Di khianati dan dijebak oleh saudara tirinya, hingga diusir oleh ibu kandungnya sendiri karena dianggap telah mencoreng nama baik keluarga besar Sanjaya.
Hamil dan melahirkan tanpa didampingi keluarganya. Aurora berhasil membesarkan putri semata wayangnya, bekerja sebagai pengasuh cucu keluarga kaya tak membuatnya gengsi dan putus asa.
Pertemuan Aurora dengan Almer cucu laki-laki keluarga Gilbert membuatnya merasakan ikatan batin antara ibu dan anak bukan hanya itu saja Aurora harus terlibat dengan permasalahan anak majikannya Anggara Gilbert, CEO tampan tak tersentuh yang menolak segala cara perjodohan orang tuanya.
Bagaimana perasaan Aurora saat tahu Anggara lah sosok pria yang menidurinya malam itu ? Bagaimana dengan Anggara saat mengetahui jika Aurora lah sosok wanita yang dirinya cari selama ini ? Apakah Anggara akan bertanggung jawab atas kejadian malam itu ? Jangan lupa untuk mampir !
follow ig : dlbtstae_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil test DNA 99,99%
Sudah seminggu semenjak kecelakaan itu, Anggara menepati ucapannya yang akan menceraikan istrinya. Arumi dan Gilbert datang menemani putra mereka sedangkan Pelangi dirinya memilih menemani Aurora menjaga Arisha dan Almer yang kini juga diinfus karena demam tinggi dari semalam.
Jadilah, Pelangi menjadi penjaga ketiga orang sakit. Dirinya tak sendirian, ada Bibi Sally yang baru saja datang menjenguk. Kedua orang itu sedang membicarakan sesuatu, mengutarakan pemikiran mereka masing-masing.
“Mereka lucu ya, seperti ibu dan anak kembar “ celetuk bibi Sally.
“Bibi benar, wajah Arisha sedikit mirip abang tapi versi perempuan.. “ timpal Pelangi.
“Mirip abangmu ? “ tanya Bibi Sally bingung. Pelangi mengangguk, ia memperlihatkan foto kecil abangnya yang dijadikan foto profil oleh Anggara sendiri.
Bibi Sally terkejut saat melihat kemiripan di wajah mereka. Dia bahkan menutup mulutnya tak percaya jika Arisha dan abang wanita disampingnya itu sangat mirip dengan versi perempuan.
“Apa, Risha anak kandung abangmu ? “ pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Bibi Sally.
Sementara itu, di ruangan persidangan seorang wanita terus mengelak saat pengacara pelapor membacakan bukti-bukti kebohongan yang dia perbuat. Bahkan ia berteriak keras saat bukti-bukti telah tersedia di meja pelapor.
“Tidakkkk !! Aku tidak berbohong !! Bayi itu, adalah bayiku !! Aku yang mengandung selama sembilan bulan dan melahirkannya dengan penuh perjuangan !! “ teriak Liyana tak terima.
“Kalau benar Almer anak anda kenapa anda melepaskannya dengan seorang pengasuh ? Seharusnya anda sebagai ibu kandungnya tidak menerima jika putra anda diambil alih oleh seorang pengasuh ! “ seru pengacara Anggara.
“Anda juga tidak menolak, anda hanya memikirkan gaya dan penampilan anda. Tidak mengurus suami yang seharusnya anda layani dan urusin“ lanjutnya lagi.
“Itu bohong ! “
Arumi masih syok mendengar ucapan pengacara keluarganya, yang mengatakan jika wanita yang pernah menjadi menantunya adalah sosok orang yang pembohong, datang ke rumah mereka dan mengatakan jika dia hamil karena perbuatan putranya. Arumi merasa bersalah terhadap putranya, air matanya terus mengalir hingga sidang memberi keputusan mutlak jika putranya resmi bercerai.
Perdebatan sengit membuat hakim mengetuk palu. Suasana sidang semakin memanas saat Liyana melakukan pembelaan ditemani oleh pengacara sewaannya. Liyana menuntut harta gono gini, sebelum menjadi janda dia harus mendapatkan harta dari suaminya, namun sayang bukti yang dilontarkan pengacara suaminya membuat Liyana tidak mendapatkan apa-apa.
Liyana tidak terima, ia mengajukan mediasi akan tetapi Anggara menolak dan benar-benar ingin menyelesaikan rumah tangga mereka hari ini.
“Kamu nggak bisa nggak kasih aku harta gono gini ! Aku yang menemani kamu dari nol, kenapa kamu tidak memberiku sebagian hartamu !! “ teriak Liyana saat sidang berakhir.
Anggara menatap datar mantan istrinya, “ menemani ? Sejak kapan ? “
“Apa kamu lupa, jika kamu datang hanya membawa perut palsumu itu. Setelah menikah dan memiliki seorang anak kamu tidak pernah sekalipun mengurus putraku ! Sekarang kamu menginginkan pembagian harta ? Gila kamu !! “.
“Tapi aku melahirkan putra kita !! “ teriak Liyana tak menyerah.
Sudah menjadi janda, tidak mendapatkan apa-apa bagaimana bisa hidup. Apalagi dia belum membayar pengacaranya.
“Putra mana yang kamu lahirkan sementara diri kamu tidak memiliki rahim ! “ sentak Anggara membuat Liyana membeku ditempat.
“Di–dia tidak memiliki rahim ? Lalu, Almer anak siapa ? “ tanya Arumi syok.
Tiba-tiba saja, beberapa polisi datang menghampiri Anggara. Dua diantara yang lain langsung menangkap Liyana membuat wanita itu terkejut dan memberontak.
“Apa-apaan ini !!! Lepaskan saya !! Kalian ini salah tangkap !! “ teriaknya memberontak.
“Maaf nyonya Liyana ! Anda kami tangkap atas dugaan dalang dibalik kecelakaannya nona Arisha dan tuan Almer !! “
Degh !! Arumi lagi-lagi dibuat syok dan terkejut membuatnya pingsan sementara Liyana dia menggeleng keras, menolak untuk ditangkap.
“Mommy !! “ pekik Gilbert dan Anggara bersamaan, Gilbert langsung membopong tubuh istrinya dibantu Anggara mereka langsung pergi meninggalkan Liyana yang ditangkap polisi sementara Vino dan pengacara keluarga Gilbert tetap disana untuk penangkapan Liyana.
“Nggaaakkk !! Bukan sayaaaa !!! Saya bukan pelakunya !!! Kalian salah tangkap !! “
“Anda bisa jelaskan dikantor nanti ! “
*
*
*
*
*
*
Sementara itu, Aurora dan lainnya tengah menunggu dokter di luar ruangan. Tiba-tiba saja Arisha mengalami kejang-kejang membuat Aurora dan lainnya panik, bahkan mereka melupakan Almer yang menangis melihat dokter memberikan suntikan kepada Arisha.
“Bibi, bagaimana ini !!! Arishaku !! Arishakuuuu bertahan nak, jangan tinggalin bunda !! “ isak tangis Aurora menyayat hati Pelangi dan Bibi Sally.
Pelangi langsung menghubungi keluarganya terutama abangnya, dirinya menangis menceritakan jika Arisha tiba-tiba mengalami kejang. Anggara yang mendengar itu langsung menambah kecepatan begitu juga Gilbert dia sangat tidak sabar bertemu Arisha, sedangkan istrinya baru beberapa menit sadarkan diri.
Namun saat mendengar Arisha mengalami kejang-kejang, Arumi menangis meminta untuk segera ke rumah sakit. Jantung Anggara berdebar lebih kuat dari biasanya, entah mengapa dirinya takut kehilangan bocah itu.
Tak membutuhkan waktu lama, Anggara dan lainnya bergegas masuk ke dalam. Arumi yang masih lemah memaksakan untuk cepat ke tempat tujuannya.
“Risha !! “ teriak Anggara saat berada di depan pintu.
Ia melihat beberapa orang berada di dalam sana sedang melakukan kejut jantung. Entah apa yang dialami gadis kecil itu, mampu membuat Anggara menangis.
“ Gara ? “
Anggara menoleh saat mendapati Dokter Verz berada di sebelahnya. Dokter tersebut memberikan sebuah amplop berlogo rumah sakit kepada Anggara.
“Ini hasilnya, “
“Dokter Verz itu surat apa ? “ tanya Arumi kepada Dokter Verz.
“Lihat saja hasilnya, “ setelah itu Dokter Verz pergi meninggalkan Anggara dan keluarganya, namun saat kedua matanya tak sengaja bertabrakan dengan mata indah milik Aurora.
Dokter Verz terkejut melihat wajah itu, wajah yang sangat familiar, “ mata itu, dan wajahnya… … “
“A–ada apa dokter ? “ tanya Aurora gugup saat Dokter Verz menatap dirinya.
“Ah, tidak ! tidak ! Kamu hanya mengingatkanku dengan putriku yang hilang dua puluh lima tahun yang lalu, “ kata Dokter Verz.
“Ah, maafkan saya. Saya harus pergi !” Dokter Verz bergegas pergi meninggalkan keluarga Gilbert. Tapi hatinya merasa nyaman dengan sosok wanita pucat itu.
“Aku merasa putriku sudah pulang, ahhh ! Segitunya aku merindukan putriku ! “.
Arumi mendesak putranya untuk segera membuka isi amplop itu, dia sudah sangat penasaran dengan hasil yang dibicarakan dokter Verz kepada Anggara.
Dengan hati-hati, Anggara membuka amplop tersebut di depan pintu dimana Arumi, Gilbert dan Aurora berdiri. Anggara meraih isi amplop tersebut dan menyerahkan amplop kosong kepada Gilbert.
“Ini, test DNA ? Apa kamu kemarin melakukan test DNA antara kamu, Almer dan Arisha ? “ tanya Gilbert saat dirinya mendapatkan satu kertas di dalam amplop.
“Maksudnya tuan ? “ tanya Aurora yang sempat kaget mendengar perkataan majikannya.
Degh !!! Anggara membaca hasil test DNA nya dengan Almer. Tertulis 99,99% jika Almer adalah putra kandungnya tak hanya Anggara, Gilbert justru syok dan tak bisa berkata-kata saat melihat hasil ditangannya. Arumi yang melihat itu langsung merebutnya dari tangan Gilbert, Aurora yang penasaran mengintip dari sisi kiri Arumi.
Degh !!!
“Arisha Aurora dan Anggara Gilbert dinyatakan 99,99% hubungan ayah dan anak !! “ lirih Arumi syok.
“Ja–jadi, Arisha putri kandung Gara, putraku ? “
Air mata Arumi kembali luruh, ia tak menyangka memiliki cucu kembar dan itu artinya Aurora adalah wanita yang ditiduri putranya. Jadi selama ini dirinya salah, pantasan Almer lebih nyaman dengan Aurora ketimbang Liyana, ternyata mereka memiliki hubungan anak dan ibu.
“Tu–tuan Gara, tuan pria di malam itu ? Bagaimana bisa tuan melakukan ini tanpa sepengetahuan saya ?! “ pekik Aurora.
Pelangi dan Bibi Sally langsung menghampiri Aurora dan lainnya, Pelangi mengambil surat yang berada di tangan Aurora dan membaca hasilnya.
“Arisha putri abang ? Berarti Kak Aurora adalah wanita itu… “ tatapan tak percaya Pelangi membuat Bibi Sally membaca ulang.
“Aku menemukan kertas tulisan tanganku dan cek yang aku berikan kepada wanita yang telah kunodai di dalam dompet mu aku menemukannya, aku tak sengaja, aku membuka dompetmu hanya untuk mengambil tanda pengenalmu. Namun, aku malah mendapatkan fakta maka itu aku melakukan test DNA diam-diam tanpa kalian ketahui… “
“Rora, akhirnya aku menemukanmu ! “
