NovelToon NovelToon
Dicerai Suami Dinikahi Mantan Atasan

Dicerai Suami Dinikahi Mantan Atasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Kaya Raya / Penyesalan Suami
Popularitas:205k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kaisar Biru Perak

Hubungan manis antara Nisa dan Arman hancur akibat sebuah kesalahpahaman semata. Arman menuduh Nisa mewarisi sifat ibunya yang berprofesi sebagai pelacur.

Puncaknya setelah Nisa mengalami kecelakaan dan kehilangan calon buah hati mereka. Demi cintanya untuk Arman, Nisa rela dimadu. Sayangnya Arman menginginkan sebuah perceraian.

Sanggupkah Nisa hidup tanpa Arman? Lantas, berhasilkah Abiyyu mengejar cinta Nisa yang namanya selalu ia sebut dalam setiap doanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaisar Biru Perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Nyatakan Cintamu Sekali Lagi

"Kenapa diam saja?" Nisa menegur Abiyyu yang hanya berdiri di depan pintu. "Nggak mau masuk?"

"Mau, kok!" Abiyyu pun masuk dengan perasaan was-was. Takut kalau-kalau suami Nisa menyambutnya dengan senyum lebar di dalam rumah.

Karena kalau hal itu sampai terjadi, hati Abiyyu pasti akan layu seketika. "Syukurlah dia tidak ada!" gumam Abiyyu.

Pria itu pun menghempaskan bokongnya ke sofa, lalu memegang sepasang mulut yang sembarangan bicara. Sementara itu, Nisa yang baru saja memeriksa Annisa tampak menghampiri Abiyyu. "Annisa masih tidur. Pak Abiyyu mau minum teh atau kopi?"

"Terserah kamu saja!" Bagi Abiyyu, teh atau kopi bukanlah masalah. Bahkan meskipun Nisa tak memberinya minum juga tak mengapa.

Karena dengan begitu, Abiyyu bisa berbicara lebih lama dengan Nisa. Sayangnya, Nisa keburu pergi. Membuatkan secangkir minuman hangat untuk Abiyyu yang saat ini mulai memperhatikan setiap sudut rumah.

Rumah itu tidaklah besar. Hanya terdiri dari dua kamar dimana satu kamar digunakan Nisa dan satu lainnya untuk Raya. Untuk yang lain, semuanya normal seperti rumah pada umumnya.

Uniknya, tidak ada satu pun foto yang terpasang di dinding. Jika ada hiasan, itu hanyalah bunga hias berukuran mini dan satu wadah berisi ikan cupang milik Raya. Ikan cupang yang pasti akan lari terbirit-birit jika Raya menyentil wadahnya.

"Berapa usiamu sekarang, Nis?" Abiyyu terkekeh pelan. Mengira ikan-ikan kecil itu milik Nisa. "Kenapa kamu masih membeli ikan seperti itu di usiamu sekarang?"

"Maaf menunggu lama. Tidak ada air panas di dapur, jadi Nisa harus merebus air dulu." Setelah beberapa saat menunggu, Nisa pun muncul dengan membawa secangkir teh hangat. "Silahkan diminum!"

"Kenapa harus repot-repot?" Pria itu tersenyum tipis. "Kamu bisa memberiku air putih!"

"Baiklah!" Kali ini giliran Nisa yang tersenyum. "Lain kali Nisa akan menyajikan air putih untuk Pak Abiyyu."

"Lain kali?" Abiyyu memelotot saking kagetnya. Sementara Nisa lebih kaget lagi melihat ekspresi Abiyyu.

"Kenapa Pak Abiyyu melihatku seperti itu?" Nisa pun memperbaiki posisi duduknya. Lalu menggeser gelas teh ke arah Abiyyu agar pria itu meminumnya. "Bukankah mulai minggu depan Pak Abiyyu akan sering-sering datang kemari?"

Kalau boleh jujur, Abiyyu sama sekali tidak mengerti dengan apa yang Nisa katakan. Di pikirannya, Nisa adalah wanita bersuami. Bukankah tidak sopan kalau Abiyyu sering datang?

Meskipun begitu, Abiyyu tak ragu menanyakan hal itu. "Apa aku boleh sering-sering datang kemari?"

"Bukan boleh, tapi harus!" Nisa tampak serius dan itu membuat Abiyyu semakin bingung. Untungnya Nisa segera menjelaskan sebelum Abiyyu salah paham.

"Annisa akan les matematika di sini jam 7 malam setiap hari." Sama seperti Abiyyu. Nisa pun menyeruput tehnya. "Jadi Pak Abiyyu harus menjemputnya setiap hari, kan?"

"Les?" Dahi Abiyyu mengkerut. "Siapa gurunya?"

"Saya!" jawab Nisa singkat.

Wow! Tentu saja Abiyyu terkejut. Pria itu bahkan mulai tersenyum seiring bertambahnya kekagumannya pada Nisa.

Tapi, sepertinya ada hal yang kurang pas di telinganya barusan. "Bisakah menggunakan kata aku dan kamu saat bicara denganku?"

Tanpa ragu Nisa mengangguk, lalu mengulang kembali jawabannya. "Ya, aku yang akan jadi guru les adikmu!"

Sayangnya, pembicaraan hangat itu terhenti karena Annisa langsung bangun setelah mendengar suara kakaknya.

"Mas Abi udah nyampe?" Gadis itu menenteng tas ranselnya, lalu duduk di samping Abiyyu. Demamnya sudah reda, tapi terlihat lemas karena belum sembuh total. "Kalau begitu ayo pulang!"

Annisa pun mengambil ancang-ancang, tapi tak sanggup berdiri karena Abiyyu menahan tangannya tanpa sepengetahuan Nisa. "Kamu yakin mau pulang sekarang?"

Tujuh belas tahun menjadi adik Abiyyu, Annisa jelas tahu maksud ucapan kakaknya. Lucunya, Annisa sempat-sempatnya melihat ke arah Abiyyu dan Nisa secara bergiliran.

"Aduh!" Tiba-tiba Annisa berteriak. Lalu memegangi kepalanya yang sudah tak pusing lagi.

"Kamu kenapa, An?" Panik, Nisa pun segera bangkit dan mendekati Annisa. "Bagaimana kalau kita pergi ke rumah sakit saja?"

"Nggak perlu!" Annisa buru-buru melambai-lambaikan tangannya. "Annisa cuma mau istirahat sebentar. Annisa numpang istirahat di kamar Mbak Nisa lagi, ya?"

Tanpa menunggu jawaban, Annisa segera berlari menuju kamar. Tentu saja dengan menyimpan sejuta pertanyaan di otaknya yang kecil.

"Apa tidak apa-apa membiarkannya begitu?" Merasa tidak takin, Nisa pun meminta pendapat Abiyyu. Dan pria itu hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"Ngomong-ngomong, mana anak dan suamimu, Nis?" Abiyyu kembali menyeruput tehnya yang tersisa separuh. "Suamimu mungkin masih belum pulang dari tempat kerja, tapi kemana anakmu? Apa dia sedang tidur?"

Sebenarnya, Abiyyu ingin menanyakan hal ini sejak tadi. Tapi dia menahannya.

Berhubung Abiyyu melihat tak ada satupun alas kaki pria di rak sepatu, Abiyyu pun tak bisa menahan keingintahuannya.

"Aku keguguran." Nisa menghela nafas panjang. Lalu meniup teh yang dia pegang sebelum meminumnya dengan elegan. "Selain itu, sekarang ini aku sudah tidak punya suami," lanjutnya.

"Apa?" Sebagai manusia normal, tentu Abiyyu merasa prihatin. Abiyyu sedih mendengar Nisa kehilangan calon buah hatinya.

Tapi kalau boleh jujur, Abiyyu senang saat mengetahui Nisa sudah menjadi janda. Karena itulah satu-satunya jalan yang akan menuntunnya mengejar cinta Nisa. "Maaf, aku tidak tahu kamu mengalami semua itu, Nis!"

"Tidak apa-apa!" Senyum Nisa yang sampat hilang kembali merekah. "Aku baik-baik saja sekarang!"

Untuk beberapa saat, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka. Abiyyu sibuk dengan dunianya sendiri sementara Nisa terus memperhatikannya.

Dan setelah Abiyyu mengingat pertemuannya dengan Nisa di lobi rumah sakit minggu lalu, barulah pria itu mulai bicara. "Bukankah kamu berjanji akan meneleponku hari itu?"

Kali ini, Abiyyu lebih leluasa menatap Nisa. "Seharusnya kamu tidak mengatakan itu!"

"Kenapa tidak boleh?" tanya Nisa.

Abiyyu mengusap wajahnya dengan kasar. Lalu melihat ke arah lain. "Karena aku menunggu telepon darimu. Padahal aku tahu kamu tidak mungkin meneleponku karena tidak punya nomorku."

Menariknya, Nisa justru tertawa. Sementara Abiyyu melirik ke arahnya dengan wajah ditekuk. "Kamu masih sempat tertawa? Seharusnya kamu meminta maaf!"

"Kenapa aku harus meminta maaf?" Akhirnya, Annisa meletakkan gelas yang selalu dia pegang. Lalu memandang Abiyyu dan berkata, "Aku sudah meneleponmu malam itu, Pak! Tapi tidak tersambung. Aku bahkan meneleponmu sebanyak tiga kali!"

"Benarkah?" Sekali lagi, dahi Abiyyu mengkerut. Saat itulah Nisa mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Abiyyu sekali lagi. "Kamu lihat, kan?"

Mendadak, perasaan Abiyyu mulai tak enak. Dia pun meminta nomor Nisa dan mengecek daftar kontak yang dia blokir.

Benar saja, nomor Nisa masuk di dalamnya bahkan Abiyyu sempat menyimpan nomornya dan memberi nama 'Jangan Diangkat'.

"Jadi, kamu memblokir nomorku?" Nisa melongo. Tak percaya dengan apa yang dia lihat barusan.

Di sisi lain, Abiyyu sedang mengingat kejadian satu tahun lalu. Jadi, Abiyyu pernah mendapatkan pesan dari nomor tak di kenal.

Pesan itu berisi pernyataan cinta dari pegawai hotel. Abiyyu mengabaikan pesan itu, tapi keesokan harinya pegawai itu menemui Abiyyu dan menyatakan perasaannya secara langsung.

Pegawai itu bukan Nisa, tapi rekannya yang saat itu juga bekerja sebagai resepsionis. Karena alasan itulah Abiyyu memblokir nomornya.

"Pak, kamu belum menjawab pertanyaanku!" Nisa melambaikan tangannya di depan wajah Abiyyu. "Kenapa kamu memblokir nomorku?"

Abiyyu pun buru-buru membuka blokirannya. Lalu memperlihatkan satu pesan yang belum dia hapus kepada Nisa. "Karena kamu menembakku!"

Tentu saja itu hanyalah candaan. Abiyyu tahu bukan Nisa pelakunya, Abiyyu hanya ingin menggoda janda cantik itu saja.

"Jangan bercanda!" Nisa merampas ponsel Abiyyu. "Kapan aku menembakmu?"

"Setahun yang lalu. Aku menolaknya karena kamu sudah bersuami." Abiyyu berpura-pura memajang wajah serius, lalu semakin menggoda Nisa dan mengatakan, "Karena kamu sudah bercerai, aku akan menerimanya jika kamu menembakku sekali lagi!"

Wajah Nisa merah padam mendengarnya. Sementara Annisa yang sejak tadi menguping pembicaraan mereka hanya bisa meringkuk memeluk bantal di balik pintu. "Perempuan yang Mas Abi suka itu, mungkinkah Mbak Nisa orangnya?"

***

1
Jio
Luar biasa
Rina Rina
makan tu cinta plakor
retiijmg retiijmg
lanjut kak...
Merica Bubuk
🤭🤭🤭
sweetpurple
Luar biasa
Lusia Tanti
abiyu..... bikin aku gemeeees saja
ada ada saja kamu tuuuuuuuu
Lusia Tanti
kasihan si Arman.... jadi calon om yang pengertian dan siap siaga ☺☺
Lusia Tanti
aduuuuh.... aku jadikan sama abiyu... tapi aku juga pingin ketawa keras keras 🤣🤣🤣🤣
Lusia Tanti
bikin ketawa ngakak
pak darmawan bikin aku pingin cubit kamu lho pak
Bojone pak Lee
😂
Bojone pak Lee
😂🤣😂🤣
Bojone pak Lee
kami para readers berharap kamu jadi suami Nissa😊
Achmad Yuli
sudah berbab bab..tp kok gg ada crita kehidupan sarah istrinya armand
Aurora
Luar biasa
Ila Lee
Alhamdulillah Abi dan Nisa
@train
alasan saja si abi ini/Facepalm//Facepalm/
Nur Fatihah
seru
Yuli Purwati
lanjut
Ila Lee
Abi ada anak kamu tu jgn keras2 Dong
Welas Trianingsih
😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!