oowekk..oowekk.. ooweekk..
suara bayi melengking terdengar dari ruang bersalin sebuah rumah sakit.
"Selamat Nona, bayi anda perempuan."Ucap sang dokter setelah selesai membersihkan bayi baru lahir dan segera menyerahkannya pada Asya.
Asya nampak termangu, ia sangat bahagia melihat bayi mungil yang ada dalam gendongannya, tapi bagaimana dengan suaminya Yang menuntut Asya agar melahirkan anak laki-laki ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Ambil
bab 17
.
.
.
"Aaaa.... Asya tunggu tolong aku!!! Asya !!!"
Alwi terjaga dari tidurnya saat mimpi buruk tiba-tiba datang tanpa diundang.
dadanya naik turun saat ia berhasil menyadarkan diri. keringat membasahi seluruh tubuhnya, wajah ketakutan bisa terlihat jelas diwajah Alwi.
"Bagaimana bisa aku mimpi buruk. begini.. mana minta tolong sama Asya lagi.. huh !!!" Degus alwi yang memilih membasuh wajahnya dikamar mandi.
Alwi menatap dirinya dipantulkan kaca dihadapannya.
"Kalau Asya sampai tidak ketemu, bagaimana nasibku?? tapi papa sudah memberikan kepemimpinan sama Martin lalu buat apa aku mempertahankan Asya ???!!!" Alwi berbicara sendiri dengan pantulan dirinya.
"Tapi siapa tau kalau aku bisa menemukan Asya, papa bisa berubah fikiran ??" terka Alwi lagi.
"Aaahh!!! kepalaku bisa pecah jika terus begini.. Asya kau itu kemana ?? pergimu jauh sekali sih!!! "Omel Alwi sembari mengusap wajahnya dengan handuk.
.
.
Karna semalam kesulitan untuk tidur, Alwi terbangun cukup siang. Saat ia teringat janjinya dengan Klien Alwi pun buru-buru beranjak dari tidurnya berlari kekamar mandi.
Selesai Mandi Alwi terlupa tidak membawa handuk.
"Asya!!! Asya !!! Ambillah handukku??!!! " teriak Alwi tanpa sadar.
Hening tak ada jawaban, Alwi terlihat kesal sekali. ia sampai lupa jika Asya sudah tidak bersamanya.
dengan telanjang Alwi keluar kamar, namun saat hendak melupakan emosinya, Alwi pun tersadar.
"Astaga... Alwi kau ini lupa atau pikun.. "gumam Alwi seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Seketika moodnya berubah, dengan malas Alwi meraih handuk yang kemarin ia letakkan begitu saja disisi sofa.
Sembari mendegus, lagi Alwi menuju lemari pakaiannya.
Ia mengobrak abrik kemejanya.
"Ya ampun.. kerjaku biru kelana sih!!! "
"Asya !!!! mana Kemeja-" Alwi menghentikan teriakannya. seketika ia membuang batasnya begitu saja saat teringat lagi jika Asya sudah pergi.
"Aawhhh!!! Sialan!!! "umpat Alwi yang ingat betul, setiap pagi Asya selalu sudah menyiapkan perlengkapan kerja Alwi, bahkan menyiapkan air hangat untuk mandi Alwi pun juga dilakukan Asya.
.
.
Saat turun kebawah, kembali Alwi reflek berjalan menuju meja makan.
matanya hanya melihat tumpukan roti yang berjajar dengan beberapa selai. tak ada secangkir kopi seperti biasa.
"asli come on.. kau bisa sendiri.. hanya membuat kopi, huh!! "Alwi berjalan menuju dapurnya. mencari bahan untuk membuat kopi.
Sudut bibir Alwi terangkat saat ia berhasil membuat kopi kesukaannya.
Alwi duduk dimeja makan lalu mengambil beberapa lembar roti tawar untuk mengganjal perutnya.
"Kau fikir aku tidak bisa ya Asya?!!! Jangan meremehkanku!!! hanya kopi, gampang sekali membuatnya.. "oceh Alwi tanpa sadar seraya hendak menyeruput kopi buatannya.
puuufffttt.....
Alwi menyemburkan kopi yang masuk sedikit didalam mulutnya.
"Sialan!!! Kenapa asin sekali!??? "
"Apa aku salah ambil ya tadi?? " Alwi seketika beranjak dan menuju dapur. ia melihat toples yang ia ambil tadi. dan benar saja, garamlah yang diambil Alwi.
"Gila!! Asya sengaja pasti ini.. Asya!!! " kembali Tanpa sadar Alwi memanggil nama Asya lagi.
sadar ia mulai tak fokus Alwi meninggalkan semuanya lalu memilih pergi saja dari rumah.
"Sialan wanita itu. sudah pergi masih saja membuat kepalaku pusing."gerutu Alwi seraya masuk kedalaman mobilnya.
.
.
"Aaah!! sshhtt!! Asya memegang tangannya yang berdarah.
Bik surti yang melihat begitu terkejut sekali. "Nyonya.. Nyonya ini kenapa?!!! "
"Tidak apa-apa bik, cuma terhormat sedikit.."Balas Asya yang langsung membasuh lukanya.
"Sini-sini biar bibi saja.. Nyonya tungguin Non kecil Shanum saja.. masak kan kerjakan bibi.."Ucap bik surti.
"Asya bantu bik.. Asya kan belum kerja juga.. "Balas Asya.
"iya.. tapi nyonya jangan melamin begitu.. tuh, tangannya sampai kena pisau."tampak bik surti.
"Iya bik Maaf.. "Asya mengembangkan senyumnya.
"Ya sudah, Nyonya mandi saja. tinggal ini biar bibi selesaikan."saran Bik surti.
"Terima kasih ya bik" Asya bersyukur sekali masih memiliki bik arti yang tulus membantu dan menyanyanginya.
.
.
kenapa masih 1 thn
Selamat buat Asya smoga mendapat kebahagiaan di Chicago.dan berjodoh dg laki laki baik macam Mike.😘😘