Bukan area bocil, harap minggir💃🏻
Divya hanya seorang wanita rumah tangga biasa, berbakti pada suami yang memintanya menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan hanya mengurusi perihal pekerjaan di rumah dan mengurusinya sebagai suami. Meskipun Divya lulusan S-1, namun wanita itu menurut pada lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu dengan tidak menjadi wanita karir.
Namun, seketika rumah tangga mereka yang baru saja menginjak usia 2 tahun hancur karena orang ketiga. Bahkan orang ketiga itu sudah mempunyai seorang suami.
"Kau tega mengkhianati ku dengan wanita murah4n ini, Bang!" Divya menjambak selingkuhan suaminya itu dengan emosi.
Dughh!!!
Tubuh Divya tersentak, bagian belakang kepalanya dipukul dengan benda keras. Tak lama tubuh Divya terjatuh ke lantai, meregang nyawa dengan dendam yang ia bawa mati.
Namun, tiba-tiba Divya terbangun kembali. Dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 18 tahun lalu dengan memakai tubuh gadis yang bernama Ellia itu, Divya membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. Kalau Begitu, Ayo Balas Dendam...!!!
...WARNING DARI AUTHOR....
...Bagi pembaca yang fanatik agama dan panitia surga... diharapkan STOP disini dan jangan baca. Daripada darah tinggi dan mengutuk Author-nya. Dari judul sudah kelihatan ya, ini tema selingkuh dan pastinya akan banyak ZINA. Jadi, daripada nanti mencak-mencak sama Author... Plisss, JANGAN BACA. Makasih untuk saling menghargai 🥰🙌🙏...
.
.
...*****...
Seorang wanita berusia 30 tahun tergesa-gesa menaiki mobil online pesanannya, kali ini dia akan membuntuti suaminya yang mengatakan akan menghadiri sebuah perjamuan khusus. Sudah tiga bulan ini, sikap suaminya berubah. Sudah tidak sehangat dulu, bahkan sudah jarang menyentuh tubuhnya lagi.
"Pak! Tolong cepat! Saya akan lebihi ongkosnya!"
"Baik, Nyonya." Jawab si sopir.
Tak lama mobil suaminya yang Divya buntuti berhenti di depan sebuah perumahan elit, hanya orang-orang kaya yang mampu tinggal disana.
Divya segera turun, memberikan ongkos dengan melebihi dari biaya perjalanan.
"Terima kasih, Nyonya. Semoga urusan Nyonya lancar dan ingat lah Nyonya, Tuhan selalu bersama orang-orang yang tersakiti."
Mendengar ucapan sang sopir, kening Divya mengernyit dalam seolah si sopir mengetahui keadaan Divya sekarang. "Terima kasih, Pak."
Setelah mengatakan nya dengan setengah berlari Divya terus membuntuti sang suami, untung saja suaminya tidak curiga.
Nampak Finn sang suami memijit bel, lalu pintu rumah terbuka dari dalam. Seorang wanita yang Divya kenal memeluk suaminya lalu menggandeng mesra suaminya masuk ke dalam.
Dengan emosi Divya berjalan ke pintu lalu menggedor-gedor pintu dengan keras, agar dibukakan pintu.
Pintu terbuka!
Wajah wanita selingkuhan suaminya seketika pias, tak lama Finn sang suami juga ikut menghampiri ke depan pintu.
Sama hal nya dengan wanita si selingkuhan, wajah Finn terkejut lalu berubah gelisah.
"Sayang, ini nggak seperti yang kamu lihat. Dia--"
Tanpa menunggu suaminya selesai bicara, Divya mendorong suaminya sampai terjengkang ke belakang.
"Finn!" teriak si wanita jal4ng, dengan penuh kasih wanita itu membantu Finn bangun dari lantai. Sungguh pemandangan yang memuakkan!
Divya masuk ke dalam lalu... Plakkk!! Divya menampar wajah si wanita jal4ng.
"Kau tega mengkhianati ku dengan wanita murah4n ini, Bang!" Divya menjambak selingkuhan suaminya itu dengan emosi.
Dughh!!
Tubuh Divya tersentak, bagian belakang kepalanya dipukul dengan benda keras. Tak lama tubuh Divya terjatuh ke lantai, seketika meregang nyawa dengan dendam yang ia bawa mati.
.
.
.
Di sebuah rumah sakit, seorang gadis SMA baru saja tersadar. Gadis itu ikut balapan liar dengan sang kekasih, namun naas kecelakaan tidak bisa terelakkan. Saat akan pulang dari arena balapan, motor sang kekasih bertabrakan dengan sebuah mobil mengakibatkan gadis dan kekasihnya itu terluka berat.
"Uhm..." gadis itu bergumam, merasa sakit di kepala. Tangan nya meraba-raba sesuatu yang mengganjal di kepalanya dan itu adalah belitan perban.
Mata gadis itu terbuka, namun karena silau oleh cahaya ia mengedipkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan.
"Kau sudah bangun?" suara bariton terdengar.
Gadis itu menoleh, seorang pria dengan wajah dingin menatapnya. Namun dari sorot mata pria itu Divya bisa menangkap ada kecemasan.
Ya, setelah kematian itu Divya masuk ke tubuh gadis SMA yang bernama Ellia.
"Apa kamu yang menolongku dari mereka? Apa aku selamat? Kamu yang membawaku ke rumah sakit? Lalu dimana para pengkhianat itu? Apa sudah masuk penjara?"
Divya mengira ia masih belum mati saat diserang suaminya dan itu adalah dirinya yang sudah selamat dan sudah mendapat perawatan.
"Bukan aku yang membawamu ke rumah sakit tapi paramedis, ada yang melaporkan kecelakaan yang terjadi padamu. Apa maksud mu pengkhianat? Apa maksudmu Maxime, kekasihmu? Dia ada di ruangan lain dan masih belum sadarkan diri. Lukanya lebih parah darimu, sebelah kakinya patah. Kamu beruntung, hanya terluka di kepala dan berhasil melewati masa kritis."
"Maxime? Siapa itu? Aku bertanya tentang lelaki pengkhianat itu, si Finn!" Divya melotot ke arah lelaki yang tidak ia kenal.
"Hei! Kau berani melotot padaku, bocah!" Lelaki yang bernama Emilio itu mencekal lengan Divya dengan marah.
"Sakit! Siapa yang kau katakan bocah?! Umurku bahkan sudah 30 tahun!"
Wajah Emilio shock, cekalan nya di lengan Divya terlepas.
"Apa yang kau katakan, Ellia?!" tiba-tiba Pria itu berwajah cemas. "Tunggu sebentar, aku akan panggilkan Dokter!"
Emilio tidak memijit nurse call untuk memanggil perawat, namun dia keluar ruangan memerintah anak buahnya untuk memanggil Dokter secara langsung.
Sedangkan Divya malah terbengong dipanggil dengan nama lain yang tidak ia kenal, karena penasaran ia memeriksa tangan nya. Benar saja itu bukan warna kulit tubuhnya, warna kulitnya kuning langsat sedangkan kulit tubuhnya sekarang begitu putih bersih.
"Milik siapa ini?" dengan memegang kepalanya yang sakit, Divya bangkit untuk duduk dari baringan nya. Dengan perlahan dia turun dari hospital bed, lalu berjalan ke arah toilet.
Saat sudah berdiri di depan wastafel toilet, seketika mata di pantulan cermin terbelalak terkejut.
"Aaaaaaaa!!! Siapa kamu?!" tunjuk Divya pada pantulan cermin dengan histeris.
Brakkk!!
Pintu terhempas, Emilio berdiri mematung melihat tingkah aneh dari keponakan istrinya. Ya, Ellia adalah keponakan dari istrinya bukan keponakan kandungnya.
"Ellia! Ada apa lagi ini?!"
"Huhuhu... siapa aku? Siapa kamu? Apa yang terjadi?"
"Aku adalah Om-mu, kamu lupa? Namaku Emilio Enver."
"Om-ku?"
"Ya, kau adalah Ellia keponakan dari istriku. Kau sudah tinggal dengan kami sejak kedua orang tuamu meninggal setahun lalu."
"Siapa Bibiku?"
"Namanya Fayyana."
"Fa-fayyana? Fayyana Enver, istri dari Emilio Enver?" Divya terhenyak, musuhnya begitu dekat. Bahkan menjadi Bibinya, dan dirinya adalah Ellia.
OMG! Setelah mati aku masuk ke dalam tubuh gadis ini?! Bahkan gadis ini adalah keponakan dari wanita jal4ng yang menjadi selingkuhan suamiku!
'Apa ini adalah kesempatan kedua bagiku?'
Lalu Divya teringat perkataan sang sopir, 'Tuhan selalu bersama orang-orang yang tersakiti'.
Kalau begitu, ayo balas dendam...!!!