Cincin Ruang Pengubah Takdir

Anabelle akhirnya mendapatkan tempat parkir, dan ternyata di area itu terparkir ratusan motor yang selevel dengan miliknya.

Dengan kencang dia lari ke Kelas nya yang hampir saja dia terlambat, kemudian mata kuliah di mulai, dan tepat 4 sore, semua mata kuliah selesai.

Dengan langkah santai, dia menuju parkiran motornya, hingga saat ini masalah di parkiran motor mewah tidak berlanjut, terlihat suasana parkiran sangat ramai.

Namun ternyata di gerbang, ada beberapa motor mewah menunggu, Anabelle yang merasa ada sesuatu, akhirnya menjalankan motornya di tengah-tengah kumpulan Mahasiswa yang hendak keluar.

Akhirnya dia lolos dari pantauan para pemotor mahal, hingga Brendan marah-marah tak jelas.

Hari terus berganti, hingga hari kelima, dan tidak ada masalah yang terjadi, karena Anabelle sudah memarkir motornya di tempat biasa.

Anabelle juga membawa bekal, jadi dia hanya duduk di taman sambil menikmati bekal buatannya, dsn hingga hari ke lima dia belum mendapatkan teman bicara.

Setelah di pikirkan kembali, ternyata kelasnya berisi anak-anak orang-orang kaya, Anabelle tidak tahu akan hal itu, karena yang mengurus nya adalah asisten Jordan Albert.

Hal itu juga yang membuat teman-temannya Brendan tidak menemukan Anabelle di kelas biasa.

Jordan Albert, mengaturnya hingga seolah-olah Anabelle adalah mahasiswi penerima beasiswa full dari kampus, Anabelle bertanya lewat pesan ke Jordan Albert, dia hanya menjawab, nikmati saja.

Anabelle tak bisa apa-apa, selain menuruti saja, sedangkan di pihak Brendan, dia sudah puding tujuh keliling mencari keberadaan Anabelle, hingga sudah 2 Minggu berlalu, Anabelle bahkan sudah tidak mempedulikannya.

Nasib sial menghampiri Anabelle, karena dia tidak membawa bekal, hingga akhirnya mau tidak mau, dia mencari tempat untuk makan. Dan entah bagaimana ceritanya, dia sampai di kantin yang ternyata berisikan para orang kaya.

Makanan disitu per porsinya minimal 75 ribu, hanya untuk paket sederhana saja, namun begitu, kantin itu sangat ramai.

Karena sudah berada di situ, sekalian saja dia makan, dia datang ke etalase dan mengambil 2 potong daging asap dan sayur serta telur juga air mineral, terus bergeser hingga ke kasir, ternyata harganya 125 ribu.

Anabelle memberikan uang 150 ribu, setelah terima kembaliannya, dia duduk dekat pintu masuk.

Lagi asik makan, mejanya tendang Brendan dsn mulai mengeluarkan kata-kata ajaib.

"Hey gadis miskin, kamu ternyata berani menghindar dariku, sapa Brendan seolah tak bersalah sudah membuat makanan Anabelle berantakan, hingga bajunya terkena nasi.

"Kenapa kamu mengganggu saya lagi makan, dan siapa yang menghindar dari kamu, apa salahku, kenal juga tidak, ucap Anabelle.

"Kamu kesalahanmu apa, gadis miskin dan kampungan ! Bentak Brendan sambil menendang kursi.

"Saya sudah minta maaf walaupun parkiran itu tidak tertulis khusus motor mahal, disini kampus, berarti siapapun mahasiswa disini berhak parkir dimana saja yang sudah di tentukan, saya juga sudah tidak parkir disana sesuai omongan kamu, lantas apa lagi yang salah, Hay anak orang kaya, teriak Anabelle.

"Di kampus ini, tidak ada yang boleh membantah omongan saya, karena omongan saya adalah mutlak, paham kamu gadis miskin, ucap Brendan sambil menunjuk jarinya ke dahi Anabelle.

"Oke baiklah, saya minta maaf kalau begitu, dan saya tidak akan membuat mu terganggu, saya orang miskin jadi tidak layak berbicara dengan kamu orang kaya, anggaplah aku sial bertemu dengan mu di parkiran itu, sekarang apa maumu? Ucap Anabelle.

"Berlutut dan memohon maaf kepadaku, jika tulus, maka kamu ku lepaskan jika tidak, kupastikan kamu keluar dari kampus ini, ucap Brendan.

"Oh begitu, silahkan anda mengeluarkan saya dari kampus ini, saya akan sangat berterimakasih kepada anda, ucap Anabelle dengan santainya.

Mahasiswa lainnya menyayangkan sikap Anabelle yang tidak melihat siapa yang dia lawan.

"Jadi kamu menantang saya, tegas Brendan.

"Tuan Muda yang terhormat, siapakah saya yang mau menantang anda, saya hanya bilang, jika Tuan ingin mengeluarkan saya disini, justru saya bahagia, dimana kalimat saya yang menantang anda, jawab Anabelle.

"Kalau begitu berlutut dan minta maaf, ucap Brendan.

"Tidak dan silahkan keluarkan dari kampus ini, ucap Anabelle dan beranjak berdiri dan pergi.

Namun saat hendak melangkah, tangan Anabelle ditarik paksa oleh Brendan.

Dengan segera Anabelle menghempaskan tangan Brendan, dan menatapnya dengan tajam.

"Sekali lagi kamu menghalangi saya, jangan salahkan saya jika tangan motormu itu patah, tekan Anabelle.

"Hahahaha, hanya orang miskin mau melawan, kamu tahu diri, bahkan jika orangtuamu datang ke sini, mereka wajib berlutut di kakiku, ucap Brendan.

"Dari Keluarga mana kamu, biar saya kasih tau sama ibuku yang sudah ada di kuburan, ucap Anabelle.

"Saya Brendan Stamford, Tuan Muda dari Keluarga nomor 1 nomor 1 ibukota, dan Kampus ini adalah milik Keluarga kami, ucap Brendan.

"Oh oke, tapi bagaimana aku mau kasih tau ibuku, sementara ibuku sudah meninggal, ternyata kamu tuli, tadi sudah ku sampaikan, hahahaha, ejek Anabelle dan melangkah pergi.

Namun lagi-lagi langkah terhenti saat dia merasakan ada bahaya di punggungnya, ternyata Brendan dengan hendak menendang nya.

Anabelle melangkah dan bergeser 2 langkah, hingga akhirnya Brendan terjatuh seperti orang bodoh.

"Hahahaha, sakit ya, ejek Anabelle dan kali ini, yak ada yang menghalanginya.

Teman-teman Brendan segera menolong Brendan yang terjatuh tepat di berada di tong sampah, hingga sampahnya berhamburan mengenai sepatu dan celana nya.

"Cepat kalian cari Gadis miskin itu dan patahkan tangannya, perintah Brendan.

Sedangkan di dalam kantin tidak ada satupun yang bersuara, mereka malas berurusan dengan Brendan yang angkuh dan Arogan.

"Jangan sampai kejadian ini tersebar kemana-mana, awas kalian, ancam Brendan.

"Bro, cepat sekali beredarnya, dilayar Videotron kampus terlihat bagaimana anda Jatuh saat ingin menendang gadis itu, lapor temannya, yang disuruh mencari Anabelle.

Untunglah wajah Anabelle tidak terlihat, dan ternyata Anabelle sementara berlalu dari kantin, dia meretas CCTV kantin dan juga CCTV yang ada di tembok.

Di lapangan kampus, terlihat ratusan mahasiswa yang menonton dan tertawa, bahkan di website mahasiswa beredar video yang memalukan itu.

Brendan mengamuk dan membanting kursi dan meja bekas Anabelle duduk.

"Gadis itu harus membayarnya dengan mahal perbuatannya", sumpah Brendan.

Sementara Anabelle sendiri, sudah berada di kelasnya, tapi tak satupun yang menyapanya, dua juga tak peduli, asal jangan mengganggu saja.

Mata kuliah terakhir telah selesai, Anabelle keluar dari kelasnya dan berjalan menuju parkiran dengan tenang, namun saat dia hendak memakai helmnya, dari belakang terdengar suara yang lantang bergema.

"Tangkap dia, Teriak Brendan.

Para mahasiswa langsung berhamburan, hingga banyak motor yang roboh, apalagi mereka melihat gerombolan Brendan datang dengan wajah sangar.

Anabelle yang tak ingin membuat keributan, dia ikut saja saat anak buah Brendan menangkapnya dan memasukkan nya ke dalam mobil Van yang sudah terparkir disitu.

"Dasar pengecut, hanya menangkap aku seorang perempuan saja, kamu harus menggunakan 1 batalion, Ucap Anabelle mengejek Brendan, saat berada di dalam mobil.

Tapi sayangnya, Security langsung menutup gerbang kampus, dan terlihat beberapa Dosen datang menghalangi.