NovelToon NovelToon
Hinaan Dari Keluarga Suami Ku

Hinaan Dari Keluarga Suami Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Takdir sungguh begitu menyesakkan bagi diriku . Takdir membuat hidup ku berubah total . Kamu datang membawa kebahagiaan atau luka aku pun tidak tau itu . Tapi saat kehadiran mu , semua nya berubah . Bahagia, hanya di awal nya saja , hingga luka itu datang seiring berjalan nya dengan waktu . . Tapi ini semua bukan salah mu, tapi ini semua salah ku , yang terlalu terburu-buru menilai sesuatu . Bahkan aku tidak pernah peduli dengan nasihat orang . Waktu itu aku terbuai dengan cinta manis mu . . Ini Kisah ku, kisah Khairunnisa yang mengalami kepahitan setelah aku menikah . . Note : cinta itu tidak selama nya indah , jika kamu mencintai seseorang bukan karena Allah , melainkan karena nafsu dunia mu, tapi cinta itu akan berkali-kali indah , jika kamu mencintai seseorang karena Allah . Karya asli ... No plagiat . . Di larang keras meniru . .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 18

Malam itu terasa sangat lama bagi Nisa. Rasa nya mata nya sangat sulit sekali terpejam . Nisa berulangkali mencoba memejamkan kedua bola mata nya , namun sayang , bayang-bayang kejadian kemarin terus saja menghantui dirinya .

Nisa melirik ke arah samping nya ,tepat nya pada bude Sira yang sedang tertidur bergelung dengan selimut . Tidur wanita paruh baya itu tampak sangat pulas sekali , mungkin karena wanita itu kelelahan seharian ini .

Bude Sira yang mengemasi barang-barang milik nya yang ada di rumah Mirna . Wanita paruh baya itu di bantu oleh Desi anak nya .

Nisa tadi ingin ikut , dan biarkan saja dirinya yang mengemasi semua barang nya . Rasanya tidak enak dan sungkan sekali , membiarkan orang lain mengemasi barang-barangnya .

Tapi bude Sira dan Desi melarang Nisa . Kedua nya menyuruh Nisa untuk tetap berada di rumah bude Sira dan beristirahat saja .

Sedangkan Tiar pemuda itu sudah pergi mencari becak keliling yang akan mereka gunakan besok untuk mengantar Nisa pulang ke rumah kedua orang tua nya .

Sungguh entah dengan apa Nisa membayar semua budi keluarga itu.  Nisa merasa sangat bersyukur sekali , saat suami dan mertua nya tidak peduli dengan dirinya . Tapi ada keluarga yang masih peduli dengan Nisa .

Mungkin jika tidak ada bude Sira , Nisa akan luntang-lantung tidak jelas , bersyukur sekali dirinya bertemu dengan bude Sira .

Nisa menghapus air mata yang menetes mengalir di pipi nya .

Bayang-bayang semua kejadian tadi terus menghantuinya , apa lagi kalimat-kalimat menyakitkan yang Doni lontarkan sungguh menyayat hati dirinya .

Tidak pernah membayangkan kehidupan setelah menikah akan seperti ini .

"Ya Allah ! Ini semua karena ku . Ini semua karena ku yang terlalu terburu-buru menerima lamaran dari bang Doni . Andai aku dulu mencari tau terlebih dahulu seluk beluk kehidupan nya , mungkin saat ini aku tidak akan pernah merasakan nama nya sakit seperti ini . "

Tangan nya lalu mengelus perut buncit nya.  Perut nya memang sedari tadi terasa sakit . Tapi sakit di perut nya tidak sebanding dengan sakit yang ada di dalam hati nya . "Nak , ibu janji , apa pun yang terjadi , kamu akan tetap terus bertahan ya nak " ucap Nisa pelan . Dirinya tidak mungkin bersuara kuat , takut membangunkan bude Sira .

Pagi-pagi sekali mereka harus bangun untuk bersiap, bude Sira mengatakan jika setelah melaksanakan shalat subuh , mereka akan segera berangkat menuju ke desa bapak dan ibu nya Nisa .

Namun mata Nisa seakan enggan untuk terpejam barangkali sebentar saja .

Nisa sudah mencoba nya , namun tidak bisa sama sekali .

"Loh, muka nya mbak Nisa kok pucat benget sih ? Mbak Nisa sakit ?" Tanya Desi .

Semua nya langsung menoleh ke arah Nisa . Bude Sira tadi terlalu sibuk mengemasi sesuatu yang akan di bawa nya ke rumah ibu dan bapak nya Nisa , jadi dirinya tidak terlalu memperhatikan wajah wanita itu .

"Nis kamu sakit ? Atau mau pergi dulu ke klinik ? Kita nanti lewatin klinik loh ." Ucap Tiar khawatir, sungguh dirinya sangat mengkhawatirkan wanita yang masih saja memenuhi hati nya itu .

Desi menoleh ke arah kakak nya , dengan kening yang berlipat , dirinya bingung saat melihat kakak nya sekhawatir itu dengan seseorang .

"Enggak apa-apa kok . Aku cuman kurang tidur aja semalam " sahut Nisa sambil menundukkan kepala nya.

"Kamu enggak tidur Nis ? Kenapa ? Apa kurang nyaman tempat tidur nya . " Tanya Tiar lagi , dan hal itu mengundang tatapan aneh dari Desi .

"Abang kok ?--"

"Des, bantuin ibuk nyusun kue yang ada di belakang ya.  Ibuk mau bawa kue itu . "Sela bude Sira yang tau akan pertanyaan dari anak bungsunya itu .

Desi menurut , gadis cantik itu langsung menuju ke belakang, dan menyusun kue-kue yang ada di sana .

"Nis , duduk dulu yuk sayang , Bude ambilkan minuman hangat untuk kamu " bude Sira menuntun wanita cantik itu untuk duduk di kursi rotan yang ada di rumah nya .

Nisa hanya menurut saja , duduk di sana , karena memang kondisi badan nya yang tidak sehat . Nisa akui , badan nya sedikit sakit, kepala nya pusing , namun Nisa berusaha untuk kelihatan baik-baik saja .

"Nis kamu baik-baik saja kan ?" Tanya Tiar lagi , pria itu sudah rapih dengan jaket kulit nya , mereka tinggal menunggu becak nya saja yang mungkin sebentar lagi tiba .

Nisa menggeleng kan kepala nya , masih tersenyum menatap ke arah pria yang sudah duduk tidak jauh dari nya itu . "Saya baik-baik saja mas.  Tidak usah khawatir.  " Sahut Nisa .

Tiar mendesah , mau bagaimana kondisi nya , perempuan itu akan tetap mengatakan jika baik-baik saja .

"Nanti kita mampir dulu deh ke klinik. Kamu harus di periksa sama ibu bidan " ucap Tiar .

Nisa menggeleng kan kepala nya , merasa sungkan sekali jika mereka terus membantu diri nya.  Walaupun perut nya terasa sakit dari kemarin , tapi Nisa mencoba untuk menahan nya . "Saya baik-baik saja mas . Jadi tidak perlu ke bidan "

Tiar berdecak , ingin mengatakan sesuatu lagi, namun bude Sira sudah datang dengan segelas air hangat di tangan nya .

Wanita paruh baya itu memberikan segelas air hangat itu pada Nisa .

"Terimakasih bude " Nisa langsung menenggak nya hingga habis , setidaknya rasa hangat itu menjalar hingga ke dalam perut nya yang sakit .

Bude Sira tersenyum, mengelus kepala wanita yang tertutup hijab itu dengan sayang , dirinya sudah menganggap Nisa seperti anak nya sendiri, tidak membayangkan jika bagaimana nanti tidak bertemu dengan wanita itu .

Tin tin tin 

Suara klakson sepeda motor di depan rumah bude Sira berbunyi, Tiar langsung bangkit dan berjalan menuju ke luar rumah.

"Buk, becak nya sudah sampai " teriak Tiar dari arah luar .

Bude Sira tersenyum, lalu memanggil Desi dan mengajak gadis itu untuk membawa barang-barang yang akan mereka bawa ke ruang ibu dan bapak nya Nisa.

"Bude kenapa banyak sekali yang bude bawa ?"

Bude Sira tersenyum . "Itu oleh-oleh buat ibu , bapak kamu sayang . Bude udah lama banget enggak ke sana "

"Tapi bude --"

"Buat ibu , bapak Nis . Rezeki mereka. " Sela bude Sira , dirinya tau jika Nisa akan menolak nya. Wanita itu terlalu sungkanan . Tidak mau merepotkan orang lain .

"Yukk, Abang becak nya udah nungguin ." Ucap bude Sira menggandeng lengan Nisa .

Nisa mengangguk kan kepala nya , lalu berjalan keluar rumah bude Sira .

Sedangkan Doni, pria itu mengintip di balik jendela yang ada di rumah nya . Doni melihat Nisa yang sudah naik ke atas becak, dengan di ikuti oleh yang lainnya .

Doni menghela nafas nya dengan kasar , ada yang hancur di dalam hati nya sana , tapi Doni tidak mampu mengatakan nya.

Hanya bisa berharap, jika wanita itu dan anak nya hidup bahagia kelak . .

1
Elok Pratiwi
cerita yg tidak ada greget nya sama sekali burukkk
Elok Pratiwi
sangat burukkk ... bikin cerita kok pemeran utsma nya sangat menderita ... sangst burukkkk
Rea Ana
.
Sumini Ningsih
lanjut
Sumini Ningsih
klo aku di hina begitu mendingan pergi dari rumah mertuanya,
Yani Suryani
lanjut
Yani Suryani
selalu menjelekan Nisa suka gini gitu ternyata anakmu Bu Mirna , bakal stroke nanti kamu kalau tau anakmu 🤰
Yani Suryani
waoo Joko kamu luaaar biasa
Sitywasitah Sity123
hemmm knpa kebiasaan cerita blm habiz udh di tamatin
Yani Suryani
betul ya Des kita dibesarkan orang tua dengan baik kok dinikahin cuma mau diinjek", dasar Nisa nya aja yg bego
Yani Suryani
waoo ternyata kemuning
jual diri kamu 🤭
setelah 🤰 ditelantarkan Joko gemblung
nyohok Lo
keluarga toxic keluarga semleng 🤦
Yani Suryani
ohhh Nisa ternyata kamu malah dapet gosokan
Yani Suryani
👣
Yani Suryani
ayo jangan baca saja jempolnya digoyang, untuk apresiasi buat si penulis
ayo kakak" yg baik 👍 dipencet
Lia_se: ♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Yani Suryani
👣
Yani Suryani
kemuning liat aja entar setelah dinikahi Joko hidupmu
bakal menyedihkan melebihi apa yg Nisa rasakan
Joko edan
Yani Suryani
👣
Yani Suryani
dasar laki laki kampret
Yani Suryani
desanya mana sih kak kok ada becak motor juga masih lewati hutan juga 🤔??
Sitywasitah Sity123
heemmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!