NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12 Cinta Atau Sekedar Hasrat?

Setelah pertemuan pertama yang memilukan dengan Kirana, tak ada hari yang dilewati Raka tanpa merenungi perbuatannya di masa lalu. Dia mencoba menggali sedalam-dalamnya, apakah yang mendorongnya memperkosa sang adik waktu itu memang cinta sejati ataukah sekadar hasrat belaka.

Raka terus mengingat kembali bagaimana awalnya dia menaruh perhatian khusus pada Kirana. Sebagai saudara yang begitu akrab sejak kecil, mereka memang selalu bersama dalam suka dan duka bagaikan saudara kandung sesungguhnya.

Hingga di masa remaja, Raka mulai memandang Kirana sebagai seorang gadis yang cantik. Berkali-kali dia terpesona melihat tumbuh kembang sang adik yang memiliki paras rupawan serta tubuh indah yang menggoda iman.

"Apakah perasaanku waktu itu benar-benar cinta? Atau hanya nafsu terlarang semata yang membutakan nurani ku?" gumam Raka kembali mempertanyakan pada dirinya sendiri.

Kenangan-kenangan masa lalu itu kembali terputar bagaikan rol film di kepalanya. Bagaimana dia selalu mencuri pandang ke arah Kirana saat sang adik tak menyadarinya. Mengagumi setiap lekuk tubuhnya yang terbungkus pakaian tipis. Membayangkan bagaimana menyentuh kulitnya yang putih mulus...

"Tapi akankah aku tega melakukan perkosaan sadis itu jika benar-benar mencintainya?" Raka terus bergulat dengan kebimbangannya. "Bukankah cinta sejati seharusnya membuat seseorang melindungi pasangannya dengan sepenuh jiwa?"

Memori kelam malam mengerikan itu kembali mengapung dalam benaknya. Bagaimana dia melampiaskan hasrat dengan kejam hingga menghancurkan jiwa raga Kirana. Tanpa sedikitpun rasa iba mengingat gadis itu adalah adik satu-satunya.

Raka menjambak rambutnya kesakitan mengingat semua kenangan buruk itu. Diapun mulai menangis tersengal di antara isakan pedihnya yang putus-putus.

"Inikah yang dinamakan cinta? Ataukah semua itu hanya dorongan hawa nafsu terlarang yang menjadikan diriku binatang buas?" Raka terisak pedih dalam dilema abadi.

Di satu sisi, dia mengakui pernah memiliki ketertarikan khusus pada Kirana. Mengagumi seluruh sisi fisik sang adik yang berkembang menjadi gadis rupawan menawan hati. Tetapi di sisi lain, Raka tak dapat memungkiri bahwa semua hasrat itu hanyalah dorongan nafsu belaka dari dalam dirinya.

Nafsu lah yang telah membutakan nuraninya saat itu. Yang mendorongnya berbuat sadis tanpa perasaan hingga menghancurkan jiwa raga Kirana secara keji. Andai saja dia bisa mencintai dengan sepenuh jiwa, mustahil dia akan memperlakukan Kirana seperti itu.

"Tuhan...berilah aku jawaban yang sejati. Apakah yang kurasakan dulu itu cinta sejati atau sekadar hasrat terlarang semata?" Raka memohon dalam ratap tangisnya yang memilukan.

Mencari kebenaran untuk bisa mendapatkan pengampunan sejati dari Kirana, memang harus dimulai dengan mengungkap akar permasalahan dalam dirinya sendiri. Mengakui apakah yang mendorongnya waktu itu memang cinta suci ataukah sekadar hasrat najis belaka...

...

Setelah bergelut dalam pergolakan batin berkepanjangan, Raka akhirnya mencoba merenungi kembali persoalan intinya. Apakah yang dia rasakan dulu untuk Kirana memang cinta sejati, ataukah sekadar hasrat duniawi belaka.

Dibantu oleh kesediaan Kirana untuk sedikit membuka hati, Raka mencoba mengungkap kebenaran itu dengan hati-hati. Dia tak ingin menambah luka lagi di hati sang adik yang sudah terlanjur parah dia lukai.

"Kirana...aku mohon tunjukkan jalan bagaimana aku bisa mendapatkan pengampunan mu yang sejati," buka Raka dengan nada memohon saat mereka kembali dipertemukan.

Kirana menunduk dalam dengan raut kusut membayang di wajahnya. "Entahlah Kak, aku pun masih sulit membuka hatiku sepenuhnya setelah apa yang terjadi..."

Raka mengangguk lamat-lamat. "Aku tahu, dan aku menerimanya Kirana. Tapi izinkanlah aku bertanya, apakah dulu pernah terpikir olehmu jika aku benar-benar mencintaimu?"

Kirana mendongak kaget mendengar pertanyaan itu. Bayangan akan kenangan buruk kembali menghantuinya sejenak sebelum dia berhasil mengusirnya. "Maksudmu saat kau memperkosaku waktu itu?"

Mendengar kata 'perkosa' keluar dari mulut Kirana membuat rasa bersalah Raka kembali menjalar memenuhi rongga dadanya. "Ya... saat itulah. Apakah menurutmu yang kulakukan memang karena cinta, ataukah sekadar hasrat belaka?"

Kirana tampak membisu sejenak, tampak menimbang-nimbang kata-kata yang tepat untuk menjawab. "Sejujurnya Kak, aku tak tahu harus menyebutnya cinta atau bukan. Yang jelas, perbuatanmu waktu itu sudah di luar batas kemanusiaan."

"Kau benar-benar memperlakukanku seperti binatang tanpa perasaan. Merenggut keperawananku dengan sadis dan tanpa rasa iba sedikitpun," lanjut Kirana dengan suara bergetar menahan isak tangis. "Sungguh, hal seperti itu tidak akan dilakukan oleh seseorang yang benar-benar mencintai pasangannya."

Raka terdiam mendengar pengakuan pedih itu, merasakan kembali cambukan rasa bersalah yang tak terkira. Rupanya memang benar, yang dia lakukan saat itu bukan bagian dari cinta sejati. Melainkan dorongan nafsu belaka yang membutakan akal sehatnya.

"Kau benar Kirana... Aku memang bukan mencintaimu waktu itu, melainkan telah dibutakan hawa nafsu terlarang yang melampaui batas kemanusiaan," aku Raka dengan lirih dan penuh sesal. "Aku sungguh makhluk hina yang tak seharusnya hidup di dunia ini..."

Mendengar pengakuan tulus itu, Kirana hanya bisa menunduk sedih. Dia tahu bagaimana tersiksanya rasa bersalah yang dirasakan Raka hingga membuatnya memandang rendah dirinya sendiri.

"Aku memang pantas mendapatkan segala siksaan ini, Kirana. Tapi kumohon, sekali lagi berilah aku petunjuk bagaimana mendapatkan pengampunanmu," pinta Raka dengan nada memohon yang menyayat hati.

Kirana menghela napas panjang. "Aku akan mencoba membuka hatiku lebih lebar, Kak. Meski mustahil melupakan luka ini seutuhnya."

Mendengar jawaban itu membuat harapan kembali membuncah dalam dada Raka. Setidaknya kini dia bisa lebih menerima kenyataan pahit bahwa perbuatannya dulu bukan didasari cinta suci, melainkan dorongan nafsu kebinatangan belaka.

Dengan kebenaran itu, Raka akan semakin mudah membuka hatinya untuk menemukan jalan keluar. Seberapa berat pun penebusan dosa yang harus dia jalani, setidaknya kini dia bisa menghadapinya dengan kepala tegak dan keyakinan membaja.

Kirana perlahan membuka hatinya, sementara Raka bertekad untuk melakukan apapun demi menemukan pengampunan sejati atas hasrat terlarangnya di masa lalu...

..

Setelah menyadari bahwa dorongan utama perbuatannya pada Kirana saat itu memang murni hasrat belaka, Raka merasakan sedikit keringanan dalam hatinya. Setidaknya kini dia tidak lagi berputar-putar dalam dilema mencari tahu apakah yang dirasakannya dulu itu cinta sejati atau bukan.

Meski tetap terasa pedih mengakui kenyataan bahwa dia telah memperkosa Kirana dibutakan nafsu kebinatangan, Raka merasa lega bisa menerimanya dengan lapang dada. Ini menjadi langkah awal membuka jalan penebusannya menuju pengampunan sejati.

"Kirana, meski aku tahu ini akan sangat berat bagimu, izinkanlah aku untuk mencoba memperbaiki segalanya," pinta Raka dengan nada rendah hati saat mereka dipertemukan kembali.

Sang adik menghela napas panjang, sorot matanya masih sarat kepedihan meski telah sedikit membuka hati. "Aku akan mencoba Kak, tapi kau harus bersabar. Mengampuni perbuatanmu tidak semudah membalikkan telapak tangan."

Raka mengangguk lemah. "Aku tahu Kirana, aku paham sepenuhnya. Kumohon dengan sepenuh hati, tunjukkan aku jalan agar aku bisa menebus dosa-dosa kejimu."

Kirana memandangnya dengan sorot kepedihan mendalam. "Baiklah Kak, akan aku usahakan memberimu jalan seiring waktu. Yang terpenting, kau harus berjuang menebus dosamu dengan sungguh-sungguh dari awal."

"Pertama, akuilah sepenuhnya bahwa yang kau lakukan memang murni dorongan nafsu terlarang tanpa sedikit pun unsur cinta di dalamnya," tegas Kirana dengan nada memaksa. "Hapuskan segala kepura-puraan, hadapilah kebenaran itu dengan kepala tegak."

Raka mengangguk mengiyakan. "Ya Kirana, aku mengakui sepenuhnya bahwa perbuatanku saat itu murni didorong nafsu terlarang yang kelewat batas. Bukan cinta sejati seperti yang seharusnya."

Mendengar pengakuan tulus itu, Kirana sedikit menghela lega. "Baiklah Kak, itu langkah awal yang baik. Dari sini aku berharap kau bisa lebih terbuka untuk menebus segalanya dengan usaha sungguh-sungguh."

"Kedua, kau harus menjalani semacam rehabilitasi jiwa agar hasrat terlarangmu itu bisa disembuhkan dari akar-akarnya," Kirana kembali memberi wejangan. "Tanpa mengatasi itu, mungkin saja kau akan terjerumus pada kejahatan serupa lagi suatu hari nanti."

Mendengar nasihat itu, Raka merasa bagaikan dilempar dengan kebenaran mentah. Dia sadar, tanpa mengatasi akar permasalahan hasrat terkutuknya, sia-sialah semua upaya penebusan dosa yang dilakukan nanti.

"Kau benar Kirana, aku harus menyingkirkan kebinatanganku ini dari tubuh dan jiwaku secara total," Raka meyakinkan tekadnya. "Aku akan mencari jalan untuk menyingkirkan setan-setan hasrat dari diriku sampai ke akar-akarnya."

Melihat kesungguhan itu, Kirana mengangguk puas. "Aku akan terus mengawasimu Kak. Jika kau berhasil melalui semua ini, aku berjanji akan mencoba membuka hatiku seluas-luasnya untukmu."

Raka merasa harapannya kembali membuncah di dada. Dia sadar ini bukan penebusan dosa yang mudah, tapi setidaknya jalan keluarnya sudah mulai terbentang ke depan.

Dengan mengatasi hasrat terlarangnya secara total, Raka berharap suatu saat nanti dia akan benar-benar bisa lepas dari belenggu kebinatangan itu. Sehingga pada waktunya, dia bisa mendapatkan pengampunan sejati Kirana dan memulai lembaran baru hidup yang lebih bersih dan mulia.

...

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!