NovelToon NovelToon
My Ex Crush

My Ex Crush

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Zoya Putri Sasmita tau dia seperti cari mati karena berani melamar kerja di perusahaan orang tua mantan temannya yang selalu membencinya waktu SMA.

Tapi prospek kerja di sana sangat menjanjikan. Apalagi dengan hobi travellingnya ya jing sering menyusahkan dompet kedua kakak laki lakinya.

Jika dirinya berhasi diterima, kedua kakaknya pasti akan sangat bersuka cita dan semakin mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesedihan Zoya

"Bisa kita bicara sebentar?" tahan Feli saat melihat Zoya buru buru hendak pergi setelah meeting selesai.

Nathan melirik Zoya yang sepertinya kurang nyaman melihat putri sahabat daddynya yang buru buru mendekati Zoya setelah meeting baru saja selesai.

"Aku tunggu di depan," kata Nathan memberikan waktunya karena melihat wajah Felicia yang penuh harap.

"Thank's Nathan," ucap Felicia lega.

Tapi engga buat Zoya. Wajahnya seketika membeku.

Saat Nathan beneran pergi, Zoya menatap Kak Feli dengan tatapan aneh.

Tanpa kata Felicia menariknya ke arah pojok ruangan meeting yang cukup sepi dari orang orang yang lalu lalang.

"Maafkan, kakak," ucapnya dengan suara bergetar saat melihat reaksi Zoya yang seperti ngga mau lagi mengenalnya. Bahkan gadis itu terus saja memalingkan wajahnya.

Felicia mengerti, kesalahan keluarganya sangatlah besar dan tak termaafkan.

Hatinya yang awalnya gembira karena akhirnya bisa bertemu lagi dengan adik Dirga jadi meleyot-layu melihat penolakan dalam diam Zoya.

Zoya tetap ngga mau melihat ke arah Kak Feli. Dia tau, ini juga ngga adil buat Kak Feli. Tapi sesuai permintaan papa dan mama, mereka akan menjauh dari Kak Feli. Bang Dirga setelah tersadar hampir sebulan lamanya dari komanya pun, menurut.

Mereka semua saat itu takut kehilangan Bang Dirga. Bahkan Zoya sampai ngga pernah lagi membuka akun sosial medianya. Mereka ngga ingin keluarga Kak Feli tau dan mencelakakan abangnya lagi.

Mereka kembali karena mendengar selintingan kabar kalo Kak Feli dan keluarganya sudah pindah ke luar negeri.

Tapi nyatanya mereka bisa ketemu di sini.

Bagaimana ini? Bang Erwin sudah menikah dan punya anak. Kerjaannya pun juga sudah sangat nyaman. Bang Dirga juga begitu.

Apa mereka harus melarikan diri lagi?

Air matanya dan air mata Kak Feli sama sama bergulir pelan.

Zoya tau, Kak Feli juga sama sakitmya seperti Bang Dirga. Tapi semua jalan sudah buntu. Sekarang hanya ada satu jalan yang menyakitkan, Kak Feli harus melupakan Bang Dirga dan keluarganya. Terlebih Bang Dirga sekarang sudah bangkit dari kesedihannya.

Jangan dekati Bang Dirga lagi.......

Zoya ingin mengatakannya, tapi dia ngga sanggup. Zoya takut tangisnya akan pecah tak terkendali.

Zoya pun melangkah pergi meninggalkan Felicia tanpa kata. Dia sudah ngga sanggup berdiri lebih lama lagi di depan Kak Feli. Hati nya bisa lemah karena dalam hatinya Zoya masih menyayanginya.

Zoya menyeka lagi air matanya sambil berjalan tertunduk.

Nathan yang dari tadi ternyata ngga benar benar pergi, tapi malah memperhatikan interaksi keduanya dengan seksama.

Mereka lebih dari kenal.....?

Dia membalikkan tubuhnya berjalan cepat saat dilihatnya Zoya pergi meninggalkan putri tertua rekan bisnis orang tuamya.

Jangan sampai ketahuan kalo dia mengintip, batinnya.

"Sudah selesai?" tanyanya dengan ekspresi seolah sedang bosan menunggu.

"Ya," sahut Zoya tak ada keinginan berdebat.

Nathan mengamatinya sejenak sebelum gadis itu mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Usap air matamu dengan ini," ucap Nathan sambil memberikan saputangannya pada Zoya.

Zoya yang memang lupa membawa sapu tangannya menatapnya ragu.

"Kalo ngga diambil, gajimu akan dipotong."

Dalam situasi normal, Zoya pasti akan mendelikkan mata atau membalaskanya dengan decakan atau mengomelinya sebagai bos ngga punya perasaan.

Tapi yang dilihat Nathan saat ini jauh berbeda. Gadis itu malah melengkungkan sedikit sudut bibirnya saat akhirnya mau menerima sapu tangan itu.

Nathan jadi melihat Zoya dalam kepribadian yang berbeda.

Kemudian tanpa kata keduanya melangkah pergi. Nathan membawanya ke root top hotel, tempat semula mereka datang.

Kali ini Nathan menggandengnya menuju helikopternya.

Zoya melirik pada tangan kokoh Nathan yang menggenggam jari jari kurusnya. Kemudian ganti melirik pada pemiliknya yang menatap lurus ke depan.

Kemudian cepat cepat mengalihkan tatapannya ke arah lain ketika Nathan menoleh padanya.

Nathan tersenyum samar pada wajah yang sudah merona hingga ke leher putihnya itu.

"Kalo mau lihat, lihat saja," kata Nathan sengaja menggoda Zoya. Sengaja memancing emosinya yang suka meledak ledak. Tapi Nathan suka dari pada Zoya hanya diam begini.

Sayangnya, Zoya ngga berekspresi apa apa. Hatinya terlalu sedih saat ini hingga ngga bisa membalas kata kata Nathan seperti biasa.

*

*

*

"Cleo, Aku nggak bohong. Si Jeff di apartemennya, nih. Gara gara kamu, sih, ngga nyingkirin mangkok sotonya. Coba kamu yang nyuruh buang, Jeff pasti nurut," omel Eriel panjang lebar via telpon. Sekarang dia berada di kamar Jeff. Menunggu si bodoh yang sedang tertidur.

Laki laki bodoh ini ngga mau opname di rmh sakit. Jadinya di kamarnya dia tiduran sambil di pasang tiang infus.

Flashback on

Begitu pulang dari perusahaan Nathan, Fazza dan Eriel menatap khawatir pada wajah Jeff yang nampak agak meringis. Sepertinya sudah ngga tertahan lagi.

Benar saja, begitu sampai di depan mobilnya, dia pun langsung bersandar di badan mobil dengan posisi sedikit membungkuk sambil memegang perutnya.

"Sudah dikasih tau jangan dimakan. Masih juga dimakan. Sampai separoh lagi. Kalo si nyonya ngga ngomong, bakalan lo abisin..... Belagak sok kuat. Sakit, kan, sekarang," kesal Eriel dengan berondongan omelannya. Fazza yang berada di sampingnya hanya nyengir.

"Demi maaf ya, bro," ejeknya sambil membukakan pintu belakang mobilnya.

"Dasar pejuang maaf recehan," kekeh Eriel akhirnya ikut membantu Fazza membawa masuk Jeff ke jok penumpang.

Jeff ngga menjawab satu pun omelan teman temannya. terutama Eriel. Perutnya tambah sakit jika dia menggerakkan lidahnya untuk bicara.

"Kita antar dia pulang dulu. Nanti pengawal aku akan ngantar mobil kamu dan Jeff ke apartemen," kata Fazza sambil menutup pintu mobil.

"Oke lah."

Eriel pun menelpon dokter pribadi keluarganya, sedangkan Fazza mengemudikan mobil ke apartemen Jeff.

"Bolong dah tuh lambung," omel Eriel lagi ketika melihat ringisan di wajah Jeff.

"Lagian bule makannya sambal cabe rawit, mana kuat," omel Eriel lagi, antara kasian, gemas juga kesal.

"Nyinyir banget kayak emak emak di pasar lo, Riel," sarkas Fazza masih dengan cengiran di wajahnya. Telinganya rasanya sudah ngga sanggup lagi menerima rentetan omelan Eriel.

Perasaan dia maminya di rumah ngga gitu gitu banget kalo marah sama anak anaknya.

"Enak aja," bantah Eriel ngga terima.

"Ni, minyak angin. Baluri perut lo," kata Fazza sambil memberikan minyak angin yang dia ambil di samping mobil pada Eriel. Susah mau ngasih langsung ke Jeff. Malah nanti dia bisa nabrak atau bahkan ditabrak karena ngga fokus melihat jalan di depannya

Kebiasaan maminya yang memang suka menyimpan minyak angin di dalam mobilnya.

"Siapa tau nanti kamu butuh."

Setelah sekian lamanya akhirnya minyak angin itu berguna juga.

Perlahan Jeff membuka beberapa kancing kemejanya dengan susah payah.

Kemudian membalurkannya ke perutnya. Lumayan sedikit berkurang.

"Hemm.... Aroma terapi," decih Eriel saat cuping hidungnya menangkap harum yang tajam itu masuk ke dalamnya.

"Thank's," ucap Jeff pelan.

Walaupun suka mengomel, tapi Eriel sangat setia kawan.

"Jangan jadi bodoh, Jeff. Putusin Elea, pasti Cleo akan maafkan kamu," saran Fazza ngga pernah bosan mengisi telinga Jeff yang hanya bisa mengangguk dalam ringisannya.

End

Cleora terpaku mendengarnya. Ngga nyangka laki laki sok kuat itu bisa sakit juga karena sambal.

"Cleo, aku mau meeting, nih. Fazza udh pulang dari tadi. Kamu ke sini sekarang," Eriel sedikit merengek.

Cleo menatap jam di tangannya. Sudah hampir jam empat.

"Cleo....," rengek Eriel lagi karena belum mendengar jawaban Cleo Dia ngga boleh terlambat. Daddy bisa memotong tunjangannya untuk berlibur ke luar negeri.

"Setelah meeting, aku ke situ lagi. Ayolah Cleo. Ini juga gara gara soto punya kamu, kan. Gimana kalo emak bapaknya tau kalo anaknya jadi sekarat gara gara soto sambal dari kamu," rengek Eriel lagi.

"Iya, iya. Aku ke situ." Terpaksa Cleora menuruti permintaan Si rewel Eriel.

Padahal dia masih trauma ke apartemen Jeff. Walau berbeda negara, tapi tetap saja intinya sama, apartemen Jeff.

YESS! Teriak Eriel dalam hati sambil melihat wajah pucat Jeff yang masih tertidur dan sesekali meringis seperti masih tetap merasakan sakit walau dalam tidur sekalipun.

"Kamu akan berterimakasih, nanti, Jeff," desisnya dengan lengkung bibir yang sempurna.

1
hersita maharani
makasih author 💞💞💞💞💞💞
Atik Kiswati
mksh buat ceritanya....
Rahma AR: sama sama ....
total 1 replies
Yosi Yosi
Luar biasa
fayna
ceritanya seru, tp tokohnya banyak.
apalag aq yg ingatannya sependek ikan dori 🤣
Erna Wati
⭐⭐⭐⭐⭐🌹🌹🌹🌹
Niaa🥰🥰
Luar biasa
asmara wati
kotak nya aja nih than 😂, gak sama isinya juga 😂
Satriani Ani
Luar biasa
asmara wati
tipo ya Thor 😄, pernikahan anakku , kan harusnya
Rahma AR: makasih koreksinya ya
total 1 replies
alfa risky
suka sama ceritanya...so pasti soal happy ending
Niaa🥰🥰
Luar biasa
Yashlaura
aaaaaaaàaaa......
Yashlaura
aiii matekkkk 😜
Yashlaura
coba alih profesi dulu ambil kelas privat profesi ahli perjodohan
Yashlaura
anal sholeh mami 😍
Yashlaura
cie udah deklarasi aja "calon abang ipar" 😂😂😂
Yashlaura
wooiiii. anak sapa pake mau dijodohin segala 😂
liberty
gue mau bilang sokor takut dosa 🤭
liberty
tipe emak² ghibah 🤣🤣🤣🤣
liberty
Gathan & keluarganya agak laen...manusia langka 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!