NovelToon NovelToon
Suami Penyembuh Luka

Suami Penyembuh Luka

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yunis WM

Kecewa, mungkin itulah yang saat ini di rasakan Donny Adriano Oliver. Bagaimana tidak harapan untuk segera membangun rumah tangga dengan kekasih yang sudah di cintainya selama enam tahun pupus sudah. Bukan karena penghianatan atau hilangnya cinta, tapi karena kekasihnya masih ingin melanjutkan mimpinya.

Mia Anggriani Bachtiar, dia calon istri yang di pilihkan papanya untuknya. Seorang gadis dengan luka masa lalu.

Bagaimanakah perjalanan pernikahan mereka. Akankah Donny yang masih memberi kesempatan kepada kekasihnya bisa jatuh cinta pada istrinya yang awalnya dia perlakukan seperti adik perempuan yang dia sayangi. atau Mia yang sudah lama menutup hati bisa luluh dan jatuh pada perhatian dan kasih sayang yang Donny berikan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epis. 25 Mencium kening

“Kenapa Mia terlihat sangat takut denganmu, Al?”. Donny menutup berkas terakhir yang dia tanda tangani setelah membacanya denga teliti. Wajahnya mendongak menatap sekertarisnya. Alfandy tidak berani menatap Donny, membuat Donny memicingkan matanya.

“Ada apa?”, tanyanya lagi. Alfandy masih diam membuat Donny semakin yakin ada yang terjadi di antara mereka.

Donny menghela nafas, dia berdiri menatap ke luar jendela. Di sana dia melihat Mia yang baru saja turun dari mobil. Dia lalu berkata, “Saya menyayaginya, Al. saya harap kamu tidak melakukan apapun yang menyakitinya”. Donny menatap Alfandy yang masih menunduk, “saya mungkin tidak akan memaafkan kamu untuk itu”. Donny berlalu dari hadapan Alfandy, laki-laki itu masih saja diam di tempatnya.

Tindakannya hari itu memang sangat berani, dia melakukannya karena tidak ingin Mia membuat Donny semakin pusing. Laki-laki itu menarik nafas panjang lalu keluar dari ruang kerja Donny.

Donny sudah menemukan Mia terbaring di tempat tidur sambil memainkan gawainya, bertukar pesan dengan Fiona dan Alex di grup chat yang sengaja mereka buat khusus untuk mereka bertiga. Gadis itu menyimpan gawainya di atas nakas ketika Donny mendekat padanya.

“Saya mau keluar, mungkin pulangnya agak malam”. Kata Donny, “Kamu makan malam sendiri saja yah”. Mia hanya mengangguk sambil bergumam. Keningnya mengernyit memandang Donny yang keluar dari kamar. Sejak kapan suaminya itu memberitahunya kalau ingin pergi. Gadis itu hanya bisa geleng-geleng kepala. 

Hari ini Natasya kembali dari luar negeri, dia dan Donny akan bertemu di apartemen Donny yang di beli khusus untuk pertemua mereka.

“Kamu pulang saja Al, saya akan meminta Leo menjemput saya”, perintahnya pasa Alfandy.

“Baik Tuan”.

Alfandy baru meninggalkan Donny ketika memastikan Tuannya itu sudah masuk ke dalam lift. Lift yang di naiki Donny adalah lift khusus menuju apartemennya yang terletak di lantai teratas gedung itu.

Natasya langsung menghambur memeluknya ketika Donny baru saja masuk, Amelia yang melihat Donny datang pun meninggalkan mereka berdua. Memberi mereka privasi.

“Bagaimana dengan pekerjaan kamu”. Seperti biasa, laki-laki itu selalu berbicara dengan sangat lembut. Natasya memeluk pinggangnya dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang laki-laki yang telah memiliki istri itu.

“Semuanya lancar”.

“Kapan rencana kamu menceraikan gadis itu”. Tanyanya tanpa basa-basi. Dia tidak mau kekasihnya itu tinggal lebih lama dengan gadis lain. Dia takut, untuk pertama kalinya dia takut kehilangan Donny.

“Setelah kamu siap meninggalkan semuanya dan menjadi istri saya”. Telak, jawaban Donny menghantam hatinya sangat dalam. Gadis itu hanya diam, dia tidak bisa memberi waktu pasti kapan tepatnya dia bisa melepas cariernya. Masih jauh dalam bayangannya untuk menikah.

Laki-laki itu mengangkat sebelah sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman penuh ironi. Dia menertawakan dirinya sendiri yang terlalu mencintai gadis yang saat ini masih bersandar di dadanya.

“Apakah itu berarti selama itu kalian akan tetap menjadi suami istri”, tiba-tiba saja Natasya melepaskan pelukannya dan menatap Donny denga intens. Donny mengangguk-angguk pelan, wajah Natasya berubah pias. Jika dalam waktu satu atau bahkan lima tahun dia baru siap, apakah saat itu belum terlambat.

Donny tidak memberi tahu Nastasya perihal kontrak yang dia buat dengan Mia bahwa pernikahannya hanya akan berlangsung selama enam bulan saja, dia menepati janjinya pada Mia kalau tidak akan ada yang tahu selain mereka.

“Saya sudah bilang, saya akan menunggu kamu”. Donny tersenyum sambil membelai pipi Natasya, “Tapi jangan buat saya menunggu lebih lama lagi, ini kesempatan terakhir kamu”. Sebisa mungkin Donny menunjukkan wajah penuh kasihnya pada Natasya walaupun sebenarnya dia sangat ingin menegaskan pada gadis itu bahwa kali ini dia tidak akan memberi kesempatan lagi padanya dan kali ini adalah benar-benar yang terakhir kalinya.

Natasya hanya bisa menunduk, dia tahu Donny sangat ingin menjadikannya sebagai istri. Tapi dia ingin menunjukkan pada semua orang bahwa dia bisa menggapai semua mimpinya tanpa campur tangan Donny. Gadis itu menarik nafas, iris coklatnya mencoba menatap manik hitam laki-lakai di sampingnya lalu tersenyum.

“Jangan khawatir, saya pasti akan menjadi istri kamu”. Gadis itu memajukan kepalanya dan mencium lembut bibir Donny. Donny membalas ciumannya, dan mereka saling berciuman untuk waktu yang cukup lama.

Natasya meninggalkan aparetemen lebih dulu, sementara Donny masih berdiri di balkon apartemen itu memandang germelapnya malam penuh bintang sambil memegang segelas wine merah di tangannya. Ada yang aneh dengan perasaannya, rasanya sedikit berbeda dengan biasanya tapi entah apa itu. Dia meneguk wine sampai tandas lalu meninggalka apartemen itu. Leo sudah menunggunya sejak tiga puluh menit tadi.

Donny menyandarkan kepalanya pada sandaran mobil, laki-laki itu memejamkan matanya nampak berfikir. Dia yakin cintanya pada Natasya tidak berkurang sedikitpun, masih sama seperti dulu. Lalu kenapa saat bersamanya dia tidak lagi terlalu menikmatinya.

Mobil sudah terpakir sempurna saat Leo membukakan pintu untuk Donny, laki-laki itu lalu turun dari mobil dan segera menuju ke kamarnya. Entah kenapa dia sangat ingin melihat wajah damai Mia.

“Mia sudah makan”? tanyanya pada Bu Mira yang datang menghampirinya.

“Sudah, Tuan. Nyonya meminta makan malamnya di bawah ke kamar”. Donny mengangguk. “Istirahatlah, Bu”, Katanya sebelum masuk ke dalam kamar.

 Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, Donny menuju kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan dirinya. Dia membenarkan selimut Mia yang tidak karuan bentuknya, membelai rambutnya dengan sayang dan tanpa dia sadari kepalanya menunduk mencium kening gadis itu.

Seketika dia membulatkan matanya. “apa yang saya lakukan”. Laki-laki itu lalu tidur membelakangi Mia, mencoba melupakan apa yang baru saja di lakukannya.

“Semalam Mas Donny pulang jam berapa?” saat ini mereka sedang duduk di meja makan untuk sarapan. Donny terlihat canggung, dia malu menatap Mia karena berani mencium gadis itu saat dia tidur.

Donny berdehem mencoba menghilangkan kecanggungannya. “Jam sebelas mungkin”, jawabnya mencoba setenang mungkin seperti biasa. “Kamu nungguin saya”, tanyanya bermaksud menggoda Mia.

“Iya”.

“Kenapa”, laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya. “Mau aja”. Dia membuang nafas pelan, memangnya jawaban apa yang dia harapkan dari Mia. Gadis itu terlihat sangat berbeda dengan kebanyakan gadis lainnya, hatinya seperti tertutup entah oleh apa. Bagaimana bisa dia bersikap seperti biasa-biasa saja saat ada seorang lelaki memberinya perhatian dan kasih sayang. Terlebih laki-laki itu adalah seorang Donny Adriano dan laki-laki itu juga suaminya.

Gadis itu mengernyit ketika ada pemberitahuan pembatalan pemesanan dari aplikasi ojek online. Padahal tadi dia sudah memberikan alamat yang jelas dan di balas ok oleh drivernya. Bahkan posisi drivernya sudah sampai di titik penjemputan.

“Kenapa Mi?” tanya Donny melihat wajah kesal gadis itu.

“Aku tadi pesan ojek online, pas sampai malah di cancel”, ocehnya memanyunkan bibirnya.

“Leo yang akan mengantar kamu, Mi”, suara Donny terdengar kesal. Selalu ada drama ketika akan mengantarnya ke manapun.

“Dengan mobil mewah itu”, gadis itu mengibas-ngibaskan tangannya. “Aku nggak mau”. Donny terdengar mendesah.

“Tolong dengarkan saya sekali saja, Mia”, kali ini Donny berbicara lebih lembut, gadis di depannya ini memang sangat keras kepala.

1
Endah Lestary
Luar biasa
Endah Lestary
Lumayan
DG s
Luar biasa
fajar Rokman.
mampir
Hasanah
masyaAllah
Khusnul Khotimah
bagus tor /Good/
Suyati
sukses slalu thor
Suyati
kasian jg dimas ya
Suyati
kamu hrs terima na, jangan sakit hati
Suyati
udah bucin nih donny
Suyati
seru thor
Suyati
donny plin plan, egois
Suyati
yaa.. kesian Mia kl donny nikah ma tu cewek
Yulianthy Ethi
Kecewa
Yulianthy Ethi
Buruk
Syaeful Bachris183
y
Suyati
tp hati g bs d bohongin kan..
Suyati
pasangan beneran cuma lom ada perasaan, br dkit
Suyati
ntar jg bucin si doni
Suyati
santai sikapnya mia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!