Dokter Althea dengan tatapan tajam.
Kedua perawat itu merasa malu karena kepergok oleh atasan mereka.
“Pergi ke area F4!” perintah Dokter Althea tegas.
Kedua perawat itu menjadi lesu karena ditugaskan di area F4 yang sangat sibuk.
“Baik, dokter.”
Althea mengepalkan tangannya dengan kuat ketika memandang kepergian mereka. Dia mendengar semua perkataan yang mereka ucapankan dan merasa sulit mempercayainya.
Jenderal Ares sudah memiliki Guide?
Sudah bertahun-tahun tidak ada Guide yang cocok dengannya dan mengapa sekarang malah ada Guide yang cocok. Padahal dia sudah lama mengincar posisi itu meskipun tingkat kecocokannya dengan Jenderal Ares di bawah 50%.
Bahkan petinggi militer berniat memasangkan mereka karena kondisi Jenderal Ares semakin memburuk dan bisa mengamuk kapan saja. Mereka berharap setelah Jenderal Ares dan Dokter Althea mengikat kontrak partner maka tingkat kecocokan mereka akan meningkat.
Seperti kasus partner Sentinel dan Guide pada umumnya..
“Siapa Guide itu?” Dokter Althea teringat aroma yang tertinggal di tubuh Jenderal Ares. “Mungkinkah dia?”
“Tetapi mengapa dia baru datang padahal aromanya sudah muncul beberapa hari yang lalu?” Dokter Althea merasa aneh dan Guide ini sangat mencurigakan, dia harus melihatnya sendiri untuk menginformaskan kebenaran.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya dia kembali ke tempat tinggal Guide dan sepanjang perjalanan mendengar gosip tentang Guide baru itu yang namanya Selena. Dia bergabung dalam percakapan untuk mendapatkan informasi baru tetapi tidak banyak hal yang berguna.
“Aku tidak tahu apakah harus menyebutnya beruntung karena tinggal di sampingku.” Berita bagusnya dia tidak perlu jauh-jauh untuk menemui Selena.
Althea kembali ke tempat tinggalnya kemudian membawa bingkisan untuk tetangga barunya.
Tok Tok Tok
Pintu terbuka dan munculah Selena yang menggunakan piyama tebal. Suhu malam hari di Planet Atlas sangat dingin hingga membuatnya menggigil. Meskipun ada pemanas ruangan suhunya tetap saja lebih dingin jika dibandingkan suhu di Planet Gaia.
“Selamat datang di Planet Atlas.”
Althea bersikap ramah pada Selena untuk meninggalkan kesan baik.
“Aku adalah tetangga di sampingmu dan semoga kita rukun,” katanya sambil menyerahkan bingkisan.
“Terima kasih,” ucap Selena sambil menutup mulutnya karena bersin.
“Masih berusaha beradaptasi?” Althea sering melihat gejala yang mirip dengannya setiap kedatangan Guide baru.
“Aku sudah meresepkanmu obat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Aku bekerja sebagai dokter di rumah sakit militer,” jelas Althea sambil mengulurkan tangannya. “Namaku Althea Harris.”
Selena tidak membalas jabat tangannya karena tangannya baru saja dia gunakan untuk menutup mulut dan hidungnya. “Namaku Selena hachiuuuu ….”
Althea berusaha menjauh dan menyembunyikan rasa jijik di matanya. “Kau bisa minum obat Z120 untuk meredakan flumu.” Dia menunjukan bingkisannya yang berisi obat untuk meredakan penyakit ringan.
“Terima kasih dan maaf aku tidak bisa menyambutmu dengan baik,” ucap Selena sambil menundukan kepalanya.
“Tidak apa-apa, aku memahami keadaanmu,” jawab Althea sambil tersenyum. “Semoga kau lekas sembuh dan beradaptasi dengan baik.”
Selena menganggukan kepalanya kemudian Althea pergi.
Setelah menutup pintu Selena membuka bingkisannya dan menemukan beberapa obat beserta buah yang cukup langka di Planet Atlas. Selena mengeluarkan obat yang disebutkan Althea kemudian menghancurkannya di telapak tangannya.
“Maomao cium aromanya.” Selena mengeluarkan Maomao dari lautan kesadarannya karena dia memiliki penciuman yang tajam.
Maomao mengendus bubuk obat di tangannya kemudian menampar tangan Selena sehingga bubuknya bertebaran. “Jangan minum!”
“Aku tidak menyangka akan mendapatkan bingkisan ‘ramah’ dari tetanggaku.” Selena mendecakan lidahnya kemudian membuang semua obat ke tempat sampah.
“Jika aku meminumnya maka akan semakin memburuk.” Matanya berubah tajam dan menulis catatan kecil di dalam hatinya.
“Althea Harris, aku akan mengingatmu.” Seringaian kejam muncul di bibir Selena.
“Aku menantikan pertemuan kita berikutnya.”
-TBC-