NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yueya Pergi Ke Mana?

Yi Xuan menunggu hingga tiga puluh menit lagi, tapi tak kunjung mendapat tanda-tanda dari luar bahwa bandit-bandit lain sudah dikendalikan.

Yi Xuan juga tidak mendengar Xinyu melepaskan sinyal ke udara untuk memanggil pasukannya datang.

Situasi ini membuat Yi Xuan merasa panik, pasti ada yang tidak beres dengan rencana di luar. Entah karena Xinyu berada dalam bahaya, atau karena Yueya gagal menyelamatkan sandera.

"Pimpinan Pertama, di depan gua ada seorang wanita gila yang menghabisi semua Kelas Bawah. Kita mungkin harus segera membantu mereka membunuh wanita itu, jika terus dilanjutkan, kita akan kehilangan lebih banyak orang lagi!" Salah satu orang berlari memasuki markas dari luar. Napasnya menderu dan terdengar sangat panik.

Pimpinan Pertama—yang saat ini diringkus Yi Xuan, langsung berteriak pada anak-anak buah yang bersiap menyerang di dalam markas.

Orang-orang di dalam markas seketika menyerang lebih buas dari sebelumnya. Mereka melempar pedang panjangnya, lalu mengeluarkan semacam belati berwarna hitam dengan kilatan minyak di sekitar mata pisaunya.

Yi Xuan menduga belati-belati ini sudah dilumuri racun berbahaya. Tanpa menunggu dirinya menjadi bulan-bulanan belati beracun, Yi Xuan langsung menggesekkan pedangnya hingga membuat darah terciprat dari leher Pimpinan Pertama.

Tubuhnya terbang dan berputar-putar di udara, setiap langkah tidak pernah keliru, menghindari setiap belati yang terlempar ke arahnya menjadi mengenai udara kosong. Terlempar ke sana-kemari, beberapa menusuk orang yang melemparnya sendiri.

Terakhir, Yi Xuan mengarahkan satu belati yang dia tangkap dengan tangan kosong ke arah satu-satunya orang yang masih hidup di dalam markas itu.

Dia adalah Tong Tong, yang segera tumbang dengan memuntahkan banyak sekali darah.

Yi Xuan mendengus, dia berlari sambil melempar petasan ke udara.

Xinyu mungkin dalam bahaya, ratusan bandit sudah bergerak mengepungnya. Dia tidak mengerti berada di mana seratus pasukan kekaisaran itu.

Bukannya menjaga Jenderal Agung tetap aman, justru diam saja membiarkannya menghabisi puluhan bandit sendirian.

•••

Di hutan lebat itu, Yueya menaiki pohon tinggi, dia mengamati situasi yang terjadi di dalam Desa Bandit. Lantas tiba-tiba mendengar suara petasan yang meledak di atas langit.

Senyumnya terukir sempurna, dia samar-samar melihat Desa bandit yang terbakar di mana-mana. Xinyu pasti sudah sekarat di tengah puluhan bandit itu.

Setelah mendapatkan beberapa buah, dia kembali turun dan berjalan ke tempat rombongannya berada. Begitu tiba, Yueya mendengus, melihat dua puluh pasukan yang dia bawa bersamanya sudah lari tunggang langgang kembali ke desa.

"Nona, sepertinya orang yang menyerang bandit-bandit itu sedang dalam bahaya. Mereka langsung berlari begitu mendengar suara petasan dari arah sana." Ibu dari anak kecil yang menangis karena kelaparan tadi mencoba berkata pada Yueya.

"Lalu?" Yueya memberikan dua buah dari tangannya kepada anak kecil yang berdiri di depan si ibu.

"Nona tidak perlu mengkhawatirkan kami, rekanmu di sana sedang dalam bahaya. Kau ke sana saja untuk membantunya, kebetulan kami hafal rute menuju—"

"Nyonya, sepertinya rekanku itu, tidak membutuhkan bantuan gadis kecil yang tidak tahu silat sepertiku ini. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya, dia baik-baik saja, banyak yang akan membantunya. Lebih baik aku pergi mengantar kalian ke penginapan dengan selamat, benar atau tidak?" Yueya tersenyum lebar, dia membagikan buah yang dia dapatkan kepada anak-anak lain, lalu meminta mereka untuk cepat menghabiskannya.

"Kita harus segera keluar dari gunung, kalian beristirahat dulu dengan baik."

•••

Hingga keluar markas pun, Yi Xuan masih kesulitan melawan belasan bandit yang menghalangi jalannya menuju gua yang dimaksud.

Tapi jelas sekali orang-orang rendah ini tidak bisa menghentikannya.

Rencana yang sebelumnya tidak melibatkan nyawa ini pun berubah menjadi perselisihan yang mengorbankan banyak nyawa.

Yi Xuan sangat menyayangkan rencana yang sebelumnya matang ini tiba-tiba berakhir gagal. Dia berpikir kalau Xinyu tidak mungkin dikalahkan begitu mudah, apalagi ada bantuan dari Yueya yang memiliki teknik Bulan Sabit yang legendaris.

Kecuali ada yang merencanakan kegagalan ini sejak awal. Yi Xuan mendengus lagi, dia semakin mempercepat gerakannya, menjatuhkan lebih banyak bandit yang menghalangi jalannya.

Beruntung, hal ini tidak terjadi semakin rumit. Puluhan Pasukan Kekaisaran berlari dengan tombak-tombak tinggi mereka, berlarian menuju ke arahnya, tombak-tombak dilemparkan, bandit-bandit kembali terjatuh.

"Tuan Muda, kami akan mengurus yang di sini, kau pergilah membantu Jenderal Agung!" salah satu prajurit berseru, tombaknya kembali menebas kepala lawan.

Yi Xuan akhirnya memiliki peluang untuk melarikan diri dari markas. Dia berlari sekencang mungkin demi Xinyu.

"Kau tidak boleh mati, Xinyu. Masih banyak hal yang belum kuselidiki tentangmu!" Yi Xuan berseru dalam hati.

Tak jauh dari gua penjara, Xinyu benar-benar sudah memasrahkan semuanya pada takdir. Dia hanya bisa bertaruh sendiri.

•••

Hong Yue dan anggota lain yang dibawa turun gunung oleh Yueya masih berlari sekuat tenaga untuk segera tiba di Desa Bandit yang mereka tinggalkan lebih dari satu jam itu.

Beberapa meter lagi mereka akan segera tiba. Suara dentang pertarungan besar mulai terdengar di telinga. Langkah kaki mereka kian semakin cepat.

Di dalam Desa Bandit, Yi Xuan berlari diiringi beberapa pasukan dari berbagai arah. Pemuda itu melihat seorang gadis jatuh bangun di tengah kepungan orang-orang berbaju hitam.

Yi Xuan sampai meneteskan air mata karena kesal melihat Xinyu yang begitu terlihat lemah setelah menghadapi situasi hidup-mati sendirian.

Gadis ini bahkan begitu kuat menghadapi berbagai peristiwa menyakitkan yang terjadi dalam hidupnya. Tapi dia bahkan tidak mampu melindungi dirinya sendiri di situasi seperti ini.

Yi Xuan berlari, menangkap tubuh Xinyu dan membawanya menepi dari pertarungan. Pasukan yang datang bersama Yi Xuan mulai menyerang bandit-bandit yang sudah melukai Jenderal Agung mereka.

"Xinyu."

"Xinyu."

Yi Xuan terus menepuk-nepuk pipi Xinyu, tubuhnya bergetar karena kelelahan, matanya terpejam, darah mengotori tubuhnya.

"Xinyu," Yi Xuan berbisik, mendekatkan wajahnya supaya suaranya terdengar jelas di telinga Xinyu.

Plak!

Yi Xuan melotot karena terkejut, orang ini ternyata tidak pingsan, bahkan masih bisa menampar wajahnya sekarang.

"Aku baik-baik saja, singkirkan wajahmu, kamu membuatku sesak."

Yi Xuan refleks langsung memalingkan wajahnya ke arah lain. Niat hati ingin terlihat dramatis saat menyelamatkannya dari kepungan bandit, ternyata tidak seperti yang dia bayangkan.

"Yueya ke mana? Kenapa dia tidak bersamamu?" Yi Xuan menyadari hal ini terlihat janggal.

Xinyu mendengus, "Dia cukup kurang ajar. Ikut melarikan diri bersama sandera lain. Meninggalkanku sendirian. Tapi tidak apa-apa, aku baik-baik saja, yang penting para sandera itu juga baik-baik saja dan berhasil keluar dari desa ini."

"Jenderal Agung!" Hong Yue berlari bersama pasukan yang ikut bersamanya ke arah Xinyu dan Yi Xuan.

Dia berhenti dan berlutut di depan Xinyu, pasukan lain bergabung dengannya. "Jenderal Agung, aku sudah lalai, telah meninggalkan tugas dan membuat dirimu berada dalam bahaya."

"Kami patut dihukum!"

Xinyu memutar bola mata kesal, dia berdiri dan menepuk-nepuk bajunya yang berlumuran debu, "Sudahlah. Aku baik-baik saja, kalian pergilah membantu yang lain. Jangan sampai membunuh mereka. Aku dan Yi Xuan harus pergi menyelidiki beberapa hal lagi. Setelah urusan di sini selesai, kembalilah ke penginapan, akan kita rencanakan hal berikutnya besok pagi."

"Kita mau ke mana?" Yi Xuan berbisik, dia tidak tahu menyelidiki apa yang Xinyu maksud ini.

"Mencari jalang itu." Xinyu berjalan dengan kaki yang sedikit pincang, dia ternyata kesal sekali karena ditinggalkan sendirian oleh Yueya. "Kalau tahu akan seperti ini, bukankah seharusnya dia saja yang mengalihkan perhatian? Sial. Anak lima belas tahun bisa membuatku babak belur tanpa menyentuhku sama sekali.

Yi Xuan menggaruk tengkuknya, ini adalah dendam di antara perempuan, bukankah sebaiknya dia tidak ikut campur?

Dia berbalik dan berjalan pelan meninggalkan Xinyu, "Aku kembali ke desa saja. Sepertinya Hong Yue membutuhkan—"

"Tidak perlu, dia bawahanku yang paling bisa dipercaya. Lagi pula bandit-bandit itu sudah dikendalikan dengan baik. Kamu lebih baik ikut bersamaku saja." Xinyu menarik kerah belakangnya, menyeretnya untuk tetap pergi bersama dengannya.

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!