NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Seorang gadis yang terpaksa menikah dengan ayah dari sahabatnya sendiri karena sebuah kesalahpahaman. Apakah dirinya dapat menjalani kehidupannya seperti biasanya atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuktikan kebenaran

Keesokan harinya. Dikarenakan semalam kedua insan yang sedang dimabuk asmara lembur memadu kasih. Kini mereka bangun sedikit terlambat. Jam 5 mereka baru bangun. Setelah itu mereka mandi besar dan melaksanakan kewajiban shalat subuh. Setelah selesai, Azalea pergi ke dapur untuk mengambil minum. Azalea biasanya selalu sedia air minum di kamar tetapi karena airnya habis dia perlu mengisinya lagi. Sesampainya di dapur dia langsung mengisi botol minumannya. Di sana sudah ada mbok Nur.

"Pagi mbok." Sapa Azalea

"Eh non, mau ngapain non?" Tanya mbok Nur

"Ini mbok, ngisi air minum, abis. Mau masak apa mbok?" Ucap Azalea

"Simbok mau masak nasi goreng udang non, apa ada yang mau non minta?" Tanya mbok Nur

"Ah enggak mbok, boleh aku bantu mbok? " Jawab Azalea singkat

"Ini tinggal masak kok non, biar simbok aja." Jawab mbok Nur

"hmm,, iya deh,, ngomong-ngomong simbok udah lama ya bekerja di sini?" Tanya Azalea

"Saya sudah sangat lama non di sini, kurang lebih ya 20 tahunan." Jawab mbok Nur

"Pantas saja." Jawab Azalea sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Saya berada di sini sudah dari awal tuan menempati rumah ini bersama almarhumah istrinya." Jelas mbok Nur

"Lalu, apa selama itu tuan pernah membawa seorang wanita ke rumah sebelumnya mbok?" Tanya Azalea

"Setahu simbok sih tuan gak pernah membawa wanita mana pun non. Pernah ada wanita datang kesini mencari tuan, sepertinya teman tuan. Tapi, itu sudah lama." Jelas mbok Nur yang dibalas anggukan oleh Azalea.

"Non Zaazaa ini beruntung bisa dicintai oleh tuan. Setahu simbok, tuan ini gak neko-neko, selama ini tuan hanya mementingkan kebahagian non Dina." sambung mbok Nur

"Iya mbok." Jawab Azalea singkat.

Setelah itu Azalea pamit naik ke atas untuk memanggil suami dan anaknya untuk sarapan. Sesampainya di kamar dia tak menemukan suaminya. Azalea berpikir mungkin suaminya berada di ruang kerjanya. Saat hendak dia mau keluar kamar. Suara notif HP menghentikan langkah Azalea. HP itu milik suaminya. Sebenarnya dia tidak mau tahu urusan suaminya. Tapi, entah kenapa dia merasa ingin sekali mengeceknya. Rasa ingin tahunya begitu besar. Ketika HP menyala, terdapat banyak sekali panggilan tak terjawab. Dan, notif terdapat pesan dari seorang wanita, siapa lagi kalau bukan tante Vani. Seketika Azalea menjadi seperti orang bodoh, dia merasa dadanya begitu sesak. Tak terasa air matanya pun jatuh.

Tiba-tiba suaminya datang.

"Sayang, kamu sedang apa?" Tanya papa Damian.

Azalea tak menjawab, papa Damian melihat istrinya seperti tengah terisak pun mendekatinya. Tangan Azalea menyerahkan HP suaminya, tanpa sepatah kata yang keluar dari mulut Azalea. Suaminya yang menerima HP tersebut langsung membukanya.

"Sayang, ini tidak seperti yang kamu pikirkan dek." Ucap papa Damian langsung memeluk istrinya.

"Kurang aj*r, kamu benar-benar sudah kelewatan Vani, ini tak bisa dibiarkan lagi, semua harus segera ku selesaikan." Batin papa Damian

"Sayang, tenanglah jangan menangis, Mas akan buktikan kalau ini tak benar." Ucap papa Damian mengusap pipi istrinya yang basah dan menenangkan istrinya.

Papa Damian akan membuktikan kepada istrinya, jika isi pesan yang dikirim oleh Vani tak benar. Papa Damian akan mengajak istrinya menemui Vani.

Sementara di sebuah Apartemen, terlihat tante Vani sedang memanjakan kekasihnya. Dia begitu mencintai kekasihnya ini. Apa yang diinginkan kekasihnya selalu tante Vani berikan, meski itu harus dengan ngemis atau menjajakan tub*hnya kepada aki-laki hidung belang, asal dia mendapat apa yang dia inginkan, termasuk uang. Jadi, uang yang dia dapat akan langsung diberikan untuk kekasihnya itu. Bodoh bukan? Tapi, kali ini tante Vani tengah kebingungan, karena sumber uang utamanya begitu sulit untuk dihubungi. Sudah beberapa hari ini tante Vani menghubungi papa Damian. Tetapi, beberapa hari ini pula orang yang dia hubungi tidak ada tanda-tanda mau meresponnya.

Sial!

"Gimana?" Tanya laki-laki

"Gak direspon sama sekali, aku juga udah bilang kalau aku hamil anaknya." Jawab si wanita

"Kamu ini konyol. Jelas-jelas kamu sama dia gak pernah melakukannya bagaimana kamu bisa bilang kalau kamu hamil anaknya?" Ucap laki-laki yang bernama Roy.

Yah, Roy adalah kekasih tante Vani.

"Lalu, aku harus gimana lagi, Roy? Kamu butuh uang tapi aku udah gak ada pegangan sama sekali." Ujar tante Vani

"Ya terserah kamu. Asal aku dapat uang." Ucap Roy acuh asal dia dapat apa yang dia mau.

Benar-benar pembodohan bukan? Rela melakukan apa saja demi mendapatkan uang hanya untuk memanjakan kekasihnya yang gak mau tau itu.

Hhaahhhh,,,

Tante Vani membuang nafas berat.

"Kamu jual aja Apartemen ini." Ucap Roy

"Bagaimana bisa? Apartemen ini milik Damian." Jawab tante Vani.

Memang benar Apartemen ini milik papa Damian, karena tante Vani pintar merayu jadi dia bisa tinggal di Apartemen.

"Kamu aja yang b*doh." Hina Roy

"Berhentilah menghinaku Roy, aku ini berkorban begini hanya untuk menyenangkan kamu. Kalau kamu seperti ini terus lebih baik aku cari laki-laki lain aja yang mau dan mampu menyenangkan aku. Harusnya kamu ini sadar, kalau bukan karna aku cinta sama kamu, kamu gak akan luntang luntung di jalan seperti dulu, kamu ini kere." Ucap tante Vani yang membuat Roy menjadi tersulut emosi.

"Apa kau bilang? jadi, kamu menyesalkah?" Tanya Roy

"Aku menyesal karena udah menjadi orang yang begitu bodoh, kamu bisanya hanya minta dan itu harus ada. Kini baru aku sadari, kamu hanya memanfaatkan aku, kamu gak pernah mencintaiku. Hanya aku yang mencintaimu. Dasar kamu laki-laki gak berguna." Jelas tante Vani.

"Oh ya? Sini sayang, akan aku beri tahu bagaimana orang yang tak berguna ini mencintaimu." Ucap Roy yang menghampiri tante Vani dan menyeret tangannya ke kamar. Roy begitu emosi dengan ucapan tante Vani.

"Auh Roy, apa yang kamu lakukan, lepas, kamu menyakitiku." Tante Vani meringis kesakitan karena pergelangan tangannya memarah berkat ulah Roy yang terlalu kasar menariknya tadi.

"Akan aku tunjukkan bagaimana tak sebergunanya aku dalam memuaskanmu, sayang." Roy melucuti pakaian tante Vani dengan merobeknya hingga tak tersisa apapun di tubuh tante Vani. Roy melakukan penyatuan dengan membabi buta.

"Ahh Roy, kamu sangat kasar. I-ini sa-sangat menyakitiku." Ucap tante Vani dengan nafas yang tersengal. Bukannya kenikmatan yang dia dapat, tapi penyiksaan, sesekali Roy menampar tante Vani.

Diwaktu yang bersamaan, papa Damian dan Azalea sampai di depan pintu Apartemen tante Vani. Tanpa menekan bel papa Damian langsung memasukkan kode dan masuk begitu saja. Namun, saat masuk mereka berdua tak menemukan siapapun di sana, sampai mereka mendengar suara jeritan di dalam sebuah kamar. Mereka langsung menghampirinya. Pintu kamar tak tertutup. Dengan mudahnya papa Damian dan Azalea mengetahui apa yang sedang terjadi. Azalea langsung membekap mulutnya dengan kedua tangannya dan membalikkan badan. Papa Damian yang juga melihatnya langsung membuka pintunya dengan sangat keras.

Brak!!!

Dua orang yang sedang melakukan penyatuan itu pun kaget.

"Jadi, ini yang kamu maksud hamil anakku?" Ucap papa Damian

Roy melepas penyatuan dan bangkit dengan begitu santainya.

Papa Damian yang melihatnya segera menutup mata istrinya agar mata istrinya tak ternodai.

"Mengganggu saja." Ucap Roy lalu memakai pakaiannya dan menuju sofa duduk dengan santainya.

"Sayang, tolong aku, hiks hiks, dia memperkosaku dengan sangat kasar." Tante Vani menangis meminta tolong pada papa Damian namun, papa Damian hanya diam tanpa melakukan pergerakan apapun.

"Segeralah berpakaian, aku tunggu di sofa, memalukan." Ucap papa Damian merasa jijik dengan keduanya.

Tante Vani segera bangkin dan mengambil pakaian ganti untuk dipakainya. Setelah itu dia menyusul ketiga orang yang sudah menunggunya di sofa.

Tante Vani yang tak tahu malu duduk disebelah papa Damian dengan sikap manjanya.

"Kali ini aku akan membuangmu, Roy. Dan aku lebih baik bersama Damian. Pasti hidupku akan bahagia tanpa harus bekerja lagi." Batin tante Vani.

Namun, tante Vani sempat merasa heran, kenapa papa Damian mengajak wanita yang sudah mengusir dirinya dari Restoran kemarin.

"Sayang, tolonglah aku, dia menyakitiku, dia juga memperkosa aku. Lihat ini, dia benar-benar menyiksa aku." Tante Vani mengadu pada papa Damian.

"Sayang, kamu kenapa mengajak dia kesini? Kamu tau tidak? Dia kemarin sudah mempermalukan dan mengusir aku dari Restoran." Sambung Tante Vani.

"Dasar iblis." Batin Roy

"Langsung saja Vani, aku kesini hanya mau meluruskan dan menyelesaikan masalah. Aku sudah bilang malam itu kalau hubungan kita berakhir. Lalu, apa kamu bilang? Kamu hamil anakku? Mana mungkin, aku saja selama ini tak pernah menyentuhmu, bagaimana kamu bisa hamil anakku? Dan, satu lagi, dia ini istriku. Sepertinya Dina sudah pernah memberitahumu tentang ini?" Jelas papa Damian.

"Jadi, kamu lebih memilih dia bocah ingusan dibandingkan aku, kekasihmu?" Tanya tante Vani.

"Ya, aku lebih memilih dia istriku, dia lebih baik kemana-mana dari pada kamu. Dan, ingat!! Kita sudah bukan siapa-siapa lagi." Ucap papa Damian menegaskan

"Oh ya satu lagi, segera kamu kemasi semua barang-barangmu dari sini. Aku sudah tak sudi menampungmu di sini. Aku gak mau menampung wanita gak tahu diri sepertimu. Aku juga gak mau ada pengganggu dalam rumah tanggaku." Jelas papa Damian

"Tidak Damian, jangan mengusirku. Aku mau tinggal dimana? Kasihanilah aku." Tante Vani yang memohon.

Azalea sedari tadi hanya diam menonton. Dia mau melihat siapa sebenarnya di sini yang bersalah. Ternyata, suaminya memang benar.

"Segera kemasi kalau tidak akan aku panggilkan keamanan kesini. Nanti akan ada yang mengecek kesini, jangan sampai kamu masih berada di sini." Setelah mengucapkan itu papa Damian menggandeng tangan istrinya lalu pergi dari Apartemen itu.

Sementara tante Vani menangis meraung-raung meratapi nasibnya.

"Dasar wanita b*doh. Sekarang kau rasakan, bukannya mendapat untung malah dapet buntung. " Ucap Roy yang lalu pergi dari sana.

.....

Dalam perjalanan.

"Mas, maafin aku ya karena tadi sempat gak percaya sama mas. Ternyata, mas memang bukan seperti yan aku pikirkan tadi." Azalea yang tiba-tiba membuka suara dan menyadari akan kesalahannya.

Papa Damian tersenyum dan menggenggam tangan istrinya.

"Tak apa sayang. Mas mengerti apa yang kamu rasakan. Semua juga salah Mas yang dari awal gak langsung cerita sama kamu." Jelas papa Damian

"Mulai sekarang, kita saling terbuka ya Mas." Ucap Azalea yang dibalas anggukan oleh suaminya.

Ujian datang secara bertubi-tubi. Membuat mereka berdua semakin tak tergoyahkan. Padahal ini baru awalnya saja.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!