Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Pendongeng Jalanan

"Sejak kemunculannya di dunia persilatan, Yi Xuan yang begitu misterius ini langsung menjadi orang paling terkenal dengan reputasi tinggi, rakyat menjulukinya sebagai Pendekar Weihu Zhengyi karena kemunculannya selalu menegakkan keadilan di mana-mana. Orang seperti ini, bagaimana mungkin tidak pantas mendapatkan julukan seindah itu?"

Pendengar bersorak gembira. Melemparkan koin tembaga untuk pendongeng yang baru saja menyelesaikan kisah pertamanya.

Xinyu berdecak kesal, "Hatiku sedang gundah. Berniat keluar menghirup udara segar dan mendengarkan kisah indah dari para pendongeng, malah menemukan kisah yang begitu membosankan ini. Dewa, kau tidak bisa membiarkanku bersenang-senang sehari saja?" dia mendengus.

"Nona, kamu tidak tahu, ya? Akhir-akhir ini, pendongeng di mana pun pasti sedang menceritakan kisah Pendekar Weihu Zhengyi ini. Kisahnya begitu terkenal di seluruh dunia. Hanya kamu yang menganggapnya begitu membosankan," Yu Ning adalah pelayan pribadi di sisi Liang Xinyu, dia menegur tuannya untuk tidak bicara sembarangan di tengah kota seperti ini.

Jika seseorang mendengarnya, mungkin saja Xinyu akan menjadi target untuk melemparkan buah dan sayuran busuk.

Xinyu melambaikan tangan, "Kita pindah ke restoran sebelah."

Yu Ning mengangguk, mengikuti langkah tuannya ke manapun. Meski dia sendiri tidak yakin apakah kali ini Xinyu akan pindah lagi atau tidak.

Masalahnya, sejak tadi pagi Xinyu selalu mengganti restorannya setiap kali mendengar kisah Pendekar Weihu Zhengyi ini.

Dia memilih mencari restoran lain dari pada makan sambil mendengar cerita omong kosong itu. Hingga tiba di restoran ke empat yang dia kunjungi hari ini, Xinyu kembali mendengus kesal, "Kita pulang ke rumah lagi saja."

Ya. Bahkan Restoran Wanyu yang begitu terkenal dan paling besar di seluruh Ibu Kota pun sibuk menceritakan Kisah Pendekar Weihu Zhengyi. Xinyu benar-benar bosan sampai telinganya hampir meledak gara-gara Kisah Pendekar Weihu Zhengyi yang selalu terdengar di telinganya sejak tahun lalu.

Pulang ke rumah pun tak ada gunanya, para pelayan di rumahnya terkadang sengaja berkumpul untuk membahas novel keluaran terbaru Kisah Pendekar Weihu Zhengyi.

"Kudengar, Pendekar Weihu Zhengyi membunuh tiga orang bandit dari gunung yang merampok kediaman Keluarga Liu tadi malam. Tuan Besar Liu sampai mempersembahkan Pedang Qianli sebagai bentuk terima kasihnya. Bukankah itu keren? Siapa lagi yang bisa mendapatkan pedang berharga itu tanpa mengeluarkan satu tahil pun? Kudengar awalnya pedang itu dijual dengan harga ratusan ribu tahil perak."

Nyata saja, begitu masuk kediaman, Xinyu sudah mendengar sekumpulan pelayan sedang duduk di depan Paviliun Chuntian miliknya sambil asyik membicarakan Pendekar Weihu Zhengyi yang terkenal itu.

Xinyu refleks melempar pedangnya hingga menciptakan kesiur angin yang begitu kencang, daun-daun berguguran, para pelayan itu membulatkan mata melihat sebuah pedang siap menusuk mereka hidup-hidup. Mungkin setelah ini Xinyu akan memanggang mereka untuk menu makan nanti malam.

Tapi pedang itu meleset setengah meter, menancap dalam di batang pohon yang berada tak jauh dari para pelayan ini duduk.

Xinyu berkacak pinggang, "Bisakah jangan membicarakan orang itu di dalam kediamanku? Kalau masih berani membicarakannya, masih beruntung jika hanya kuusir, bagaimana jika suasana hatiku buruk dan aku langsung membunuh kalian?" matanya melotot tajam.

Membuat para pelayan itu berlutut dengan tubuh gemetar, "Mohon ampun, Nona. Kami sudah lalai," mereka berteriak memohon ampun.

Xinyu melambaikan tangan, meminta Yu Ning mengurus para pelayan tak tahu diri ini. Dia melemaskan tubuhnya, mencabut pedang itu dari batang pohon.

"Yu Ning, aku ingin makan kambing guling. Siapkan saja di kamarku, aku ingin berlatih sebentar."

"Baik, Nona." Yu Ning mengangguk, dia berjalan ke belakang sambil menggiring pelayan-pelayan yang tidak jadi dihukum itu.

"Menurutmu, kenapa Nona Liang kita begitu membenci Tuan Muda Yi Xuan? Sampai-sampai mengancam akan memecat dan membunuh," pelayan-pelayan itu masih saja bergosip meski nyawanya sudah hampir melayang tadi.

"Bukan apa-apa, suasana hatinya memang sedang buruk saja," Yu Ning melambaikan tangan sambil terkekeh.

"Masalahnya, masih bagus Nona tidak sungguh-sungguh memecat kita. Jika sungguhan di pecat, di mana kita akan tinggal? Haruskah menjadi pengemis jalanan lagi?" salah satu pelayan mendengus putus asa.

Yu Ning menyuruhnya diam, "Nona bahkan tidak jadi makan di restoran gara-gara Kisah Pendekar Weihu Zhengyi. Karena itu dia jadi sangat kesal, kalian jangan membuatnya semakin kesal lagi jika tidak ingin sungguhan dipecat."

"Kakak Yu, menurutmu, kenapa Nona Liang kita begitu tidak menyukainya?" pelayan kecil itu masih saja menanyakannya.

Yu Ning mengangkat bahu, "Mungkin karena nona kita adalah jenderal wanita pertama di Dinasti Yin kita. Dia adalah wanita terkuat di Ibu Kota, mana mungkin biasa-biasa saja mendengar ada orang yang mungkin lebih kuat darinya? Nona pasti marasa tersaingi," Yu Ning semakin memperkecil suaranya, sambil terkekeh pelan.

"Benarkah begitu, Kakak Yu?"

Yu Ning mengangkat bahu, "Itu hanya anggapanku saja."

•••

Suara langkah kaki kuda terdengar pelan, lalu binatang itu muncul dari kelokan jalan, di punggungnya membawa seorang pria yang menawan dan begitu tampan.

Orang itu yang disebut-sebut memiliki julukan Pendekar Weihu Zhengyi, Yi Xuan. Kudanya berhenti di tepi sungai, Yi Xuan turun untuk mengambil beberapa kendi air minum.

Dia berkuda cukup lama dari Ziyou, tiba di Kota Yunan setelah berkuda selama dua hari. Akhirnya dia akan sampai beberapa jam lagi.

Yi Xuan membuka lukisan seorang gadis muda yang cukup cantik. Bertuliskan nama Putri Ketua Sekte Yinliang, Nona Yueya, Qi Xiaoyu.

"Ketua Sekte mengatakan putrinya hilang saat turun gunung. Lalu menemukan petunjuk kalau pelakunya berasal dari Ibu Kota. Semoga penyelidikan kali ini membawa keuntungan bagiku sendiri." Yi Xuan kembali menggulung lukisan itu.

Dia menarik kantong wewangian kecil di pinggangnya, lalu mengeluarkan isinya yang hanya berisi beberapa keping uang tembaga.

Dia mendengus, "Aku harus segera menemukan Yueya jika ingin uang banyak. Semoga Ziqian bersedia membantuku meminjamkan uang saat tiba di Ibu Kota nanti."

Dia membasuh wajahnya lalu mendongak, "Ayah, waktu kita sudah dekat. Aku sudah menjadi pendekar seperti yang kamu inginkan. Aku sudah menegakkan keadilan bagi siapapun yang membutuhkannya meski meminta bayaran. Ayah, apa kau menyadarinya? Aku juga harus menegakkan keadilan untukmu, kali ini kau hanya perlu membayarnya dengan memastikan takdirku selalu baik, aku tidak akan membiarkanmu mati sia-sia. Sebentar lagi, aku akan membalaskan dendammu dan meminta pertanggung jawaban orang yang sebenarnya bersalah." Yi Xuan bergumam dalam hati.

Matahari hampir tenggelam. Jika dia berkuda dua jam lagi, dia akan tiba di Penginapan Xiaobao dan bisa bermalam di sana.

Yi Xuan segera memacu kudanya lagi.

•••

Tengah malam, Xinyu dibuat terjaga dari tidurnya karena sebuah mimpi buruk. Napasnya menderu seperti orang yang baru saja menyelesaikan lari dua kilometer.

Xinyu mengatur napasnya yang berantakan, tangannya bergerak menyeka keringat di dahi. Kemudian mengambil air minum yang tersedia di kamarnya.

"Mimpi itu lagi!" Xinyu menarik napas panjang, kemudian membuangnya dengan kencang.

Belakangan ini, Xinyu memang sering dihantui mimpi buruk. Tapi anehnya mimpi itu selalu sama sejak lima tahun terakhir.

Hal itu membuat Xinyu tidak bisa melupakan peristiwa yang terjadi lima tahun lalu itu.

Tahun yang begitu kelam baginya. Kehilangan seluruh anggota keluarga dalam semalam. Bahkan satu penglihatannya menghilang karena peristiwa malam itu.

Xinyu jelas tidak bisa melupakannya. Dia berjalan menuju rak buku yang penuh catatan-catatan lama. Dia menarik sebuah buku yang berisi paduan belajar bela diri dasar.

Xinyu tersenyum tipis, itu adalah buku yang dia baca saat pertama kali mengenal dunia persilatan, "Guru, kau membunuh seluruh keluargaku, lalu menghantuiku di dalam mimpi selama lima tahun penuh, apakah karena tidak bisa memaafkan muridmu yang tidak berbakti ini?" Xinyu mengusap buku yang sudah berdebu tipis itu.

"Guru, menurutmu, jika gurumu dan orang tuamu berdiri di atas tebing dan akan melompat bersama-sama, siapa yang akan kau selamatkan duluan?" Xinyu bertanya pelan, "Jika kau bertanya seperti itu padaku, aku akan menjawab harus menyelamatkan orang tuaku duluan. Mengingat sikapmu yang begitu buruk, meski artinya aku harus melepaskanmu, aku tidak menyesal."

"Jadi, Guru. Menurutmu, sikapku hari itu, apakah benar atau keliru?" Xinyu menghela napas pelan, dia meletakkan kembali buku dasar seni bela diri itu.

Xinyu kembali berbaring di atas ranjang, matanya menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong.

Kepalanya berisi kepingan-kepingan memori masa lalu yang begitu sulit dia lupakan. Kejadian saat seluruh kediamannya dikepung orang-orang berpakaian gelap. Lalu dia kehilangan semuanya dalam semalam.

Untungnya malam itu, Kaisar menyelamatkannya, lalu menyelidiki siapa yang berada di balik pembantaian itu.

Dan menemukan sejumlah bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa pelakunya adalah guru bela diri Xinyu sendiri, Wang Qingshu.

Beberapa hari terakhir, Xinyu mulai merangkai ratusan mimpi buruk yang selalu menghantuinya. Dia terjaga sepanjang malam, memikirkan apa yang selalu dimimpikannya sepanjang tahun.

Lalu menyadari bahwa mimpi-mimpi itu sebenarnya tidak sederhana.

Xinyu menelan ludah, "Guru, apakah kau berusaha memberitahuku sesuatu?"

Xinyu bergegas mencari beberapa catatan lain dari dalam rak bukunya. Dan menemukan catatan kecil yang pernah dia gunakan untuk menyalin separuh catatan tentang kasus pembantaian keluarganya.

Xinyu mengatupkan rahang, "Aku harus menyelidikinya lagi, mimpi buruk ini tidak akan berakhir sebelum aku mengungkap kebenaran yang tersembunyi selama lima tahun ini."

Terpopuler

Comments

Ping Chan

Ping Chan

Kak aku mampir 🤍🤍🤍🤍

2024-06-27

0

mama Al

mama Al

nah bisa jadi

2024-06-12

0

mama Al

mama Al

nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta

2024-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pendongeng Jalanan
2 Mengejar Pembunuh
3 Pelat Setengah Lingkaran
4 Merampok dan Perampok
5 Bocah Penjual Lukisan
6 Luo Xianwei
7 Kediaman Baru
8 Giok Merah
9 Ruang Rahasia
10 Racun Wuyun
11 Yiqian Yingzi
12 Ternyata Murid Wang Shi'an
13 Pemilik Puluhan Penginapan
14 Yueya Baik-baik Saja
15 Menangkap Bandit
16 Mengalihkan Perhatian
17 Yueya Pergi Ke Mana?
18 Jangan-jangan Wang Yuxuan Juga Mati di Tanganmu?
19 Kamu Tidak Sepenuhnya Bersalah
20 Desa Gudu
21 Misteri Mayat Hilang
22 Bertanya Kepada Pelayan yang Lewat
23 Menyelidiki Kasus Mayat Hilang
24 Teh Jamuan yang Beracun
25 Pasar Wuye
26 Penginapan Huo Shi
27 Markas Besar Wuye
28 Pergi Dari Sini, Nona Besar!
29 Yi Yusha Menyelamatkannya
30 Penjahat Besar Harus Dipenggal
31 Keputusanmu Sebuah Kebohongan
32 Negaraku atau Negaramu?
33 Kalian Berhubungan Sangat Baik
34 Teman Dekat Baru
35 Penyergapan Rahasia
36 Perjalanan Ke Xinzhou
37 Misi Rahasia Dari Zhangjian
38 Rumah Lianhong
39 Yi Xuan itu Menghargaimu
40 Su Jiwei
41 Pengakuan Ibu Angkat
42 Kecurigaan
43 Yu Ning, Adikmu Telah Bisu
44 Xinyu Sedang Berlibur
45 Mahar Pernikahan
46 Rumor Menyenangkan
47 Musuh yang Sebenarnya
48 Aku Calon Istri Tuan Muda Yi
49 Kotak Rahasia Berikutnya
50 Ada Kaitan Apa?
51 Belati Wuyun
52 Jangan Beritahu Siapa Pun
53 Ilmu Zhihui
54 Xinyu Sedang Sakit
55 Gelisah
56 Kamu Ditemukan di Tepi Sungai
57 Dia Itu Mencurigakan
58 Kehancuran Kedua
59 Nyonya Su Sudah Gila
60 Sandiwaramu Payah
61 Liang Rou
62 Sayang, Aku Datang untuk Menjemputmu Pulang
63 Kamar Yang Hangat di Tengah Musim Dingin
64 Festival Musim Dingin
65 Pondok Bambu di Tengah Danau
66 Namaku Yongheng
67 Di Antara Kita, Hanya Satu Yang Boleh Hidup
68 Menjadi Pemberontak
69 Cinta Sedalam Itu, Mana Mungkin Bisa Disaingi
70 Balai Zhuanhua
71 Titah Kaisar
72 Bukan Wang Qingshu yang Melakukannya
73 Jenderal Agung Wuqing
74 Kau Tidak Pernah Mau Menatapku
75 Tuan Putri
76 Jin Xicai
77 Membebaskan Pengkhianat
78 Apakah Kau Kecewa Dengan Jawabanku?
79 Berita Mengejutkan
80 Menyelinap di Istana
81 Kau Lupa Sedang Berhadapan Dengan Siapa
82 Kembalikan Kehormatan Guruku!
83 Jatuhkan Pedangmu, Yi Xuan!
84 Wen Zhou
85 Kisah Singkat Masa Lalu
86 Kau Akan Berpihak Pada Siapa?
87 Mengambil Alih Segalanya
88 Pertempuran Kecil di Lembah Jiazhen
89 Kota yang Terbengkalai
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Pendongeng Jalanan
2
Mengejar Pembunuh
3
Pelat Setengah Lingkaran
4
Merampok dan Perampok
5
Bocah Penjual Lukisan
6
Luo Xianwei
7
Kediaman Baru
8
Giok Merah
9
Ruang Rahasia
10
Racun Wuyun
11
Yiqian Yingzi
12
Ternyata Murid Wang Shi'an
13
Pemilik Puluhan Penginapan
14
Yueya Baik-baik Saja
15
Menangkap Bandit
16
Mengalihkan Perhatian
17
Yueya Pergi Ke Mana?
18
Jangan-jangan Wang Yuxuan Juga Mati di Tanganmu?
19
Kamu Tidak Sepenuhnya Bersalah
20
Desa Gudu
21
Misteri Mayat Hilang
22
Bertanya Kepada Pelayan yang Lewat
23
Menyelidiki Kasus Mayat Hilang
24
Teh Jamuan yang Beracun
25
Pasar Wuye
26
Penginapan Huo Shi
27
Markas Besar Wuye
28
Pergi Dari Sini, Nona Besar!
29
Yi Yusha Menyelamatkannya
30
Penjahat Besar Harus Dipenggal
31
Keputusanmu Sebuah Kebohongan
32
Negaraku atau Negaramu?
33
Kalian Berhubungan Sangat Baik
34
Teman Dekat Baru
35
Penyergapan Rahasia
36
Perjalanan Ke Xinzhou
37
Misi Rahasia Dari Zhangjian
38
Rumah Lianhong
39
Yi Xuan itu Menghargaimu
40
Su Jiwei
41
Pengakuan Ibu Angkat
42
Kecurigaan
43
Yu Ning, Adikmu Telah Bisu
44
Xinyu Sedang Berlibur
45
Mahar Pernikahan
46
Rumor Menyenangkan
47
Musuh yang Sebenarnya
48
Aku Calon Istri Tuan Muda Yi
49
Kotak Rahasia Berikutnya
50
Ada Kaitan Apa?
51
Belati Wuyun
52
Jangan Beritahu Siapa Pun
53
Ilmu Zhihui
54
Xinyu Sedang Sakit
55
Gelisah
56
Kamu Ditemukan di Tepi Sungai
57
Dia Itu Mencurigakan
58
Kehancuran Kedua
59
Nyonya Su Sudah Gila
60
Sandiwaramu Payah
61
Liang Rou
62
Sayang, Aku Datang untuk Menjemputmu Pulang
63
Kamar Yang Hangat di Tengah Musim Dingin
64
Festival Musim Dingin
65
Pondok Bambu di Tengah Danau
66
Namaku Yongheng
67
Di Antara Kita, Hanya Satu Yang Boleh Hidup
68
Menjadi Pemberontak
69
Cinta Sedalam Itu, Mana Mungkin Bisa Disaingi
70
Balai Zhuanhua
71
Titah Kaisar
72
Bukan Wang Qingshu yang Melakukannya
73
Jenderal Agung Wuqing
74
Kau Tidak Pernah Mau Menatapku
75
Tuan Putri
76
Jin Xicai
77
Membebaskan Pengkhianat
78
Apakah Kau Kecewa Dengan Jawabanku?
79
Berita Mengejutkan
80
Menyelinap di Istana
81
Kau Lupa Sedang Berhadapan Dengan Siapa
82
Kembalikan Kehormatan Guruku!
83
Jatuhkan Pedangmu, Yi Xuan!
84
Wen Zhou
85
Kisah Singkat Masa Lalu
86
Kau Akan Berpihak Pada Siapa?
87
Mengambil Alih Segalanya
88
Pertempuran Kecil di Lembah Jiazhen
89
Kota yang Terbengkalai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!