NovelToon NovelToon
Sistem Yang Merubah Nasib

Sistem Yang Merubah Nasib

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem
Popularitas:602.6k
Nilai: 4.3
Nama Author: @TomBayaha

Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.

Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.

Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter _28 : Level berbeda

"Ibu..! Tadi ayah Nisa bilang kalau ayah nurul saat ini, sudah menjadi direktur sebuah hotel tempat kita kemaren rekreasi ke pantai, entah darimana dia dapat kabar itu"

"Iya butet ibu sudah tahu, adikmu si Diana sudah menceritakan semuanya."

"Kapan ibu pulang ke rumah?"

"Kalau sempat mungkin nanti malam bersama Haris, kami mungkin akan menginap di rukonya si Nurul."

"Bu' bilang Butet dijemput dong bu' kami juga ingin bermalam disana."

"Lho mobil kaliankan ada."

"Abang Beni ngak bisa lagi dihubungi bu' mungkin bateray HP-nya lowbat atau gimana."

"Bang Beni tadi ikut bawa kawan kawannya bang Haris, dari kampung sini sama ayahnya Nurul kak Butet."

"Oh begitu ya?

pantes ngak bisa dihubungi."

"Ya udah... tapi kami nanti datang ya, jangan sampek ngak kelen buka pintu."

"Ha..ha..hah kak Butet ada ada aja."

...ΩΩΩΩΩ...

Beni tidak habis pikir tentang kejadian yang mereka alami hari ini.

Sekaya apa sih saudaranya si Haris ini?

Pertanyaan itu terus terngiang dalam pikiran Beni.

"Hmmmmm.... dek Beni, sebenarnya saudaranya Haris itu kerjanya apa sih, kok baik banget bantu Haris begitu banyak?"

"Bagaimana ya pak, yang saya tahu saudaranya itu, sangat kaya tapi kalau kerjanya apa, saya juga tidak tahu pasti."

"Iya dek Beni, baru saja di kampung kami si Haris itu ngasih duit sama seseorang 50 juta, karena kebun orang yang dia sebut om itu longsor, padahal orang yang dia bantu itu adalah orang yang jahat padanya selama ini."

"Iya pak, kalau baik sama orang yang jahat padanya, itu sudah jadi sifatnya."

"Bapak tahu ngak, kenapa tadi kita langsung dibawakan makanan oleh pihak hotel.?"

"Bukannya itu di pesan, dek Beni?"

"Sebanyak apapun uang kita, belum tentu pihak hotel mau membawakan makanan sampai begitu jauh ke tempat kita pak, paling mereka hanya akan menghidangkan makanan di tempat yang mereka sediakan."

"Lalu kenapa makanan kita diantar dek Beni?"

"Karena diantara kita ada pemilik hotel itu pak."

"Diantara kita ada pemilik hotel?

Haris maksudnya dek Beni?

"Ya, benar pak...!"

"Wah... ngak nyangka, jadi Haris ternyata juga punya hotel, pantasan uangnya ngak pernah habis, di desa kami dek Beni, siapa yang ada di warung kopi kalau pas Haris disana, pasti semua yang ada di kedai itu minumannya dibayar, kadang sama rokoknya juga ikut dibayarin."

"Apalah segitu pak, bapak yang bilang tadi, ada omnya dikasi 50 juta bukan.? mobil saya ini 170 juta harganya dia yang beli kontan, adik saya sepengambilan, atau suami dari adeknya orang rumah juga dikasih 170 juta untuk beli kebun, mertua dibangunkan rumah, tadi di hotel saat kami pigi kesana asisten managernya di kasih 100 juta buat berobat ayahnya."

"Wah jadi bukan level kita lagi bang Haris ini ya bang.? tapi heran ngak ada pula sombong sombongnya sedikitpun.'?

Seorang pemuda ikut terjun dalam pembicaran

"Baguslah ngak sombong Pian..!"

"Iya memang betul pak, tapikan kalau sebahagian belum sampai begitu aja banyaknya hartanya, sombongnya sudah minta ampun."

"Iya memang."

Tapi semoga Haris tidak akan pernah seperti itu.

...ΩΩΩΩΩ...

"Yunita..."

"Ada apa kak butet?"

"Tadi aku nelpon mamak katanya nanti kalau Haris sudah pulang, mamak mau bermalam sama orang itu di rumah pekan, kakak juga mau kesana sama abangmu, kelen dijemput ngak?

Nanti kakak ini ngak ngajak ngajak kau bilang pulak, lagian nanti pasti aku ditanya sama si Diana, kak Nit kok ngak dibawa katanya.

Jangan sampek dua dua kali pulak lagi jemput kelen, ya udah siap siaplah kau, sekalian ada kabar baru, katanya ayah nurul sudah jadi direktur hotel."

"A...apaaa..?"

"Ha..ha..ahhh heran kaukan?

makanya siap siap kau."

"iyadeh, ngak bisa ditinggalkan ini, he hehhh."

"Kakak datang jam berapa?"

"Tergantung jam berapa datangnya abangmulah."

"Oh iyalah aku tunggu ya..!"

"iya."

...ΩΩΩΩΩ...

Haris dan rombongannya akhirnya sampai, mobilnya berhenti di depan warung pak maklin di ikuti oleh mobil Beni, yang juga baru tiba dan berhenti di belakang.

"Hah... akhirnya sampai juga, Terima kasih ya Ris sudah diajak mejeng, ditanggung makan dan dikasih oleh oleh pulak lagi...hahahahh luar biasa."

"Eh ini lagi pak Samsul, ini ada uang dua juta bagi satu lembar seorang ya ?"

"Iya...! Apalagi ini Ris?"

"Syukuran pak, berbagi kebahagiaan."

"Waahhh.... bang Haris, besok besok ada lagi ini?"

"Tenanglah Pian, asalkan ada waktu dan ada kesehatan dan kesempatan, aman itu."

"Terima kasihlah ya bang Haris moga panjang umur murah rezeky kedepannya "

"Aamiin.."

"Bang Beni singgah ke rumah dulu yuk."

"Ayolah, Ris."

Mobil keduanya memasuki jalan desa menuju rumah Haris, hari sudah menunjukkan waktu sore, tampak para petani sudah pulang dari kebunnya masing masing.

Salah seorang petani yang merupakan seorang ibu, berhenti tepat di depan Rumah Haris yang sudah mulai di pasang kayu atapnya, dia berdiri disana menatap bangunan itu, setelah Haris memasuki halaman rumah, wanita itu melihat kedatangan Haris yang sudah turun dari mobilnya.

"Ris ..! enaklah kau sekarang ya, naik mobil aja kerjamu, ingatlah kami Ris kawan kawanmu, bantu kami."

"Eh... kak Deriana, lama udah ngak jumpa, apa kabarnya kak?"

"Susah sekarang Ris, upahanpun seringan ngak ada, kakak serius lho Ris minta bantu.!"

"Iya kak, Haris bantu.

Haris juga sebenarnya sudah kepikiran bagaimana caranya supaya teman teman Haris semua jangan susah, cuma belum tahu bagaimana cara terbaiknya, tapi dalam waktu dekat ini bakal Haris arahkan kesanalah fokus perhatian."

"Iya Ris, kakak tahu Haris orang baek, makanya kakak berani, kalau ngak, Haris tahunya kekmana kakak di kerjaanpun."

"Iya kakak kalau lagi kerja upahan, di ajak berhenti sebentar ajapun untuk istirahat, saat yang punya kerjaan ngak ada, selalu bilang yang ngajak kerja mungkin lagi ngumpet di rumput melihat kita mana yang terus kerja dan mana yang sukanya istirahat terus....ha.ha..hahahhhh memanglah kalau kak Deriana, masih ingat Haris itu kak.

Sudah gimana kabarnya sekolah Tini kak.?"

"Itulah yang buat kakak tambah pusing Ris, sudah mau selesai dari SMK Pertambangan, mau PKL katanya, harus bayar biaya lagi lima juta, sudah dibilang kian biar semua orang tua nyetor uangnya awal bulan depan."

"Ohhhh.... kalau itu kakak ngak usah pusing, biar Haris yang bayar, ini ada Enam juta kakak bayarkanlah lebih awal, biar pusingnya cepat hilang he... he.."

"Ya Allah.....! Alhamdulilah.

Ris....! kakak ngak tahulah Ris mau bilang apa lagi sama kau, Terima kasihlah ya Ris, sudah mau ringanin beban kakak, mudah mudahan Rezekymu makin bertambah tambah Ris, sehat terus kau Ris sama si Diana juga, padahal kakak sudah minta tolong kesana kemari nangis nangis minta tolong pinjemin uang sama orang ngak ada yang mau bantu, tapi Haris, kakak baru bilang gitu aja mudah kali langsung bantu kakak Ris."

"Aamiiin... Terima kasih do'anya kak.

Kakak ngak usah ngomong apa apapun tadi, waktu kakak diam berdiri, Haris sudah tahu kok kakak lagi susah, Haris hafal kok wajah kak Deriana kalau lagi ada pikiran, ya udah nanti Haris pikirkan gimana caranya yang kita bahas tadi, ayo kak singgah dulu."

"Sudahlah Ris ngak enak, ini badan lagi kumel begini habis upahan, nanti nantilah kakak datang ke rumahmu, sebenarnya beberapa hari ini, kakak udah mau datang tapi takut."

"Ha...hahhahhh.... kak Deri ini kayak ngak kenal Haris aja, takut apa?"

"Ya takut kalau Haris sudah berubahlah Ris, sudah ngak mau bicara sama orang seperti kakak lagi, biasanyakan kalau orang sudah kaya, sudah ngak sama lagi sifatnya, kakak jadi takuuuut kali, Haris yang kakak kenal ngak seperti Haris dulu lagi."

"Ha...ha..ha.... kakak Deri ha ha hah.... Hmm.. jadi sekarang ngak takut lagikan?

Mungkin ada orang seperti yang kakak bilang, tapi kalau Haris Insya Allah ngaklah kak."

"Alhamdulillah...."

"Heiiiiii kak Deri, seru kali ngomongnya sampai ketawa haha hihi."

"Tenanglah Diana, ngak akan kakak ambil kok lakik kau, takut kali... ha hah."

"Ha..ha ha kak Deri.. kak Deri, maksudku disinilah cerita kok malah dijalan, berdiri pulak lagi, ayo sini singgah kak."

"Aduhh.. terima kasihlah dekku sayang, kakak masih kumel ini baru pulang upahan, nanti nantilah kakak singgah, ini karna pas lagi jumpa di jalan aja ini sama si Haris, jadi ngomong sama dia, kalau mau ke rumah segan kakak masih kumel gini, ya udahlah ya..! kakak pulang dulu Diana, Ris sekali lagi kakak ucapin terima kasih, kakak pulang dulu ya Ris mau masak lagi."

"Oh iya kak, titip salam sama abang ya, dalam berapa hari ini ngak ada pulak kami jumpa."

"Iya Ris nanti kakak sampaikan."

Haris melihat Deriana pergi dari tempat mereka tadinya bicara, hatinya merasa lapang karena bisa membantu meringankan beban pikiran teman sejawatnya, saat bekerja upahan dahulunya.

Sejenak Haris berpikir apa formula yang tepat untuk memajukan dan meningkatkan taraf hidup teman temannya ini.

"Bang kok malah termenung berdiri disana, masuklah mamak mau cerita."

"Oh... iya iya abang datang."

1
Wawan Setiawan
kg jelas cerita nya
Rivan Zuhri
sambil rokokan
Fathana
giliran kita kapan pak direktur😀😀
Zafrullah Effendy
ceritanya bagus dan kuharap tidak sampai putus di tengah jalan seperti cerita2 lainnya, dimana pembaca udah suka, eh tiba-tiba gak nongol lagi
Anonymous
Luar biasa
Choky Ritonga
ayah sasmita kontolllll !!!
vina matullesy
emang rasanya gimana di madu.... apakah senikmat minum madu murni
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Sebenarnya mertuanya haris itu ikhlas nggak ngasih lahan untuk haris menantunya terus kalau nggak ikhlas kenapa dikasihkan
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Yang Sabar ya Haris percayalah haris hukum tabur tuai itu ada yang udah tega sama kamu nanti juga dia dapat karmanya sendiri sesuai apa yang orang itu udah perbuat🙏
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Ya Allah Kasihan Haris Udah capek2 menggarap kebun dan udah menanami nya giliran udah jadi dan udah ada tanamannya dan tinggal metik hasilnya malah dijual sama mertuanya, tega banget ya mertuanya haris 😭🙏
Aldo Marvel
toke apa artinya lek ku
Aldo Marvel
batak sekali bah novel nya 🗿
helminst
Luar biasa
Catur Warsono
Lumayan
ahmad sudrajat
Luar biasa
dadun
berasa di siantar medan🤔😁
anggy tabitha
istri tolol, menjerumuskan suami.
yang ada ntar suaminya sakit hati dgn ide istrinya.
istri kok dgn sengaja mengundang masalah.
Minus Muhadi
kok cerita endingnya jd begini...kpn bisa ketemu sm MIYABI DI JEPANG
Minus Muhadi
hahahaha gw bilang jg apa...selama ini SISTEM CUMA KASIH DUIT DUIT DAN DUIT...MANA HADIAH SKILL ILMU PENGOBATAN...HAHAHAHA bwt apa bnyk DUIT klu hidup ITU MENDERITA krn PENYAKIT...DUIT DUIT... DUIT DUIT tdk selamanya orang hidup senang dan bahagia...yg ada tambah sakit krn kebnykn DUIT
Ali Wafa
justru bagus lah dua lebih lagi 3 atau 4 seru deh😂😂😂🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!