NovelToon NovelToon
Rahasia Tuan Buruk Rupa

Rahasia Tuan Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa
Popularitas:114.5k
Nilai: 5
Nama Author: PutrieRose

Dianella terpaksa harus menikah dengan pria buruk rupa yang berwajah menyeramkan. Juga terkenal misterius dan kasar. Pria itu tak pernah mau menunjukkan wajah aslinya, ia selalu menutupinya dengan rambutnya yang panjang.

Arsenio, pria yang memiliki banyak bekas luka bakar di wajahnya merasa tak pantas menikmati hidup. Ia selalu mengurung dirinya di sebuah ruangan. Tak mau melihat keindahan di luar. Hingga datanglah Dianella, gadis pemberani yang setiap hari membuat dirinya murka atas kelakuan-kelakuan konyolnya.

Akankah sosok Dianella mampu membuat Arsenio memperlihatkan wajah aslinya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutrieRose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 RIBUT BESAR

Kondisi Arsen belum pulih sepenuhnya. Masih dalam pengawasan sang dokter dan ada satu perawat yang jaga. Tapi Anell memperbolehkan masuk ke kamarnya atas ijinnya saja atau saat dia membutuhkan bantuannya.

Suaminya masih terbaring di ranjang kamar mereka. Sejak malam hingga pagi, Arsen belum juga bangun. Karna merasa khawatir, Anell memanggil perawat.

"Kenapa suami saya dari semalam hingga sekarang belum bangun? Kok tidurnya lama sekali."

"Mungkin tuan Arsen kelelahan atau mungkin saja reaksi dari obat yang dikonsumsi," jawab suster tersebut.

Tak berapa lama, kedua matanya mengerjab dan perlahan membuka kelopak matanya. Anell mengucap syukur karena suaminya sudah bangun.

"Dimana papa?" Pertanyaan yang pertama kali ia lontarkan. Arsen malah mencari papanya.

"Kamu sudah berada di rumah sekarang. Aku putuskan untuk dirawat di rumah saja."

Arsen langsung menatapnya dan ia tiba-tiba turun dari ranjang lalu berjalan menuju ruangan melukisnya. Dengan tangan satu memegang infus, ia memilih masuk ke ruangan melukisnya. Mungkin tempat ternyamannya adalah disitu.

"Arsen!" Anell tak dapat mencegahnya, suaminya sudah masuk dan menutup pintunya keras.

Dan tiba-tiba ada kejadian di luar dugaan.

BRAKKKK!!!!!!

Pintu kamarnya dibuka paksa oleh seseorang. Pria berwajah rupawan dan postur tubuhnya yang tinggi masuk dengan wajah yang tak ramah. Ia memandangi dua wanita yang berada di dalam kamar.

"Pa—. Eh, maaf. Tuan Samantha ada keperluan apa?" Kini rasanya tak pantas lagi untuk memanggilnya Papa. Karna Samantha sekarang sangat beda dengan Samantha yang dulu.

Beliau pernah mengatakan bahwa menganggapnya seperti anaknya sendiri tapi nyatanya dia sekarang dengan tega membuangnya begitu saja.

Samantha terkejut melihat keberadaan Anell. Kenapa gadis ada di sini?

"Tuan, ada keperluan apa?" tanyanya sekali lagi karna melihat Samantha hanya bengong.

"Hey, kenapa kau masuk sini?" Datanglah Floren dengan tubuhnya yang masih lemas. Beliau terlihat belum sembuh total. Tapi selang infus di tangannya sudah di lepas.

"Bukan urusanmu!"

SREETTTT ....

Floren menarik lengan kemeja Samantha hingga robek. Sepertinya ia menariknya dengan penuh tenaga.

"Pergilah! Jika kau kesini bukan untuk menemuiku!" usir Floren.

Keduanya menatap sengit. Anell yang melihat kejadian barusan menjadi bingung harus menjadi penengah atau diam saja.

"Kau keterlaluan, Floren!!!!"

BRUGH ...

Samantha mendorong Floren hingga terjatuh.

"Nyonya—"

"Lepas!"

Anell yang reflek langsung membantu Floren yang jatuh malah tangannya ditepis kasar.

"Apa yang kau banggakan sekarang? Bisa hidup tanpa aset dari aku? Hah???" ejek Floren pada Samantha.

PLAKKKK!!!!

"Tutup mulutmu!" Samantha langsung menampar pipi Floren hingga pipinya terlihat memerah.

Anell tak dapat berkata-kata melihat pertikaian suami istri tersebut.

"Pa!!" Arsen datang dan langsung menatap tajam sang papa. "Jangan sakiti Mama!" ucapnya.

"Kamu harus ikut papa!" Samantha menarik Arsen untuk ikut dengannya. Tapi Floren menghalanginya dan malah memegangi Arsen agar tidak pergi.

"Jangan bawa dia!" mohon Floren. Ia melirik Anell yang hanya diam saja. "Cepat!" ucapnya seraya memandangi Anell agar dia paham apa maksudnya.

"Lepas!!!!!"

Terjadi adegan tarik menarik. "Arsen jangan tinggalin ibumu!" teriak Floren dengan iba.

"Arsen, kamu harus ikut papa. Kita hidup berdua saja."

"Tidak, Arsen. Kamu harus tetap di sini."

"DIAAMMMMM!!!" seru Arsen kemudian.

"Ada apa ini ribut-ribut!" Derlin tiba-tiba datang dan melihat kedua orang tuanya sedang memperebutkan kakaknya.

Suasana kamar semakin ramai.

"Papa, mau bawa Kak Arsen pergi? Hanya Kak Arsen saja? Aku tidak?" tanyanya. Karna Samantha hanya menginginkan Arsen saja.

"Ibumu lebih menyayangimu, Derlin," jawab Samantha. Derlin tersenyum masam.

"Arsen, ayo ikut Papa." Samantha masih memegangi pergelangan tangannya sebelah kanan sedangkan Floren sebelah kiri.

"Hentikan!" Anell yang sedari tadi diam akhirnya berani bicara. Ia berdiri di hadapan mereka bertiga.

"Tuan Samantha, Anda tidak bisa memaksakan kehendak. Saya tanya, tujuan Anda membawa Arsen pergi apa? Bukankah hidup di sini masih terjamin. Lalu—"

PLAKKKKK!!!

"Gadis ingusan!!!! Omong kosong apa itu!"

"Pa!" Arsen menatap tajam Papanya yang telah menampar Anell dengan keras. Dan tiba-tiba Arsen menarik tangan Anell dan masuk ke ruangan melukisnya. Lalu ia kunci dari dalam.

"Arsen! Arsen!!!!!" Samantha menggedor-gedor pintu ruangan itu tapi tak dihiraukan oleh putranya.

Sedangkan Anell masih memegangi pipinya yang sehabis ditampar oleh Samantha. Tangannya yang besar dan berat mendarat keras di pipinya yang putih.

"Sakit?" tanya Arsen. Pria itu mengecek pipi Anell yang terlihat memerah. Dia pun kebingungan karna tak ada apa pun di sini untuk mengobati pipinya.

Matanya sangat teduh menatapnya. Tatapan yang begitu tulus yang pernah ia lihat. Pria yang terlihat kejam itu sedikit demi sedikit mulai mencair.

"Sudah lah. Tidak apa-apa. Nanti juga sembuh sendiri!" Arsen langsung kembali duduk di kursi melukisnya. Ia mengabaikan Anell yang masih terpesona dengan tatapannya.

"Apa yang aku lakukan tadi?" Arsen merasa bingung. Entah kenapa ia bisa begitu khawatir.

"Kamu tidak mau ikut tuan Samantha?"

Ia pun lekas menggeleng.

"Aku mau jujur." Gadis itu terlihat ragu untuk mengatakan. Tapi ia memberanikan diri untuk bicara yang sebenarnya. "Sebelumnya aku minta maaf karena sudah membawamu pulang dan dirawat jalan di rumah. Itu aku lakukan karna aku tidak mau kamu dibawa pergi oleh tuan Samantha. Aku teringat akan keinginanmu untuk membuat keluarga kamu harmonis. Dan aku berusaha mewujudkannya."

"Aku sudah tahu."

Deg.

Deg.

"Hah?" Anell terkejut mendengar jawabannya.

"Aku sudah tahu. Kalau papa akan membawa aku pergi."

"Kamu tahu darimana?"

"Tolong berikan obat tidur untuk putra saya. Karna saya ingin membawanya pulang agar di mobil bisa tidur nyenyak. Dan soal bayaran, saya transfer nanti."

Tak sengaja Arsen mendengar percakapan tersebut saat ia sedang keluar mencari angin waktu itu. Percakapan mereka terjadi di lorong rumah sakit saat dirinya lewat.

"Lalu kamu minum obat tidur itu? Makanya tadi pagi kamu susah bangun?"

Dirinya menggelengkan kepala. Ia mengatakan bahwa tidak meminum apa pun yang diberikan perawat.

"Semalam aku tidak bisa tidur. Dan baru tidur saat menjelang pagi."

"Hah? Bukannya kamu tidur saat di rumah sakit dan aku membawamu pulang juga masih tidur?"

"Tidak. Aku tidak tidur," jawabnya.

"Jadi, dia tahu kalau aku bawa pulang? Lalu percakapan di dalam mobil. Dia dengar semua?"

Arsen dengan fisik yang masih lemah serta selang infus yang masih terpasang, dia berusaha terlihat kuat. Walau sesekali ia melihat Arsen merintih kesakitan.

"Aku panggilkan perawat dulu." Saat ia ingin melangkah pergi, tangannya langsung ditarik oleh Arsen. Hingga tubuhnya mendekat padanya.

"Tidak usah."

Keduanya saling bertatapan dengan jarak pandang yang dekat. Walaupun wajahnya masih tertutupi oleh rambut panjangnya, tapi ia bisa melihat bibirnya yang seksi serta hidung yang mancung. Dan tak ketinggalan adalah matanya yang setajam pisau.

"Terimakasih. Telah menyelamatkanku."

DEG.

DEG.

DEG.

1
Nar Sih
ya kok udah end kak ,tetep semagatt dan di tunggu cerita cinta nya kia dan satya
SUNARTI SUNARTI
hadir thor
Symsnr_
Lumayan
Symsnr_
Buruk
Nar Sih
marahan kok lama sekali kia ,dri sd sampai kuliah ,jdi penasarn nih apa mslh mu dgn satya sampai mama anell pun marah
Ainisha_Shanti
Kia merajuk nya sampai kebesar
Tati st🍒🍒🍒
suami mesteriusmu itu yg tf
Tati st🍒🍒🍒
aku masing bingung,blm nemu titik terang
Tati st🍒🍒🍒
cinta
~v
Luar biasa
Ainisha_Shanti
Alahaiii Kia, kecil2 lagi dah gedik 😂😂😂
Nar Sih
lanjutt kakk
Ainisha_Shanti
cara yang bijak dalam membangunkan tuan nya
Nar Sih
ngak terasa udah gede aja ank nya anell ,dam semoga lontang bnr jdi jodoh nya darlin
Tati st🍒🍒🍒
ternyata benar bukan anak kandung
Tati st🍒🍒🍒
masih bingung
Nar Sih
pasangan yg romantis
Nar Sih
sabar ya anell ,doa kan ibu mu tenang disana ,dan semoga kmu juga dedek byi yg di perut sehat smpiai waktu nya lhir,
Tati st🍒🍒🍒
banyak uang tapi pelit sama anak sendiri,sekarang kan jaman dah canggih
Tati st🍒🍒🍒
baru baca lagih,biar semangat buat kaka otornya aku kasih vote
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!