Vivian Lian di hidupkan kembali setelah mendapatkan pengkhianatan dari suaminya dan adik tirinya. Di kehidupan lalu, dia mempercayai ibu tirinya dan adik tirinya hingga berakhir mengenaskan. Dia pun melakukan cinta semalam dengan calon tunangan adik tirinya hingga mengandung anak sang CEO demi membalaskan rasa sakit hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Mungkin
Alena masih mematung, separuh nyawanya masih belum menyatu. Ia tidak percaya dengan semua mimpinya yang harus sirna dalam sekejap. Padahal ia sudah menyusun mimpinya.
"Mommy tidak percaya Alena, kenapa bisa seperti ini?" tanya Mommy Diane. Ia ingin marah, tapi ia tidak bisa melampiaskan kemarahannya. "Apa jangan-jangan ini ulah Vivian?" tanya Mommy Diane menerka-nerka.
"Benar, pasti ulahnya Mom. Aku merasa Vivian di balik semua ini." Hatinya sangat yakin semuanya ulah Vivian. Wajah Vivian yang penurut itu hanyalah topeng saja. "Aku tidak terima Mom!!" teriak Alena. Ia tidak terima semuanya hancur dan Vivian mendapatkan semuanya. Selama ini hanya Vivian yang mendapatkan semuanya. "Vivian pasti cemburu pada ku Mom. Kita harus menjelaskan pada nenek Amel dan Anderson."
Keesokan harinya.
Mommy Diane bolak balik di kamarnya, ia menunggu suaminya yang belum datang. Setelah kejadian di acara pernikahan itu, suaminya tidak pulang. Ia penasaran kelanjutan pesta pernikahan yang hancur itu. Ia butuh bantuan suaminya itu.
"Kemana dia?" tanya Mommy Diane. Dia menghubungi Elmar dan Vivian namun tidak ada yang mengangkatnya. Mereka seakan mengabaikannya.
Tap
Tap
Terdengar suara langkah kaki, Mommy Diane langsung menghampiri pria itu.
"Sayang." Sapa mommy Diane. Ia tersenyum melihat kedatangan suaminya.
Daddy Elmar melirik sekilas dan melewati Mommy Diane.
"Sayang tunggu." Mommy Diane menahan lengan Daddy Elmar. "Kau kemana saja?" Ia bingung harus memulai ucapan dari mana. "Sayang dengarkan aku, percaya pada ku. Alena pasti di fitnah, kami di fitnah. Aku mohon percaya pada ku." Mommy Diane memohon dengan tatapan mengiba. Air matanya mengalir. "Vivian, pasti Vivian yang melakukannya. Iya, dia pasti cemburu."
Daddy Elmar menghempaskan tangan mommy Diane. Sebenarnya dimana letak kasalahannya. Ia menyayangi Alena tanpa pamrih. Bahkan menyamakannya seperti Vivian yang anak kandungnya. Tetapi wanita di depannya malah menyalahkan Vivian. Bahkan kini ia sebagai ayahnya tidak bisa melindungi Vivian, ia tidak bisa mencegah pernikahan yang di paksakan itu.
"Sayang, percaya pada ku. Pasti Vivian."
Plak
Daddy Elmar tidak tahan lagi, putrinya di fitnah oleh ibu tiri yang di anggap ibu kandung. Selama ini Vivian lebih dekat dengan istrinya daripada dirinya. Hubungan ia dan Vivian tidak sedekat dulu. "Aku memlercayai Vivian pada mu bukan untuk memfitnahnya."
"Ternyata benar, ada beberapa ibu tiri yang menganggap anak kandung anak tirinya. Yah, tapi kau tidak termasuk. Kau bilang Vivian cemburu? Kalau Vivian cemburu tentu dia tidak akan mau bertunangan dengan Feng Yan, bahkan Feng Yan sendiri yang mengkhianatinya."
"Tidak!" Mommy Diane tidak percaya. Ia sangat yakin, semuanya ulah Vivian. "Dia memakai topeng, kau jangan tertipu dengan wajah Vivian."
Gara-gara Vivian Elmar menamparnya, semuanya karena wanita murahan itu, seharusnya ia memusnahkan Vivian sejak dulu.
"Daddy! Apa yang Daddy lakukan pada Mommt?!"
Daddy Elmar tidak tahan diam lagi, ia tidak yakin Vivian akan bahagia dengan Anderson karena pernikahan mereka di paksakan. Bahkan saat ia menolaknya, nenek Amel mengancamnya tentang perusahaan, dan ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Semua gara-gara kalian Vivian terjerat dalam pernikahan itu?"
Mommy Diane dan Alena menganga, mereka saling menatap.
"Apa maksud Daddy?" tanya Alena. Tidak mungkin perniakahan itu di lanjutkan.
"Hah! Kalian pura-pura terkejut. Vivianlah yang menggantikan mu," Daddy Elmar tidak habis pikir dengan istri dan anak tirinya. Selain menjebak kehidupan Vivian mereka malah menuduhnya.
"Benar! Vivian yang ingin menggantikan ku. Makanya ..." Alena menghentikan ucapannya saat Daddy Elmar mengangkat tangannya. Dengan sigap mommy Diane memeluk Alena.
"Kalian masih saja memfitnah Vivian, memangnya Vivian mau menikah dengan Anderson. Bahkan aku pun sebagai ayahnya tidak bisa melindunginya."
Daddy Elmar melenggang pergi, ia muak bertengkar dengan istri dan putrinya. Sepasang ibu dan anak itu masih saja menuduh Vivian.
"Tidak mungkin, kita harus menemui nenek Amel," ujar Alena.